際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Nama : Mohamad Alif Fahrezi 
Kelas : XII-TKR 3
Safety / keselamatan kerja 
 Menggunakan sepatu safety di workshop 
 Pada saat pegerjaan membuang angin pada minyak rem sebaiknya 
pakailah safety glass agar mata terlindung dari minyak rem yang 
terciprat 
 hati-hati apabila terkena tangan langsung di cuci
Contamination Control 
 Fluida rem mengandung polyglycol ethers dan polyglycols. Hindari 
terkena mata. Setelah bekerja, cucilah tangan sampai bersih. Bila mata 
terkena fluida rem, basuh mata dengan air yang mengalir selama 15 
menit. Bawalah ke dokter bila terjadi iritasi. Bila fluida tertelan, minumlah 
air dan muntahkan. Bawalah ke dokter dengan segera. Kesalahan dalam 
mengikuti petunjuk ini dapat menyebabkan cedera yang serius. 
 Fluida rem dapat merusak permukaan yang bercat. Hati-hati jangan 
sampai menumpahkannya di 
atas permukaan yang bercat. Bila fluida rem tumpah, bersihkan dengan 
segera.
Pengertian Fluida Rem 
Minyak merupakan istilah yang sangat umum untuk semua cairan organik yang 
tidak larut atau bercampur dengan air. Minyak memiliki cakupan yang sangat 
luas, seperti minyak goreng, atau dapat juga sebagai pewangi seperti minyak 
nilam dan sebagai pelumas pada kendaraan seperti minyak rem. 
Setiap kendaraan pasti akan memiliki sistem pengereman untuk menghentikan 
laju kendaraan. Berbagai komponen dalam sistem tersebut berhubungan satu 
sama lain.
Fungsi Fluida Rem 
Fungsi minyak rem adalah sebagai pelumas pada komponen logam yang 
bergesekan untuk menghentikan laju kendaraan agar logam tersebut tidak 
mudah aus, tahan panas, dan tidak berubah bentuk pada suhu tinggi. 
Fungsi minyak rem yang lain adalah sebagai berikut: 
a. Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan. 
b. Mengontrol kecepatan selama berkendara. 
c. Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang 
menurun atau menanjak. 
d. Sebagai penyalur tenaga hidrolik tak lain karena memiliki sifat seperti fluida 
(cairan) dalam sistem tertutup lainnya.
Cara kerja minyak rem 
Ketika proses pengereman, diperlukan tenaga hidrolik yang diaktifkan oleh 
silinder master agar dapat menghentikan putaran roda. Cara ini dilakukan 
dengan menekan tromol atau dapat juga dengan menjepit cakram. Tenaga 
hidraulik ini disalurkan kesemua sistem melalui minyak rem. Minyak rem 
memiliki sifat seperti fluida dalam sistem tertutupnya. Kerja dari sistem rem, 
dari master silinder ke piston mentransfer energi mekanis yang akan 
menghasilkan panas dari gesekan minyak rem dengan permukaan 
salurannya.
Kandungan minyak rem 
Kandungan minyak rem yang sering digunakan biasanya adalah 
Polyalkylene Glycol Ether. Minyak rem yang berbahan dasar Polyalkylene 
Glycol Ether lebih populer termasuk dalam dunia racing. Bahan kimia sebagai 
bahan dasar minyak rem ini serupa dengan bahan anti beku pada radiator 
coolant (ethylene glicol) dan bahkan bahan dasar ini termasuk bahan beracun 
dan perlu seratus tahun bagi alam untuk menguraikannya. Polyalkylene Glycol 
Ether yang sering digunakan adalah Tri-Ethylene Glycol. Senyawa ini 
merupakan bahan dasar dari minyak rem. Senyawa ini merupakan senyawa 
organik, berbentuk cairan dan tidak berwarna dengan bau seperti ether. 
Memiliki nama IUPAC 2  Methoxyethanol atau lebih dikenal dengan nama 
Methyl Cellosolve. Senyawa ini dibuat dari serangan nukleofilik metanol pada 
oksiran terprotonosi melalui proses transfer proton. Senyawa ini bersifat 
beracun terhadap tulang dan otot. Bekerja dengan senyawa ini pada 
konsentrasi yang sangat tinggi beresiko terhadap penyakit Granulocytopenia, 
Macrocytic anemia, Oligospermia dan Azoospermia .
