Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan kerja saat bekerja di bengkel rem, kontaminasi yang ditimbulkan oleh cairan rem, pengertian dan fungsi cairan rem, kandungan dan klasifikasi cairan rem serta gejala yang ditimbulkan oleh kerusakan cairan rem.
2. Safety / keselamatan kerja
Menggunakan sepatu safety di workshop
Pada saat pegerjaan membuang angin pada minyak rem sebaiknya
pakailah safety glass agar mata terlindung dari minyak rem yang
terciprat
hati-hati apabila terkena tangan langsung di cuci
3. Contamination Control
Fluida rem mengandung polyglycol ethers dan polyglycols. Hindari
terkena mata. Setelah bekerja, cucilah tangan sampai bersih. Bila mata
terkena fluida rem, basuh mata dengan air yang mengalir selama 15
menit. Bawalah ke dokter bila terjadi iritasi. Bila fluida tertelan, minumlah
air dan muntahkan. Bawalah ke dokter dengan segera. Kesalahan dalam
mengikuti petunjuk ini dapat menyebabkan cedera yang serius.
Fluida rem dapat merusak permukaan yang bercat. Hati-hati jangan
sampai menumpahkannya di
atas permukaan yang bercat. Bila fluida rem tumpah, bersihkan dengan
segera.
4. Pengertian Fluida Rem
Minyak merupakan istilah yang sangat umum untuk semua cairan organik yang
tidak larut atau bercampur dengan air. Minyak memiliki cakupan yang sangat
luas, seperti minyak goreng, atau dapat juga sebagai pewangi seperti minyak
nilam dan sebagai pelumas pada kendaraan seperti minyak rem.
Setiap kendaraan pasti akan memiliki sistem pengereman untuk menghentikan
laju kendaraan. Berbagai komponen dalam sistem tersebut berhubungan satu
sama lain.
5. Fungsi Fluida Rem
Fungsi minyak rem adalah sebagai pelumas pada komponen logam yang
bergesekan untuk menghentikan laju kendaraan agar logam tersebut tidak
mudah aus, tahan panas, dan tidak berubah bentuk pada suhu tinggi.
Fungsi minyak rem yang lain adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan.
b. Mengontrol kecepatan selama berkendara.
c. Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang
menurun atau menanjak.
d. Sebagai penyalur tenaga hidrolik tak lain karena memiliki sifat seperti fluida
(cairan) dalam sistem tertutup lainnya.
6. Cara kerja minyak rem
Ketika proses pengereman, diperlukan tenaga hidrolik yang diaktifkan oleh
silinder master agar dapat menghentikan putaran roda. Cara ini dilakukan
dengan menekan tromol atau dapat juga dengan menjepit cakram. Tenaga
hidraulik ini disalurkan kesemua sistem melalui minyak rem. Minyak rem
memiliki sifat seperti fluida dalam sistem tertutupnya. Kerja dari sistem rem,
dari master silinder ke piston mentransfer energi mekanis yang akan
menghasilkan panas dari gesekan minyak rem dengan permukaan
salurannya.
7. Kandungan minyak rem
Kandungan minyak rem yang sering digunakan biasanya adalah
Polyalkylene Glycol Ether. Minyak rem yang berbahan dasar Polyalkylene
Glycol Ether lebih populer termasuk dalam dunia racing. Bahan kimia sebagai
bahan dasar minyak rem ini serupa dengan bahan anti beku pada radiator
coolant (ethylene glicol) dan bahkan bahan dasar ini termasuk bahan beracun
dan perlu seratus tahun bagi alam untuk menguraikannya. Polyalkylene Glycol
Ether yang sering digunakan adalah Tri-Ethylene Glycol. Senyawa ini
merupakan bahan dasar dari minyak rem. Senyawa ini merupakan senyawa
organik, berbentuk cairan dan tidak berwarna dengan bau seperti ether.
Memiliki nama IUPAC 2 Methoxyethanol atau lebih dikenal dengan nama
Methyl Cellosolve. Senyawa ini dibuat dari serangan nukleofilik metanol pada
oksiran terprotonosi melalui proses transfer proton. Senyawa ini bersifat
beracun terhadap tulang dan otot. Bekerja dengan senyawa ini pada
konsentrasi yang sangat tinggi beresiko terhadap penyakit Granulocytopenia,
Macrocytic anemia, Oligospermia dan Azoospermia .
8. Klasifikasi minyak rem
Minyak rem berdasarkan titik didihnya diklasifikasikan dalam empat kategori:
1. DOT 3
2. DOT 4
3. DOT 5.1
4. DOT 5
DOT merupakan singkatan dari Departement Of Transportation (USA).
