際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 
Laporan Pendahuluan 
PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 
KAWASAN PUSAT KOTA (CBD) CIKARANG PUSAT KABUPATEN 
BEKASI 
Tahun Anggaran 2014 
PT. Belaputera Interplan 
息 | Pemerintah Kabupaten Bekasi | 2014
SISTEMATIKA PEMBAHASAN 
01. Pendahuluan 
02. Tinjauan Kebijakan 
03. Profil Wilayah Perencanaan 
04. Pendekatan dan Metodologi Pekerjaan 
05 Rencana Kerja 
Pada tahap pendahuluan ini, 
kami akan memaparkan pemahaman & 
Rencana kerja penyusunan RTBL 
Kawasan Pusat Kota (CBD) Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi
Bagian ini menguraikan mengenai latar belakang, Maksud Tujuan 
Kabijakan terkait, Ruang lingkup Pekerjaan dan Sistematika penulisan
MAKSUD DAN TUJUAN 
Maksud kegiatan ini adalah menyusun dokumen rencana tata bangunan dan 
lingkungan (RTBL) pada kawasan pusat kota di kecamatan Cikarang Pusat. Tujuan yang 
ingin dicapai tersedianya dokumen teknis RTBL kawasan pusat kota Cikarang Pusat 
yang memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang 
berkelanjutan meliputi: 
 Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan 
 Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan 
dan ruang publik. 
 Perwujudan perlindungan lingkungan, serta 
 Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan. 
MANFAAT 
Manfaat dari kegiatan ini: 
Mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini 
Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat 
dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. 
Melengkapi peraturan tentang bangunan gedung. 
Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung 
dan lingkungan/kawasan. 
Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/kawasan, 
Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan 
masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan, 
 Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, Karen adanya rasa 
memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.
Ruang Lingkup Wilayah 
Ruang lingkup Wilayah Pekerjaan adalah kawasan pusat kota (CBD) Cikarang Pusat seluas 60 
Ha yang akan dideliniasi berdasarkan kriteria perencanaan. 
PETA WILAYAH PERENCANAAN (Deliniasi Kawasan Pusat Kota (CBD) Cikarang Pusat, Peta 
Orientasi Kecamatan, Peta Orientasi Kabupaten
RUANG LINGKUP KEGIATAN 
01. 
Melakukan deliniasi kawasan yang memiliki kriteria sebagai central bussines district (CBD) 
atau pusat pelayanan di Cikarang Pusat 
02. Rencana Umum dan Panduan Rancangan 
03. Rencana Investasi 
04. Ketentuan Pengendalian Rencana 
05. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
Bagian ini menguraikan mengenai kebijakan-kebijakan Tata Ruang 
Yang menjadi dasar atau acuan dalam penyusunan Laporan RTBL ini.
RTRW 
NASIONAL 
RTRW 
PROVINSI 
KEDUDUKAN PENYUSUNAN PENYUSUNAN RTBL 
RTR PULAU 
RTR KAWASAN 
STRATEGIS NASIONAL 
RTR KAWASAN 
STRATEGIS PROVINSI 
RENCANA TATA BANGUNAN DAN 
LINGKUNGAN 
PERBAIKAN KAWASAN 
PENGEMBANGAN KEMBALI KAWASAN 
PEMBANGUNAN BARU KAWASAN 
PELESTARIAN/PELINDUNGAN KAWASAN 
PERATURAN DAERAH BANGUNAN GEDUNG 
PROSES IMB DAN 
PENYELENGGARAAN 
BANGUNAN GEDUNG DAN 
LINGKUNGAN 
* RDTR KOTA 
Penataan Ruang Penataan Bangunan dan Lingkungan 
RTRW 
KOTA 
RTRW 
KABUPATEN 
* Termasuk Peraturan Zonasi 
RTR KAWASAN STRATEGIS KOTA 
RTR KAWASAN PERKOTAAN 
RDTR KABUPATEN 
RTR KAWASAN STRATEGIS 
KABUPATEN 
RTR KAWASAN PERDESAAN 
RTR KAWASAN AGROPOLITAN 
*
RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN BEKASI 2011-2031 
Dalam RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031 
Kecamatan Cikarang Pusat termasuk dalam 
Wilayah Pengembangan (WP) I : Bekasi Bagian 
Tengah dimana fungsi utama yang diarahkan pada 
WP I yaitu berupa Pengembangan Industri, 
Perdagangan dan Jasa, Perumahan dan 
Permukiman, pariwisata dan pendukung kegiatan 
industri. 
Dalam RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031 
Kecamatan Cikarang Pusat dalam Sistem Kegiatan 
Perkotaan merupakan Pusat Kegiatan Lingkungan 
(PKL), 
Sumber: RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031
RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN BEKASI 2011-2031 
Kawasan Lindung 
Berdasarkan kajian terhadap RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2011- 
2031 mengenai kawasan lindung, luas kawasan lindung Kabupaten 
Bekasi secara keseluruhan adalah 10.023,36 Ha. Kawasan-kawasan 
yang masuk dalam kategori sebagai kawasan lindung yang terdapat 
di Kabupaten Bekasi antara lain : 
Kawasan hutan lindung, di Kecamatan Muaragembong; 
Kawasan resapan air, Kecamatan Setu, Kecamatan Cibarusah dan 
Kecamatan Bojongmangu; 
Kawasan sempadan pantai, di sepanjang garis pantai Kecamatan 
Muaragembong sampai dengan Kecamatan Tarumajaya; 
Kawasan sempadan sungai, di seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS) 
Kab. Bekasi; 
Kawasan sekitar waduk dan danau/situ, tersebar di wilayah 
Kabupaten Bekasi; 
Ruang terbuka hijau, tersebar di wilayah Kabupaten Bekasi; 
Kawasan rawan bencana gelombang pasang, di Kecamatan 
Muaragembong; 
Kawasan rawan bencana banjir, tersebar di wilayah Kabupaten 
Bekasi; 
Kawasan rawan bencana longsor, di Kecamatan Bojongmangu; 
kawasan rawan bencana abrasi, di Kecamatan Muaragembong; 
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah, di 
Kecamatan Bojongmangu; 
Kawasan perlindungan plasma nutfah, di Desa Pantai Bahagia 
Kecamatan Muaragembong; dan 
Kawasan pengungsian satwa, berupa pengungsian satwa burung, 
buaya, biawak dan monyet di Desa Pantai Bahagia, Pantai Bhakti 
dan Pantai Mekar Kecamatan Muaragembong. 
Sumber: RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031
RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN BEKASI 2011-2031 
Kawasan Budidaya 
Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk 
kawasan budidaya di Kabupaten Bekasi hingga 
tahun 2031 dialokasikan secara tersebar di 
wilayah Kabupaten Bekasi, dengan fungsi 
pemanfaatan ruang yang terdiri dari: 
Kawasan peruntukan Hutan produksi; 
Kawasan peruntukan pertanian; 
Kawasan peruntukan perikanan; 
Kawasan peruntukan pertambangan; 
Kawasan peruntukan industri; 
Kawasan peruntukan pariwisata; 
Kawasan peruntukan permukiman; 
Kawasan peruntukan pesisir dan laut; dan 
Kawasan peruntukan lainnya. 
