際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Evaluasi Sediaan
Semisolida
PRODI DIII ANAFARMA
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
Apt. Youstiana Dwi Rusita, M.Si.
Evaluasi
Krim
Fisik
a
 Organoleptis
 Isi minimum
 Homogenitas
 Viskositas
 Ukuran Partikel
 Stabilitas Krim
 Penentuan Tipe Krim
 Uji Pelepasan Zat Aktif
 Uji Kebocoran
Kimi
a
 Identifikasi
 Penetapan Kadar
 pH
Biologi
 Uji Sterilitas
 Uji Efektivitas Pengawet Antimikroba
 Uji batas mikroba
 Penetapan potensi antibiotik (mikrobiologi)
Evaluasi
Salep
Fisika
* Organoleptis
* Homogenitas
* Viskositas
* Isi minimum
* Uji Kebocoran
*Uji
Pelepasan Zat
Aktif
Kimia
* Identifikasi
* pH
* Penetapan Kadar
Biologi
*Efektivita
s Pengawet
antimikroba
*Penetapan
Potensi Antibiotik
* Uji batas
mikroba
 SALEP MATA
+ Penentuan partikel logam
+ Uji Sterilitas
GE
L
Fisika
 Organoleptik
 Homogenitas
 Viskositas
 Rheologi
 Uji Kebocoran
 Isi Minimum
 Uji Stabilitas
 Uji Pelepasan
Kimia
 Identifikasi
 pH
 Penetapan
Kadar Zat Aktif
Biologi
 Uji Potensi Antibiotik
 Uji Sterilitas (jk gel
steril)
 Uji efektivitas
pengawet antimikroba
 Uji Batas Mikroba
EVALUASI SEDIAAN SEMI SOLID ok yes ok.pptx
EVALUASI FISIK
1) Penampilan/Organoleptis
2) Homogenitas
3) Distribusi Ukuran Partikel
4) Konsistensi/Viskositas
5) Isi minimum
6) Uji Kebocoran
7) Uji pelepasan bahan
aktif
Evaluasi Kimia
Identifikasi
Kandungan zat aktif
 p H sediaan
Evaluasi Mikrobiologi
Potensi Antibiotik
Uji Sterilisasi
Uji efektivitas pengawet
antimikroba
Uji Batas Mikroba
1) Penampilan/Organoleptik
Tujuan :
 Memeriksa kesesuaian bau, warna dimana sedapat
mungkin mendekati dengan spesifikasi sediaan yang telah
ditentukan selama formulasi.
 Pemeriksaan pemisahan fase dilakukan untuk sediaan yg
terbentuk lebih dari satu fase, misal : emulgel, krim  c/ :
uji stabilitas sediaan akibat pengaruh suhu
Prinsip :
 pemeriksaan bau dan warna menggunakan panca indera
EVALUASI FISIK SEDIAAN
Penentuan Tipe Emulsi
 Pengujian untuk Sediaan dengan sistem emulsi
Tujuan :
 Mengetahui kesesuaian tipe emulsi yang dibuat dengan
tipe emulsi yang telah diformulasikan sebelumnya dan
melihat kemungkinan terjadinya inversi fase
Prinsip :
 Uji Kelarutan zat warna : kelarutan zat warna yang larut
dalam air (mis. metilen biru) atau dalam minyak (misal sudan
merah) dlm salah satu fase emulsi
 Uji pengenceran : ketercampuran atau kelarutan pelarut air
Uji kelarutan zat warna
Sedikit zat warna larut air, misal metilen biru atau
biru brillian CFC diteteskan pada permukaan
emulsi.
Jika zat warna terlarut dan berdifusi homogen pada
fase eksternal yang berupa air  emulsi tipe M/A.
Jika zat warna tampak sebagai tetesan di fase internal
 emulsi tipe A/M. Hal yang terjadi adalah sebaliknya
jika digunakan zat warna larut minyak (mis. sudan
merah).
Uji Pengenceran
Uji ini dilakukan dengan mengencerkan
emulsi dengan air.
 Jika emulsi tercampur baik dengan air, tanpa
memperlihatkan ketidakcampuran  emulsi
tipe M/A.
 Hal ini dapat dilakukan dengan mikroskop
untuk memberikan visualisasi yang baik
tentang tidak adanya ketidakcampuran.
Penafsiran Hasil
 Emulsi M/A bila fase kontinu (fase pendispersi)
emulsi terwarnai oleh zat warna larut air (mis.
dengan metilen blue)
 Emulsi M/A bila dapat diencerkan dengan pelarut
aqueous ; Emulsi A/M bila tidak dapat diencerkan
dengan pelarut aqueous
2)
Homogenitas
Tujuan :
Menjamin distribusi bahan aktif yang homogen.
