Dokumen tersebut membahas tentang logam murni dan logam paduan. Logam murni hanya terdiri dari satu jenis atom seperti besi murni, sedangkan logam paduan terdiri dari dua atau lebih jenis atom yang dicampur. Logam paduan memiliki sifat yang lebih baik dibanding logam murni seperti kekerasan dan kekuatan yang lebih besar. Contoh logam paduan yang dijelaskan adalah baja, kuningan, perunggu
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis logam dan sifat-sifatnya, termasuk besi tuang, besi tempa, baja lunak, baja karbon sedang, baja karbon tinggi, serta logam nonferro seperti tembaga, aluminium, dan timah. Dokumen tersebut juga membahas tentang bahan nonlogam seperti asbestos dan karet.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis logam non-fero, yaitu logam yang tidak mengandung besi. Terdapat beberapa jenis logam non-fero seperti logam berat, logam ringan, logam mulia, logam refraktori dan logam radioaktif, yang masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu logam dan proses pengecoran logam. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang definisi ilmu logam, jenis-jenis logam dan bukan logam, serta proses pembuatan cetakan dan pengecoran logam untuk membentuk komponen.
Dokumen tersebut membahas tentang logam murni, logam paduan, logam mulia, dan logam besi (ferrous). Logam paduan dibedakan menjadi paduan logam berat dan ringan, serta memiliki sifat yang lebih baik dibanding logam murni. Logam besi dibagi menjadi baja dan besi cor, yang masing-masing memiliki kandungan karbon berbeda.
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumuniumIkhwatulIslamiLubis
油
Dokumen tersebut membahas tentang baja dan aluminium. Baja dijelaskan sebagai paduan logam utama besi dan karbon, yang dikelompokkan menjadi baja karbon dan baja paduan. Karakteristik baja mencakup kekuatan, keuletan, kekerasan, dan ketangguhan. Aluminium dijelaskan sebagai logam reaktif yang dibuat dari proses campuran bauksit, yang dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti seri 2xxx, 3
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahan-bahan yang digunakan pada pesawat udara. Ia menjelaskan sifat-sifat fisik logam seperti duktilitas, kekerasan, dan kerapuhan. Dokumen ini juga membahas tentang jenis-jenis logam besi seperti besi tuang, baja rendah karbon, dan baja paduan. Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan pesawat dijelaskan pula.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahan-bahan yang digunakan pada pesawat udara. Ia menjelaskan sifat-sifat fisik logam seperti duktilitas, kekerasan, dan kerapuhan. Dokumen ini juga membedah jenis-jenis logam besi seperti besi tuang, baja rendah karbon, dan baja paduan serta penerapannya pada komponen pesawat.
1. Baja adalah paduan besi dan karbon dengan kandungan karbon 0,2-2,1%. Karbon berperan mengeraskan kisi kristal besi. Baja karbon dibedakan berdasarkan kandungan karbonnya. Baja juga mengandung unsur lain yang mempengaruhi sifatnya.
Besi tuang terbuat dari paduan besi dan karbon. Terdapat tiga jenis besi tuang yang umum digunakan yaitu besi tuang kelabu, besi tuang nodular, dan besi tuang putih, yang memiliki struktur dan sifat yang berbeda akibat perbedaan proses pembuatannya. Standar dan kodifikasi seperti SAE, AISI, dan UNS digunakan untuk mengklasifikasi jenis besi tuang. Kandungan unsur seperti karbon, silikon,
Dokumen tersebut membahas tentang baja struktural sebagai material bangunan. Baja diperoleh dari tambang besi dan memiliki sifat kuat serta ringan yang menjadikannya bahan struktur utama. Dokumen menjelaskan jenis, sifat, bentuk, dan kelebihan serta kekurangan penggunaan baja dalam konstruksi bangunan.
Teks tersebut membahas tentang proses pembuatan besi dan baja mulai dari bahan baku, jenis-jenis besi dan baja, serta proses reduksi langsung dan tidak langsung untuk memproduksi besi kasar yang kemudian diolah menjadi baja.
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Dewi Izza
油
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis besi tuang dan karakteristiknya serta pemanfaatannya dalam dunia teknik. Ada empat jenis besi tuang yang dijelaskan yaitu besi tuang putih, mampu tempa, kelabu dan nodular, yang masing-masing memiliki kandungan karbon dan struktur grafit berbeda serta karakteristik dan aplikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahan-bahan yang digunakan pada pesawat udara. Ia menjelaskan sifat-sifat fisik logam seperti duktilitas, kekerasan, dan kerapuhan. Dokumen ini juga membahas tentang jenis-jenis logam besi seperti besi tuang, baja rendah karbon, dan baja paduan. Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan pesawat dijelaskan pula.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu logam dan proses pengecoran logam. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang definisi ilmu logam, jenis-jenis logam dan bukan logam, serta proses pembuatan cetakan dan pengecoran logam untuk membentuk komponen.