Sumber: RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031
RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN BEKASI 2011-2031 
Kawasan Strategis Kabupaten 
Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) yang terdapat di Kabupaten 
Bekasi yaitu terdiri dari 4 (empat) bidang kepentingan, antara lain 
sebagai berikut: 
1. Bidang Perekonomian 
 Kawasan berpotensi menjadi kegiatan perekonomian tinggi, 
meliputi kawasan Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Utara, 
Cikarang Selatan, Cikarang Timur, Cikarang Barat, Cikarang Pusat, 
Babelan, Tarumajaya, Sukawangi, dan Cabangbungin. 
Kawasan berfungsi sebagai ketahanan pangan/ pertanian basah, 
meliputi kawasan Sukatani, Karang Bahagia, Pebayuran, 
Kedungwaringin, Tambelang, Sukawangi, dan Cabangbungin. 
2. Bidang Fungsi dan Daya Dukung Lingungan, di Muara 
gembong 
3. Bidang Sosia dan Budaya, Meliputi Kec. Cikarang Pusat dan 
Kec. Babelan 
4. Bidang Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam DAN 
Teknologi Tinggi, berupa sumber alam minyak dan gas bumi, 
pelabuhan, dan Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia (KEKI) 
meliputi kawasan Tambun Selatan, Babelan, Cabangbungin, 
Sukawangi, Karang Bahagia, Cikarang Timur, Pebayuran, 
Muaragembong, Tarumajaya, dan Cibarusah. 
Sumber: RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031
RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN BEKASI 2011-2031 
ISU MASALAH BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 
1. 
2. 
3. 
KEBIJAKAN 
1. Penataan ruang berdasarkan fungsi utama 
kawasan terdiri dari kawasan lindung dan 
kawasan budidaya. 
2. Penataan ruang berdasarkan wilayah 
administratif terdiri dari penataan ruang wilayah 
nasional, penataan ruang wiayah provinsi, dan 
penataan ruang wilayah kabupaten/kota. 
Berdasarkan Pasal 6 ayat (2) disebutkan bahwa 
penataan ruang wilayah nasional, penataan 
ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang 
wilayah kabupaten/kota dilakukan secara 
berjenjang dan komplementer. 
3. Penataan ruang berdasarkan kegiatan kawasan 
terdiri dari penataan ruang kawasan perkotaan 
dan penataan ruang kawasan perdesaan. 
4. Penataan ruang berdasarkan nilai strategis 
kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan 
strategis nasional, penataan ruang kawasan 
strategis provinsi, dan penataan ruang kawasan 
strategis kabupaten/kota. 
STRATEGI 
1. Menyelenggarakan penataan ruang 
wilayah nasional secara komprehensif, 
holistik, terkoordinasi, terpadu, efektif 
dan efisien dengan memperhatikan 
faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, 
budaya, pertahanan, keamanan, dan 
kelestarian lingkungan hidup 
2. Memperjelas pembagian wewenang 
antara Pemerintah, pemerintah 
provinsi, dan pemerintah 
kabupaten/kota dalam penyelenggaraan 
penataan ruang 
3. Memberikan perhatian besar kepada 
aspek lingkungan/ekosistem 
4. Memberikan penekanan kepada aspek 
pengendalian pemanfaatan ruang.
Bagian ini menguraikan data-data dasar Kabupaten Bekasi secara struktur perkotaan 
terhadap Kawasan Pusat Kota (CBD) Cikarang Pusat sebagai wilayah perencanaan
KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI KABUPATEN BEKASI 
Kabupaten Bekasi mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur regional yang 
menjadi perlintasan antara ibu kota provinsi dan ibu kota. Secara geografis Kabupaten Bekasi 
terletak antara 60 10 53  60 30 6 Lintang Selatan dan 1060 48 28  1070 27 29 Bujur 
Timur. Posisi tersebut menempatkan Kabupaten Bekasi berada di sebelah barat wilayah 
Provinsi Jawa Barat yang memanjang dari utara ke selatan. 
NO KECAMATAN 
LUAS WILAYAH 
DESA 
HA % 
1 Setu 6.216 4,88 11 
2 Serang Baru 6.380 5,01 8 
3 Cikarang Pusat 4.760 3,74 6 
4 Cikarang Selatan 5.174 4,06 7 
5 Cibarusah 5.039 3,96 7 
6 Bojongmangu 6.006 4,71 6 
7 Cikarang Timur 5.131 4,03 8 
8 Kedungwaringin 3.153 2,48 7 
9 Cikarang Utara 4.330 3,40 11 
10 Karangbahagia 4.610 3,62 8 
11 Cibitung 4.530 3,56 7 
12 Cikarang Barat 5.369 4,21 11 
13 Tambun Selatan 4.310 3,38 10 
14 Tambun Utara 3.442 2,70 8 
15 Babelan 6.360 4,99 9 
16 Tarumajaya 5.463 4,29 8 
17 Tambelang 3.791 2,98 7 
18 Sukawangi 6.719 5,27 7 
19 Sukatani 3.752 2,95 7 
20 Sukakarya 4.240 3,33 7 
21 Pebayuran 9.634 7,56 13 
22 Cabangbungin 4.970 3,90 8 
23 Muaragembong 14.009 11,00 6 
Secara administratif Kabupaten Bekasi dikepalai oleh 
seorang Bupati. Jumlah kecamatan yang ada di 
Kabupaten Bekasi sebanyak 23 kecamatan yang terdiri 
dari 182 desa dan 5 kelurahan. Jumlah desa/kelurahan 
di setiap kecamatan berkisar antara 6 sampai 13. 
Kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit 
yaitu Kecamatan Cikarang Pusat, Bojongmangu dan 
Muaragembong, sedangkan Kecamatan yang memiliki 
jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Pebayuran. 
Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2013
KONDISI TOFOGRAFI DAN KLIMATOLOGI KABUPATEN BEKASI 
Sebagian besar wilayah Kabupaten Bekasi adalah dataran rendah dengan bagian selatan yang 
berbukit-bukit. Kabupaten Bekasi terletak pada ketinggian antara 0 - 115 m di atas permukaan 
laut dengan kondisi kemiringan tanah antara 0 - 25%. Kondisi alam Kabupaten Bekasi terdiri 
atas daerah pantai dan dataran rendah. 
Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2013 
Secara umum Kabupaten Bekasi beriklim panas 
dengan suhu udara sepanjang tahun berkisar dari 
280C sampai 320C. Curah hujan tertinggi dan 
hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari. 