Caranya:
Oleskan sedikit sampel diatas kaca objek dan
diamati susunan partikel yang terbentuk atau ketidak
homogenannya.
Penafsiran hasil :
Distribusi bahan aktif pada lapisan sediaan
di permukaan kaca terlihat merata.
3) Distribusi Ukuran
Partikel
Untuk zat aktif yang tidak larut basis
Prosedur :
Sebarkan sejumlah sampel yang
membentuk lapisan tipis pada slide
mikroskop.
Lihat di bawah mikroskop.
Penafsiran hasil : mengikuti kurva distribusi
4) Konsistensi/Viskositas
 Kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan
erat dengan hambatan untuk mengalir.
 Kekentalan adalah tekanan geser dibagi laju tegangan
geser.
 Satuan dasarnya yaitu poise; atau dalam sentipoise (1 poise
=100 sentipoise).
 Kekentalan berubah sesuai suhu  secara umum
kekentalan menurun dengan naiknya suhu  Untuk
pengukuran sediaan farmasi, suhu dipertahankan dalam
batas lebih kurang 0,1属
Konsistensi/Viskositas
Tujuan :
Menjamin kemudahan penggunaan/pengolesan
sediaan. Prinsip :
Sediaan semisolid termasuk system non newton, maka
viskositasnya diukur dengan Viskometer Brookfield
Helipath Stand.
Pengukuran konsistensi sediaan dilakukan pada suhu
kamar dengan memakai spindle pada kecepatan
(rpm) tertentu.
Jenis Alat
 Viskometer tabung kapiler
 Viskometer rotasi
Pengukuran Kekentalan
 Jenis viskosimeter tabung kapiler  Viskosimeter Ostwald dan
Ubbelohde
Metode yang umum digunakan  penetapan waktu
yang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan
untuk mengalir melalui kapiler.
Viskosimeter Ubbelohde dapat digunakan untuk
mengukur kekentalan larutan metilselulosa.
Jenis viskosimeter rotasi  viskometer yg
menggunakan gasing atau kumparan yang
dicelupkan ke dalam zat uji, dan mengukur
tahanan gerak dari bagian yang berputar.
Tersedia kumparan yang berbeda untuk
rentang kekentalan tertentu, dan umumnya
dilengkapi dengan beberapa kecepatan
rotasi.
Viskosimeter Brookfield, Rotouisco dan
Stormer merupakan contoh alat gasing
berputar dan MacMichael merupakan
contoh alat cawan berputar.
Viskosimeter Ubbelohde
Spindels
Viscometer
Brookfield
Helipath Stand Viskometer
 For viscosity/consistency measurement of gels,
pastes, creams, putty, gelatin and other non-flowing
substances.
5) ISI MINIMUM
 Pengujian digunakan untuk sediaan krim, gel, jeli,
salep, pasta, serbuk, aerosol dan inhalasi dosis terukur
,
termasuk semprot topikal bertekanan, dan tak
bertekanan serta inhalasi dosis terukur.
 Pengujian untuk sediaan dengan etiket yang
mencantumkan bobot bersih tidak lebih dari 150 gram
atau 150 mL
Prinsip :
 Bobot bersih isi wadah  merupakan selisih antara
penimbangan bobot wadah berisi sediaan dengan
bobot wadah kosong
Prosedur uji minimum (etiket bobot):
 Ambil sampel sebanyak 10 wadah berisi zat uji, hilangkan
semua etiket yang dapat mempengaruhi bobot pada
waktu isi dikeluarkan.
 Bersihkan dan keringkan dengan sempurna bagian
luar wadah dan timbang satu per satu.
 Keluarkan isi secara kuantitatif dari masing-masing
wadah, potong ujung wadah, jika perlu cuci dengan
pelarut yang sesuai, hati-hati agar penutup dan bagian
lain wadah tidak terpisah.
 Keringkan dan timbang kembali masing-masing
wadah kosong beserta bagian-bagiannya.
 Perbedaan antara kedua penimbangan adalah
bobot
Kriteria penerimaan (dengan etiket bobot) :
Bobot bersih rata-rata isi dari 10 wadah tidak
kurang dari bobot yang tertera pada etiket dan
tidak satu wadah pun yang bobot bersih isinya
kurang dari :
 90% dari bobot yang tertera pada etiket untuk
bobot 60 g atau kurang dan
 95% dari jumlah yg tertera dari etiket untuk
bobot lebih dari 60 g dan kurang dari 150 g.
Jika persyaratan ini tidak terpenuhi, tetapkan
bobot bersih isi dari 20 wadah tambahan.