Dokumen tersebut membahas tentang logam murni, logam paduan, logam mulia, dan logam besi (ferrous). Logam paduan dibedakan menjadi paduan logam berat dan ringan, serta memiliki sifat yang lebih baik dibanding logam murni. Logam besi dibagi menjadi baja dan besi cor, yang masing-masing memiliki kandungan karbon berbeda.
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumuniumIkhwatulIslamiLubis
油
Dokumen tersebut membahas tentang baja dan aluminium. Baja dijelaskan sebagai paduan logam utama besi dan karbon, yang dikelompokkan menjadi baja karbon dan baja paduan. Karakteristik baja mencakup kekuatan, keuletan, kekerasan, dan ketangguhan. Aluminium dijelaskan sebagai logam reaktif yang dibuat dari proses campuran bauksit, yang dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti seri 2xxx, 3
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahan-bahan yang digunakan pada pesawat udara. Ia menjelaskan sifat-sifat fisik logam seperti duktilitas, kekerasan, dan kerapuhan. Dokumen ini juga membahas tentang jenis-jenis logam besi seperti besi tuang, baja rendah karbon, dan baja paduan. Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan pesawat dijelaskan pula.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahan-bahan yang digunakan pada pesawat udara. Ia menjelaskan sifat-sifat fisik logam seperti duktilitas, kekerasan, dan kerapuhan. Dokumen ini juga membedah jenis-jenis logam besi seperti besi tuang, baja rendah karbon, dan baja paduan serta penerapannya pada komponen pesawat.
1. Baja adalah paduan besi dan karbon dengan kandungan karbon 0,2-2,1%. Karbon berperan mengeraskan kisi kristal besi. Baja karbon dibedakan berdasarkan kandungan karbonnya. Baja juga mengandung unsur lain yang mempengaruhi sifatnya.
Besi tuang terbuat dari paduan besi dan karbon. Terdapat tiga jenis besi tuang yang umum digunakan yaitu besi tuang kelabu, besi tuang nodular, dan besi tuang putih, yang memiliki struktur dan sifat yang berbeda akibat perbedaan proses pembuatannya. Standar dan kodifikasi seperti SAE, AISI, dan UNS digunakan untuk mengklasifikasi jenis besi tuang. Kandungan unsur seperti karbon, silikon,
Dokumen tersebut membahas tentang baja struktural sebagai material bangunan. Baja diperoleh dari tambang besi dan memiliki sifat kuat serta ringan yang menjadikannya bahan struktur utama. Dokumen menjelaskan jenis, sifat, bentuk, dan kelebihan serta kekurangan penggunaan baja dalam konstruksi bangunan.
Teks tersebut membahas tentang proses pembuatan besi dan baja mulai dari bahan baku, jenis-jenis besi dan baja, serta proses reduksi langsung dan tidak langsung untuk memproduksi besi kasar yang kemudian diolah menjadi baja.
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Dewi Izza
油
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis besi tuang dan karakteristiknya serta pemanfaatannya dalam dunia teknik. Ada empat jenis besi tuang yang dijelaskan yaitu besi tuang putih, mampu tempa, kelabu dan nodular, yang masing-masing memiliki kandungan karbon dan struktur grafit berbeda serta karakteristik dan aplikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahan-bahan yang digunakan pada pesawat udara. Ia menjelaskan sifat-sifat fisik logam seperti duktilitas, kekerasan, dan kerapuhan. Dokumen ini juga membahas tentang jenis-jenis logam besi seperti besi tuang, baja rendah karbon, dan baja paduan. Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan pesawat dijelaskan pula.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis material dan bahan teknik yang terdiri dari logam dan non-logam. Logam dibedakan menjadi logam besi (ferrous metal) yang mengandung unsur besi, dan logam non-besi (non-ferrous metal) yang tidak mengandung unsur besi. Logam besi mencakup besi tuang, besi tempa, dan baja berdasarkan kandungan karbonnya. Sedangkan logam non-besi mencakup logam berat
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaNadiaRusding
油
Peralatan industri proses (PIP),, pengetahuan bahan industri. Besi dan paduannya.Besi adalah logam unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Besi adalah salah satu logam yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam industri dan konstruksi. Besi memiliki kandungan karbon yang bervariasi, dari 0,02% hingga 2,1% berat, tergantung pada jenis besi. Besi digunakan untuk membuat baja karbon, yang dikelompokkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Proses pembuatan baja melibatkan pengecoran, pencanaian, atau penempaan. Karbon merupakan salah satu unsur terpenting dalam baja, karena dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan baja,, Besi adalah logam unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Besi adalah salah satu logam yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam industri dan konstruksi. Besi memiliki kandungan karbon yang bervariasi, dari 0,02% hingga 2,1% berat, tergantung pada jenis besi. Besi digunakan untuk membuat baja karbon, yang dikelompokkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Proses pembuatan baja melibatkan pengecoran, pencanaian, atau penempaan
1
2
.