Banyaknya Curah Hujan menurut Bulan di 
Kabupaten Bekasi Tahun 2012 
NO BULAN 
CURAH HUJAN (MM) 
2010 2011 2012 
1 Januari 304,1 138,5 228,8 
2 Februari 187,0 99,9 156,3 
3 Maret 108,5 50,4 145,2 
4 April 80,7 138,7 134,7 
5 Mei 95,4 92,2 33,0 
6 Juni 103,0 41,7 47,0 
7 Juli 62,3 44,5 1,6 
8 Agustus 49,3 4,5 - 
9 September 196,0 2,1 12,6 
10 Oktober 292,2 43,9 12,0 
11 November 149,4 110,1 157,4 
12 Desember 112,3 152,1 154,6 
JUMLAH 1.739,9 918,5 1.083 
,2
KONDISI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN KABUPATEN BEKASI 
Kondisi air tanah di 5 kecamatan yaitu Cikarang Pusat, Cikarang Utara, Cikarang Selatan, 
Cikarang Barat, dan Cikarang Timur memiliki debit sumur umumnya 5 lt/dtk. Kedalaman 
akuifer dangkal dapat mencapai lebih dari 25 m. Kedalamannya bervariasi antara 5-8 m di 
daerah pegunungan dan 2-4 m di daerah dataran di bawah permukaan tanah setempat. 
Lapisan akuifer dalam berada pada kedalaman 40  140 m di bawah muka tanah setempat. 
Untuk Kecamatan Setu, Serang Baru, Cikarang Selatan, Karang Bahagia, dan Pebayuran 
mempunyai potensi air tanah sedang. Kecamatan Cibarusah dan Bojongmangu umumnya 
potensi air tanahnya kecil, setempat dan langka. 
Kabupaten Bekasi merupakan SWS Citarum 
sepanjang 2.068 km2. Sungai yang berada di 
Kabupaten Bekasi adalah Kali Cikarang, Kali 
Ciherang, Kali Blencong, Kali Jambe, Kali Sadang, 
Kali Cikedokan, Kali Ulu, Kali Cilemahabang, Kali 
Cibeet, Kali Cipamingkis, Kali Siluman, kali 
Srengseng, kali Sepak, Kali Jaeran, dan Kali 
Bekasi.
KEPENDUDUKAN KABUPATEN BEKASI 
Penduduk Kabupaten Bekasi tahun 2012 mencapai 2.786.638 jiwa, yang terdiri dari 1.426.765 
laki-laki dan 1.359.873 perempuan. Rasio jenis kelamin sebesar 104,92. 
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk 
Penduduk menurut umur menunjukkan 
bahwa penduduk usia produktif (15 - 64 
tahun) mencapai 1.890.713 orang atau 
67,85%. Sedangkan penduduk yang belum 
produktif (<15 tahun) 824.566 orang atau 
29,59% dan yang tidak produktif lagi (65 
tahun ke atas) 71.359 orang atau 2,56%. 
Sehingga rasio beban ketergantungan 
sebesar 47,39 yang berarti bahwa setiap satu 
orang penduduk usia produktif menanggung 
sebanyak 47 orang usia tidak produktif. 
Sedangkan angka laju pertumbuhan 
penduduknya menjadi 1,15%. Keberadaan 
penduduk menurut kecamatan tidak 
menyebar secara merata. Penduduk paling 
banyak berdomisili di Kecamatan Tambun 
Selatan yaitu 15,84%, sedangkan paling 
sedikit di Kecamatan Bojongmangu 0,90%. 
Diagram Banyaknya Penduduk Berdasarkan Jenis 
Kelamin Menurut Kecamatan Di Kabupaten 
Bekasi Tahun 2012 
Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2013
KEPENDUDUKAN KABUPATEN BEKASI 
Persebaran dan Kepadatan 
Penduduk 
Pada tahun 2012, penduduk 
Kabupaten Bekasi tersebar di 23 
kecamatan, 182 desa dan 5 
kelurahan. Kecamatan dengan 
jumlah penduduk terbesar yaitu 
Kecamatan Tambun Selatan 
dengan jumlah penduduk 
sebesar 441.315 jiwa, sedangkan 
kecamatan dengan jumlah 
penduduk terkecil yaitu 
Kecamatan Bojongmangu 
dengan jumlah penduduk 
sebesar 25.077 jiwa. 
Penyebaran Penduduk Menurut Kecamatan, 
Tahun 2008-2012 
Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2013 
N 
O 
KECAMATAN 
JUMLAH PENDUDUK (JIWA) 
2008 2009 2010 2011 2012 
1 Setu 83.016 86.099 111.670 117.478 118.615 
2 Serang Baru 67.433 69.934 103.587 112.976 114.263 
3 Cikarang Pusat 44.644 46.272 56.756 60.605 61.162 
4 Cikarang 
Selatan 
87.969 91.208 143.030 155.845 157.956 
5 Cibarusah 65.189 67.589 74.587 77.722 78.501 
6 Bojongmangu 26.286 27.205 25.033 25.131 25.077 
7 Cikarang Timur 79.823 82.769 91.326 94.423 95.418 
8 Kedungwaringin 55.737 57.792 55.654 56.415 56.833 
9 Cikarang Utara 173.601 180.012 230.563 240.997 244.312 
10 Karangbahagia 83.232 86.318 90.654 92.512 93.485 
11 Cibitung 155.679 161.453 195.566 207.945 210.997 
12 Cikarang Barat 168.261 174.483 211.578 222.181 225.160 
13 Tambun Selatan 369.233 382.896 417.008 434.567 441.315 
14 Tambun Utara 96.326 99.924 137.099 148.101 150.004 
15 Babelan 159.247 165.147 209.564 222.099 225.234 
16 Tarumajaya 89.124 92.419 109.296 115.257 116.606 
17 Tambelang 37.410 38.785 35.376 35.386 35.341 
18 Sukawangi 44.780 46.437 43.119 43.544 43.735 
19 Sukatani 68.743 71.294 70.299 71.566 72.255 
20 Sukakarya 47.343 49.089 42.468 42.569 42.740 
21 Pebayuran 99.444 103.130 92.821 93.370 93.944 
22 Cabangbungin 52.289 54.186 47.844 47.672 47.859 
23 Muaragembong 38.967 40.401 35.503 35.600 35.736 
KABUPATEN 
BEKASI 
2.193.776 2.274.842 2.630.401 2.753.961 2.786.638
GAMBARAN UMUM CIKARANG PUSAT 
Peta Administrasi Cikarang Pusat 
Secara administratif, Kecamatan Cikarang Pusat yang memiliki luas wilayah seluas 4.588,02 Ha 
merupakan ibukota dari Kabupaten Bekasi. Kecamatan Cikarang Pusat terbagi menjadi 6 desa, 
yang terdiri dari Desa Cicau, Sukamahi, Pasirranji, Pasirtanjung, Hegarmukti, dan Jayamukti. 
