ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
ARIEF RACHMAN SYABIEB 
HANNU’MAH KHAIRUNNISA
 Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive 
system) adalah sistem organ makhluk multisel 
yang menerima makanan, mencernanya menjadi 
energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses 
tersebut melalui dubur/anus. Sistem pencernaan 
antara dengan yang lainnya bisa sangat jauh 
berbeda. 
 Secara spesifik, sistem pencernaan berfungsi untuk 
mengambil makanan, memecah nya menjadi 
molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap 
molekul tersebut ke dalam alirah darah, kemudian 
membersihkan tubuh dari sisa pencernaan.
 Sistem pencernaan 
makanan pada manusia 
terdiri dari beberapa 
organ, berturut-turut 
dimulai dari 
1. Rongga Mulut, 
2. Esofagus 
(Kerongkongan) 
3. Lambung 
4. Usus Halus 
5. Usus Besar 
6. Rektum 
7. Anus.
Sistem Pemcernaan  Rongga-Mulut 
Mulut merupakan saluran pertama 
yang dilalui makanan. Pada rongga 
mulut, dilengkapi alat pencernaan 
dan kelenjar pencernaan untuk 
membantu pencernaan makanan. 
Pada Mulut terdapat : 
 Gigi 
Memiliki fungsi memotong, 
mengoyak dan menggiling makanan 
menjadi partikel yang kecil-kecil. 
Perhatikan gambar disamping. 
Lidah 
Memiliki peran mengatur letak 
makanan di dalam mulut serta 
mengecap rasa makanan. 
 Kelenjar Ludah
 Esofagus (Kerongkongan) 
Merupakan saluran yang 
menghubungkan antara rongga 
mulut dengan lambung. Pada 
ujung saluran esophagus setelah 
mulut terdapat daerah yang 
disebut faring. Pada faring 
terdapat klep, yaitu epiglotis yang 
mengatur makanan agar tidak 
masuk ke trakea (tenggorokan). 
Fungsi esophagus adalah 
menyalurkan makanan ke 
lambung. Agar makanan dapat 
berjalan sepanjang esophagus, 
terdapat gerakan peristaltik 
sehingga makanan dapat 
berjalan menuju lambung
 Lambung 
Lambung adalah kelanjutan dari 
esophagus, berbentuk seperti kantung. 
Lambung dapat menampung 
makanan 1 liter hingga mencapai 2 
liter. Dinding lambung disusun oleh 
otot-otot polos yang berfungsi 
menggerus makanan secara mekanik 
melalui kontraksi otot-otot tersebut. 
Ada 3 jenis otot polos yang menyusun 
lambung, yaitu otot memanjang, otot 
melingkar, dan otot menyerong. 
Selain pencernaan mekanik, pada 
lambung terjadi pencernaan kimiawi 
dengan bantuan senyawa kimia yang 
dihasilkan lambung.
 Usus Halus 
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus 
memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi 
menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 
m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi 
pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa 
kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia 
dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus. 
 Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah : 
 Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi 
monosakarida 
 Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah 
menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi 
asam amino. 
 Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas 
mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus 
halus 
 Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk 
mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas 
adalah : 
Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang 
berasal dari lambung 
Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin 
serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin 
mengubah pepton menjadi asam amino. 
Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida 
Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol 
Tripsinogen Tripsin yang belum aktif. 
Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino 
Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida 
dan gugus pospat 
Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah 
sampai menjadi kadar normal 
Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai 
menjadi kadar normal
Sistem Pencernaan manusia
Usus Besar 
Merupakan usus yang memiliki 
diameter lebih besar dari usus 
halus. Memiliki panjang 1,5 meter, 
dan berbentuk seperti huruf U 
terbalik. Usus besar dibagi 
menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon 
asenden, Kolon Transversum, dan 
Kolon desenden. Fungsi kolon 
adalah : 
Menyerap air selama proses 
pencernaan. 
Tempat dihasilkannya vitamin 
K, dan vitamin B12 (Biotin) 
sebagai hasil simbiosis dengan 
bakteri usus, misalnya E.coli. 
Membentuk massa feses 
Mendorong sisa makanan 
hasil pencernaan (feses) keluar 
dari tubuh. Pengeluaran feses 
dari tubuh ddefekasi.
 Rektum dan Anus 
Merupakan lubang 
tempat pembuangan feses 
dari tubuh. Sebelum 
dibuang lewat anus, feses 
ditampung terlebih 
dahulu pada bagian 
rectum. Apabila feses 
sudah siap dibuang maka 
otot spinkter rectum 
mengatur pembukaan dan 
penutupan anus. Otot 
spinkter yang menyusun 
rektum ada 2, yaitu otot 
polos dan otot lurik.
Gangguan Sistem Pencernaan 
• Apendikitis Radang usus buntu. 
• Diare Feses yang sangat cair akibat peristaltik 
yang terlalu cepat. 
• Kontipasi 
(Sembelit) 
Kesukaran dalam proses Defekasi 
(buang air besar) 
• Maldigesti Perasaan tidak nyaman pada lambung 
bisa di akibatkan, Terlalu banyak 
makan atau makan suatu zat yang 
merangsang lambung. 
• Parotitis Infeksi pada kelenjar parotis disebut 
juga Gondong 
• Tukak 
Lambung/Maag 
"Radang" pada dinding lambung, 
umumnya diakibatkan infeksi 
Helicobacter pylori 
• Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit
Tumor usus
Apendikitis 
Ulkus 
Apendisitis

More Related Content

Sistem Pencernaan manusia

  • 1. ARIEF RACHMAN SYABIEB HANNU’MAH KHAIRUNNISA
  • 2.  Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ makhluk multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur/anus. Sistem pencernaan antara dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.  Secara spesifik, sistem pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan, memecah nya menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam alirah darah, kemudian membersihkan tubuh dari sisa pencernaan.
  • 3.  Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus (Kerongkongan) 3. Lambung 4. Usus Halus 5. Usus Besar 6. Rektum 7. Anus.
  • 4. Sistem Pemcernaan  Rongga-Mulut Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :  Gigi Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping. Lidah Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.  Kelenjar Ludah
  • 5.  Esofagus (Kerongkongan) Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung
  • 6.  Lambung Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung.
  • 7.  Usus Halus Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.  Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :  Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida  Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.  Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus  Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
  • 8. Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah : Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino. Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol Tripsinogen Tripsin yang belum aktif. Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
  • 10. Usus Besar Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah : Menyerap air selama proses pencernaan. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin B12 (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli. Membentuk massa feses Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.
  • 11.  Rektum dan Anus Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
  • 12. Gangguan Sistem Pencernaan • Apendikitis Radang usus buntu. • Diare Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat. • Kontipasi (Sembelit) Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar) • Maldigesti Perasaan tidak nyaman pada lambung bisa di akibatkan, Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung. • Parotitis Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong • Tukak Lambung/Maag "Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori • Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit