1. EVOLUSI KUCING
GENETIKA DAN EVOLUSI
OLEH:
DIAN DWI PUTRI ULAN SARI PATONGAI
ST. ASRIATI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
2. EVOLUSI KUCING
A. Teori Evolusi
Evolusi adalah proses perubahan makhluk hidup secara perlahan dalam
jangka waktu yang sangat lama. Perubahan itu akan menciptakan spesies baru yang
berbeda dari sebelumnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang
berbeda dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup
sekarang yang bentuk dan strukturnya (mungkin) berbeda mengalami perubahan-
perubahan baik struktur maupun genetis dalam waktu yang sangat lama, sehingga
bentuknya jauh menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnya menghasilkan
berbagai macam spesies yang ada sekarang [1].
Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif.
Evolusi progressif merupakan proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat
bertahan hidup sehingga menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan
evolusi menuju kemungkinan mengalami kepunahan[1].
B. Mekanisme Evolusi Kucing
Harimau adalah anggota terbesar dari keluarga kucing dan dekat dengan
kucing besar lainnya, seperti leopard dan singa. Banyak ahli berasumsi bahwa
hewan inilah nenek moyang kucing yang ada sekarang. Hal ini diperkuat dengan
penelitian Bhak, seorang penemu sekuen gen baru dari harimau, leopard salju dan
singa, terhadap harimau berumur 9 tahun yang ada di Kebun Binatang di Korea
Selatan yang dibandingkan dengan gen kucing domestik dan ternyata hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa kedua hewan tersebut memiliki 95.6%
kesamaan gen[2].
3. Sekitar Sembilan juta tahun yang lalu, terbentuk garis Bay cat atau Bornean
cat. Ukurannya lebih sedang. Kebanyakan berada di hutan di Asia Selatan. Kemudian
pada sekitar 8.5 juta tahun yang lalu, diperkirakan terbentuk garis keturunan kucing
Caracal yang terdiri atas Kucing emas yang merupakan hewan asli Afrika. Hewan ini
memiliki kaki dan telinga yang panjang. Selama waktu perkembangan kucing, pada
delapan juta tahun yang lalu, terbentuk garis keturunan Ocelot. Garis keturunan ini
diperkirakan berada di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, dimana Ocelot
memiliki 36 kromosom, sementara kucing lainnya memiliki 38 kromosom[3].
Sekitar tujuh juta tahun yang lalu, terbentuk garis keturunan kucing Lynx di
Amerika utara. Disamping ekornya yang pendek, kucing Lynx mampu menyesuaikan
diri dengan suhu di berbagai daerah di Eropa[3].
Berbagai garis keturunan kucing yang telah terbentuk kemudian menyebar
ke daerah baru. Seiring pertambahan usia dan kematangan seksual, pejantan kucing
berpindah ke teritori baru, seperti, dari Asi ke Afrika, dari Asia ke Amerika
kemudian ke Amerika Selatan. PEnyebaran kucing ini menyebabkan perkawinan
antar garis keturunan yang berbeda dan menciptakan garis ketrunan baru. Hal ini
ditandai dengan terbentuknya garis keturunan kucing Puma pada sekitar 6.5 juta
tahun yang lalu. Kucing yang termasuk garis keturunan Puma adalah puma, citah
dan jaguar. Kemudian terbentuk pula garis keturunan Leopard pada sekitar 6 juta
tahun yang lalu. Dimana yang termasuk kelompok garis keturunan leopard adalah
fishing cat, kucing berkepala rata, dan kucing bertotol karat[3].
Akhirnya, sekitar tiga juta tahun yang lalu, garis keturunan kucing domestik
terbentuk. Yang dianggap jenis kucing yang menjadi pendahulu pembentuk garis
keturunan ini adalah kucing liar, kucing pasir, kucing berkaki hitam dan kucing
4. rimba. Sekitar sepuluh ribu tahun yang lalu, kucing mulai megalami domestikasi
menjadi kucing yang lebih jinak dan familiar seperti yang ada di sekitar kita[3].