Baja paduan dibagi menjadi tiga macam: 1. Baja paduan rendah (low alloy steel), 2. Baja paduan menengah (medium alloy steel), dan 3. Baja paduan tinggi (high alloy steel). Baja paduan rendah merupakan baja paduan yang elemen paduannya kurang dari 1%, baja paduan menengah memiliki kandungan paduan total sekitar 5%, dan baja paduan tinggi memiliki kandungan paduan total lebih dari 10%
Dokumen tersebut membahas tentang besi tuang, termasuk definisi, klasifikasi, sifat mekanis, dan aplikasi. Besi tuang adalah paduan besi dan karbon dengan kadar karbon lebih dari 1,7% yang umumnya antara 2,5-4% dan diklasifikasi menjadi besi tuang putih, kelabu, mampu tempa, dan nodular. Besi tuang memiliki sifat tahan tekanan tinggi dan karat, serta sering digunakan sebagai b
Baja adalah logam yang unsur dasarnya besi dan ditambahi dengan beberapa elemen-elemen lainnya termasuk unsur carbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0,2- 2,1% berat sesuai grade-nya. Berikut elemen-elemen yang terdapat dalam baja seperti karbon (C), mangan (Mn), fosfor (P), sulfur (S), silikon (Si) dan sebagian kecil oksigen (O2), nitrogen (N2) dan aluminium (Al). Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja diantaranya: mangan (Mn), nikel (Ni), krom (Cr), molybdenum (Mo), boron (B), titanium (Ti), vanadium (V) dan niobium (Nb) (Ashby, 2005).
1. Baja adalah logam paduan besi dan karbon dengan kandungan karbon antara 0,2-2,1% berat.
2. Baja memiliki berbagai sifat mekanik seperti keteguhan, kekuatan tarik, dan kelenturan yang dipengaruhi oleh kandungan karbon dan struktur kristalnya.
3. Terdapat berbagai jenis baja seperti baja karbon rendah, sedang, dan tinggi serta baja paduan berdasarkan kandungan karbon dan
1. MATERIAL TEKNIK
( Pengertian Logam )
NAMA KELOMPOK :
Peppy Kusuma 16.2012.1.90038
Gilang Putera 16.2011.1.00272
Syahdan Husain 16.2011.1.00271
Nurul Latifa 16.2011.1.00275
INSTITUT TEKNOLOGI ADHITAMA SURABAYA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN DESAIN PRODUK
2012
2. PENGERTIAN LOGAM
Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah
logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi.
Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan
sebagainya.
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan
dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel,
aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan
paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium,
vokalt, anti monium (metaloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
Dapat ditempa dan diubah bentuk
Penghantar panas dan listrik
Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila
dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni,
karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah
kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan
kimia, suhu tinggi dan sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon
(Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar
tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar besi teknik terbagi
menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.
3. Table jenis dan klasifikasi logam
No Klarifiskasi Jenis Bentuk Pemakaian dalam bangunan
1 Logam mulia Emas, perak
dsb.
Batangan Aksesoris, interior.
2 Logam
setengah
mulia
Air raksa cair patri
3 Logam biasa
berat >30
kg/dm3
Nikel, kobalt Butiran,
batangan
Campuran baja, konstruksi
luar beton
4 Logam biasa
ringan <30
kg/dm3
Besi tuang
Plumbum(timah
hitam)
Plat blok Pengunci, pengantung
landasan isolasi
5 Logam
campuran
Baja
Kuningan
Plat, profil,
batangan,
tempa,
gelombang
plat, blok
Hubungan dak standar dengan
atap, kuda-kuda bangunan,
jembatan, neraca, tulangan
beton, dinding, lantai
Penggantung, kunci, kran.
Table sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain.