Bobot bersih rata-rata isi dari 30 wadah tidak
kurang dari bobot yang tertera pada etiket dan
hanya satu wadah yang bobot bersih isinya kurang
dari
 90% dari bobot yang tertera pada etiket
untuk bobot 60 g atau kurang, dan
 95% untuk bobot lebih dari 60 g dan kurang
dari 150 g.
6) Uji Kebocoran
Tujuan :
Memeriksa keutuhan kemasan untuk menjaga sterilitas
(untuk sediaan yang harus steril) dan volume serta
kestabilan sediaan .
Prinsip :
 10 tube sediaan dibersihkan dan dikeringkan baik-baik
bagian luarnya dengan kain penyerap. Kemudian tube
diletakkan secara horizontal di atas kain penyerap di
dalam oven dengan suhu diatur pada 60賊3属C selama 8 jam
Hasil :
Tidak boleh terjadi kebocoran yang berarti selama
atau setelah pengujian selesai. Abaikan bekas sampel
yang diperkirakan berasal dari bagian luar dimana
terdapat lipatan dari tube atau dari bagian ulir tutup
tube.
 Jika terdapat kebocoran hanya 1 tube (tidak boleh lebih
dari 1tube)  ulangi pengujian dengan 20 tube
tambahan.
Uji memenuhi syarat jika tidak ada satu pun
kebocoran diamati dari 10 tube uji pertama atau
kebocoran yang diamati tidak lebih dari 1 tube pada
30 tube yang diuji.
7) UJI
pH
Berhubungan dengan stabilitas ZA, efektifitas
pengawet, keadaan kulit
Harga pH adalah harga yang diberikan oleh
alat potensiometrik (pH meter) yang sesuai, yang
telah dibakukan sebagaimana mestinya, yang
mampu mengukur harga pH sampai 0,02 unit pH
menggunakan elektrode indikator yang peka
terhadap aktivitas ion hidrogen, elektrode kaca, dan
elektrode pembanding yang sesuai (elektrode kalomel
atau elektrode perak- perak klorida).
Efek pH (FI V hall 1644)
 Degradasi banyak obat dalam larutan meningkat atau menurun secara
eksponensial ketika pH menurun atau meningkat melampaui rentang nilai
pH spesifik.
 Tingkat pH yang tidak tepat dengan terkena kenaikan suhu merupakan
faktor yang banyak menyebabkan obat kehilangan efek klinik yang
bermakna, disebabkan oleh reaksi hidrolisis dan oksidasi.
 Sebagai contoh:
a. larutan atau suspensi obat, mungkin stabil selama beberapa hari,
minggu, bahkan tahun dalam bentuk formulasi aslinya, tetapi jika
dicampur dengan cairan lain yang mengubah pH, akan terdegradasi
dalam beberapa menit atau hari. Dengan perubahan pH walaupun
hanya 1 unit (misalnya dari 4 inenjadi 3 atau dari 8 menjadi 9) dapat
menurunkan stabilitas obat dengan faktor 10 atau lebih.
b. Penganuh pH pada stabilitas fisik sistem dua fase, terutarna emulsi,
juga penting. Sebagai contoh, emulsi lemak intravena yang stabil
dengan adanya pH asam.
 Suatu sistem dapar pH, biasanya asam atau basa lemah
dan garamnya, merupakan bahan pengisi yang biasa
digunakan dalam sediaan cairan untuk mempertahankan pH
pada suatu rentang yang akan meminimalkan
kecepatan degradasi obat. pH larutan obat dapat juga
diatur atau didapar untuk mencapai kelarutan obat. Sebagai
contoh, pH yang berkaitan dengan pKa akan mengontrol
fraksi terionisasi yang biasanya lebih lanit dan jenis non ionik
yang kurang larut dari suatu senyawa organik yang bersifat
elektrolit lemah.
 Pengukuran dilakukan pada suhu 25属賊 2属, kecuali dinyatakan
lain dalam masing-masing monografi.
 Skala pH ditetapkan dengan persamaan sebagai berikut:
Ket. :
 E dan Es berturut-turut adalah potensial terukur dengan sel
galvanik larutan uji, dinyatakan sebagai pH dan Larutan
dapar untuk pembakuan yang tepat, dinyatakan sebagai
pHs;
 harga k adalah perubahan dalam potensial per perubahan
unit dalam pH, dan secara teoritis sebesar [0,05916 + 0,000198
(t-25属)] volt pada suhu t.
 Sebelum mengukur pH zat uji, terlebih dahulu
dilakukan pembakuan pH meter dengan dua larutan
dapar yg memiliki perbedaan pH tidak lebih dari 4 unit
sedemikian rupa sehingga pH larutan uji diharapkan
terletak diantaranya .
