1. FILSAFAT ILMU
TEORI DAN MASALAH
Disusun guna memenuhi tugas matakuliah
Filsafat Ilmu
Yang dibina oleh ibu Fenny Rochbeind
Disusun Oleh :
Mohammad Irfani Assyiddiqi 110251146518
Seni Rupa Offering C
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SENI DAN DESAIN
S I PENDIDIKAN SENI RUPA
November, 2011
2. Tugas
Pertanyaan
1. Apakah semua teori bisa untuk menyelesaikan masalah ?
2. Apakah semua masalah bisa diselesaikan dengan teori ?
3. Tuliskan dan uraikan langkah baru ilmu dalam menyelesaikan masalah dan berika contohnya !
Jawaban
1. Tidak semua teori dapat menyelesaiakan masalah
Contohnya, Seperti teori geosentris yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah bumi.
Teori Geosentris
Teori geosentris berhasil Klaudiusz Ptolemeusz astronom Yunani di abad ke-II dan ia
menunjukkan itu dalam karyanya "Megale syntaksis".
Asumsi:
- Bergerak Bumi adalah pusat alam semesta,
- 20 000 earthbeam menjauh dari pusat alam semesta ada bola kristal,
- Di dalam lingkup ada 7 planet: Bulan, Merkurius, Venus, Matahari, Mars, Jupiter, Saturn,
- Konstan bintang tetap untuk bola,
- Bulan dan Matahari bergerak langsung pada lingkaran (deferents) di sekitar Bumi,
Namun kenyataannya tidak demikian teori ini dipatahkan oleh teori baru yaitu teori
heliosentris yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah matahari
Diusulkan oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Seperti Aristarchus, Copernicus
mengusulkan bahwa semua benda langit, termasuk bumi, bergerak mengelilingi matahari dalam
3. lintasan yang berbentuk lingkaran. Inilah yang dikenal sebagai teori heliosentris yang dituangkan
dalam bukunya yang berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium.
Teori Heliosentris
Teori heliosentris dari Copernicus ini sangat menghebohkan dunia ilmiah Eropa pada saat
itu. Bhakan, pada tahun 1616 ada lembaga yang memasukkan bukunya Copernicus ke dalam
Index, yaitu daftar buku-buku terlarang. Meskipun demikian, semakin banyak ilmuwan yang
mempelajari buku Copernicus ini serta menggunakan nya sebagai landasan ilmiah untuk
memikirkan alam semesta. Beberapa ilmuwan tiu antara lain, Tycho Brahe, Johannes Kepler,
Galileo Galilei, dan Gionardo Bruno. Mereka berpendapat bahwa teori heliosentris ternyata
lebih rasiaonal dibandingkan dengan teori geosentris yang telah ada sebelumnya.
2. Semua masalah bisa diselesaikan dengan teori, tergantung konteks masalah yang ada, kemudian
disesuaikan dengan teori yang dapat membantu penyelesaian masalah yang ada.berikut contohnya.
Seperti teori produksi
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Kita ambl contoh sekarung tepung. Tepung merupakan bahan baku yang manfaatnya
baru terasa bila telah diubah menjadi roti, usaha pembuatan tepung menjadi roti merupakan
kegiatan produksi.
Namun semua kembali pada aplikasinya. Apakah teori ini dapat berjalan lancar, itu kembali pada
individu yang menerapkan teori yang dianggapnya benar untuk dijalani dalam menyelesaikan
masalah
3. Langkah yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah yaitu dengan tehnik problem solving
Problem Solving Technique mempunyai alur proses tertentu dan langkah penyelesaian, ia bisa
mendorong anda menggunakan semacam metode cermat untuk mempertimbangkan masalah, juga bisa
memaksa anda menggunakan sudut pandang berbeda dan cara bertindak luwes dan adaptif dalam
memikirkan permasalahan.
4. Dibawah ini adalah langkah-langkah penting itu:
Langkah pertama: Menemukan permasalahannya, menyampaikan masalah secara singkat dan
jelas akan semakin baik.
Langkah pertama menekankan bahwa anda harus membahas permasalahan yang ditemui sekarang,
semakin sederhana dan semakin jelas makin baik.
Sebagai contoh, ketika anda menghadapi permasalahan hubungan antar manusia, bisa memetik
keluar masalahnya, seperti saya dikucilkan oleh teman sekelas tertentu, inilah yang disebut penuturan
singkat dan jelas, dengan begitu juga lebih mudah ditangani, tetapi jikalau anda menyatakan hubungan antar
manusia saya tidak baik, ini terlihat agak lebih kosong, kabur, bisa membuat langkah penyelesaian
selanjutnya sulit dilaksanakan.
Langkah ke dua: Mencari berbagai metode penyelesaian yang memungkinkan.
Apabila anda dikucilkan oleh sebagian teman sekelas, sedangkan anda ingin menyelesaikan masalah
ini, tentu saja bisa memikirkan berbagai cara penyelesaian. Misalnya saja, mengundang teman sekelas lainnya
membantu anda tampil berkomunikasi, dengan proaktif memancarkan niat baik, mengajak guru berbicara dan
tidak menghiraukan mereka dan lain sebagainya. Apabila anda berpikir dengan seksama, bisa saja
memikirkan ba-nyak cara penyelesaian.
Langkah ke tiga: Pertimbangkan setiap cara penyelesaian pragmatis dan dampaknya.
Ketika sesudah anda mengemukakan berbagai metode penyelesaian yang memungkinkan, harus satu
persatu menganalisa sifat pragmatis dan dampak dari metode tersebut.
Misalnya, jikalau anda ingin mencari teman sekelas lainnya untuk membantu anda berkomunikasi,
adakah situasi yang bisa menimbulkan kekeliruan penyampaian? Bisakah pihak lain merasakan ketidak-
tulusan anda? Apabila anda proaktif memancarkan kebajikan, bisakah pihak lain sama sekali tak
menghiraukannya? Apabila mereka tidak bereaksi, maka anda harus bagaimana?
Langkah ke empat: Pilih salah satu metode penyelesaian
Ketika anda sudah menganalisa berbagai kelebihan dan kekurangan metode-metode tertentu, sudah
harus memilih sebuah cara penyelesaian untuk dilaksanakan.
Langkah ke lima: Langkah penyelesaian yang kongkret.
Ketika sesudah anda telah memutuskan salah satu cara pelaksanaan, maka harus merencanakan
langkah pelaksanaan dengan cermat. Kemungkinan anda di dalam proses penetapan perencanaan
pelaksanaan melihat sebagian point kesulitan, waktu itu anda boleh menyelesaikannya sebelum kesulitan
terjadi.
Langkah ke enam: Pelaksanaan metode penyelesaian tersebut
5. Langkah ke tujuh: Menilai proses penyelesaian masalah secara keseluruhan, pikirkan dengan
seksama apakah masih ada yang perlu dirombak, dan tentukan tingkatan nilai 1 hingga 10, untuk
melakukan penilaian terhadap tingkatan yang dicapai diri sendiri.
Pada akhirnya langkah ini adalah digunakan untuk menilai efektifitas pelaksanaan diri. Jikalau rencana
telah dilaksanakan dengan sukses, yang bersangkutan bisa berubah menjadi lebih percaya diri, juga rela
menerjuni cara penyelesaian perenungan permasalahan yang lebih banyak. Meski rencana dan pelaksanaan
telah gagal, yang bersangkutan bisa mempelajari hikmah dari dalam proses introspeksinya.