Campuran
logam
Pengaruh terhadap sifat-sifat baja
Menambah mengurangi
4. Karbon (C) Kekokohan, kekerasan, sifat
pengerasan
Titik lebur, keuletan, regangan
sifat mengelas dan menempa
Silisium (Si) Menambah elastisitas,
kekokohan, kekerasan dan
daya tahan karat
Sifat mengelas
Fosfor (P) Leburan encer Rengangan dan daya kekuatan
pukul
Sulfur (S) Lebaran kental, serpihan
mudah patah
Daya kekuatan pukul
Mangan (Mn) Kekerasan, kekokohan,
daya kekuatan pukul dan
daya keausan
Sifat membuat serpih
Nikel (Ni) Keuletan regangan,
kekokohan, daya tahan
karat, tahan listrik dan suhu
tinggi
Pegangan oleh suhu tinggi
Khrom (Cr) Kekerasan, kekokohan,
daya tahan karat, suhu
tinggi dan ketajaman
regangan
Varadium (V) Daya tahan lama,
kekerasan dan keuletan
Daya tahan suhu tinggi
Molibdenium
(Mo)
Kekerasan daya tahan lama Regangan dan sifat menempa
Kobalt (Co) Kekerasan, ketajaman Keuletan mengurangi daya
tahan suhu tinggi
Wolfram (W) Kekerasan, kekokohan,
daya tahan karat, suhu
tinggi dan ketajaman
regangan
5. Table Perubahan Struktur Logam
Sistem
Pengubahan
Cara Hasil
Pemanasan Logam dipanaskan,
kemudian dibiarkan dingin
dengan sendirinya
Struktur logam berbentuk
baru dan logam jadi lebih
lemah
Pendinginan kejut Logam di panaskan,
kemudian didinginkan
cepat dalamn air atau oli
Menambah kekokohan
Pengerasan Logam dipanaskan,
kemudian didingikan
sedenikian rupa sehingga
pengerasan merata
Menambah kekerasan dan
ketajaman
Tempering Logam yang telah
diperkeras dipanaskan
pada suhu 180o
-300o
C
Menambah elastisitas
Tempering kejut Logam yang telah
diperkeras dipanaskan
pada suhu450o
-700o
C
Mempertinggi batas
regang
Pelapisan
nitrogen
Pengerasan dilakukan
dalam oven dengan
semprotan nitrogen
Memperkeras permukaan
logam dan daya tahan
karat
Pelapisan karbon Pengerasan dilakukan
dalam oven dengan
pelapisan karbon sehingga
mempengaruhi
permukaan logam
Memperkeras tepi dan inti
logam tetap lunak
6. LOGAM FERRO
Logam ferro yang dimaksud disini adalah logam besi. Logam besi dalam
pemakaiannya terlampau lunak, sehingga
dipadukandenganzataranguntukmendapatkansifatkekerasan.
Adapunmenurutpembagiannya logam ferro dibagi menjadi:
Ikhtisar Logam
Nama Komposisi Sifat Penggunaan
Besi tuang Campuran besi
dan karbon (4%)
Rapuh, tidak
dapat di tempa
baik untuk
dituand sukar
diles
Alas mesin,
badan ragum,
bagian-bagian
mesin bubut,
blok silinder,
cincin perak,
meja datar
Besi tempa Campuran besi
murni (99%)
sedikit besi
rongsokan
Dapat ditempa,
liat, tidak dapat
diruang
Kait keran,
landasan kerja
plat, rantai
jangkar
Baja lunak Campuran besi
dan karbon
(0,1%-0,3%)
Dapat ditempa,
liat
Mur, baut, pipa,
sekrup
Baja karbon
sedang
Campuran besi
dan karbon
(0,4%-0,6%)
Lebih kenyal Poros, rel baja,
paron
Baja karbon
tinggi
Campuran besi
dan karbon
(0,7%-1,5%)
Dapat ditempa,
dapat disepuh,
mudah ditempa
Perlengkapan
mesin bubut,
perlengkapan
mesin frais, kikir,
gergaji, pahat,
tap, stempel
Baja cepat tinggi Baja karbon Rapuh, dapat Mesin bubut,
7. (HSS-High speed
steel)
tinggi di tambah
nikel/ kobalt,
khrom / tungken
disepuh, keras,
dapat
dimudakan,
tahan suhu tinggi
mesin frals,
mesin bor, dll
BESI TUANG
Besi tuang seperti halnya baja, pada dasarnya adalah paduan besi-karbon yang lebih
tinggi, biasanya antara 2,5-4,0 % C. ductilitinya rendah, tidak dapat ditempa, diroll,
didrawing, dll. Satu-satunya cara pembuatan yang dapat dikerjakan adalah dengan
penuangan, karena itu namanya besi tuang.
