Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi jabatan, termasuk definisi, tujuan, dan beberapa metode yang digunakan untuk menilai nilai suatu jabatan seperti metode peringkat, klasifikasi, perbandingan faktor, dan sistem angka. Metode sistem angka dijelaskan sebagai metode penilaian jabatan yang paling banyak digunakan karena dianggap paling teliti dan akurat meskipun pelaksanaannya cukup rumit.
1 of 7
Downloaded 117 times
More Related Content
Evalusasi jabatan
1. MSDM – Evalusai Jabatan
Evalusasi Jabatan
Definisi
Evaluasi jabatan atau penilaian jabatan adalah suatu proses yang sistematis dan teratur
dalam menentukan nilai suatu jabatan, relatif terhadap jabatan-jabatan lain yang ada
dalam satu perusahaan. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk menentukan tingkat
upah yang tepat dan adil diantara jabatan-jabatan yang ada.
Langkah-langkah Evaluasi Jabatan
1. Mengumpulkan informasi tentang jabatan (dengan menggunakan kuesioner,
wawancara langsung ataupun pengamatan) dan kemudian menyusun informasi
tersebut menjadi uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan. Langkah nomor 1 ini biasa
dikenal dengan sebutan Analisa Jabatan.
2. Menetapkan nilai relatif dari masing-masing jabatan dengan cara mempelajari
Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan tersebut. Dikenal adanya 2 macam metode
untuk menentukan nilai jabatan ini, yaitu metode yang sifatnya Non-Kuantitatif dan
metode yang Kuantitatif
Metode-metode Evaluasi Jabatan
1. Metode Non-Kuantitatif:
a. Metode Penentuan Peringkat (Ranking Method)
b. Metode Klasifikasi (Grade/Classification Method)
2. Metode Kuantitatif:
a. Metode Perbandingan Faktor (Factor Comparison Method)
b. Metode Sistem angka (Point System Method)
1
2. MSDM – Evalusai Jabatan
Metode Penentuan Peringkat (Ranking Method)
Metode Penentuan Peringkat ini adalah metode yang paling sederhana diantara
metode-metode penilaian jabatan yang lain, yang hanya cocok untuk diterapkan pada
perusahaan kecil dengan jumlah jabatan yang sedikit.
Penilaian terhadap jabatan dilakukan oleh suatu Team Penilai yang khusus dibentuk,
yang biasanya terdiri dari orang-orang dalam perusahaan dengan dibantu oleh
konsultan ahli dalam bidang ini.
Dasar yang dipakai dalam menentukan nilai ini adalah hasil Analisa Jabatan (yaitu
Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan). Bilamana hasil analisa jabatan ini tidak ada,
maka team penilai menentukan peringkat dari masing-masing jabatan tersebut
berdasarkan interprestasi mereka terhadap kondisi dari masing-masing pekerjaan
(tercakup di sini antara lain keadaan tingkat kesulitan dan volume pekerjaan, besarnya
tanggung jawab yang harus dipikul, pengawasan yang dilakukan/yang diterima, latihan
dan pengalaman yang dibutuhkan serta kondisi kerja).
Teknik-Teknik Penentuan Peringkat
Teknik I :
ï‚· Team berunding untuk menentukan jabatan tertinggi dan jabatan terendah (sebagai
batas atas dan batas bawah)
ï‚· Jabatan-jabatan lain kemudian dinilai dan ditempatkan/ diurutkan diantara dua batas
ini.
Teknik II :
ï‚· Perbandingan dilakukan secara berpasangan (Paired Comparison).
ï‚· Setiap jabatan diperbandingkan sepasang-sepasang dengan semua jabatan lain.
Teknik III :
ï‚· Masing-masing anggota team penilai membaut urutan dari semua jabatan,
kemudian hasilnya dirata-ratakan
Teknik IV :
ï‚· Menggunakan peta struktur orgarusasi sebagai acuan
2
3. MSDM – Evalusai Jabatan
ï‚· Dalam hal ini urutan jabatan disesuikan dengan hierarki dalam peta struktur
organisasi
Kelebihan Metode Penentuan Peringkat adalah:
o Sederhana
o Cepat
o Murah
Kelemahan Metode Penentuan Peringkat adalah:
o Alasan penilaian tidak jelas, hasilnya niiai kasar ;
o Subyektif (tergantung penilai) ;
o Sulit untuk dilakukan pada organisasi besar dengan jumlah jabatan yang terlaiu
banyak.
Metode Klasifikasi (Grade / Classification Method)
Metode ini merupakan perbaikan dari Metode Penentuan Peringkat. Di sini team penilai
memulai kegiatannya sebagai berikut :
1) Menetapkan beberapa kelas / tingkatan jabatan
2) Team merumuskan ciri dari masing-masing kelas / tingkatan jabatan tersebut secara
lengkap.
3) Team memasukkan setiap jabatan yang ada pada kelas yang sesuai dengan cara
mencocokkan ciri kelas / tingkatan dengan interprestasi mereka tentang ciri masing-
masing jabatan (seperti tingkat kesulitannya, besarnya tanggung jawab, latihan dan
pengalaman yang dibutuhkan dan sebagainya
Kelebihan Metode Klasifikasi adalah:
1) sederhana / mudah ;
2) cepat ;
3) murah
3
4. MSDM – Evalusai Jabatan
Kelemahan Metode Klasifikasi adalah:
1) sulit untuk menetapkan kelas/ tingkatan tersebut ;
2) masih bersifat subyektif (tergantung penilai) ;
3) sulit untuk dilakukan pada organisasi besar dengan jumlah jabatan yang terlalu
banyak
Metode Perbandingan Faktor (Factor Comparison Method)
Metode ini sudah digolongkan ke dalam metode kuanitatif, karena sudah berusaha
untuk memberikan nilai kuantitatif pada masing-masing jabatan (bukan hanya peringkat
ataupun kelas / tingkatan ).