Department Of Transportation (USA) ini menentukan tingkat klasifikasi
minyak rem. Semakin tinggi angka yang mengikutinya maka semakin tinggi
pula titik didihnya. Karakter dari masing masing minyak rem tersebut
adalah sebagai berikut:
9. DOT 3
Minyak rem berspesifikasi DOT3,4 da5.1 mengandung Polyglycol ether
yang hydroscopik, artinya mempunyai sifat menyerap air. Bila dicampur
atau tercampur air, minyak rem tersebut tetap berwujud sama sekalipun
sifatnya sudah berubah. Polyglycol hanya berkemampuan setengah
silikon dalam menerima tekanan.
Saat ini mobil- mobil standar semisal mobil keluaran Jepang, umumnya
menggunakan minyak rem klasifikasi DOT-3. Mobil-mobil keluaran eropa
atau Amerika Serikat umumnya telah menggunakan DOT-4 .
Minyak rem DOT-3 merupakan minyak rem konvensional yang
digunakan secara luas. Kelebihan dan kekurangan dari tipe ini adalah
sebagai berikut:
Kelebihan:
Minyak rem tipe ini tidak mahal dan lebih mudah didapatkan.
10. Kekurangan:
DOT-3 dapat merusak karet alami, sehingga tidak dapat digunakan pada
kendaraan yang menggunakan karet alami.
DOT-3 merusak cat.
DOT-3 menyerap cat (hidroskopik). Jika penutup kemasannya telah dibuka,
sebaiknya digunakan pada periode 1 minggu setelah kemasan tersebut dibuka.
Oleh karena minyak rem tipe ini dapat menyerap air dengan mudah, dapat
menimbulkan korosi.
Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat
menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem
tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang
serius.
11. DOT-4
DOT-4 merupakan tipe minyak rem yang banyak digunakan pada mobil
model lama. Kelebihan dan kekurangan pada minyak rem tipe ini adalah
sebagai berikut.
Kelebihan:
DOT-4 cukup mudah diperoleh.
DOT-4 tidak menyerap air semudah DOT-3 menyerap air.
Titik didih DOT-4 lebih tinggi dibandingkan DOT-3, sehingga lebih
sesuai untuk pemakaian pada kendaraan yang sistem remnya bersuhu
tinggi.
Kekurangan:
DOT-4 merusak cat.
Harganya kira-kira 50% lebih mahal dibandingkan DOT-3.
Oleh karena DOT-4 masih dapat menyerap air, masih terdapat
kemungkinan menimbulkan korosi.
Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat
menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem
tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang
serius.
12. DOT-5
DOT-5 juga dikenal sebagai minyak rem silikon. Hal ini dikarenakan DOT-5
berbahan dasar silikon. Silikon adalah cairan yang tidak menyerap air (non-hydroscopic),
dan mengurangi kemungkinan penyebab korosi sehingga sifat
dan kemampuan silikon stabil pada suhu tinggi. Minyak rem ini umumnya
digunakan pada kendaraan militer seperti kendaraan tempur. Alasannya
adalah silikon tidak merusak cat permukaan luar dari kendaraan yang
merupakan hal yang penting dalam penyamaran.
Kekurangannya adalah daya pelumasnya kurang baik atau gesekannya
besar akibatnya diperlukan tenaga yang lebih besar saat menekan rem agar
sistem rem bekerja. Untuk itu sering diistilahkan rem keras atau bagel.
Kekurangan lainnya adalah silikon tidak mempunyai daya lumas seperti
glycol sehingga tidak cocok untuk mobil yang dilengkapi ABS.
Kelebihan:
DOT-5 tidak merusak cat.
DOT-5 tidak menyerap air, sehingga dapat digunakan pada lingkungan
yang lembab.
DOT-5 sesuai dengan semua jenis karet rem.
13. Kekurangan:
DOT-5 tidak dapat menggantikan DOT-3 ataupun 4. Untuk mengganti tipe
minyak rem yang telah digunakan sebelumnya, harus dilakukan pembuatan
ulang sistem hidrolik pada kendaraan.
Oleh karena DOT-5 tidak menyerap air, kelembaban didalam sistem hidrolik
akan mengumpul pada satu bagian. Hal ini dapat mengakibatkan korosi
terlokalisasi pada rem tersebut.
Pengisian minyak rem tipe ini sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Gelembung
udara kecil dapat membentuk gelembung udara yang lebih besar.