 Elektroda yg baik menunjukkan harga pH yg tidak
lebih
dari 0,02 unit pH dari harga larutan baku pH meter
8) Uji Pelepasan Zat Aktif
(Difusi)
 Terutama untuk sediaan semisolida yg dimaksudkan untuk
berpentrasi ke dalam kulit
 Jika dipersyaratkan dalam monografi/pustaka sediaan
Tujuan :
 Mengetahui laju difusi zat aktif
Prinsip :
 Menguji difusi bahan aktif dari sediaan emulgel/gel
menggunakan suatu sel difusi dengan cara mengukur
konsentrasi bahan aktif dalam cairan penerima pada selang
waktu tertentu.
Penafsiran Hasil
Sel Difusi
 Sel difusi digunakan untuk pengujian kecepatan
pelepasan
obat dari sediaan semisolida
 Sampel diambil dari reservoir pada berbagai interval
waktu sehingga menggambarkan pelepasan obat dari
sediaan
Stabilitas Produk (FI V)
Faktor
Lingkungan
 Suhu
 cahaya
 oksigen
 karbon
dioksida
 kelembaban
Faktor
Sediaan
 ukuran partikel (emulsi dan suspensi)
 pH
 Komposisi sistem pelarut (misalnya persentase air dan
kepolaran)
 kesesuaian antara anion dan kation,
 kekuatan ion larutan,
 wadah utama,
 bahan tambahan kimia spesifik,
 ikatan molekular, difusi obat dan adanya bahan pengisi.
Contoh Reaksi
Penyebab
Penurunan
Stabilitas Sediaan
(Non-visual)
 Hidrolisis,
 Oksidasi,
 Dekomposisi
Fitokimia,
 Efek perubahan pH
(stabilitas ZA)
FI V hal
 Untukkrim, salep dan supositonia, petunjuk utama
ketidakstabilan yang sering ditemukan adalah
perubahan warna atau perubahan dalam konsistensi
atau bau.
Bentuk Ketidakstabilan Sediaan
Semisolida
 Krim  emulsi yang mengandung air dan minyak
 Bentuk ketidakstabilan  pecahnya emulsi,
pembentukan hablur, penciutan karena penguapan air
dan kontaminasi mikroba yang besar
Kri
m
 perubahan dalam konsistensi dan pemisahan sejumlah besar cairan
dan pembentukan granul atau butiran kecil
Salep
 Umumnya terjadi pelunakan berlebih dari sediaan suppositoria.
Kadang ada pula yang mengering dan mengeras atau mengerut.
 Adanya bercak minyak pada bahan pengemas
 Sebagai aturan umum (walaupun ada pengecualian),
suppositoria
harus disimpan dalam lemari pendingin
Suppositoria
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to EVALUASI SEDIAAN SEMI SOLID ok yes ok.pptx (20)

Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologi
sukarman_far
Uji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxUji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptx
shendi suryana
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
AzraAnbu
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Nesha Mutiara
Ppt larutan baku primer
Ppt larutan baku primerPpt larutan baku primer
Ppt larutan baku primer
Anis Putri
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KikiAdriani1
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Operator Warnet Vast Raha
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Operator Warnet Vast Raha
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriPPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Salsabila Azzahra
UJI MUTU FISIK LIQUID OKKKKKKKKKKKKK.pptx
UJI MUTU FISIK LIQUID OKKKKKKKKKKKKK.pptxUJI MUTU FISIK LIQUID OKKKKKKKKKKKKK.pptx
UJI MUTU FISIK LIQUID OKKKKKKKKKKKKK.pptx
youstiana rusita
KIMIA FARMASI ANALISA II
KIMIA FARMASI ANALISA IIKIMIA FARMASI ANALISA II
KIMIA FARMASI ANALISA II
Winniey Tillich Wahyuni
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Yan Eshad
TSS.pdf
TSS.pdfTSS.pdf
TSS.pdf
AndikaRifqiRayendra
evaluasi tentang sediaan berbentuk kapsul.pptx
evaluasi tentang sediaan berbentuk kapsul.pptxevaluasi tentang sediaan berbentuk kapsul.pptx
evaluasi tentang sediaan berbentuk kapsul.pptx
IdasariDewi1
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriMakalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Salsabila Azzahra
Presentasi oktavina bismillah new
Presentasi oktavina bismillah newPresentasi oktavina bismillah new
Presentasi oktavina bismillah new
Oktavina Widorini
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smk
Dame Phaghite
Pres 7
Pres 7Pres 7
Pres 7
rhodeschichi
pemeriksaan pewarnaan bakteriologi .pptx
pemeriksaan pewarnaan bakteriologi .pptxpemeriksaan pewarnaan bakteriologi .pptx
pemeriksaan pewarnaan bakteriologi .pptx
StHadijah
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologi
sukarman_far
Uji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxUji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptx
shendi suryana
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
450873983-Evaluasi-mutu-sediaan-semisolid-pptx.pptx
AzraAnbu
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Nesha Mutiara
Ppt larutan baku primer
Ppt larutan baku primerPpt larutan baku primer
Ppt larutan baku primer
Anis Putri