Klasifikasi minyak rem 
Minyak rem berdasarkan titik didihnya diklasifikasikan dalam empat kategori: 
1. DOT  3 
2. DOT  4 
3. DOT  5.1 
4. DOT  5 
DOT merupakan singkatan dari Departement Of Transportation (USA). 
Department Of Transportation (USA) ini menentukan tingkat klasifikasi 
minyak rem. Semakin tinggi angka yang mengikutinya maka semakin tinggi 
pula titik didihnya. Karakter dari masing  masing minyak rem tersebut 
adalah sebagai berikut:
DOT  3 
Minyak rem berspesifikasi DOT3,4 da5.1 mengandung Polyglycol ether 
yang hydroscopik, artinya mempunyai sifat menyerap air. Bila dicampur 
atau tercampur air, minyak rem tersebut tetap berwujud sama sekalipun 
sifatnya sudah berubah. Polyglycol hanya berkemampuan setengah 
silikon dalam menerima tekanan. 
Saat ini mobil- mobil standar semisal mobil keluaran Jepang, umumnya 
menggunakan minyak rem klasifikasi DOT-3. Mobil-mobil keluaran eropa 
atau Amerika Serikat umumnya telah menggunakan DOT-4 . 
Minyak rem DOT-3 merupakan minyak rem konvensional yang 
digunakan secara luas. Kelebihan dan kekurangan dari tipe ini adalah 
sebagai berikut: 
Kelebihan: 
 Minyak rem tipe ini tidak mahal dan lebih mudah didapatkan.
Kekurangan: 
 DOT-3 dapat merusak karet alami, sehingga tidak dapat digunakan pada 
kendaraan yang menggunakan karet alami. 
 DOT-3 merusak cat. 
 DOT-3 menyerap cat (hidroskopik). Jika penutup kemasannya telah dibuka, 
sebaiknya digunakan pada periode 1 minggu setelah kemasan tersebut dibuka. 
 Oleh karena minyak rem tipe ini dapat menyerap air dengan mudah, dapat 
menimbulkan korosi. 
Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat 
menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem 
tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang 
serius.
DOT-4 
DOT-4 merupakan tipe minyak rem yang banyak digunakan pada mobil 
model lama. Kelebihan dan kekurangan pada minyak rem tipe ini adalah 
sebagai berikut. 
Kelebihan: 
 DOT-4 cukup mudah diperoleh. 
 DOT-4 tidak menyerap air semudah DOT-3 menyerap air. 
 Titik didih DOT-4 lebih tinggi dibandingkan DOT-3, sehingga lebih 
sesuai untuk pemakaian pada kendaraan yang sistem remnya bersuhu 
tinggi. 
Kekurangan: 
 DOT-4 merusak cat. 
 Harganya kira-kira 50% lebih mahal dibandingkan DOT-3. 
 Oleh karena DOT-4 masih dapat menyerap air, masih terdapat 
kemungkinan menimbulkan korosi. 
Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat 
menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem 
tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang 
serius.
DOT-5 
DOT-5 juga dikenal sebagai minyak rem silikon. Hal ini dikarenakan DOT-5 
berbahan dasar silikon. Silikon adalah cairan yang tidak menyerap air (non-hydroscopic), 
dan mengurangi kemungkinan penyebab korosi sehingga sifat 
dan kemampuan silikon stabil pada suhu tinggi. Minyak rem ini umumnya 
digunakan pada kendaraan militer seperti kendaraan tempur. Alasannya 
adalah silikon tidak merusak cat permukaan luar dari kendaraan yang 
merupakan hal yang penting dalam penyamaran. 
Kekurangannya adalah daya pelumasnya kurang baik atau gesekannya 
besar akibatnya diperlukan tenaga yang lebih besar saat menekan rem agar 
sistem rem bekerja. Untuk itu sering diistilahkan rem keras atau bagel. 
Kekurangan lainnya adalah silikon tidak mempunyai daya lumas seperti 
glycol sehingga tidak cocok untuk mobil yang dilengkapi ABS. 
Kelebihan: 
 DOT-5 tidak merusak cat. 
 DOT-5 tidak menyerap air, sehingga dapat digunakan pada lingkungan 
yang lembab. 
 DOT-5 sesuai dengan semua jenis karet rem.