Walaupun keuletan dan kekuatannya lebih rendah daripada baja, tetapi karena
mudah di tuang dan mempunyai beberapa sifat khusus yang berguna, maka penggunaannya
lebih luas, apalagi dengan diberi tambahan unsur paduan dan proses laku panas yang tepat,
maka sifatnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
Keunggulan besi tuang ini, misalnya:
a. Hasilnya akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuang
b. Temperatur peleburan lebih rendah, oleh karena itu Dapur Kupola dapat dipakai.
c. Besi tuang cair akan lebih baik mengalirnya, sehingga dapat mengisi rongga-rongga
cetakan (mould) dengan lebih sempurna.
d. Hasilnya siap untuk dikerjakan lebih lanjut.
e. Menghasilkan kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baik
f. Tahan terhadap ke aus an, gerusan, dll.
Kekurangan besi tuang ini, misalnya:
Tidak dapat di tempa.
Tidak dapat disambung dengan paku keling atau dilas, dua buah besi tuang hanya
dapat disambung dengan baut dan sekrup.
Tidak dapat diberi muatan magnet
Getas sehingga tidak dapat menahan lenturan
Sifat Mekanis dari Besi Tuang
Keras dan mudah melebur/mencair
Getas sehingga tidak dapat menahan benturan
Temperatur meleleh 1250属
Kekuatan tarik menurun
Regangan menurun
8. Sangat tahan terhadap karat (jauh lebih baik daripada baja)
Tidak dapat di beri muatan magnit
Tidak dapat disambung dengan las dan paku keling, disambung dengan baut dan
sekrup.
Kuat dalam menahan gaya tekan, lemah dalam menahan tarik kuat tekan sekitar 600
Mpa, kuat tarik 50 Mpa
Menyusut waktu pendinginan/waktu dituang.
Besi tuang hampir bisa dicetak dalam bentuk apa saja.
Bisa tahan terhadap tekanan yang besar
BESI TEMPA
Sifat besi tempa :
Daktail (liat) kuat dan dapat ditempa
Dapat dilas
Tidak dapat dituang karena sulit mencair
Tahan korosi
Temperatur leleh 1355 derajat celcius.
Kuat tarik maks 400 Mpa, kuat tekan 200 Mpa
BAJA LUNAK
Berat jenis 7,80
Temperatur leleh sekitar 1400 derahat celcius.
Daktail (liat)
Mudah dilas
Dapat diberi muatan magnit
Lebih keras dan kuat dari besi tempa
Hampir dipakai pada semua struktur (kuda-kuda,kolom,balok,pelat buhul,baja
tulangan) sehingga disebut baja struktur
9. BAJA KARBON MEDIUM
Mengandung banyak karbon dan unsur lain yang dapat memperkeras baja. Karena
itu daerah pengaruh panas atau HAZ pada baja ini mudah menjadi keras bila dibandingkan
dengan baja karbon rendah. Sifatnya yang mudah menjadi keras di tambah dengan adanya
difusi hydrogen menyebabkan baja ini menjadi sangat peka terhadap retak las.
Baja karbon menengah (medium carbon steel )
Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
0,30 % - 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
0,40 % - 0,50 % C :car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits,screwdrivers
BAJA KARBON TINGGI
Baja karbon tinggi ( high carbon steel )
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % -1,50 % C
Penggunaan
screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers,vise jaws,
knives, drills tools for turning brass and wood, reamers, toolsfor turning hard metals,
saws for cutting steel, wire drawing dies, finecutters.
PENGARUH KARBON PADA SIFAT LOGAM
Dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah ditempa dan
tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi tempa.
2. Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat ditempa dan
dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.
3. Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah dituang
(dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.
10. PENGARUH KADAR ZAT ARANG DALAM BESI
1. Zat asam
Terdapat pula dalam udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat lemas,
selanjutnya 1% helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat asam dalam udara dapat
menyebabkan logam besi rusak.
2. Oksid
Persenyawaan antara zat asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid. Batu besi
magnet, magnesit(Fe2O3)kandungan Fe 60 % sampai dengan 70% (Rusia, Swedia,
Amerika). Batu besi merah, hemafite(Fe2O3), kandungan Fe 40% sampai dengan 60 %
(Kanada, Spanyol, Inggris, Rusia). Proses dapur tinggi adalah proses reduksi, karena
dalam dapur tinggi, zat asam dikeluarkan oksid besi dan tinggal besinya.
3. Karbonat
Batu besi spoat (FeCo3)adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan ini
terdapat carbonium (zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan Fe 30 % sampai
40% (jerman, Austria)
4. Zat arang
Unsur ini sangat penting untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat dalam intan
yang grafit. Zat arang ini diperoleh dari arang tulang belulang, arang kulit, arang kayu,
arang batu (batu bara),dan lainnya. Dengan menambah zat arang dalam besi, baik
banyak atau sedikit. Maka akan terjadi persenyawaan-persenyawaan besi zat arang yang
mempunyai sifat-sifat keras. Unsur besi terdapat di alam, bahan dalam bentuk logam
murni, tetapi terdapat dalam bentuk persenyawaan besi oksida, yang masih tercampur
dengan unsur-unsur lain dan zat pengotor.