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KikiAdriani1
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Operator Warnet Vast Raha
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Operator Warnet Vast Raha
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriPPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Salsabila Azzahra
UJI MUTU FISIK LIQUID OKKKKKKKKKKKKK.pptx
UJI MUTU FISIK LIQUID OKKKKKKKKKKKKK.pptxUJI MUTU FISIK LIQUID OKKKKKKKKKKKKK.pptx
UJI MUTU FISIK LIQUID OKKKKKKKKKKKKK.pptx
youstiana rusita
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Yan Eshad
evaluasi tentang sediaan berbentuk kapsul.pptx
evaluasi tentang sediaan berbentuk kapsul.pptxevaluasi tentang sediaan berbentuk kapsul.pptx
evaluasi tentang sediaan berbentuk kapsul.pptx
IdasariDewi1
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriMakalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Salsabila Azzahra
Presentasi oktavina bismillah new
Presentasi oktavina bismillah newPresentasi oktavina bismillah new
Presentasi oktavina bismillah new
Oktavina Widorini
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smk
Dame Phaghite
pemeriksaan pewarnaan bakteriologi .pptx
pemeriksaan pewarnaan bakteriologi .pptxpemeriksaan pewarnaan bakteriologi .pptx
pemeriksaan pewarnaan bakteriologi .pptx
StHadijah

Recently uploaded (19)

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.pptSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
arifpolkesma
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptxKegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
IrfanNersMaulana
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptxMateri Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
rusilacrb06
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
HasriSasmita1
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptxImplementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
PatmaCuanta
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptxMateri 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
gikyulomi
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignmentPPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
dwfqqeg
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - MasyarakatPanduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
HasriSasmita1
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahunpemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
Anonymous2x1IlfU8
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.pptKegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
arifpolkesma
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptxDRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
sulastrifar1453
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.pptASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
drevyagustin87
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.pptSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
arifpolkesma
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptxKegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
IrfanNersMaulana
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptxMateri Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
rusilacrb06
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
HasriSasmita1
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptxImplementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
PatmaCuanta
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptxMateri 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
gikyulomi
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignmentPPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
dwfqqeg
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - MasyarakatPanduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
HasriSasmita1
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahunpemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
Anonymous2x1IlfU8
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.pptKegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
arifpolkesma
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptxDRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
sulastrifar1453
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.pptASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
drevyagustin87

EVALUASI SEDIAAN SEMI SOLID ok yes ok.pptx

  • 1. Evaluasi Sediaan Semisolida PRODI DIII ANAFARMA POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA Apt. Youstiana Dwi Rusita, M.Si.