Kekurangan: 
 DOT-5 tidak dapat menggantikan DOT-3 ataupun 4. Untuk mengganti tipe 
minyak rem yang telah digunakan sebelumnya, harus dilakukan pembuatan 
ulang sistem hidrolik pada kendaraan. 
 Oleh karena DOT-5 tidak menyerap air, kelembaban didalam sistem hidrolik 
akan mengumpul pada satu bagian. Hal ini dapat mengakibatkan korosi 
terlokalisasi pada rem tersebut. 
 Pengisian minyak rem tipe ini sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Gelembung 
udara kecil dapat membentuk gelembung udara yang lebih besar. 
 Tipe ini memiliki titik didih rendah dibandingkan DOT-4. 
 Harga minyak rem tipe DOT-5 dua kali lebih mahal dibandingkan DOT-4. Selain 
itu, minyak rem ini juga lebih sulit ditemukan di toko biasa. 
Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat 
menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem 
tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang 
serius.
DOT-5.1 
Minyak rem tipe DOT-5.1 merupakan minyak rem tipe baru. Sebelumnya, 
minyak rem tipe ini memiliki bahan dasar glycol, bukan silicon seperti tipe 
DOT-5. Selain itu, berdasarkan uji performanya, minyak rem tipe ini lebih 
menyerupai DOT-4 dengan kualitas lebih tinggi, dibandingkan menyerupai 
DOT-5. Oleh karena itu mungkin sebenarnya DOT-5.1 lebih cocok disebut 
DOT-4.1 atau DOT-6. 
Kelebihan: 
 Tipe DOT-5.1 memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan tipe yang lain. 
 Titik didihnya lebih tinggi, meskipun dalam keadaan basah maupun kering, 
jika dibandingkan DOT-3 maupun 4. Pada keadaan kering, titik didihnya 
adalah kira-kira 275C, sedangakan dalam keadaan basah titik didihnya 
berkisar antara 175 hingga 200C. 
 DOT-5.1 kompatibel dengan formulasi karet rem. 
Kekurangan: 
 Bahan utama minyak rem ini bukan silicon, 
sehingga akan menyerap air. 
 Seperti halnya DOT-3 dan DOT-4, minyak rem ini 
akan merusak cat.
Hal-hal Yang diakibatkan oleh 
Fluida rem 
- Pedal Rendah atau Rem Blong 
- Pedal tak mau kembali 
- Pedal rem jauh atau angin masuk
Pedal rendah atau rem 
blong 
Hal ini biasanya terjadi karena Fluida rem bocor, langkah  langkah untuk 
memeriksa kebocoran pada Fluida rem sebagai berikut : 
1. Periksa level fluida rem. Bila level dibawah 
garis MIN, tambahkan fluida rem yang 
ditentukan. 
2. Periksa bagian pemasangan pipa rem reserve 
tank terhadap kebocoran fluida. 
3. Periksa pipa rem dan selang rem terhadap 
kebocoran fluida. 
4. Periksa wheel cylinder terhadap kebocoran 
fluida. 
5. Periksa caliper (depan) terhadap kebocoran 
fluida. 
6. Bila terdeteksi ada kebocoran, perbaiki atau 
ganti bagian yang malfungsi. 
Catatan:Fluida rem dapat merusak permukaan 
yang bercat. Hati-hati jangan sampai 
menumpahkannya ke. permukaan yang bercat. 
Bila fluida rem tumpah, bersihkan dengan segera.
MEMBUANG UDARA 
(SISTEM HYDRAULIC) 
1. Bersihkan bagian luar dari reserve tank. 
2. Lepas tutup dan isi reserve tank dengan fluida 
rem. 
Catatan 
 Gunakan fluida rem yang telah ditentukan. 
3. Pasang brake bleeder ke master cylinder rem, 
dan pasang selang brake bleeder tank ke fitting 
pada adapter. 
Perhatian: Jangan sampai reserve tank menjadi kering selama melakukan 
pembuangan udara. Jaga reserve tank terisi dengan fluida rem yang telah ditentukan. 
Jangan menggunakan kembali fluida rem yang di kuras dari sistem hydraulic.
4. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder 
screw 
(LH) dan rendam ujung yang bebas dari selang 
keda 
lam wadah yg sebagian terisi dengan fluida rem 
bersih. 