LOGAM NON FERRO
Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang
mempunyai sifat-sifat, yaitu :
Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus listrik
(bahan isolasi)).
Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah pecah
(keramik)).
11. Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam industry adalah
besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam industry adalah besi.
Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium (Al), timbal (Pb), nikel (Ni),
perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan dalam keadaan murni ataupun
dalam bentuk paduannya. Logam logam tersebut harus mempunyai sifat-sifat fisika atau
mekanik yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang dapat
digolongkan menjadi :
logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
logam mulia/murni : emas, perak, platina
logam ringan : alumunium, barium, kalsium
logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium
logam radio aktif : radium dan uranium.
1. Tembaga (Cu)
Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan sedikit
mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain :sifat mekanik baik,
tahan korosi, daya hantar listrik dan panas lebih baik, mampu dikerjakan mesin,
mudah disambung dengan solder maupun dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083属 C,
serta dapat digosok dan temperature tempa lebih rendahdibanding bahan-bahan
dari logam ferro. Pada pengerjaan panas suhu yang diperlukan antara 800属C-
900属C, seperti untuk rolling extension dan forging/tempa. Baik dalam keadaan
panas maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat luwes dan dapat
direnggangkan, digiling dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan panas
sekitar 650属C, sedangkan dalam keadaan dingin 300属C-700属C. Kegunaan
tembaga, yaitu alat-alat listrik, telepon dan telegram, kawat listrik, refrigerator
dan pipa-pipaketel serta tembaga tidak bias digunakan untuk perabot masak.
2. Mangan (Mn)
Sifat-sifat mangan adalahbaja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat
kekuatan tprik dan tahan aus serta baja perkakas memperbaiki sifat tanah
ukuran. Kegunaannya adalah sebagai unsur paduan, bila dipadu dengan baja
konstruksi dan baja mesin digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan
kekuatan tarik dan tahan aus.Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk
pekerjaan yang menginginkan ketahanan ukuran.
3. Nikel (Ni)
Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455属 C dengan
kelihatan tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau panas dan tahan
korosi. Kegunaannya adalah untuk industri kimia, alat-alat listrik dan alat-alat
kedokteran.
12. 4. Uranium(U)
Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat dan ductile
mudah di bentuk dan menstabilkan carbide keras. Kegunaannya untuk bahan
amunisi dan persenjataan.
5. Alumunium(Al)
Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam ringan
(BD 2,7)dengan titik lebur 600属C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar panas,
tahan karat dan non magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan
bangunan, alat-alat rumah tangga, mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil
kalor yang besar untuk pemanas, kabel dan pipa serta pembuatan mesin motor
dan kapal terbang. Alumunium terdapat dua macam yaitu: alumunium tuangan
mempunyai kekuatan tarik sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25 % dan
alumunium tempa mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan
regangannya 3-5%.
Kelebihan :
Mempunyai bobot yang ringan.
Kuat tarik tinggi.
Minim perawatan.
Tahan terhadap karat.
Kekurangan :
Mudah tergores.
Lemah terhadap benturan.
Kurang fleksibel dalam hal desain.
6. Magnesium(Mg)
Sifat-sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800属C serta
tahan korosi. Kegunaannya adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto
grafi dan sebagai unsure paduan non fero.
7. Kobalt(Co)
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan
panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak
dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan konstruksi
tahan panas.
13. 8. Timah Putih(Sn)
Sifat-sifatnya yaitu titik cair rendah 232属C, BD rendah 7,3, tahan terhadap
udara lembab, kekerasan dan kekuatan sangat rendah dan tergolong logam lunak
serta daya tahan korosi cukup tinggi. Kekuatan timah putih untuk pembungkus
pipa-pipa/tabung yang dapat dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat
lembaran yang dapat dibuat kaleng makanan.
9. Timah Hitam(Pb)
Sifat-sifat timah hitam adalah berwarna kebiru-biruan, agak lunak, mudah
dituang, disolder, dan dilas (dengan api zat asam) sanagt mudah diberi bentuk
dalam keadaan dingin dan panas, kekuatan tariknya sangat rendah BD 11,4
dengan titik cair 274属C sangat tahan reaksi kimia dan tahan korosi. Kegunaanya
adalah sebagai penutup atap , pipa saluran, pembungkus barang kesenian dari
gelas, pembuatan penyehat, alat-alat dan saluran dalam industri kimia.