  • 2. Evaluasi Krim Fisik a Organoleptis Isi minimum Homogenitas Viskositas Ukuran Partikel Stabilitas Krim Penentuan Tipe Krim Uji Pelepasan Zat Aktif Uji Kebocoran Kimi a Identifikasi Penetapan Kadar pH Biologi Uji Sterilitas Uji Efektivitas Pengawet Antimikroba Uji batas mikroba Penetapan potensi antibiotik (mikrobiologi)
  • 3. Evaluasi Salep Fisika * Organoleptis * Homogenitas * Viskositas * Isi minimum * Uji Kebocoran *Uji Pelepasan Zat Aktif Kimia * Identifikasi * pH * Penetapan Kadar Biologi *Efektivita s Pengawet antimikroba *Penetapan Potensi Antibiotik * Uji batas mikroba SALEP MATA + Penentuan partikel logam + Uji Sterilitas
  • 4. GE L Fisika Organoleptik Homogenitas Viskositas Rheologi Uji Kebocoran Isi Minimum Uji Stabilitas Uji Pelepasan Kimia Identifikasi pH Penetapan Kadar Zat Aktif Biologi Uji Potensi Antibiotik Uji Sterilitas (jk gel steril) Uji efektivitas pengawet antimikroba Uji Batas Mikroba
  • 6. EVALUASI FISIK 1) Penampilan/Organoleptis 2) Homogenitas 3) Distribusi Ukuran Partikel 4) Konsistensi/Viskositas 5) Isi minimum 6) Uji Kebocoran 7) Uji pelepasan bahan aktif
  • 7. Evaluasi Kimia Identifikasi Kandungan zat aktif p H sediaan Evaluasi Mikrobiologi Potensi Antibiotik Uji Sterilisasi Uji efektivitas pengawet antimikroba Uji Batas Mikroba
  • 8. 1) Penampilan/Organoleptik Tujuan : Memeriksa kesesuaian bau, warna dimana sedapat mungkin mendekati dengan spesifikasi sediaan yang telah ditentukan selama formulasi. Pemeriksaan pemisahan fase dilakukan untuk sediaan yg terbentuk lebih dari satu fase, misal : emulgel, krim c/ : uji stabilitas sediaan akibat pengaruh suhu Prinsip : pemeriksaan bau dan warna menggunakan panca indera EVALUASI FISIK SEDIAAN
  • 9. Penentuan Tipe Emulsi Pengujian untuk Sediaan dengan sistem emulsi Tujuan : Mengetahui kesesuaian tipe emulsi yang dibuat dengan tipe emulsi yang telah diformulasikan sebelumnya dan melihat kemungkinan terjadinya inversi fase Prinsip : Uji Kelarutan zat warna : kelarutan zat warna yang larut dalam air (mis. metilen biru) atau dalam minyak (misal sudan merah) dlm salah satu fase emulsi Uji pengenceran : ketercampuran atau kelarutan pelarut air
  • 10. Uji kelarutan zat warna Sedikit zat warna larut air, misal metilen biru atau biru brillian CFC diteteskan pada permukaan emulsi. Jika zat warna terlarut dan berdifusi homogen pada fase eksternal yang berupa air emulsi tipe M/A. Jika zat warna tampak sebagai tetesan di fase internal emulsi tipe A/M. Hal yang terjadi adalah sebaliknya jika digunakan zat warna larut minyak (mis. sudan merah).
  • 11. Uji Pengenceran Uji ini dilakukan dengan mengencerkan emulsi dengan air. Jika emulsi tercampur baik dengan air, tanpa memperlihatkan ketidakcampuran emulsi tipe M/A. Hal ini dapat dilakukan dengan mikroskop untuk memberikan visualisasi yang baik tentang tidak adanya ketidakcampuran.
  • 12. Penafsiran Hasil Emulsi M/A bila fase kontinu (fase pendispersi) emulsi terwarnai oleh zat warna larut air (mis. dengan metilen blue) Emulsi M/A bila dapat diencerkan dengan pelarut aqueous ; Emulsi A/M bila tidak dapat diencerkan dengan pelarut aqueous
  • 13. 2) Homogenitas Tujuan : Menjamin distribusi bahan aktif yang homogen. Caranya: Oleskan sedikit sampel diatas kaca objek dan diamati susunan partikel yang terbentuk atau ketidak homogenannya. Penafsiran hasil : Distribusi bahan aktif pada lapisan sediaan di permukaan kaca terlihat merata.
  • 14. 3) Distribusi Ukuran Partikel Untuk zat aktif yang tidak larut basis Prosedur : Sebarkan sejumlah sampel yang membentuk lapisan tipis pada slide mikroskop. Lihat di bawah mikroskop. Penafsiran hasil : mengikuti kurva distribusi
  • 15. 4) Konsistensi/Viskositas Kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan adalah tekanan geser dibagi laju tegangan geser. Satuan dasarnya yaitu poise; atau dalam sentipoise (1 poise =100 sentipoise). Kekentalan berubah sesuai suhu secara umum kekentalan menurun dengan naiknya suhu Untuk pengukuran sediaan farmasi, suhu dipertahankan dalam batas lebih kurang 0,1属
  • 16. Konsistensi/Viskositas Tujuan : Menjamin kemudahan penggunaan/pengolesan sediaan. Prinsip : Sediaan semisolid termasuk system non newton, maka viskositasnya diukur dengan Viskometer Brookfield Helipath Stand. Pengukuran konsistensi sediaan dilakukan pada suhu kamar dengan memakai spindle pada kecepatan (rpm) tertentu.
  • 17. Jenis Alat Viskometer tabung kapiler Viskometer rotasi Pengukuran Kekentalan Jenis viskosimeter tabung kapiler Viskosimeter Ostwald dan Ubbelohde Metode yang umum digunakan penetapan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan untuk mengalir melalui kapiler. Viskosimeter Ubbelohde dapat digunakan untuk mengukur kekentalan larutan metilselulosa.