Kecamatan Cikarang Pusat Mempunyai batas administrasi sebagai berikut :
PENGGUNAAN LAHAN CIKARANG PUSAT 
Ditinjau daritopografinya, Kecamatan Cikarang Pusat termasuk dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 20 
meter dpl. Berdasarkan pemanfaatan ruang pada tahun 2006, 60% luas wilayah Kecamatan Cikarang Pusat 
(3.289,12 Ha), adalah permukiman perkotaan. Hal tersebut didorong oleh berkembangnya Kecamatan Cikarang 
Pusat sebagai pusat pemerintahan yang juga didorong sebagai pusat perekonomian. Terdapatnya kawasan 
industri seluas 801,17 Ha atau 15% dari luas wilayah kecamatan terus berupaya dikembangkan untuk 
mendukung pertumbuhan perekonomian wilayah. Di sisi lain, Kecamatan Cikarang Pusat juga memiliki pertanian 
lahan basah yang cukup luas, yaitu seluas 525,95 Ha, hutan kota seluas 502,98 Ha, dan hutan lindung seluas 
50,26 Ha.
JARINGAN JALAN CIKARANG PUSAT 
Peta Jaringan Jalan Cikarang Pusat 
Kecamatan Cikarang Pusat merupakan Kecamatan yang baru dikembangkan sebagai pusat pemerintahan. 
Berdasarkan adminitratif jalannya, maka dari panjang jalan 66,2 km, terdapat jalan kabupaten sepanjang 2,6 km 
dan jalan desa sepanjang 63,6 km. Ditinjau dari kondisi permukaan jalan pada 2008, 54% jalan di Kecamatan
Bagian ini menguraikan Metodologi dan Pendekatan dalam penyusunan RTBL 
Kawasan Pusat Kota (CBD) Cikarang Pusat.
METODOLOGI DAN PENDEKATAN 
Koordinasi & sinkronisasi dengan 
pemerintah 
Pendekatan Analisis Ambang 
Batas 
Pendekatan Kesesuaian Ekologi 
dan Sumber Daya Alam 
Participatory Planning Approach 
Pendekatan Teknis Akademis 
Pertimbangan Tambahan
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 
Lingkup Kerja Persiapan 
Metode Identifikasi Data (Lingkup Kerja Survey/Pendataan) 
Analisis Penentuan Potensi dan Masalah 
Metode Analisis Overlay 
Grouping (Pengelompokkan) 
Participatory and Stakeholder Approach 
Workshop/sosialisasi 
Metode Analisis Perencanaan
PENDEKATAN RTBL KAWASAN PUSAT KOTA (CBD) CIKARANG PUSAT 
Tujuan Upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman dipandang 
berpotensi untuk dikembangkan sebagai unsur penggerak ekonomi 
masyarakat 
Pola 
penanganan 
 TRIDAYA  Pembangunan Bertumpu Pada Masyarakat (PBPM) 
 Kebijakan yang berlaku 
Arah kegiatan Komprehensif  Partipatif  Terencana  Berkelanjutan 
Kriteria lokasi : 
Kriteria umum Fisik : 
 Kawasan Permukiman 
 50 Ha (Kaw. Studi) 
 37 Ha (Kaw. Perencanaan) 
Kriteria Non Fisik : 
 Keamanan Wilayah Tinggi 
 Harmonisasi Masy & Pemerintah 
 Keterbukaan masy. 
Kriteria khusus  Signifikansi Ekonomi 
 Arsitektur Bangunan & 
Lingkungan 
 Pranata sosial 
 Seni & Budaya
PENDEKATAN KONSEP TRIDAYA 
perbaikan & peningkatan kualitas dan kondisi fisik 
bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem 
tanda dan ruang terbuka kawasan 
meningkatnya dinamika kehidupan 
sosial masyarakat / warga yang 
didukung oleh pengembangan institusi 
yang baik 
Mendukung proses rehabilitasi 
ekonomi, perbaikan fisik kawasan 
dan harus mengakomodasi kegiatan 
ekonomi informal dan formal 
(local economic development) 
REVITALISASI 
SOSIAL/INSTITUSIONAL 
REHABILITASI EKONOMI 
REVITALISASI 
Local Economic Develop. 
Socio- Culture 
Develop. 
Eco- Arch. Develop. 
& Urban Design 
Community Based Development
PENDEKATAN PELAKSANAAN
PENDEKATAN PELAKSANAAN 
KETERLIBATAN
PENDEKATAN PELAKSANAAN 
Desain Survey
PENDEKATAN PELAKSANAAN 
ANALISIS 
DAYA KAWASAN PUSAT KOTA 
(CBD) CIKARANG PUSAT
PENDEKATAN PELAKSANAAN 
Interpretasi Citra
Bagian ini menguraikan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan 
dalam penyusunan RTBL Kawasan Pusat kota (CBD) Cikarang Pusat. 
.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 
PT. Belaputera Interplan 
息 | Pemerintah Kabupaten Bekasi | 2014

More Related Content

What's hot (20)

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Penataan Ruang
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
henny ferniza
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
Shahnaz Acrydiena
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
inideedee
Rancang kota yang baik
Rancang kota yang baikRancang kota yang baik
Rancang kota yang baik
Agus Dwi Wicaksono
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten SukoharjoRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Penataan Ruang
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota Semarang
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota SemarangKajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota Semarang
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota Semarang
Nurlina Y.
LAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARALAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARA
muhfidzilla
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
Prasetyo Djoko Sasongko,MAPPI(Cert)
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
AbuAnshori
Paparan Akhir RKPKP Kota surakarta 2015 dalam penanganan kumuh
Paparan Akhir RKPKP Kota surakarta 2015 dalam penanganan kumuh Paparan Akhir RKPKP Kota surakarta 2015 dalam penanganan kumuh
Paparan Akhir RKPKP Kota surakarta 2015 dalam penanganan kumuh
Bagus ardian
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassarrancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
Imam Nur Alam
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Penataan Ruang
Tugas kebutuhan lahan individu
Tugas kebutuhan lahan individu Tugas kebutuhan lahan individu
Tugas kebutuhan lahan individu
Handayani Hutapea
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahan
SOFI ANI
Morfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kotaMorfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kota
Shahnaz Acrydiena
Perencanaan tapak
Perencanaan tapakPerencanaan tapak
Perencanaan tapak
materi2014
Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPR
Era Wibowo
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukimanPresentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Bagus ardian
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laras Kun Rahmanti Putri
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Penataan Ruang
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
henny ferniza
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
Shahnaz Acrydiena
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
inideedee
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten SukoharjoRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Penataan Ruang
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota Semarang
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota SemarangKajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota Semarang
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota Semarang
Nurlina Y.
LAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARALAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARA
muhfidzilla
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
AbuAnshori
Paparan Akhir RKPKP Kota surakarta 2015 dalam penanganan kumuh
Paparan Akhir RKPKP Kota surakarta 2015 dalam penanganan kumuh Paparan Akhir RKPKP Kota surakarta 2015 dalam penanganan kumuh
Paparan Akhir RKPKP Kota surakarta 2015 dalam penanganan kumuh
Bagus ardian
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassarrancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
rancangan perda rtrw 2010-2030 makassar
Imam Nur Alam
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Penataan Ruang
Tugas kebutuhan lahan individu
Tugas kebutuhan lahan individu Tugas kebutuhan lahan individu
Tugas kebutuhan lahan individu
Handayani Hutapea
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahan
SOFI ANI
Perencanaan tapak
Perencanaan tapakPerencanaan tapak
Perencanaan tapak
materi2014
Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPR
Era Wibowo
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukimanPresentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Bagus ardian
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laras Kun Rahmanti Putri

Similar to Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014 (20)

Draft Laporan Akhir RTBL Kabupaten Bintan 2021.pptx
Draft Laporan Akhir RTBL Kabupaten Bintan 2021.pptxDraft Laporan Akhir RTBL Kabupaten Bintan 2021.pptx
Draft Laporan Akhir RTBL Kabupaten Bintan 2021.pptx
EgaIqbalR
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-268830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
teguh heru winarso
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Idham Halid
Master plan KSPO of baduy and old banten
Master plan KSPO of baduy and old banten Master plan KSPO of baduy and old banten
Master plan KSPO of baduy and old banten
TPRP Strategic Partner
Bab 2rev 02
Bab 2rev 02Bab 2rev 02
Bab 2rev 02
Deki Zulkarnain
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten LamaPresentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
TPRP Strategic Partner
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptxAnalisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
ssuserb40281
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
muhfidzilla
Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012
rizkiriki12
RDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdfRDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdf
Apriadi Budi
Bab 1, 2 dan 3.pptx studi rencana tata bangunan lingkungan
Bab 1, 2 dan 3.pptx studi rencana tata bangunan lingkunganBab 1, 2 dan 3.pptx studi rencana tata bangunan lingkungan
Bab 1, 2 dan 3.pptx studi rencana tata bangunan lingkungan
Fauzanalgiffari
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.docBab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
Baiq Septi maulida
00 PPT LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KALIREJO (1).pdf
00 PPT LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KALIREJO (1).pdf00 PPT LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KALIREJO (1).pdf
00 PPT LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KALIREJO (1).pdf
billalmajestic03
Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02
Deki Zulkarnain
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
TPRP Strategic Partner
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
TPRP Strategic Partner
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptxPPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
aci21345
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
feri hadiansyah
PROFIL DAK KOTA MATARAM FINAL 08112021.pptx
PROFIL DAK KOTA MATARAM FINAL 08112021.pptxPROFIL DAK KOTA MATARAM FINAL 08112021.pptx
PROFIL DAK KOTA MATARAM FINAL 08112021.pptx
baimtangke19
Contoh MastePlan Kendal_Template Masterplan Kawasan Prioritas_Excercise TOT.pptx
Contoh MastePlan Kendal_Template Masterplan Kawasan Prioritas_Excercise TOT.pptxContoh MastePlan Kendal_Template Masterplan Kawasan Prioritas_Excercise TOT.pptx
Contoh MastePlan Kendal_Template Masterplan Kawasan Prioritas_Excercise TOT.pptx
FajarAzhari8
Draft Laporan Akhir RTBL Kabupaten Bintan 2021.pptx
Draft Laporan Akhir RTBL Kabupaten Bintan 2021.pptxDraft Laporan Akhir RTBL Kabupaten Bintan 2021.pptx
Draft Laporan Akhir RTBL Kabupaten Bintan 2021.pptx
EgaIqbalR
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-268830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
teguh heru winarso
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Idham Halid
Master plan KSPO of baduy and old banten
Master plan KSPO of baduy and old banten Master plan KSPO of baduy and old banten
Master plan KSPO of baduy and old banten
TPRP Strategic Partner
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten LamaPresentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
TPRP Strategic Partner
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptxAnalisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
ssuserb40281
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
muhfidzilla
Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012
rizkiriki12
RDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdfRDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdf
Apriadi Budi
Bab 1, 2 dan 3.pptx studi rencana tata bangunan lingkungan
Bab 1, 2 dan 3.pptx studi rencana tata bangunan lingkunganBab 1, 2 dan 3.pptx studi rencana tata bangunan lingkungan
Bab 1, 2 dan 3.pptx studi rencana tata bangunan lingkungan
Fauzanalgiffari
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.docBab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
Baiq Septi maulida
00 PPT LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KALIREJO (1).pdf
00 PPT LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KALIREJO (1).pdf00 PPT LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KALIREJO (1).pdf
00 PPT LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KALIREJO (1).pdf
billalmajestic03
Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02
Deki Zulkarnain
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
TPRP Strategic Partner
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
TPRP Strategic Partner
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptxPPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
aci21345
PROFIL DAK KOTA MATARAM FINAL 08112021.pptx
PROFIL DAK KOTA MATARAM FINAL 08112021.pptxPROFIL DAK KOTA MATARAM FINAL 08112021.pptx
PROFIL DAK KOTA MATARAM FINAL 08112021.pptx
baimtangke19
Contoh MastePlan Kendal_Template Masterplan Kawasan Prioritas_Excercise TOT.pptx
Contoh MastePlan Kendal_Template Masterplan Kawasan Prioritas_Excercise TOT.pptxContoh MastePlan Kendal_Template Masterplan Kawasan Prioritas_Excercise TOT.pptx
Contoh MastePlan Kendal_Template Masterplan Kawasan Prioritas_Excercise TOT.pptx
FajarAzhari8

Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Laporan Pendahuluan PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KAWASAN PUSAT KOTA (CBD) CIKARANG PUSAT KABUPATEN BEKASI Tahun Anggaran 2014 PT. Belaputera Interplan 息 | Pemerintah Kabupaten Bekasi | 2014
  • 2. SISTEMATIKA PEMBAHASAN 01. Pendahuluan 02. Tinjauan Kebijakan 03. Profil Wilayah Perencanaan 04. Pendekatan dan Metodologi Pekerjaan 05 Rencana Kerja Pada tahap pendahuluan ini, kami akan memaparkan pemahaman & Rencana kerja penyusunan RTBL Kawasan Pusat Kota (CBD) Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi
  • 3. Bagian ini menguraikan mengenai latar belakang, Maksud Tujuan Kabijakan terkait, Ruang lingkup Pekerjaan dan Sistematika penulisan
  • 4. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud kegiatan ini adalah menyusun dokumen rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) pada kawasan pusat kota di kecamatan Cikarang Pusat. Tujuan yang ingin dicapai tersedianya dokumen teknis RTBL kawasan pusat kota Cikarang Pusat yang memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan meliputi: Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik. Perwujudan perlindungan lingkungan, serta Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan. MANFAAT Manfaat dari kegiatan ini: Mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Melengkapi peraturan tentang bangunan gedung. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan lingkungan/kawasan. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/kawasan, Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan, Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, Karen adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.
