ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Kelompok : KALOR
Anggota : Hadiansyah M I
Mamik Mahmud
M. Hafiz Aziz
R. Farida N A
Syauqi Asyhabira
Apa itu Kalor??
Kalor yaitu bentuk energi yang berpindah dari 
benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang 
suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan.
Teori – teori
tentang kalor
Teori kalorik – Lavoiser (1743 – 1794),
kalor adalah sejenis zat alir
(kalorik) yang terkandung
dalam setiap benda dan tidak
dapat dilihat oleh mata manusia.
Satuannya kalori (kal).
Kandungan energi dalam
makanan disebut kalori (K) / kilokalori (kkal).
Benda bersuhu tinggi memiliki banyak kalorik.
Teori kinetik
zat disusun oleh partikel-partikel
yang sangat kecil yang selalu bergerak
dalam benda yang panas.
Partikel-partikel bergerak lebih cepat
dan karena itu memiliki energi yang
lebih besar daripada partikel-partikel
benda yang lebih dingin.
Kalor
Perubahan suhu
benda
Perubahan wujud
benda
Perpindahan kalor
Kalor jenis Kapasitas kalor
Melebur, manyublim
Deposisi, membeku
Mengembun, menguap
Titik didih
dan kalor uap
Titik lebur
Dan titik beku
Konduksi Konveksi Radiasi
Perubahan suhu benda
Semakin besar kalor jenis suatu zat maka semakin besar pula
kalor yang diperlukan. Jadi besarnya kalor yang diberikan pada
suatu benda sebanding dengan kalor jenis zat (c). Besarnya kalor
(Q) yang diperlukan oleh suatu benda sebanding dengan massa
benda (m) bergantung pada kalor jenis (c) dan sebanding dengan
kenaikan suhu (Δt).
Secara matematis ditulis :
Q = m x c x Δt
Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/kg0C)
Δt = kenaikan suhu (0C)
1 kalori = 4,2 joule
1 kilokalori = 4200 joule
1 joule = 0,24 kalori
Kalor jenis
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan
untuk 1 kg zat sehingga suhunya naik sebesar 1 0C. Secara
matematis kalor jenis suatu zat dapat dituliskan :
Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/kg0C)
Δt = kenaikan suhu (0C)
Contoh soal :
Berapa energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg besi yang kalor jenisnya 460
J/kg0C, dari suhu 150C sampai 1000C ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg
c = 460 J/kg0C
Δt = (t2-t1)
= (100 - 15) = 850C
Ditanyakan : Q = ....?
Jawab : Q = m x c x Δt
= 2 kg x 460 J/kg0C x 850C
= 78200 J
Kapasitas kalor
Kapasitas kalor (C)
Adalah banyaknya energi yang harus diberikan dalam
bentuk kalor untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar
10C.
C = m x c
Karena :
Q = m x c x Δt , maka
Q = C x Δt
Contoh soal :
Kalor jenis tembaga 390 J/kg0C. Berapakah kapasitas kalor 0,1 kg tembaga ?
Penyelesaian :
Diketahui : c = 390 J/kg0C
m = 0,1 kg
Ditanyakan : C = ...?
Jawab : C = m x c
= 0,1 kg x 390 J/kg0C
= 39 J/kg
Asas black
Prinsip kekekalan energi : kalor
yang dilepaskan oleh air panas (Q
lepas) sama dengan kalor yang
diterima air dingin (Q terima).
Q dilepas = Q diterima
Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor.
Kalorimeter umumnya digunakan untuk menentukan kalor
jenis suatu zat.
Perubahan wujud zat
Faktor – faktor yang mempengaruhi
penguapan
• Memanaskan
Pada penjemuran baju, baju dibawah terik matahari akan cepat
kering, hal ini menjukkan bahwa air yang terkandung pada baju itu
lebih cepat menguap karena dipanasi oleh cahaya matahari.