  • 18. Jenis viskosimeter rotasi viskometer yg menggunakan gasing atau kumparan yang dicelupkan ke dalam zat uji, dan mengukur tahanan gerak dari bagian yang berputar. Tersedia kumparan yang berbeda untuk rentang kekentalan tertentu, dan umumnya dilengkapi dengan beberapa kecepatan rotasi. Viskosimeter Brookfield, Rotouisco dan Stormer merupakan contoh alat gasing berputar dan MacMichael merupakan contoh alat cawan berputar.
  • 21. Helipath Stand Viskometer For viscosity/consistency measurement of gels, pastes, creams, putty, gelatin and other non-flowing substances.
  • 22. 5) ISI MINIMUM Pengujian digunakan untuk sediaan krim, gel, jeli, salep, pasta, serbuk, aerosol dan inhalasi dosis terukur , termasuk semprot topikal bertekanan, dan tak bertekanan serta inhalasi dosis terukur. Pengujian untuk sediaan dengan etiket yang mencantumkan bobot bersih tidak lebih dari 150 gram atau 150 mL Prinsip : Bobot bersih isi wadah merupakan selisih antara penimbangan bobot wadah berisi sediaan dengan bobot wadah kosong
  • 23. Prosedur uji minimum (etiket bobot): Ambil sampel sebanyak 10 wadah berisi zat uji, hilangkan semua etiket yang dapat mempengaruhi bobot pada waktu isi dikeluarkan. Bersihkan dan keringkan dengan sempurna bagian luar wadah dan timbang satu per satu. Keluarkan isi secara kuantitatif dari masing-masing wadah, potong ujung wadah, jika perlu cuci dengan pelarut yang sesuai, hati-hati agar penutup dan bagian lain wadah tidak terpisah. Keringkan dan timbang kembali masing-masing wadah kosong beserta bagian-bagiannya. Perbedaan antara kedua penimbangan adalah bobot
  • 24. Kriteria penerimaan (dengan etiket bobot) : Bobot bersih rata-rata isi dari 10 wadah tidak kurang dari bobot yang tertera pada etiket dan tidak satu wadah pun yang bobot bersih isinya kurang dari : 90% dari bobot yang tertera pada etiket untuk bobot 60 g atau kurang dan 95% dari jumlah yg tertera dari etiket untuk bobot lebih dari 60 g dan kurang dari 150 g. Jika persyaratan ini tidak terpenuhi, tetapkan bobot bersih isi dari 20 wadah tambahan.
  • 25. Bobot bersih rata-rata isi dari 30 wadah tidak kurang dari bobot yang tertera pada etiket dan hanya satu wadah yang bobot bersih isinya kurang dari 90% dari bobot yang tertera pada etiket untuk bobot 60 g atau kurang, dan 95% untuk bobot lebih dari 60 g dan kurang dari 150 g.
  • 26. 6) Uji Kebocoran Tujuan : Memeriksa keutuhan kemasan untuk menjaga sterilitas (untuk sediaan yang harus steril) dan volume serta kestabilan sediaan . Prinsip : 10 tube sediaan dibersihkan dan dikeringkan baik-baik bagian luarnya dengan kain penyerap. Kemudian tube diletakkan secara horizontal di atas kain penyerap di dalam oven dengan suhu diatur pada 60賊3属C selama 8 jam
  • 27. Hasil : Tidak boleh terjadi kebocoran yang berarti selama atau setelah pengujian selesai. Abaikan bekas sampel yang diperkirakan berasal dari bagian luar dimana terdapat lipatan dari tube atau dari bagian ulir tutup tube. Jika terdapat kebocoran hanya 1 tube (tidak boleh lebih dari 1tube) ulangi pengujian dengan 20 tube tambahan. Uji memenuhi syarat jika tidak ada satu pun kebocoran diamati dari 10 tube uji pertama atau kebocoran yang diamati tidak lebih dari 1 tube pada 30 tube yang diuji.
  • 28. 7) UJI pH Berhubungan dengan stabilitas ZA, efektifitas pengawet, keadaan kulit Harga pH adalah harga yang diberikan oleh alat potensiometrik (pH meter) yang sesuai, yang telah dibakukan sebagaimana mestinya, yang mampu mengukur harga pH sampai 0,02 unit pH menggunakan elektrode indikator yang peka terhadap aktivitas ion hidrogen, elektrode kaca, dan elektrode pembanding yang sesuai (elektrode kalomel atau elektrode perak- perak klorida).