Langkah-langkah penentuan nilai relatif
1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan faktor-faktor (dan sub faktornya, kalau ada )
dari setiap jabatan yang akan di nilai .
Contoh :
FAKTOR SUB FAKTOR
1. Keterampilan (Skill) 1. Pendidikan
2. Inisiatif
3. Pengalaman
2. Usaha 4. Usaha Fisik
5. Usaha mental
3. Tanggung Jawab (T.J) 6. T.J atas pekerja
7. T.J atas uang
8. T.J atas peralatan
9. T.J atas bahan
4. Kondisi Kerja 10. Lingkungan kerja
11. Resiko Kerja
2. Memilih beberapa jabatan sebagai "Jabatan Kunci" (Key Jobs) yaitu jabatan-jabatan
yang :
�Populer (ada [ada setiap perusahaan )
�Upahnya telah sesuai
�Terdefinisi ( tugas-tugasnya ) dengan jelas
4
5. MSDM – Evalusai Jabatan
3. Team penilai melakukan penilaian terhadap faktor-faktor dan sub faktor dari jabatan-
jabatan kunci tadi, dan menyusunnya berdasarkan peningkat.
Contoh
JABATAN KUNCI PERINGKAT DARI MASING-MASING FAKTOR
SKILL USAHA T.J KONDISI
KERJA
A 1 3 1 3
B 2 2 2 2
C 3 1 3 1
4. Menyusun alokasi tingkat upah yang sesuai setiap faktor dalam jabatan jabatan
kunci tadi
JABATAN KUNCI ALOKASI TINGKAT SETIAP FAKTOR
SKILL USAHA T.J KONDISI
KERJA
1 40 30 20 10
2 25 20 15 6
3 10 10 10 2
5. Penilaian terhadap faktor-faktor (dan sub faktor) dari jabatan-jabatan yang lain dapat
dilakukan dengan cara membandingkannya terhadap faktor-faktor (sub faktor) dari
jabatan kunci.
Metode Sistem angka (Point System Method)
Metode ini adalah metode penilaian jabatan yang paling banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan, sebab termasuk metode yang paling teliti dan akurat
(walaupun pelaksanaannya cukup rumit).
Langkah-langkah Metode Sistem Angka
1. Memilih faktor-faktor jabatan, yaitu ciri-ciri jabatan yang dianggap perlu di bayar oleh
perusahaan.
Contoh: Ketampanan wajah, bukan faktor yang perlu dinilai/dibayar oleh perusahaan
bagi jabatan pengali sumur.
5
6. MSDM – Evalusai Jabatan
Banyaknya faktor yang digunakan, bervariasi tergantung pada kondisi perusahaan.
Untuk pekerja langsung dan untuk tingkat manajemen, faktornya juga berbeda.
Pemilihan faktor ini dilakukan oleh team penilai. Adapun contoh-contoh faktor
penilaian dapat dilihat sebagai berikut.
Faktor-faktor dan sub faktornya rang biasa dinilai, antara lain:
A. PENDIDlKAN
1. Pendidikan Formal
2. Kursus/Latihan
3. Pengalaman
B. KETERAMPILAN
1. Keterainpilan Fisik
2. Keterampilan Mental
3. Keterampilan Bahasa
4. Keterampilan Analisis
5. Keterampilan Tangan (dexterity)
6. Keterampilan Sosiaf (bergaul)
7. Keterampilan untuk mengambil keputusan
C. USAHA
1. Usaha Fisik
2. Usaha Mental
D. TANGGUNG JAWAB
1. Tanggung jawab atas Ruang
2. Tanggungjawab atas Peralatan
3. Tanggungjawab atas bahan
4. Tanggungjawab atas Keamanan/Keselamatan Kerja
5. Tanggungjawab atas Rahasia Perusahaan
E. KONDISI KERJA
1. lingkungan kerja
2. Resiko Mengalami Kecelakaan Kerja
6
7. MSDM – Evalusai Jabatan
2. Menyusun definisi dan derajat dari masing-masing faktor (dan sub faktornya).
Defenisi faktor dan sub faktor yang dibuat haruslah jelas, mudah dimengerti dan
tidak mempunyai arti ganda. Derajat faktor juga harus dirumuskan dengan jelas dan
tidak bertumpang tindih. Jumlah derajat diusahakan minimum, dengan syarat dapat
membedakan secara adil setiap jabatan yang dinilai
3. Menentukan bobot relatif dari masing-masing faktor dan sub faktor. Dibuat
berdasarkan kesepakatan antara anggota team penilai dan pimpinan perusahaan.
Penentuan bobot ini boleh dikatakan bersifat subyektif.
4. Menentukan nilai angka untuk setiap faktor/sub faktor, dengan urut-urutan langkah
sebagai berikut :
a. Menentukan nilai maksimum dari keseluruhan nilai yang akan digunakan
b. Menentukan nilai masing-masing faktor/sub faktor yaitu dengan cara mengalikan
bobot faktor tadi dengan nilai maksimum
c. Menentukan nilai untuk masing-masing derajat
5. Menghitung nilai dari setiap jabatan
Studi Kasus
7