5. Buka katup pada brake bleeder tank. 
6. Kendorkan bleeder screw. Biarkan terbuka 
sampai bersih, aliran fluida rem bebas dari 
gelembung, lalu tutup bleeder screw dan lepas 
selang karet. 
7. Lanjutkan membuang udara pada sistem 
sampai selesai, kerjakan dengan urutan dari 
roda belakang(RH) ke roda depan(LH), diakhiri 
dengan roda depan(RH). 
8. Tutup brake bleeder tank dan lepaskan 
selang dari adapter, dan lepaskan adapter.
MEMBUANG UDARA 
(SISTEM REM 
KONVENSIONAL) Catatan :1. Isi reserve tank dengan fluida rem yang telah ditentukan. 
2. Mulailah membuang udara dari sistem, lakukan dengan urutan dari roda belakang 
(LH), ke roda belakang (RH) kemudian ke roda depan (LH) dan diakhiri dengan roda 
depan (RH). 
Kendaraan yang dilengkapi dengan rem belakang (disc) 
1. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder screw dan rendam 
ujung selang yang bebas kedalam wadah yang terisi sebagian 
dengan fluida rem bersih. 
2. Seseorang harus memompa pedal rem 10 kali dan menahan 
pedal rem tertekan dengan kuat. 
3. Kendorkan bleeder screw sampai aliran fluida rem berhenti. 
Pertahankan tekanan pada pedal rem dan kencangkan bleeder 
screw. 
4. Ulangi Tahap 2 dan 3 sampai bersih, aliran fluida rem 
bebas dari gelembung.
5. Kencangkan bleeder screw. 
6. Lanjutkan membuang udara dari sistem 
sampai selesai.
Kendaraan yang dilengkapi dengan rem depan (disc) 
1. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder screw dan 
rendam ujung yang bebas dari selang kedalam wadah yang 
terisi sebagian dengan fluida rem bersih. 
2. Seseorang harus memompa pedal rem 10 kali dan kemudian 
menahan pedal rem tertekan dengan kuat. 
3. Kendorkan bleeder screw sampai aliran fluida rem 
berhenti. Pertahankan tekanan pada pedal rem dan 
kencangkan bleeder screw. 
4. Ulangi Tahap 2 dan 3 sampai bersih, aliran fluida rem 
bebas dari gelembung. 
5. Kencangkan bleeder screw.
6. Isi reserve tank dan pasang tutupnya.
MEMBUANG UDARA 
(MASTER CYLINDER) 
1. Topang master cylinder pada penjepit ragum, 
dan isi reserve tank dengan fluida rem yang 
telah ditentukan. 
2. Pasang plug pada primary dan secondary 
outlet port.
3. Kendorkan plug pada secondary outlet port 
dan tekan perlahan primary piston. 
4. Kencangkan plug pada secondary outlet port 
dan bebaskan primary piston. 
5. Ulangi prosedur ini sampai bersih, aliran 
fluida rem bebas dari gelembung. 
6. Ulangi Tahap 3, 4, dan 5 untuk primary outlet 
port dengan secondary outlet port tersumbat. 
7. Kencangkan plug dan cobalah untuk 
menekan 
primary piston. Piston tidak akan tertekan bila 
semua udara telah dikeluarkan dari sistem. 
8. Pasang tutup dan pasang master cylinder 
pada kendaraan.
Pedal rem tak mau kembali 
Hal ini disebabkan oleh selang rem yang bocor atau seal 
selang rem yang rusak, langkah-langkah untuk memeriksa 
selang rem yang rusak sebagai berikut : 
1. Lakukan bleeding rem(membuang angin) seperti biasa. 
2. Apabila pada saat bleeding rem tadi rem pedal masih belum 
kembali cek bagian selang rem di bawah mobil. 
3. Apabila selang rem dalam kondisi normal cek bagian seal(karet) 
selang rem di dalam selang rem. 
4. Apabila seal di dalam selang rem rusak atau tak layak pakai maka 
dengan seal yang baru 
Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat 
menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem 
tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang 
serius.
Pedal rem jauh atau angin 
masuk 
Hal ini biasa terjadi pada saat penggantian unit rem yang baru, 
langkah-langkah untuk membuang angin pada kendaraan : 
1. Lepaskan pipa rem dari master cylinder dan 
tutup pipa rem. 
