際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
M. Fadhol Romdhoni
Laboratorium Farmakologi
Fakultas Kedokteran - UMP
Mahasiswa mampu
memahami Patofisiologi
Diabetes Mellitus
Mahasiswa mampu
memahami prinsip
farmakoterapi pada
Diabetes Mellitus
Mahasiswa mampu
menerapkan farmakoterapi
pada Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (intoleran karbohidrat)
2 kategori
 Tipe 1
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
 Tipe 2
Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
Autoimun
 Kerusakan sel beta  tidak ada sekresi insulin
 Umumnya gejala tampak pada anak-anak
Mutlak memerlukan insulin
Komplikasi utama  ketoasidosis diabetik
 Ada hubungan antara overproduksi ketoacid
dengan hiperglikemi
 Terapi : insulin dan cairan
Ditandai dengan penurunan fungsi sel
beta, dan penurunan respon jaringan
terhadap insulin
  sering dihubungkan dengan diet, berat badan,
dan olah raga
Komplikasi Utama
  koma hiperosmolar nonketotik
 treat with insulin, fluids, NO glucose
Obat : sulfonylureas, meglitinides,
biguanides, glitazones, and insulin
Patofisiologi utama: Hiperglikemia
Hiperglikemia  neuropathy, nephropathy,
retinopathy, atherosclerosis; amputasi
Tujuan  kontrol hiperglikemia,
ketoasidosis, mencegah hipoglikemi
 Hipoglikemia  koma
 Hemoglobin A1c (glycosylated variant) 
indikator terbaik untuk hiperglikemia
o Kontrol diet dan Olah Raga
 IDDM  mutlak perlu insulin
 NIDDM  pengobatan sering tidak diperlukan,
bila dapat mengatur diet dan rutin olah raga
Farmakologi Insulin dan OAD
 Insulin  hormon yang dapat
menyebabkan hipoglikemia
 glucagon, epinephrine, cortisol dan
growth hormone  hormon yang
berlawanan dengan insulin dan
meningkatkan glukosa darah
a 2-chain, disulfide-linked polypeptide
produced by cleavage of a C-peptide
from proinsulin
 insulin gene product is preproinsulin
 proinsulin packaged into cytosolic
secretory granules during maturation
 coordinated with Zn ion
 equimolar C-peptide packaged and produced
 blood glucose; primary
 uptake via GLUT-2 transporter
 glucose metabolism necessary
 biphasic; acute phase, delayed phase
 autonomic activity
 Beta-2 and M2 increase, alpha-2 decreases
 physiological potentiation
 amino acids (Lys, Leu), FFA, ketones
 GIP, gastrin, CCK, VIP, enteroglucagon
Obat yang mempengaruhi sekresi
insulin
 Stimulasi
 alpha-2 blockers, beta-2 agonist, theophylline,
sulfonylureas
 Penghambat
 diazoxide, thiazides, ethacrynic acid, furosemide,
phenytoin
 berikatan dengan reseptor insulin
 multimeric; subunit 2-alpha/2-beta
 terjadi inisiasi internal oleh ligand: receptor
complex
 Menimbulkan aktivasi tyrosine kinase dan
aktivasi gen
 Substrat IRS-1-4; mutasi dapat menyebabkan
resisten insulin
Mempengaruhi seluruh jalur metabolisme
(karbohidrat, lemak, protein)
Jaringan yang menjadi target utama 
liver, adiposa, dan otot rangka
Menurunkan produksi glukosa dari hepar
 menurunkan gluconeogenesis,
glycogenolysis, ketogenesis,
(meningkatkan sintesis glycogen )
Sel Otot
 GLUT-4 glucose uptake , glucose oxidation ,
glycogen synthesis , amino acid uptake , protein
synthesis 
 Glycogenolysis , amino acid 
Adiposa
 glucose uptake , triglyceride synthesis ; FFA 
and glycerol
 peroral  tidak efektif
 berikan parenteral; sc or im; iv pada emergency
atau selama pembedahan
 half-life di plasma<9 min
 inaktivasi oleh liver dan ginjal
 Sumber
 binatang
 manusia (E. coli recombinant)
 klasifikasi
 rapid- (regular; Insulin lispro; insulin aspart) ,
intermediate- (NPH, lente) , slow-acting (ultralente,
glargine)