5. C. Domestikasi Kucing : dari Kucing Liar menjadi Kucing Rumahan
Peneliti sebelumnya beranggapan bahwa orang Mesirlah yang pertama
memelihara kucing, yaitu sejak 3.600 tahun yang lalu, dimana kucing dianggap
6. sebagai dewa oleh rakyat mesir. Pada tahun 2004, Jean dari National Museum of
Natural History in Paris melaporkan bahwa, ditemukan bukti adanya kuburan
manusia dan disampingnya terdapat kuburan kucing yang dibaringkan searah
dengannya. Fosil tersebut diperkirakan berumur 9.500 tahun. Hal ini
mengungkapkan bahwa telah ada kedekatan antara manusia dan kucing sejak
10.000 tahun yang lalu[4].
Menurut Fiona Marshall, seorang profesor Anthropologi di Washington
University, bukti dimulainya hubungan antara kucing dan manusia mulai terlihat
jelas ketika agrikultur di China semakin berkembang. Sekitar 5.560 sampai 5.280
tahun yang lalu, di Sanghai, ibukota China, agrikultur menjadi hal yang paling
diminati. Hasil pertanian cukup melimpah dan berlebih. Sehingga banyak penduduk
yang menyimpan hasil pertaniannya di dalam keramik. Masalah yang kemudian
dihadapi adalah tikus. Tikus memakan gandum dan beras yang disimpan. Hal ini
dapat diketahui melalui fosil dari tikus yang ditemukan oleh arkeolog tersebut.
Dimana, pada fosil gigi tikus, terdapat kandungan gabah, artinya tikus-tikus tersebut
telah mengonsumsi gandum atau padi tersebut. Ditempat yang sama, ditemukan
pula 8 fosil gigi kucing. Berdasarkan hasil pemeriksaan isotop pada gigi kucing
diketahui bahwa, kucing tersebut telah memakan hama petani tersebut. Sejak saat
itu diasumsikan hubungan antara manusia dan kucing semakin dekat[5].
Banyak ahli Percaya bahwa varietas kucing rumahan yang ada sekarang
berasal dari satu jenis kucing liar, yaitu Felis silvestris. Tapi hal tersebut masih
diragukan. Sehingga, pada tahun 2000, Driscoll, mengumpulkan sekitar 979 DNA
dari kucing liar dan kucing domestic dari Afrika, Azerbaijan, Kazakhstan, Mongolia
dan Timur Tengah. Karena kucing liar tipe hewan yang cenderung punya dan
mempertahankan daerah territorial, dia memperkirakan bahwa DNA kucing liar
7. cenderung stabil dari waktu ke waktu. Diperkirakan pula bahwa, semua kucing
domestik yang ada merupakan hasil evolusi dari salah satu populasi kucing liar,
sehingga bukti domestikasi kucing dapat dibangun. Ternyata berdasarkan hasil
analisis genetika,menunjukkan bahwa DNA dari semua kucing sangat mirip dan
ternyata setelah dikelompokkan, kebanyakan kucing yang berada di grup yang
sama, berasal dari daerah yang sama. Berdasarkan penelitian ini terungkaplah
bahwa terdapat lima kelas genetik dari kucing liar, yaituFelis silvestris silvestris di
Eropa, Felis silvestris bieti di China, Felis silvestris ornate di Asia Tengah dan Felis
silvestris cafra di Asia tenggara. Ditemukan pula subspecies dari kucing liar di Timur
Tengah yaitu Felis silvestris lybica. Diantara semua jenis kucing liar yang telah
dikelompokkan tadi, jenis Felis silveris lybica-lah yang paling jinak. Sehingga Driscoll
menarik kesimpulan bahwa jenis Felis silvestris lybica telah lebih dulu mengalami
domestikasi. Sehingga, dapat ditarik asumsi bahwa jenis Felis silvestris
lybica menjadi pendahulu kucing domestik yang ada sekarang[4].
D. Bukti Evolusi Kucing
Evolusi erat kaitannya dengan adaptasi dengan lingkungan. Perilaku kucing
telah menjadi perhatian delama beberapa tahun ini. Perilaku jinak yang selama ini
ditunjukkan oleh kucing ternyata mengandung makna tertentu yang menunjukkan
bahwa sisa-sisa sifat liar dari hewan ini masih ada. Berikut ini dikutip dari situs
Fakta Ilmiah[6] :
1. Mengapa kucing mengeong pada sesama kucing?
Kucing mengeong sebagai sinyal sosial kepada sesama kucing. Sinyal sosial ini
bisa berupa pertanda kalau ia butuh bantuan, merasa senang, atau merasa puas.
8. 2. Mengapa kucing tidur melulu?
Kucing tidur rata-rata 16 jam sehari. Hal ini untuk mencharge tubuhnya untuk
berburu. Ketika berburu, kucing menggunakan energi secara mendadak, besar-
besaran, dan cepat agar dapat menangkap buruan secara efisien.
3. Mengapa kucing membawa binatang mati ke rumah?
Itu pertanda kucing tersebut menganggap pemilik rumah tidak kompeten
dalam berburu. Ia menunjukkan kemampuannya berburu dan mencoba
mengajarkan pada majikannya cara mencari makan yang benar. Namun
karena sang majikan tidak pandai berburu, sang kucing membawakannya
makanan.
4. Mengapa Kucing mengubur makanan?
Sebagai persediaan makanan. Seperti halnya anjing, ketika kenyang namun
masih ada makanan, kucing akan menguburnya agar tidak diambil hewan lain.
5. Mengapa kucing mengubur kotorannya dan pipis di daerah tertentu?
Hanya kucing inferior yang mengubur kotoran. Dalam dunia hewan, terdapat
hewan alpha dan inferior. Hewan alpha adalah penguasa teritorial karena
kekuatannya atau kualitas fisik lainnya. Hewan inferior tidak boleh berperilaku
seperti hewan alpha karena berarti menantang duel hewan alpha. Kucing alpha
boleh membuang kotoran sembarangan tanpa mengubur. Kucing alpha boleh
kencing sembarangan. Baik buang kotoran maupun kencing adalah tanda
bahwa daerah tersebut adalah daerah kekuasaannya. Kucing inferior yang
buang kotoran di wilayah tersebut harus mengubur kotorannya agar tidak
diketahui oleh alpha. Ia juga harus kencing di wilayah khusus yang
diperbolehkan oleh sang alpha. Jadi, jika kucing mengubur kotorannya dan pipis
di tempat yang sama, maka kucing tersebut bukan kucing jagoan
9. 6. Mengapa kucing marah pada orang yang tidak dikenal?
Itu tanda dominasi. Kucing menunjukkan eksistensi dirinya sebagai individu.
Tindakan menatap matanya langsung adalah tanda konflik dan kucing dapat
marah walaupun tatapan itu sebentar. Orang asing yang baunya tidak dikenal
kucing harus menghindari kontak mata agar tidak memberi sinyal konflik.
7. Mengapa kucing berdesis pada burung?
Itu tanda kekalahan. Kucing tidak mampu menangkap sang burung sebagai
mangsa sehingga menunjukkan kekesalannya dengan berdesis.
8. Mengapa kucing memukul lembut dengan kaki depan?
Itu tanda kenyamanan. Kucing memukul lembut pada tubuh anda yang
dikiranya payudara ibunya. Sang ibu adalah tempat bernaung dan berlindung
bagi sang anak kucing. Dengan memukul lembut payudara ibunya, sang kucing
dapat menghisap asi sang ibu. Ini menjelaskan mengapa kucing yang manja
umumnya kucing yang masih kecil.
9. Mengapa kucing menggaruk dinding?
Menajamkan kukunya agar dapat mencengkeram mangsa lebih kuat. Jika
dilakukan di dekat makanannya atau kotorannya, tindakan ini untuk mengubur
kedua benda tersebut.
10. Mengapa kucing bersalto?
Hal ini dilakukan untuk memperoleh sudut terbaik untuk mencengkeram
mangsa sehingga mangsa efektif tertangkap. Lemparkan gulungan kertas, ia
juga akan bersalto.
11. Mengapa kucing memainkan mangsanya sebelum di bunuh?
Bagi kucing rumahan, mendapat mangsa adalah peristiwa langka. Kucing dapat
saja menggigit langsung sehingga mangsanya efektif mati, tetapi hal ini tidak
10. dilakukan. Ia ingin bersenang-senang dan menikmati momen dimana ia
memperoleh mangsanya. Bagi ibu kucing, sering ia tidak membunuh sang
mangsa, tetapi membawanya hidup-hidup untuk membagi kegembiraan dengan
anak-anaknya.