Catatan 
Bila ada bagian dari sistem hydraulic yang dilepas untuk perbaikan atau penggantian, udara dapat 
masuk kedalam sistem, menyebabkan kerja pedal rem kososng. Maka diperlukan membuang 
udara dari sistem hydraulic setelah dihubungkan lagi dengan benar.
2. Pasang selang rem pendek ke outlet port 
dengan ujungnya terendam dalam reserve tank. 
3. Isi reserve tank dengan fluida rem yang 
ditentukan. 
4. Seseorang harus memompa pedal rem 
sampai bersih,aliran fluida rem bebas dari 
gelembung. 
5. Lepas selang rem pendek dan pasang pipa 
rem. 
Catatan :Jangan sampai reserve tank kering selama melakukan pembuangan udara. Jagalah 
reserve tank terisi dengan fluida yang telah ditentukan. Jangan menggunakan fluida rem yang 
dikuras dari sistem hydraulic.
Fluida Rem - Alif XII-TKR3
IUPAC : adalah sistem penamaan senyawa kimia dan penjelasan 
ilmu kimia secara umum. Tatanama ini dikembangkan dan dimutakhirkan 
di bawah pengawasan International Union of Pure and Applied 
Chemistry (IUPAC). 
Mengapa Fluida rem DOT 5 tidak boleh di digunakan pada rem jenis abs. 
DOT 5 adalah silicone-based dan berbeda dengan glycol-base, dia tidak 
menyerap air. Namun jika air masuk dalam system rem, air akan 
tenggelam ke dasar dan menyebabkan karat di komponen bagian dalam.

More Related Content

Fluida Rem - Alif XII-TKR3

  • 1. Nama : Mohamad Alif Fahrezi Kelas : XII-TKR 3
  • 2. Safety / keselamatan kerja Menggunakan sepatu safety di workshop Pada saat pegerjaan membuang angin pada minyak rem sebaiknya pakailah safety glass agar mata terlindung dari minyak rem yang terciprat hati-hati apabila terkena tangan langsung di cuci
  • 3. Contamination Control Fluida rem mengandung polyglycol ethers dan polyglycols. Hindari terkena mata. Setelah bekerja, cucilah tangan sampai bersih. Bila mata terkena fluida rem, basuh mata dengan air yang mengalir selama 15 menit. Bawalah ke dokter bila terjadi iritasi. Bila fluida tertelan, minumlah air dan muntahkan. Bawalah ke dokter dengan segera. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat menyebabkan cedera yang serius. Fluida rem dapat merusak permukaan yang bercat. Hati-hati jangan sampai menumpahkannya di atas permukaan yang bercat. Bila fluida rem tumpah, bersihkan dengan segera.
  • 4. Pengertian Fluida Rem Minyak merupakan istilah yang sangat umum untuk semua cairan organik yang tidak larut atau bercampur dengan air. Minyak memiliki cakupan yang sangat luas, seperti minyak goreng, atau dapat juga sebagai pewangi seperti minyak nilam dan sebagai pelumas pada kendaraan seperti minyak rem. Setiap kendaraan pasti akan memiliki sistem pengereman untuk menghentikan laju kendaraan. Berbagai komponen dalam sistem tersebut berhubungan satu sama lain.
  • 5. Fungsi Fluida Rem Fungsi minyak rem adalah sebagai pelumas pada komponen logam yang bergesekan untuk menghentikan laju kendaraan agar logam tersebut tidak mudah aus, tahan panas, dan tidak berubah bentuk pada suhu tinggi. Fungsi minyak rem yang lain adalah sebagai berikut: a. Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan. b. Mengontrol kecepatan selama berkendara. c. Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak. d. Sebagai penyalur tenaga hidrolik tak lain karena memiliki sifat seperti fluida (cairan) dalam sistem tertutup lainnya.
  • 6. Cara kerja minyak rem Ketika proses pengereman, diperlukan tenaga hidrolik yang diaktifkan oleh silinder master agar dapat menghentikan putaran roda. Cara ini dilakukan dengan menekan tromol atau dapat juga dengan menjepit cakram. Tenaga hidraulik ini disalurkan kesemua sistem melalui minyak rem. Minyak rem memiliki sifat seperti fluida dalam sistem tertutupnya. Kerja dari sistem rem, dari master silinder ke piston mentransfer energi mekanis yang akan menghasilkan panas dari gesekan minyak rem dengan permukaan salurannya.