• Memperluas permukaan zat cair
Kamu akan mendapatkan kopi dalam piring lebih cepat dingin
dibandingkan dengan air kopi dalam gelas. Hal ini menunjukkan
penguapan air kopi dalam piring yang memiliki permukaan lebih
luas akan lebih cepat daripada penguapan dalam gelas.
• Meniupkan udara diatas permukaan zat cair
Makanan panas yang permukaannya ditiupi akan terasa lebih cepat
dingin, hal ini disebabkan karena makanan yang ditiupi akan lebih
cepat terjadi penguapan sehingga dingin.
• Mengurangi tekanan
Dengan memperkecil tekanan udara pada permukaan zat berakibat
antara jarak antar molekul menjadi besar. Hal ini mengakibatkan
molekul-molekul pada permukaan zat cair akan berpindah ke udara
diatasnya sehingga mempercepat proses penguapan.
Zat mendidih dengan suhu tetap asalkan tekanan
dalam udara tidak berubah.
• Tekanan udara luar berubah ubah, maka titik didih zat mengalami
perubahan. Titik didih suatu zat dapat diubah dengan cara : tekanan
ditambah maka titik didihnya naik, tekanan dikurangi maka titik didih
turun dan menambahkan ketidakmurnian zat maka titik didihnya
naik.
• Jumlah energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg dari
wujud cair menjadi gas pada titik didihnya disebut kalor didih atau
kalor uap.
Secara matematis ditulis :
Q = m x U
Keterangan : Q = energi kalor yang diperlukan (J)
m = massa zat (kg)
U = kalor didih / kalor uap (J/kg)
• Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat
dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya disebut
kalor embun. Titik embun adalah suhu pada saat zat gas
mengembun.
Contoh soal :
Berapakah energi kalor yang diperlukan untuk
menguapkan 5 kg air pada titik didihnya, jika kalor uap
2260000 J/kg?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 5 kg
U = 2260000 J/kg
Ditanyakan : Q = ...?
Jawab : Q = m x U
= 5 kg x 2260000 J/kg
= 113000000 J
= 11,3 x 10 6 J
Zat melebur dengan suhu tetap memerlukan kalor
• Suhu pada saat melebur disebut titik lebur. Titik
lebur suaru zar dapat diubah ubah dengan cara :
tekanan ditambah maka titik leburnya turun, tekanan
dikurangi maka titik leburnya naik dan menambahkan
ketidakmurnian zat maka titik leburnya turun.
Secara matematis ditulis :
Q = m x L
Keterangan : Q = energi kalor yang diperlukan (J)
m = massa zat (kg)
L = kalor lebur (J/kg)
• Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat
dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya
disebut kalor beku. Titik beku adalah suhu pada saat
zat cair membeku.
Contoh soal :
Berapakah energi kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 kg es untuk
melebur pada titik leburnya, jika kalor lebur es 336000 J/kg?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 5 kg
L = 336000 J/kg
Ditanyakan : Q = ...?
Jaawab :Q = m x L
= 5 kg x 336000 J/kg
= 1680000 J
= 1,68 x 10 6 J
PerPindahan kalor
Konduksi
• Konduksi adalah perpindahan kalor melalui
suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-
partikel zat tersebut.
KONVEKSI
• Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya
perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor
yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut
konveksi/aliran.
Fisika-Kalor
Fisika-Kalor
Radiasi
• Perpindahan kalor tanpa melalui zat
perantara atau medium ini disebut
radiasi/hantaran. Contoh perpindahan
kalor secara radiasi, misalnya pada waktu
kita mengadakan kegiatan perkemahan, di
malam hari yang dingin sering
menyalakan api unggun.
Manfaat Kalor dalam kehidupan Sehari-hari
1.Termos
Permukaan tabung kaca dibagian dalam terbuat dari
perak berfungsi untuk mencegah perpindahan kalor secara
Radiasi dan memantulkan Radiasi kembali kedalam termos
2.Setrika
Setrika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang
dapat memindahkan Kalor secara Konduksi ke pakaian yang
sedang di setrika.
3.Panci Masak
Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian
luarnya mengkilap hal ini untuk mengurangi pancaran kalor
Terimakasih atas Perhatiannya
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

More Related Content

Fisika-Kalor

  • 1. Kelompok : KALOR Anggota : Hadiansyah M I Mamik Mahmud M. Hafiz Aziz R. Farida N A Syauqi Asyhabira
  • 3. Teori – teori tentang kalor Teori kalorik – Lavoiser (1743 – 1794), kalor adalah sejenis zat alir (kalorik) yang terkandung dalam setiap benda dan tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Satuannya kalori (kal). Kandungan energi dalam makanan disebut kalori (K) / kilokalori (kkal). Benda bersuhu tinggi memiliki banyak kalorik. Teori kinetik zat disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil yang selalu bergerak dalam benda yang panas. Partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena itu memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel benda yang lebih dingin.
  • 4. Kalor Perubahan suhu benda Perubahan wujud benda Perpindahan kalor Kalor jenis Kapasitas kalor Melebur, manyublim Deposisi, membeku Mengembun, menguap Titik didih dan kalor uap Titik lebur Dan titik beku Konduksi Konveksi Radiasi
  • 5. Perubahan suhu benda Semakin besar kalor jenis suatu zat maka semakin besar pula kalor yang diperlukan. Jadi besarnya kalor yang diberikan pada suatu benda sebanding dengan kalor jenis zat (c). Besarnya kalor (Q) yang diperlukan oleh suatu benda sebanding dengan massa benda (m) bergantung pada kalor jenis (c) dan sebanding dengan kenaikan suhu (Δt). Secara matematis ditulis : Q = m x c x Δt Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m = massa benda (kg) c = kalor jenis benda (J/kg0C) Δt = kenaikan suhu (0C) 1 kalori = 4,2 joule 1 kilokalori = 4200 joule 1 joule = 0,24 kalori
  • 6. Kalor jenis Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk 1 kg zat sehingga suhunya naik sebesar 1 0C. Secara matematis kalor jenis suatu zat dapat dituliskan : Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m = massa benda (kg) c = kalor jenis benda (J/kg0C) Δt = kenaikan suhu (0C)
  • 7. Contoh soal : Berapa energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg besi yang kalor jenisnya 460 J/kg0C, dari suhu 150C sampai 1000C ? Penyelesaian : Diketahui : m = 2 kg c = 460 J/kg0C Δt = (t2-t1) = (100 - 15) = 850C Ditanyakan : Q = ....? Jawab : Q = m x c x Δt = 2 kg x 460 J/kg0C x 850C = 78200 J
  • 8. Kapasitas kalor Kapasitas kalor (C) Adalah banyaknya energi yang harus diberikan dalam bentuk kalor untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 10C. C = m x c Karena : Q = m x c x Δt , maka Q = C x Δt Contoh soal : Kalor jenis tembaga 390 J/kg0C. Berapakah kapasitas kalor 0,1 kg tembaga ? Penyelesaian : Diketahui : c = 390 J/kg0C m = 0,1 kg Ditanyakan : C = ...? Jawab : C = m x c = 0,1 kg x 390 J/kg0C = 39 J/kg
  • 9. Asas black Prinsip kekekalan energi : kalor yang dilepaskan oleh air panas (Q lepas) sama dengan kalor yang diterima air dingin (Q terima). Q dilepas = Q diterima
  • 10. Kalorimeter Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat.