 .25-1 h, 1-2 h, 4-6 h onsets, respectively
 Only therapeutic use is treatment of
DM
 goal is to control blood glucose and
normalize metabolism
 Terutama berhubungan dgn overdosis
 masalah utama  hipoglikemia
 banyak faktor (puasa, olah raga, penyakit, stress,
obat) dapat mempengaruhi sensitifitas insulin
eksogen
 Koma
 Alergi;
 urticaria, angioedema, anaphylactic
 Lipodystrophy  efek samping injeksi
 Insulin resistance
 aktivasi antibodi, abnormalitas glucocorticoids,
jaringan yang tidak respon terhadap insulin
Farmakologi Insulin dan OAD
 Ada 2 generasi
 Pertama;
 tolbutamide, chlorpropamide, tolazamide,
acetohexamide
 Kedua;
 glyburide, glipizide, glimepiride
 all orally active
 seluruhnya terikat protein plasma (90-
99%)
 chlorpropamide  generasi I yang
memiliki durasi sangat panjang
 lainnya < 24 h
 Generasi kedua lebih poten
 glipizide half-life pendek  lebih aman
 glimepiride; obat batu, long acting, dapat
digunakan bersamaan dengan insulin
 mekanisme utama:
 merangsang pengeluaran insulin
 berikatan pada ATP-sensitive K-channel
 inhibits like ATP
 diduga menurunkan klirens insulin di
hepar
 Hanya digunakan pada DM Tipe-2
 Sebaiknya tidak digunakan pada:
 DM tipe-1, DM cenderung ketosis, DM pada
kehamilan
 dapat dikombinasi dengan biguanide atau
glitazones
 Toksisitas generasi pertama relatif rendah
(3-5%)
 hypoglycemia  masalah utama
 hepatic toxicity (chlorpropamide & cholestatic
jaundice)
 hematological reactions
 allergic reaction
 Generasi Kedua
 Hypoglycemia  paling umum
 biguanide tidak menstimulasi rilis insulin
sehingga tidak menyebabkan
hypoglycemia
 biguanide  meningkatkan uptake glucosa pada
otot and decrease glucose production by liver.
 metformin memproduksi asam laktat (jarang)
 sering pada pasien dengan kelainan ginjal
 nausea, abdominal discomfort, diarrhea,
metallic taste, anorexia more common
 vitamin B12 and folate absorption decreased
with chronic metformin
peroral
 tidak terikat protein plasma
 ekskresi (tanpa diubah) melalui urine
 half-life 1.3 - 4.5 h
 sering dikombinasi dg sulfonylurea
 juga digunakan untuk polycystic ovary
syndrome
 Penyakit Hati
 Riwayat asidosis laktat
 Kelainan jantung
 Penyakit paru
 menyebabkan asidosis metabolik
 Troglitazone  first glitazone  NIDDM
 Rosiglitazone and Pioglitazone
 Gluconeogenesis , glucose output , dan produksi
TG di hepar 
 glucose uptake dan pemanfaatan oleh sel otot 
 Pelepasan asam lemak di adiposa 
 efek sekresi insulin  belum jelas
 monotherapy atau kombinasi dengan metformin,
sulfonylureas
Pioglitazones: bersamaan/tidak dgn makan
 kadar puncak di plasma  3 jam
 half-life di plasma 3-7 hr; metabolit aktif (t1/2= 16-24
h)
 metabolisme di hepar  CYP2C8 dan CYP3A4
 Ekskresi  feces (2/3) dan urine (1/3)
 Rosiglitazone  absorbsi sempurna
dengan/tanpa makan
 kadar puncak di plasma  1 jam
 t1/2 : 3-4 jam
 Metabolisme oleh CYP2C8
 Antar glitazones
 retensi cairan  edema, anemia ringan
 mempengaruhi berat badan  berhubungan dgn
dosis
 pada kehamilan dan laktasi  belum diketahui
 jangan digunakan pada asidosis laktat, kelainan
ginjal
 pioglitazone  berinteraksi dalam metabolisme
yg melibatkan CYP3A4
 menurunkan level kontrasepsi oral yg mengandung
ethinyl estradiol dan norethindrone
 Acarbose and Miglitol
 diberikan peroral  kerja di usus
 menghambat dan memperlama penyerapan
 menurunkan glukosa darah dlm jumlah kecil
 tidak menyebabkan hipoglikemia pada
monoterapi
 competitive inhibitors, so take before meals
 cause GI disturbances; can rarely cause hepatic
toxicity
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD

More Related Content

Farmakologi Insulin dan OAD

  • 1. M. Fadhol Romdhoni Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran - UMP
  • 2. Mahasiswa mampu memahami Patofisiologi Diabetes Mellitus Mahasiswa mampu memahami prinsip farmakoterapi pada Diabetes Mellitus Mahasiswa mampu menerapkan farmakoterapi pada Diabetes Mellitus
  • 3. Diabetes Mellitus (intoleran karbohidrat) 2 kategori Tipe 1 Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) Tipe 2 Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
  • 4. Autoimun Kerusakan sel beta tidak ada sekresi insulin Umumnya gejala tampak pada anak-anak Mutlak memerlukan insulin Komplikasi utama ketoasidosis diabetik Ada hubungan antara overproduksi ketoacid dengan hiperglikemi Terapi : insulin dan cairan
  • 5. Ditandai dengan penurunan fungsi sel beta, dan penurunan respon jaringan terhadap insulin sering dihubungkan dengan diet, berat badan, dan olah raga Komplikasi Utama koma hiperosmolar nonketotik treat with insulin, fluids, NO glucose Obat : sulfonylureas, meglitinides, biguanides, glitazones, and insulin
  • 6. Patofisiologi utama: Hiperglikemia Hiperglikemia neuropathy, nephropathy, retinopathy, atherosclerosis; amputasi
  • 7. Tujuan kontrol hiperglikemia, ketoasidosis, mencegah hipoglikemi Hipoglikemia koma Hemoglobin A1c (glycosylated variant) indikator terbaik untuk hiperglikemia o Kontrol diet dan Olah Raga IDDM mutlak perlu insulin NIDDM pengobatan sering tidak diperlukan, bila dapat mengatur diet dan rutin olah raga
  • 9. Insulin hormon yang dapat menyebabkan hipoglikemia glucagon, epinephrine, cortisol dan growth hormone hormon yang berlawanan dengan insulin dan meningkatkan glukosa darah
  • 10. a 2-chain, disulfide-linked polypeptide produced by cleavage of a C-peptide from proinsulin insulin gene product is preproinsulin proinsulin packaged into cytosolic secretory granules during maturation coordinated with Zn ion equimolar C-peptide packaged and produced
  • 11. blood glucose; primary uptake via GLUT-2 transporter glucose metabolism necessary biphasic; acute phase, delayed phase autonomic activity Beta-2 and M2 increase, alpha-2 decreases physiological potentiation amino acids (Lys, Leu), FFA, ketones GIP, gastrin, CCK, VIP, enteroglucagon
  • 12. Obat yang mempengaruhi sekresi insulin Stimulasi alpha-2 blockers, beta-2 agonist, theophylline, sulfonylureas Penghambat diazoxide, thiazides, ethacrynic acid, furosemide, phenytoin
  • 13. berikatan dengan reseptor insulin multimeric; subunit 2-alpha/2-beta terjadi inisiasi internal oleh ligand: receptor complex Menimbulkan aktivasi tyrosine kinase dan aktivasi gen Substrat IRS-1-4; mutasi dapat menyebabkan resisten insulin
  • 14. Mempengaruhi seluruh jalur metabolisme (karbohidrat, lemak, protein) Jaringan yang menjadi target utama liver, adiposa, dan otot rangka Menurunkan produksi glukosa dari hepar menurunkan gluconeogenesis, glycogenolysis, ketogenesis, (meningkatkan sintesis glycogen )
  • 15. Sel Otot GLUT-4 glucose uptake , glucose oxidation , glycogen synthesis , amino acid uptake , protein synthesis Glycogenolysis , amino acid Adiposa glucose uptake , triglyceride synthesis ; FFA and glycerol
  • 16. peroral tidak efektif berikan parenteral; sc or im; iv pada emergency atau selama pembedahan half-life di plasma<9 min inaktivasi oleh liver dan ginjal
  • 17. Sumber binatang manusia (E. coli recombinant) klasifikasi rapid- (regular; Insulin lispro; insulin aspart) , intermediate- (NPH, lente) , slow-acting (ultralente, glargine) .25-1 h, 1-2 h, 4-6 h onsets, respectively