10. Wolfrom(W)
Sifat-sifat wolfrom adalah keras BD 20 titk cair tinggi 3400属C dan titk didih
5900属C, dapat digilas menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja perkakas,
akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan hangatnya. Kegunaannya
dalam bidang elektronika seperti katoda tabung electron dan bidang kelistrikan,
seperti kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsure pemanas dan tabung
sinar X.
11. Seng(Zn)
Seng terdapat dialam terikat secara kimia secara di dalam bijih (asam
belerang atau asam arang). Bijih seng yang terpenting adalah seng belerang dan
seng karbonat (Galmei). Sifat-sifat seng mempunyai warna kelabu muda BD 7,1
dengan titk cair 149属C. dan pada suhu 130属C-150属C seng dapat dipecah-pecah
dan kenyal hingga dapat digiling serta tahan korosi. Kegunaan seng adalah untuk
melindungi besi/ baja dengan jalan mencelupkan kedalam cairan yang disebut
sepuh seng. Untuk melapisi besi/baja secara galvanis, melindungi permukaan
benda dengan jalan disemprotkan membuat elemen-elemen listrik dan bahan
baku pembuat cat. Bila dipadu dengan alumunium, magnesium dan tembaga
yang disebut dengan samak, dipergunakan untuk membuat alat-alat bagian
mobil seperti pintu dan karburator.
12. Khrom (Cr)
Khrom terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut khromit
(FeO.Cr2O3). Bijih khromit berwarna hitam mengandung33%-35% Cr2O3. Khrom
adalah logam yang berwarna putih kebiruan lebih keras daripada kaca tapi
rapuh. Sifat-sifat fisika dari khrom adalah titik lebur 1550属C dengan titik didih
2477属C dan kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut dalam asam-asam seperti
asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat, untuk unsure paduan dalam baja
konstruksi dan baja mesin, memperbaiki kekuatan tarik dan ketahanan korosi
dan unsure paduan dalam baja perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran.
14. Kegunaan khrom sebagai unsure pemadu untuk bahan penghantar panas, bahan
tahanan. Untuk paduan dengan besi (ferro-khrom), untuk logam paduan nikhrom
yang disebut khromel yang mempunyai tahanan listrik yang sangat tinggi, unsure
paduan baja konstruksi dan baja mesin, untuk baja perkakas.
Sifat-Sifat Logam
Untuk dapat menggunakan bahan teknik dengan tepat, maka bahan tersebut harus
dapat dikenali dengan baik sifat-sifatnya yang mungkin akan dipilih untuk dipergunakannya.
Sifat-sifat bahan tersebut tentunya sangat banyak macamnya.
Sifat-Sifat Umum Logam
Secara umum sifat-sifat bahan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Sifat Kimia
Dengan sifat kimia diartikan sebagai sifat bahan yang mencakup antara lain
kelarutan bahan tersebut terhadap larutan kimia, basa atau garam dan
pengoksidasiannya terhadap bahan tersebut. Salah satu contoh dari sifat kimia yang
terpenting adalah : korosi. Sifat teknologi adalah sifat suatu bahan yang timbul
dalam proses pengolahannya. Sifat ini harus diketahui terlebih dahulu sebelum
mengolah atau mengerjakan bahan tersebut.Sifat sifat teknologi ini antara lain :
Sifat mampu las (Weldability), sifat mampu dikerjakan dengan mesin
(Machineability), sifat mampu cor (Castability), dan sifat mampu dikeraskan
(Hardenability).
b. SifatFisika
Sifat fisika adalah perlakuan bahan karena mengalami peristiwa Fisika, seperti
adanya pengeruh panas, listrik dan beban. Yang termasuk golongan sifat fisika ini
adalah : sifat panas, sifat listrik, sifat mekanis.
c. SifatPanas
Sifat-sifat yang timbul karena pengaruh panas yaitu : sifat-sifat karena proses
pemanasan dan karena perubahan bentuk atau ukuran karena pengaruh panas
(pemuaian/penyusut-an). Pengaruh panas panas dapat juga merubah struktur bila
kombinasi pemanasan dan pendinginan dilaku-kan pada kecepatan waktu tertentu.
Hal ini banyak mempengaruhi atau dapat merubah sifat mekanis dari bahan
tersebut. Proses ini dikenal dengan nama perlakuan panas atau heat-treatment.