  • 5. Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup Wilayah Pekerjaan adalah kawasan pusat kota (CBD) Cikarang Pusat seluas 60 Ha yang akan dideliniasi berdasarkan kriteria perencanaan. PETA WILAYAH PERENCANAAN (Deliniasi Kawasan Pusat Kota (CBD) Cikarang Pusat, Peta Orientasi Kecamatan, Peta Orientasi Kabupaten
  • 6. RUANG LINGKUP KEGIATAN 01. Melakukan deliniasi kawasan yang memiliki kriteria sebagai central bussines district (CBD) atau pusat pelayanan di Cikarang Pusat 02. Rencana Umum dan Panduan Rancangan 03. Rencana Investasi 04. Ketentuan Pengendalian Rencana 05. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
  • 7. Bagian ini menguraikan mengenai kebijakan-kebijakan Tata Ruang Yang menjadi dasar atau acuan dalam penyusunan Laporan RTBL ini.
  • 8. RTRW NASIONAL RTRW PROVINSI KEDUDUKAN PENYUSUNAN PENYUSUNAN RTBL RTR PULAU RTR KAWASAN STRATEGIS NASIONAL RTR KAWASAN STRATEGIS PROVINSI RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PERBAIKAN KAWASAN PENGEMBANGAN KEMBALI KAWASAN PEMBANGUNAN BARU KAWASAN PELESTARIAN/PELINDUNGAN KAWASAN PERATURAN DAERAH BANGUNAN GEDUNG PROSES IMB DAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN * RDTR KOTA Penataan Ruang Penataan Bangunan dan Lingkungan RTRW KOTA RTRW KABUPATEN * Termasuk Peraturan Zonasi RTR KAWASAN STRATEGIS KOTA RTR KAWASAN PERKOTAAN RDTR KABUPATEN RTR KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN RTR KAWASAN PERDESAAN RTR KAWASAN AGROPOLITAN *
  • 9. RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN BEKASI 2011-2031 Dalam RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031 Kecamatan Cikarang Pusat termasuk dalam Wilayah Pengembangan (WP) I : Bekasi Bagian Tengah dimana fungsi utama yang diarahkan pada WP I yaitu berupa Pengembangan Industri, Perdagangan dan Jasa, Perumahan dan Permukiman, pariwisata dan pendukung kegiatan industri. Dalam RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031 Kecamatan Cikarang Pusat dalam Sistem Kegiatan Perkotaan merupakan Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL), Sumber: RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031
  • 10. RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN BEKASI 2011-2031 Kawasan Lindung Berdasarkan kajian terhadap RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2011- 2031 mengenai kawasan lindung, luas kawasan lindung Kabupaten Bekasi secara keseluruhan adalah 10.023,36 Ha. Kawasan-kawasan yang masuk dalam kategori sebagai kawasan lindung yang terdapat di Kabupaten Bekasi antara lain : Kawasan hutan lindung, di Kecamatan Muaragembong; Kawasan resapan air, Kecamatan Setu, Kecamatan Cibarusah dan Kecamatan Bojongmangu; Kawasan sempadan pantai, di sepanjang garis pantai Kecamatan Muaragembong sampai dengan Kecamatan Tarumajaya; Kawasan sempadan sungai, di seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS) Kab. Bekasi; Kawasan sekitar waduk dan danau/situ, tersebar di wilayah Kabupaten Bekasi; Ruang terbuka hijau, tersebar di wilayah Kabupaten Bekasi; Kawasan rawan bencana gelombang pasang, di Kecamatan Muaragembong; Kawasan rawan bencana banjir, tersebar di wilayah Kabupaten Bekasi; Kawasan rawan bencana longsor, di Kecamatan Bojongmangu; kawasan rawan bencana abrasi, di Kecamatan Muaragembong; Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah, di Kecamatan Bojongmangu; Kawasan perlindungan plasma nutfah, di Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong; dan Kawasan pengungsian satwa, berupa pengungsian satwa burung, buaya, biawak dan monyet di Desa Pantai Bahagia, Pantai Bhakti dan Pantai Mekar Kecamatan Muaragembong. Sumber: RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031
  • 11. RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN BEKASI 2011-2031 Kawasan Budidaya Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk kawasan budidaya di Kabupaten Bekasi hingga tahun 2031 dialokasikan secara tersebar di wilayah Kabupaten Bekasi, dengan fungsi pemanfaatan ruang yang terdiri dari: Kawasan peruntukan Hutan produksi; Kawasan peruntukan pertanian; Kawasan peruntukan perikanan; Kawasan peruntukan pertambangan; Kawasan peruntukan industri; Kawasan peruntukan pariwisata; Kawasan peruntukan permukiman; Kawasan peruntukan pesisir dan laut; dan Kawasan peruntukan lainnya. Sumber: RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031
  • 12. RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN BEKASI 2011-2031 Kawasan Strategis Kabupaten Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) yang terdapat di Kabupaten Bekasi yaitu terdiri dari 4 (empat) bidang kepentingan, antara lain sebagai berikut: 1. Bidang Perekonomian Kawasan berpotensi menjadi kegiatan perekonomian tinggi, meliputi kawasan Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Cikarang Timur, Cikarang Barat, Cikarang Pusat, Babelan, Tarumajaya, Sukawangi, dan Cabangbungin. Kawasan berfungsi sebagai ketahanan pangan/ pertanian basah, meliputi kawasan Sukatani, Karang Bahagia, Pebayuran, Kedungwaringin, Tambelang, Sukawangi, dan Cabangbungin. 2. Bidang Fungsi dan Daya Dukung Lingungan, di Muara gembong 3. Bidang Sosia dan Budaya, Meliputi Kec. Cikarang Pusat dan Kec. Babelan 4. Bidang Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam DAN Teknologi Tinggi, berupa sumber alam minyak dan gas bumi, pelabuhan, dan Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia (KEKI) meliputi kawasan Tambun Selatan, Babelan, Cabangbungin, Sukawangi, Karang Bahagia, Cikarang Timur, Pebayuran, Muaragembong, Tarumajaya, dan Cibarusah. Sumber: RTRW Kabupaten Bekasi 2011-2031
  • 13. RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN BEKASI 2011-2031 ISU MASALAH BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. 2. 3. KEBIJAKAN 1. Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri dari kawasan lindung dan kawasan budidaya. 2. Penataan ruang berdasarkan wilayah administratif terdiri dari penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wiayah provinsi, dan penataan ruang wilayah kabupaten/kota. Berdasarkan Pasal 6 ayat (2) disebutkan bahwa penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang wilayah kabupaten/kota dilakukan secara berjenjang dan komplementer. 3. Penataan ruang berdasarkan kegiatan kawasan terdiri dari penataan ruang kawasan perkotaan dan penataan ruang kawasan perdesaan. 4. Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan strategis nasional, penataan ruang kawasan strategis provinsi, dan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota. STRATEGI 1. Menyelenggarakan penataan ruang wilayah nasional secara komprehensif, holistik, terkoordinasi, terpadu, efektif dan efisien dengan memperhatikan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan kelestarian lingkungan hidup 2. Memperjelas pembagian wewenang antara Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan penataan ruang 3. Memberikan perhatian besar kepada aspek lingkungan/ekosistem 4. Memberikan penekanan kepada aspek pengendalian pemanfaatan ruang.