  • 12. Faktor – faktor yang mempengaruhi penguapan • Memanaskan Pada penjemuran baju, baju dibawah terik matahari akan cepat kering, hal ini menjukkan bahwa air yang terkandung pada baju itu lebih cepat menguap karena dipanasi oleh cahaya matahari. • Memperluas permukaan zat cair Kamu akan mendapatkan kopi dalam piring lebih cepat dingin dibandingkan dengan air kopi dalam gelas. Hal ini menunjukkan penguapan air kopi dalam piring yang memiliki permukaan lebih luas akan lebih cepat daripada penguapan dalam gelas. • Meniupkan udara diatas permukaan zat cair Makanan panas yang permukaannya ditiupi akan terasa lebih cepat dingin, hal ini disebabkan karena makanan yang ditiupi akan lebih cepat terjadi penguapan sehingga dingin. • Mengurangi tekanan Dengan memperkecil tekanan udara pada permukaan zat berakibat antara jarak antar molekul menjadi besar. Hal ini mengakibatkan molekul-molekul pada permukaan zat cair akan berpindah ke udara diatasnya sehingga mempercepat proses penguapan.
  • 13. Zat mendidih dengan suhu tetap asalkan tekanan dalam udara tidak berubah. • Tekanan udara luar berubah ubah, maka titik didih zat mengalami perubahan. Titik didih suatu zat dapat diubah dengan cara : tekanan ditambah maka titik didihnya naik, tekanan dikurangi maka titik didih turun dan menambahkan ketidakmurnian zat maka titik didihnya naik. • Jumlah energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg dari wujud cair menjadi gas pada titik didihnya disebut kalor didih atau kalor uap. Secara matematis ditulis : Q = m x U Keterangan : Q = energi kalor yang diperlukan (J) m = massa zat (kg) U = kalor didih / kalor uap (J/kg)
  • 14. • Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya disebut kalor embun. Titik embun adalah suhu pada saat zat gas mengembun. Contoh soal : Berapakah energi kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 kg air pada titik didihnya, jika kalor uap 2260000 J/kg? Penyelesaian : Diketahui : m = 5 kg U = 2260000 J/kg Ditanyakan : Q = ...? Jawab : Q = m x U = 5 kg x 2260000 J/kg = 113000000 J = 11,3 x 10 6 J
  • 15. Zat melebur dengan suhu tetap memerlukan kalor • Suhu pada saat melebur disebut titik lebur. Titik lebur suaru zar dapat diubah ubah dengan cara : tekanan ditambah maka titik leburnya turun, tekanan dikurangi maka titik leburnya naik dan menambahkan ketidakmurnian zat maka titik leburnya turun. Secara matematis ditulis : Q = m x L Keterangan : Q = energi kalor yang diperlukan (J) m = massa zat (kg) L = kalor lebur (J/kg)
  • 16. • Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya disebut kalor beku. Titik beku adalah suhu pada saat zat cair membeku. Contoh soal : Berapakah energi kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 kg es untuk melebur pada titik leburnya, jika kalor lebur es 336000 J/kg? Penyelesaian : Diketahui : m = 5 kg L = 336000 J/kg Ditanyakan : Q = ...? Jaawab :Q = m x L = 5 kg x 336000 J/kg = 1680000 J = 1,68 x 10 6 J
  • 18. Konduksi • Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel- partikel zat tersebut.
  • 19. KONVEKSI • Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut konveksi/aliran.
  • 22. Radiasi • Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara atau medium ini disebut radiasi/hantaran. Contoh perpindahan kalor secara radiasi, misalnya pada waktu kita mengadakan kegiatan perkemahan, di malam hari yang dingin sering menyalakan api unggun.
  • 23. Manfaat Kalor dalam kehidupan Sehari-hari 1.Termos Permukaan tabung kaca dibagian dalam terbuat dari perak berfungsi untuk mencegah perpindahan kalor secara Radiasi dan memantulkan Radiasi kembali kedalam termos 2.Setrika Setrika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan Kalor secara Konduksi ke pakaian yang sedang di setrika. 3.Panci Masak Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap hal ini untuk mengurangi pancaran kalor