15. d. SifatListrik
Sifat listrik dari bahan adalah penting, karena sifat dari bahan inilah sekarang
banyak digunakan untuk Televisi, Radio, dan Telepon. Sifat sifat listrik dari bahan
yang terpenting adalah : ketahanan dari suatu bahan terhadap aliran listrik dan daya
hantarnya, dan tidak semua bahan mempunyai daya hantar listrik yang sama. Bahan
bukan logam, seperti misalnya keramik, plastik adalah penghantar listrik yang tidak
baik, oleh karena itu bahan ini dipergunakan sebagai Isolator.. Semua bahan logam
dapat mengalirkan arus listrik, akan tetapi logam yang paling baik untuk penghantar
listrik adalah alumi-nium dan tembaga. Oleh karena itulah dalam teknik listrik bahan
tersebut banyak dipergunakan sebagai Kon-duktor, Kabel, Panel Penghubung dan
alat-alat listrik lainnya.
e. Sifat Mekanik
Sifat mekanik suatu bahan adalah kemampuan bahan untuk menahan beban-
beban yang dikenakan kepadanya. Dimana beban-beban tersebut dapat berupa
beban tarik, tekan, bengkok, geser, puntir, atau beban kombinasi.
Sifat-Sifat Mekanik Logam
Sifatsifat mekanik logam seperti yang telah diuraikan pada sifat umum logam,
dimana bahan logam harus mampu dikenakan beban kepadanya. Hal ini dilakukan untuk
pengerjaan atau perlakukan lebih lanjut. Adapun sifat-sifat mekanik yang terpenting antara
lain :
a. Kekuatan (strenght)
Menyatakan kemampuan bahan untuk me-nerima tegangan tanpa
menyebab-kan bahan tersebut menjadi patah Kekuatan ini ada beberapa
macam, dan ini tergantung pada beban yang bekerja antara lain dapat dilihat dari
kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan puntir, dan kekuatan
bengkok.
b. Kekerasan (hardness)
Dapat didefinisikan sebagai kemampuan bahan untuk tahan terhadap
goresan, pengikisan (abrasi), penetrasi. Sifat ini berjkaitan erat dengan sifat
keausan (wear resistance). Dimana kekerasan ini juga mempunyai korelasi
dengan kekuatan.
c. Kekenyalan (elasticity)
Menyatakan kemampuan bahan untuk me-nerima tegangan tanpa
mngakibat-kan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan
dihilangkan. Bila suatu bahan mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan
bentuk. Bila tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati suatu batas tertentu
maka perubahan bentuk yang terjadi bersifat sementara, pe-rubahan bentuk ini
akan hilang bersama dengan hilangnya tekanan, maka sebagian bentuk itu tetap
16. ada walaupun tegangan telah dihilangkan.Kekenyalan juga menyatakan seberapa
banyak perubahan bentuk elastis yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk
yang permanen mulai terjadi, dengan kata lain kekenyalan manyatakan
kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah
menerima beban yang menimbulkan deformasi.
d. Kekakuan (stiffness)
Menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan atau beban tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dimana
dalam beberapa hal kekakuan ini lebih penting dari pada kekuatan.
e. Plastisitas (plasticity)
Menyatakan kemampuan bahan untuk me-ngalami sejumlah deformasi
plastis yang permanen tanpa meng-akibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini
sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai proses
pembentukan seperti, forging, rolling, extruding dan sebagainya. Sifat ini sering
juga disebut sebagai keuletan atau kekenyalan (ductility). Bahan yang mampu
mengalami deformasi plastis yang cukup tinggi dikatakan sebagai bahan yang
mempunyai keuletan atau ke-kenyalan tinggi, dimana bahan tersebut dikatakan
ulet atau kenyal (ductile). Sedanga bahan yang tidak menunjukkan terjadinya
deformasi plastis dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan yang
rendah atau dikatakan getas atau rapuh (brittle).
f. Ketangguhan (toughness)
Menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa
mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran
banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada
suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini
sulit untuk diukur.
g. Kelelahan (fatique)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan
berulang-ulang (cyclis stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan
elastisitasnya. Sebagian besar darikerusakan yang terjadi pada komponen mesin
disebabkan oleh kelelahan. Karenya kelelahan merupakan sifat yang sangat
penting tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang
mempengaruhinya.
h. Keretakan (crack)
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik
yang besarnya merupakan fungsi waktu, dimana pada saat bahan tersebut
menerima beban yang besarnya relatif tetap.
17. Berbagai sifat mekanik diatas juga dapat dibedakan menurut cara pembebanannya,
yaitu sifat mekanik statik, sifat terhadap beban statik, yang besarnya tetap atau berubah
dengan lambat, dan sifat mekanik dinamik, sifat mekanik terhadap beban, yang berubah-
rubah atau mengejut. Ini perlu dibedakan karena tingkah laku bahan mungkin berbeda
terhadap cara pembebanan yang berbeda.
18. DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi shaleh,Irfan, Amd. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.Martapura.2008
http://wanibesak.wordpress.com/category/logam-dan-beberapa-jenis-logam/
Paper tentang Dasar dasar Kejuruan Mesin