  • 14. Bagian ini menguraikan data-data dasar Kabupaten Bekasi secara struktur perkotaan terhadap Kawasan Pusat Kota (CBD) Cikarang Pusat sebagai wilayah perencanaan
  • 15. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI KABUPATEN BEKASI Kabupaten Bekasi mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur regional yang menjadi perlintasan antara ibu kota provinsi dan ibu kota. Secara geografis Kabupaten Bekasi terletak antara 60 10 53 60 30 6 Lintang Selatan dan 1060 48 28 1070 27 29 Bujur Timur. Posisi tersebut menempatkan Kabupaten Bekasi berada di sebelah barat wilayah Provinsi Jawa Barat yang memanjang dari utara ke selatan. NO KECAMATAN LUAS WILAYAH DESA HA % 1 Setu 6.216 4,88 11 2 Serang Baru 6.380 5,01 8 3 Cikarang Pusat 4.760 3,74 6 4 Cikarang Selatan 5.174 4,06 7 5 Cibarusah 5.039 3,96 7 6 Bojongmangu 6.006 4,71 6 7 Cikarang Timur 5.131 4,03 8 8 Kedungwaringin 3.153 2,48 7 9 Cikarang Utara 4.330 3,40 11 10 Karangbahagia 4.610 3,62 8 11 Cibitung 4.530 3,56 7 12 Cikarang Barat 5.369 4,21 11 13 Tambun Selatan 4.310 3,38 10 14 Tambun Utara 3.442 2,70 8 15 Babelan 6.360 4,99 9 16 Tarumajaya 5.463 4,29 8 17 Tambelang 3.791 2,98 7 18 Sukawangi 6.719 5,27 7 19 Sukatani 3.752 2,95 7 20 Sukakarya 4.240 3,33 7 21 Pebayuran 9.634 7,56 13 22 Cabangbungin 4.970 3,90 8 23 Muaragembong 14.009 11,00 6 Secara administratif Kabupaten Bekasi dikepalai oleh seorang Bupati. Jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi sebanyak 23 kecamatan yang terdiri dari 182 desa dan 5 kelurahan. Jumlah desa/kelurahan di setiap kecamatan berkisar antara 6 sampai 13. Kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit yaitu Kecamatan Cikarang Pusat, Bojongmangu dan Muaragembong, sedangkan Kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Pebayuran. Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2013
  • 16. KONDISI TOFOGRAFI DAN KLIMATOLOGI KABUPATEN BEKASI Sebagian besar wilayah Kabupaten Bekasi adalah dataran rendah dengan bagian selatan yang berbukit-bukit. Kabupaten Bekasi terletak pada ketinggian antara 0 - 115 m di atas permukaan laut dengan kondisi kemiringan tanah antara 0 - 25%. Kondisi alam Kabupaten Bekasi terdiri atas daerah pantai dan dataran rendah. Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2013 Secara umum Kabupaten Bekasi beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun berkisar dari 280C sampai 320C. Curah hujan tertinggi dan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari. Banyaknya Curah Hujan menurut Bulan di Kabupaten Bekasi Tahun 2012 NO BULAN CURAH HUJAN (MM) 2010 2011 2012 1 Januari 304,1 138,5 228,8 2 Februari 187,0 99,9 156,3 3 Maret 108,5 50,4 145,2 4 April 80,7 138,7 134,7 5 Mei 95,4 92,2 33,0 6 Juni 103,0 41,7 47,0 7 Juli 62,3 44,5 1,6 8 Agustus 49,3 4,5 - 9 September 196,0 2,1 12,6 10 Oktober 292,2 43,9 12,0 11 November 149,4 110,1 157,4 12 Desember 112,3 152,1 154,6 JUMLAH 1.739,9 918,5 1.083 ,2
  • 17. KONDISI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN KABUPATEN BEKASI Kondisi air tanah di 5 kecamatan yaitu Cikarang Pusat, Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, dan Cikarang Timur memiliki debit sumur umumnya 5 lt/dtk. Kedalaman akuifer dangkal dapat mencapai lebih dari 25 m. Kedalamannya bervariasi antara 5-8 m di daerah pegunungan dan 2-4 m di daerah dataran di bawah permukaan tanah setempat. Lapisan akuifer dalam berada pada kedalaman 40 140 m di bawah muka tanah setempat. Untuk Kecamatan Setu, Serang Baru, Cikarang Selatan, Karang Bahagia, dan Pebayuran mempunyai potensi air tanah sedang. Kecamatan Cibarusah dan Bojongmangu umumnya potensi air tanahnya kecil, setempat dan langka. Kabupaten Bekasi merupakan SWS Citarum sepanjang 2.068 km2. Sungai yang berada di Kabupaten Bekasi adalah Kali Cikarang, Kali Ciherang, Kali Blencong, Kali Jambe, Kali Sadang, Kali Cikedokan, Kali Ulu, Kali Cilemahabang, Kali Cibeet, Kali Cipamingkis, Kali Siluman, kali Srengseng, kali Sepak, Kali Jaeran, dan Kali Bekasi.