  • 29. Efek pH (FI V hall 1644) Degradasi banyak obat dalam larutan meningkat atau menurun secara eksponensial ketika pH menurun atau meningkat melampaui rentang nilai pH spesifik. Tingkat pH yang tidak tepat dengan terkena kenaikan suhu merupakan faktor yang banyak menyebabkan obat kehilangan efek klinik yang bermakna, disebabkan oleh reaksi hidrolisis dan oksidasi. Sebagai contoh: a. larutan atau suspensi obat, mungkin stabil selama beberapa hari, minggu, bahkan tahun dalam bentuk formulasi aslinya, tetapi jika dicampur dengan cairan lain yang mengubah pH, akan terdegradasi dalam beberapa menit atau hari. Dengan perubahan pH walaupun hanya 1 unit (misalnya dari 4 inenjadi 3 atau dari 8 menjadi 9) dapat menurunkan stabilitas obat dengan faktor 10 atau lebih. b. Penganuh pH pada stabilitas fisik sistem dua fase, terutarna emulsi, juga penting. Sebagai contoh, emulsi lemak intravena yang stabil dengan adanya pH asam.
  • 30. Suatu sistem dapar pH, biasanya asam atau basa lemah dan garamnya, merupakan bahan pengisi yang biasa digunakan dalam sediaan cairan untuk mempertahankan pH pada suatu rentang yang akan meminimalkan kecepatan degradasi obat. pH larutan obat dapat juga diatur atau didapar untuk mencapai kelarutan obat. Sebagai contoh, pH yang berkaitan dengan pKa akan mengontrol fraksi terionisasi yang biasanya lebih lanit dan jenis non ionik yang kurang larut dari suatu senyawa organik yang bersifat elektrolit lemah.
  • 31. Pengukuran dilakukan pada suhu 25属賊 2属, kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi. Skala pH ditetapkan dengan persamaan sebagai berikut: Ket. : E dan Es berturut-turut adalah potensial terukur dengan sel galvanik larutan uji, dinyatakan sebagai pH dan Larutan dapar untuk pembakuan yang tepat, dinyatakan sebagai pHs; harga k adalah perubahan dalam potensial per perubahan unit dalam pH, dan secara teoritis sebesar [0,05916 + 0,000198 (t-25属)] volt pada suhu t.
  • 32. Sebelum mengukur pH zat uji, terlebih dahulu dilakukan pembakuan pH meter dengan dua larutan dapar yg memiliki perbedaan pH tidak lebih dari 4 unit sedemikian rupa sehingga pH larutan uji diharapkan terletak diantaranya . Elektroda yg baik menunjukkan harga pH yg tidak lebih dari 0,02 unit pH dari harga larutan baku pH meter
  • 33. 8) Uji Pelepasan Zat Aktif (Difusi) Terutama untuk sediaan semisolida yg dimaksudkan untuk berpentrasi ke dalam kulit Jika dipersyaratkan dalam monografi/pustaka sediaan Tujuan : Mengetahui laju difusi zat aktif Prinsip : Menguji difusi bahan aktif dari sediaan emulgel/gel menggunakan suatu sel difusi dengan cara mengukur konsentrasi bahan aktif dalam cairan penerima pada selang waktu tertentu. Penafsiran Hasil
  • 34. Sel Difusi Sel difusi digunakan untuk pengujian kecepatan pelepasan obat dari sediaan semisolida Sampel diambil dari reservoir pada berbagai interval waktu sehingga menggambarkan pelepasan obat dari sediaan
  • 36. Faktor Lingkungan Suhu cahaya oksigen karbon dioksida kelembaban Faktor Sediaan ukuran partikel (emulsi dan suspensi) pH Komposisi sistem pelarut (misalnya persentase air dan kepolaran) kesesuaian antara anion dan kation, kekuatan ion larutan, wadah utama, bahan tambahan kimia spesifik, ikatan molekular, difusi obat dan adanya bahan pengisi. Contoh Reaksi Penyebab Penurunan Stabilitas Sediaan (Non-visual) Hidrolisis, Oksidasi, Dekomposisi Fitokimia, Efek perubahan pH (stabilitas ZA) FI V hal
  • 37. Untukkrim, salep dan supositonia, petunjuk utama ketidakstabilan yang sering ditemukan adalah perubahan warna atau perubahan dalam konsistensi atau bau.
  • 38. Bentuk Ketidakstabilan Sediaan Semisolida Krim emulsi yang mengandung air dan minyak Bentuk ketidakstabilan pecahnya emulsi, pembentukan hablur, penciutan karena penguapan air dan kontaminasi mikroba yang besar Kri m perubahan dalam konsistensi dan pemisahan sejumlah besar cairan dan pembentukan granul atau butiran kecil Salep Umumnya terjadi pelunakan berlebih dari sediaan suppositoria. Kadang ada pula yang mengering dan mengeras atau mengerut. Adanya bercak minyak pada bahan pengemas Sebagai aturan umum (walaupun ada pengecualian), suppositoria harus disimpan dalam lemari pendingin Suppositoria