Tipe ini memiliki titik didih rendah dibandingkan DOT-4.
Harga minyak rem tipe DOT-5 dua kali lebih mahal dibandingkan DOT-4. Selain
itu, minyak rem ini juga lebih sulit ditemukan di toko biasa.
Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat
menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem
tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang
serius.
14. DOT-5.1
Minyak rem tipe DOT-5.1 merupakan minyak rem tipe baru. Sebelumnya,
minyak rem tipe ini memiliki bahan dasar glycol, bukan silicon seperti tipe
DOT-5. Selain itu, berdasarkan uji performanya, minyak rem tipe ini lebih
menyerupai DOT-4 dengan kualitas lebih tinggi, dibandingkan menyerupai
DOT-5. Oleh karena itu mungkin sebenarnya DOT-5.1 lebih cocok disebut
DOT-4.1 atau DOT-6.
Kelebihan:
Tipe DOT-5.1 memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan tipe yang lain.
Titik didihnya lebih tinggi, meskipun dalam keadaan basah maupun kering,
jika dibandingkan DOT-3 maupun 4. Pada keadaan kering, titik didihnya
adalah kira-kira 275C, sedangakan dalam keadaan basah titik didihnya
berkisar antara 175 hingga 200C.
DOT-5.1 kompatibel dengan formulasi karet rem.
Kekurangan:
Bahan utama minyak rem ini bukan silicon,
sehingga akan menyerap air.
Seperti halnya DOT-3 dan DOT-4, minyak rem ini
akan merusak cat.
15. Hal-hal Yang diakibatkan oleh
Fluida rem
- Pedal Rendah atau Rem Blong
- Pedal tak mau kembali
- Pedal rem jauh atau angin masuk
16. Pedal rendah atau rem
blong
Hal ini biasanya terjadi karena Fluida rem bocor, langkah langkah untuk
memeriksa kebocoran pada Fluida rem sebagai berikut :
1. Periksa level fluida rem. Bila level dibawah
garis MIN, tambahkan fluida rem yang
ditentukan.
2. Periksa bagian pemasangan pipa rem reserve
tank terhadap kebocoran fluida.
3. Periksa pipa rem dan selang rem terhadap
kebocoran fluida.
4. Periksa wheel cylinder terhadap kebocoran
fluida.
5. Periksa caliper (depan) terhadap kebocoran
fluida.
6. Bila terdeteksi ada kebocoran, perbaiki atau
ganti bagian yang malfungsi.
Catatan:Fluida rem dapat merusak permukaan
yang bercat. Hati-hati jangan sampai
menumpahkannya ke. permukaan yang bercat.
Bila fluida rem tumpah, bersihkan dengan segera.
17. MEMBUANG UDARA
(SISTEM HYDRAULIC)
1. Bersihkan bagian luar dari reserve tank.
2. Lepas tutup dan isi reserve tank dengan fluida
rem.
Catatan
Gunakan fluida rem yang telah ditentukan.
3. Pasang brake bleeder ke master cylinder rem,
dan pasang selang brake bleeder tank ke fitting
pada adapter.
Perhatian: Jangan sampai reserve tank menjadi kering selama melakukan
pembuangan udara. Jaga reserve tank terisi dengan fluida rem yang telah ditentukan.
Jangan menggunakan kembali fluida rem yang di kuras dari sistem hydraulic.
18. 4. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder
screw
(LH) dan rendam ujung yang bebas dari selang
keda
lam wadah yg sebagian terisi dengan fluida rem
bersih.
5. Buka katup pada brake bleeder tank.
6. Kendorkan bleeder screw. Biarkan terbuka
sampai bersih, aliran fluida rem bebas dari
gelembung, lalu tutup bleeder screw dan lepas
selang karet.
7. Lanjutkan membuang udara pada sistem
sampai selesai, kerjakan dengan urutan dari
roda belakang(RH) ke roda depan(LH), diakhiri
dengan roda depan(RH).
8. Tutup brake bleeder tank dan lepaskan
selang dari adapter, dan lepaskan adapter.
19. MEMBUANG UDARA
(SISTEM REM
KONVENSIONAL) Catatan :1. Isi reserve tank dengan fluida rem yang telah ditentukan.
2. Mulailah membuang udara dari sistem, lakukan dengan urutan dari roda belakang
(LH), ke roda belakang (RH) kemudian ke roda depan (LH) dan diakhiri dengan roda
depan (RH).
Kendaraan yang dilengkapi dengan rem belakang (disc)
1. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder screw dan rendam
ujung selang yang bebas kedalam wadah yang terisi sebagian
dengan fluida rem bersih.