  • 18. KEPENDUDUKAN KABUPATEN BEKASI Penduduk Kabupaten Bekasi tahun 2012 mencapai 2.786.638 jiwa, yang terdiri dari 1.426.765 laki-laki dan 1.359.873 perempuan. Rasio jenis kelamin sebesar 104,92. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Penduduk menurut umur menunjukkan bahwa penduduk usia produktif (15 - 64 tahun) mencapai 1.890.713 orang atau 67,85%. Sedangkan penduduk yang belum produktif (<15 tahun) 824.566 orang atau 29,59% dan yang tidak produktif lagi (65 tahun ke atas) 71.359 orang atau 2,56%. Sehingga rasio beban ketergantungan sebesar 47,39 yang berarti bahwa setiap satu orang penduduk usia produktif menanggung sebanyak 47 orang usia tidak produktif. Sedangkan angka laju pertumbuhan penduduknya menjadi 1,15%. Keberadaan penduduk menurut kecamatan tidak menyebar secara merata. Penduduk paling banyak berdomisili di Kecamatan Tambun Selatan yaitu 15,84%, sedangkan paling sedikit di Kecamatan Bojongmangu 0,90%. Diagram Banyaknya Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Di Kabupaten Bekasi Tahun 2012 Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2013
  • 19. KEPENDUDUKAN KABUPATEN BEKASI Persebaran dan Kepadatan Penduduk Pada tahun 2012, penduduk Kabupaten Bekasi tersebar di 23 kecamatan, 182 desa dan 5 kelurahan. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar yaitu Kecamatan Tambun Selatan dengan jumlah penduduk sebesar 441.315 jiwa, sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil yaitu Kecamatan Bojongmangu dengan jumlah penduduk sebesar 25.077 jiwa. Penyebaran Penduduk Menurut Kecamatan, Tahun 2008-2012 Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2013 N O KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK (JIWA) 2008 2009 2010 2011 2012 1 Setu 83.016 86.099 111.670 117.478 118.615 2 Serang Baru 67.433 69.934 103.587 112.976 114.263 3 Cikarang Pusat 44.644 46.272 56.756 60.605 61.162 4 Cikarang Selatan 87.969 91.208 143.030 155.845 157.956 5 Cibarusah 65.189 67.589 74.587 77.722 78.501 6 Bojongmangu 26.286 27.205 25.033 25.131 25.077 7 Cikarang Timur 79.823 82.769 91.326 94.423 95.418 8 Kedungwaringin 55.737 57.792 55.654 56.415 56.833 9 Cikarang Utara 173.601 180.012 230.563 240.997 244.312 10 Karangbahagia 83.232 86.318 90.654 92.512 93.485 11 Cibitung 155.679 161.453 195.566 207.945 210.997 12 Cikarang Barat 168.261 174.483 211.578 222.181 225.160 13 Tambun Selatan 369.233 382.896 417.008 434.567 441.315 14 Tambun Utara 96.326 99.924 137.099 148.101 150.004 15 Babelan 159.247 165.147 209.564 222.099 225.234 16 Tarumajaya 89.124 92.419 109.296 115.257 116.606 17 Tambelang 37.410 38.785 35.376 35.386 35.341 18 Sukawangi 44.780 46.437 43.119 43.544 43.735 19 Sukatani 68.743 71.294 70.299 71.566 72.255 20 Sukakarya 47.343 49.089 42.468 42.569 42.740 21 Pebayuran 99.444 103.130 92.821 93.370 93.944 22 Cabangbungin 52.289 54.186 47.844 47.672 47.859 23 Muaragembong 38.967 40.401 35.503 35.600 35.736 KABUPATEN BEKASI 2.193.776 2.274.842 2.630.401 2.753.961 2.786.638
  • 20. GAMBARAN UMUM CIKARANG PUSAT Peta Administrasi Cikarang Pusat Secara administratif, Kecamatan Cikarang Pusat yang memiliki luas wilayah seluas 4.588,02 Ha merupakan ibukota dari Kabupaten Bekasi. Kecamatan Cikarang Pusat terbagi menjadi 6 desa, yang terdiri dari Desa Cicau, Sukamahi, Pasirranji, Pasirtanjung, Hegarmukti, dan Jayamukti. Kecamatan Cikarang Pusat Mempunyai batas administrasi sebagai berikut :
  • 21. PENGGUNAAN LAHAN CIKARANG PUSAT Ditinjau daritopografinya, Kecamatan Cikarang Pusat termasuk dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 20 meter dpl. Berdasarkan pemanfaatan ruang pada tahun 2006, 60% luas wilayah Kecamatan Cikarang Pusat (3.289,12 Ha), adalah permukiman perkotaan. Hal tersebut didorong oleh berkembangnya Kecamatan Cikarang Pusat sebagai pusat pemerintahan yang juga didorong sebagai pusat perekonomian. Terdapatnya kawasan industri seluas 801,17 Ha atau 15% dari luas wilayah kecamatan terus berupaya dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian wilayah. Di sisi lain, Kecamatan Cikarang Pusat juga memiliki pertanian lahan basah yang cukup luas, yaitu seluas 525,95 Ha, hutan kota seluas 502,98 Ha, dan hutan lindung seluas 50,26 Ha.
  • 22. JARINGAN JALAN CIKARANG PUSAT Peta Jaringan Jalan Cikarang Pusat Kecamatan Cikarang Pusat merupakan Kecamatan yang baru dikembangkan sebagai pusat pemerintahan. Berdasarkan adminitratif jalannya, maka dari panjang jalan 66,2 km, terdapat jalan kabupaten sepanjang 2,6 km dan jalan desa sepanjang 63,6 km. Ditinjau dari kondisi permukaan jalan pada 2008, 54% jalan di Kecamatan
  • 23. Bagian ini menguraikan Metodologi dan Pendekatan dalam penyusunan RTBL Kawasan Pusat Kota (CBD) Cikarang Pusat.
  • 24. METODOLOGI DAN PENDEKATAN Koordinasi & sinkronisasi dengan pemerintah Pendekatan Analisis Ambang Batas Pendekatan Kesesuaian Ekologi dan Sumber Daya Alam Participatory Planning Approach Pendekatan Teknis Akademis Pertimbangan Tambahan
  • 25. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Lingkup Kerja Persiapan Metode Identifikasi Data (Lingkup Kerja Survey/Pendataan) Analisis Penentuan Potensi dan Masalah Metode Analisis Overlay Grouping (Pengelompokkan) Participatory and Stakeholder Approach Workshop/sosialisasi Metode Analisis Perencanaan
  • 26. PENDEKATAN RTBL KAWASAN PUSAT KOTA (CBD) CIKARANG PUSAT Tujuan Upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman dipandang berpotensi untuk dikembangkan sebagai unsur penggerak ekonomi masyarakat Pola penanganan TRIDAYA Pembangunan Bertumpu Pada Masyarakat (PBPM) Kebijakan yang berlaku Arah kegiatan Komprehensif Partipatif Terencana Berkelanjutan Kriteria lokasi : Kriteria umum Fisik : Kawasan Permukiman 50 Ha (Kaw. Studi) 37 Ha (Kaw. Perencanaan) Kriteria Non Fisik : Keamanan Wilayah Tinggi Harmonisasi Masy & Pemerintah Keterbukaan masy. Kriteria khusus Signifikansi Ekonomi Arsitektur Bangunan & Lingkungan Pranata sosial Seni & Budaya
  • 27. PENDEKATAN KONSEP TRIDAYA perbaikan & peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda dan ruang terbuka kawasan meningkatnya dinamika kehidupan sosial masyarakat / warga yang didukung oleh pengembangan institusi yang baik Mendukung proses rehabilitasi ekonomi, perbaikan fisik kawasan dan harus mengakomodasi kegiatan ekonomi informal dan formal (local economic development) REVITALISASI SOSIAL/INSTITUSIONAL REHABILITASI EKONOMI REVITALISASI Local Economic Develop. Socio- Culture Develop. Eco- Arch. Develop. & Urban Design Community Based Development
  • 31. PENDEKATAN PELAKSANAAN ANALISIS DAYA KAWASAN PUSAT KOTA (CBD) CIKARANG PUSAT
  • 33. Bagian ini menguraikan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dalam penyusunan RTBL Kawasan Pusat kota (CBD) Cikarang Pusat. .
  • 34. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
  • 36. PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PT. Belaputera Interplan 息 | Pemerintah Kabupaten Bekasi | 2014