12. Mengapa kucing mendesis ketika marah?
Ini disebut mimikri ular. Kucing sedang meniru ular karena bagi sang kucing,
ular adalah hewan berbahaya. Ular punya taring seperti kucing, tetapi punya
bisa. Kucing tidak punya bisa, tetapi dengan meniru desis ular, kucing berharap
lawannya mengira kalau ia juga punya bisa yang mematikan. Biasanya kucing
mengarahkan telinganya menjadi datar ketika mendesis, ini untuk meniru
kobra.
13. Mengapa kucing suka menggosokkan tubuhnya pada kaki atau benda?
Sama seperti membuang kotoran bagi kucing alpha, kucing menggosokkan
dirinya pada benda sebagai tanda benda tersebut adalah miliknya. Kucing
memiliki feromon dan feromon alias bau khas ini menempel pada benda-benda
tersebut. Kucing lain yang ingin menggosokkan tubuhnya di benda yang masih
ada feromon dari kucing lain tidak akan berani menggosokkan tubuhnya
kecuali ia berani mengambil resiko konflik agraria.
14. Mengapa kucing mengeong pada manusia?
Beda dengan sesama kucing yang menandakan sosialisasi, kucing mengeong
pada manusia, terutama saat lapar, adalah berusaha menipu manusia. Ia
mencoba meniru suara bayi agar dikira bayi oleh majikannya sehingga ia
mendapatkan perhatian pula dari sang majikan layaknya perhatian yang
diberikan sang manusia kepada anaknya.
15. Mengapa kucing menjilati tubuhnya setelah dipegang?
11. Kucing punya kelenjar yang terangsang ketika mereka menyentuhkan bulunya.
Itulah feromon atau bau khas kucing sebagai penanda individu. Manusia juga
punya bau yang dapat dicium kucing. Jika kucing mencium bau manusia di
tubuhnya, bau karakteristiknya sendiri dapat tertutupi. Bau manusia begitu
tajam sehingga mengalahkan bau sang kucing sendiri. Sang kucing tidak terima
ini dan segera menjilati bulunya agar bau manusia hilang dan baunya kembali.
Tidak heran begitu anda memeluknya terlalu lama, ia akan segera lari dan
membasuh dirinya.
E. Evolusi Kucing: Manusia sebagai Sutradara
Dalam proses evolusi kucing, seleksi alam diplesetkan menjadi skenario
manusia. Bagaimana tidak? Secara tidak langsung, keberadaan manusia memaksa
kucing untuk bertingkah tidak seperti bagaimana dia seharusnya. Populasi manusia
yang semakin besar memaksa kucing untuk bersahabat dengan manusia. Selain itu,
agar dapat diterima oleh manusia, kucing bertindak menjadi jinak bahkan
mengimitasi suara dan keimutan anak kecil agar mampu bersosialisasi dengan
manusia. Kucing telah berevolusi sejauh ini akibat tekanan untuk beradaptasi
dengan manusia[7].
F. Sumber:
[1]Admin. Evolusi: Pemahaman Teori dan Bukti
Evolusi. http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-
bukti-evolusi/ . 27 April 2014.
[2]Ghose, Tia.2013. Evolution of a Predator: How Big Cats Became
Carnivores. http://www.livescience.com/39695-tiger-lion-leopard-
genome-sequenced.html. 27 April 2014 .
12. [3]Churc, Glen. 2008. The Evolution of Cats: From Tiger to
Housecat. http://voices.yahoo.com/the-evolution-cats-tiger-housecat-
1050961.html . 27 April 2014.
[4]Driscoll, Carlos A., Juliet Clutton-Brock, Andrew C. Kitchener and Stephen J.
OBrien. 2009. The Evolution of House Cats. Scientific America.
[5]Everding, Gerry. 2013. Cat Domestication Traced to Chinese Farmers 5,300 Years
Ago. https://news.wustl.edu/news/Pages/26273.aspx . 27 April 2014.
[6]Siscawaty, Evy. 2012. Perilaku Kucing dilihat dari Perilaku
Evolusi. http://www.faktailmiah.com/2012/01/09/perilaku-kucing-
dilihat-dari-perspektif-evolusi.html. 27 April 2014 .
[7]Broyles, Robyn. 2009. The Genetic Evolution of
Cats.http://www.brighthub.com/science/genetics/articles/42302.aspx .
27 April 2014