2. Seseorang harus memompa pedal rem 10 kali dan menahan
pedal rem tertekan dengan kuat.
3. Kendorkan bleeder screw sampai aliran fluida rem berhenti.
Pertahankan tekanan pada pedal rem dan kencangkan bleeder
screw.
4. Ulangi Tahap 2 dan 3 sampai bersih, aliran fluida rem
bebas dari gelembung.
20. 5. Kencangkan bleeder screw.
6. Lanjutkan membuang udara dari sistem
sampai selesai.
21. Kendaraan yang dilengkapi dengan rem depan (disc)
1. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder screw dan
rendam ujung yang bebas dari selang kedalam wadah yang
terisi sebagian dengan fluida rem bersih.
2. Seseorang harus memompa pedal rem 10 kali dan kemudian
menahan pedal rem tertekan dengan kuat.
3. Kendorkan bleeder screw sampai aliran fluida rem
berhenti. Pertahankan tekanan pada pedal rem dan
kencangkan bleeder screw.
4. Ulangi Tahap 2 dan 3 sampai bersih, aliran fluida rem
bebas dari gelembung.
5. Kencangkan bleeder screw.
23. MEMBUANG UDARA
(MASTER CYLINDER)
1. Topang master cylinder pada penjepit ragum,
dan isi reserve tank dengan fluida rem yang
telah ditentukan.
2. Pasang plug pada primary dan secondary
outlet port.
24. 3. Kendorkan plug pada secondary outlet port
dan tekan perlahan primary piston.
4. Kencangkan plug pada secondary outlet port
dan bebaskan primary piston.
5. Ulangi prosedur ini sampai bersih, aliran
fluida rem bebas dari gelembung.
6. Ulangi Tahap 3, 4, dan 5 untuk primary outlet
port dengan secondary outlet port tersumbat.
7. Kencangkan plug dan cobalah untuk
menekan
primary piston. Piston tidak akan tertekan bila
semua udara telah dikeluarkan dari sistem.
8. Pasang tutup dan pasang master cylinder
pada kendaraan.
25. Pedal rem tak mau kembali
Hal ini disebabkan oleh selang rem yang bocor atau seal
selang rem yang rusak, langkah-langkah untuk memeriksa
selang rem yang rusak sebagai berikut :
1. Lakukan bleeding rem(membuang angin) seperti biasa.
2. Apabila pada saat bleeding rem tadi rem pedal masih belum
kembali cek bagian selang rem di bawah mobil.
3. Apabila selang rem dalam kondisi normal cek bagian seal(karet)
selang rem di dalam selang rem.
4. Apabila seal di dalam selang rem rusak atau tak layak pakai maka
dengan seal yang baru
Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat
menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem
tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang
serius.
26. Pedal rem jauh atau angin
masuk
Hal ini biasa terjadi pada saat penggantian unit rem yang baru,
langkah-langkah untuk membuang angin pada kendaraan :
1. Lepaskan pipa rem dari master cylinder dan
tutup pipa rem.
Catatan
Bila ada bagian dari sistem hydraulic yang dilepas untuk perbaikan atau penggantian, udara dapat
masuk kedalam sistem, menyebabkan kerja pedal rem kososng. Maka diperlukan membuang
udara dari sistem hydraulic setelah dihubungkan lagi dengan benar.
27. 2. Pasang selang rem pendek ke outlet port
dengan ujungnya terendam dalam reserve tank.
3. Isi reserve tank dengan fluida rem yang
ditentukan.
4. Seseorang harus memompa pedal rem
sampai bersih,aliran fluida rem bebas dari
gelembung.
5. Lepas selang rem pendek dan pasang pipa
rem.
Catatan :Jangan sampai reserve tank kering selama melakukan pembuangan udara. Jagalah
reserve tank terisi dengan fluida yang telah ditentukan. Jangan menggunakan fluida rem yang
dikuras dari sistem hydraulic.
29. IUPAC : adalah sistem penamaan senyawa kimia dan penjelasan
ilmu kimia secara umum. Tatanama ini dikembangkan dan dimutakhirkan
di bawah pengawasan International Union of Pure and Applied
Chemistry (IUPAC).
Mengapa Fluida rem DOT 5 tidak boleh di digunakan pada rem jenis abs.
DOT 5 adalah silicone-based dan berbeda dengan glycol-base, dia tidak
menyerap air. Namun jika air masuk dalam system rem, air akan
tenggelam ke dasar dan menyebabkan karat di komponen bagian dalam.