  • 18. Only therapeutic use is treatment of DM goal is to control blood glucose and normalize metabolism
  • 19. Terutama berhubungan dgn overdosis masalah utama hipoglikemia banyak faktor (puasa, olah raga, penyakit, stress, obat) dapat mempengaruhi sensitifitas insulin eksogen Koma
  • 20. Alergi; urticaria, angioedema, anaphylactic Lipodystrophy efek samping injeksi Insulin resistance aktivasi antibodi, abnormalitas glucocorticoids, jaringan yang tidak respon terhadap insulin
  • 22. Ada 2 generasi Pertama; tolbutamide, chlorpropamide, tolazamide, acetohexamide Kedua; glyburide, glipizide, glimepiride all orally active seluruhnya terikat protein plasma (90- 99%)
  • 23. chlorpropamide generasi I yang memiliki durasi sangat panjang lainnya < 24 h Generasi kedua lebih poten glipizide half-life pendek lebih aman glimepiride; obat batu, long acting, dapat digunakan bersamaan dengan insulin
  • 24. mekanisme utama: merangsang pengeluaran insulin berikatan pada ATP-sensitive K-channel inhibits like ATP diduga menurunkan klirens insulin di hepar
  • 25. Hanya digunakan pada DM Tipe-2 Sebaiknya tidak digunakan pada: DM tipe-1, DM cenderung ketosis, DM pada kehamilan dapat dikombinasi dengan biguanide atau glitazones
  • 26. Toksisitas generasi pertama relatif rendah (3-5%) hypoglycemia masalah utama hepatic toxicity (chlorpropamide & cholestatic jaundice) hematological reactions allergic reaction Generasi Kedua Hypoglycemia paling umum
  • 27. biguanide tidak menstimulasi rilis insulin sehingga tidak menyebabkan hypoglycemia biguanide meningkatkan uptake glucosa pada otot and decrease glucose production by liver.
  • 28. metformin memproduksi asam laktat (jarang) sering pada pasien dengan kelainan ginjal nausea, abdominal discomfort, diarrhea, metallic taste, anorexia more common vitamin B12 and folate absorption decreased with chronic metformin
  • 29. peroral tidak terikat protein plasma ekskresi (tanpa diubah) melalui urine half-life 1.3 - 4.5 h sering dikombinasi dg sulfonylurea juga digunakan untuk polycystic ovary syndrome
  • 30. Penyakit Hati Riwayat asidosis laktat Kelainan jantung Penyakit paru menyebabkan asidosis metabolik
  • 31. Troglitazone first glitazone NIDDM Rosiglitazone and Pioglitazone
  • 32. Gluconeogenesis , glucose output , dan produksi TG di hepar glucose uptake dan pemanfaatan oleh sel otot Pelepasan asam lemak di adiposa efek sekresi insulin belum jelas monotherapy atau kombinasi dengan metformin, sulfonylureas
  • 33. Pioglitazones: bersamaan/tidak dgn makan kadar puncak di plasma 3 jam half-life di plasma 3-7 hr; metabolit aktif (t1/2= 16-24 h) metabolisme di hepar CYP2C8 dan CYP3A4 Ekskresi feces (2/3) dan urine (1/3) Rosiglitazone absorbsi sempurna dengan/tanpa makan kadar puncak di plasma 1 jam t1/2 : 3-4 jam Metabolisme oleh CYP2C8
  • 34. Antar glitazones retensi cairan edema, anemia ringan mempengaruhi berat badan berhubungan dgn dosis pada kehamilan dan laktasi belum diketahui jangan digunakan pada asidosis laktat, kelainan ginjal pioglitazone berinteraksi dalam metabolisme yg melibatkan CYP3A4 menurunkan level kontrasepsi oral yg mengandung ethinyl estradiol dan norethindrone
  • 35. Acarbose and Miglitol diberikan peroral kerja di usus menghambat dan memperlama penyerapan menurunkan glukosa darah dlm jumlah kecil tidak menyebabkan hipoglikemia pada monoterapi competitive inhibitors, so take before meals cause GI disturbances; can rarely cause hepatic toxicity