  • 7. Kandungan minyak rem Kandungan minyak rem yang sering digunakan biasanya adalah Polyalkylene Glycol Ether. Minyak rem yang berbahan dasar Polyalkylene Glycol Ether lebih populer termasuk dalam dunia racing. Bahan kimia sebagai bahan dasar minyak rem ini serupa dengan bahan anti beku pada radiator coolant (ethylene glicol) dan bahkan bahan dasar ini termasuk bahan beracun dan perlu seratus tahun bagi alam untuk menguraikannya. Polyalkylene Glycol Ether yang sering digunakan adalah Tri-Ethylene Glycol. Senyawa ini merupakan bahan dasar dari minyak rem. Senyawa ini merupakan senyawa organik, berbentuk cairan dan tidak berwarna dengan bau seperti ether. Memiliki nama IUPAC 2 Methoxyethanol atau lebih dikenal dengan nama Methyl Cellosolve. Senyawa ini dibuat dari serangan nukleofilik metanol pada oksiran terprotonosi melalui proses transfer proton. Senyawa ini bersifat beracun terhadap tulang dan otot. Bekerja dengan senyawa ini pada konsentrasi yang sangat tinggi beresiko terhadap penyakit Granulocytopenia, Macrocytic anemia, Oligospermia dan Azoospermia .
  • 8. Klasifikasi minyak rem Minyak rem berdasarkan titik didihnya diklasifikasikan dalam empat kategori: 1. DOT 3 2. DOT 4 3. DOT 5.1 4. DOT 5 DOT merupakan singkatan dari Departement Of Transportation (USA). Department Of Transportation (USA) ini menentukan tingkat klasifikasi minyak rem. Semakin tinggi angka yang mengikutinya maka semakin tinggi pula titik didihnya. Karakter dari masing masing minyak rem tersebut adalah sebagai berikut:
  • 9. DOT 3 Minyak rem berspesifikasi DOT3,4 da5.1 mengandung Polyglycol ether yang hydroscopik, artinya mempunyai sifat menyerap air. Bila dicampur atau tercampur air, minyak rem tersebut tetap berwujud sama sekalipun sifatnya sudah berubah. Polyglycol hanya berkemampuan setengah silikon dalam menerima tekanan. Saat ini mobil- mobil standar semisal mobil keluaran Jepang, umumnya menggunakan minyak rem klasifikasi DOT-3. Mobil-mobil keluaran eropa atau Amerika Serikat umumnya telah menggunakan DOT-4 . Minyak rem DOT-3 merupakan minyak rem konvensional yang digunakan secara luas. Kelebihan dan kekurangan dari tipe ini adalah sebagai berikut: Kelebihan: Minyak rem tipe ini tidak mahal dan lebih mudah didapatkan.
  • 10. Kekurangan: DOT-3 dapat merusak karet alami, sehingga tidak dapat digunakan pada kendaraan yang menggunakan karet alami. DOT-3 merusak cat. DOT-3 menyerap cat (hidroskopik). Jika penutup kemasannya telah dibuka, sebaiknya digunakan pada periode 1 minggu setelah kemasan tersebut dibuka. Oleh karena minyak rem tipe ini dapat menyerap air dengan mudah, dapat menimbulkan korosi. Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang serius.
  • 11. DOT-4 DOT-4 merupakan tipe minyak rem yang banyak digunakan pada mobil model lama. Kelebihan dan kekurangan pada minyak rem tipe ini adalah sebagai berikut. Kelebihan: DOT-4 cukup mudah diperoleh. DOT-4 tidak menyerap air semudah DOT-3 menyerap air. Titik didih DOT-4 lebih tinggi dibandingkan DOT-3, sehingga lebih sesuai untuk pemakaian pada kendaraan yang sistem remnya bersuhu tinggi. Kekurangan: DOT-4 merusak cat. Harganya kira-kira 50% lebih mahal dibandingkan DOT-3. Oleh karena DOT-4 masih dapat menyerap air, masih terdapat kemungkinan menimbulkan korosi. Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang serius.
  • 12. DOT-5 DOT-5 juga dikenal sebagai minyak rem silikon. Hal ini dikarenakan DOT-5 berbahan dasar silikon. Silikon adalah cairan yang tidak menyerap air (non-hydroscopic), dan mengurangi kemungkinan penyebab korosi sehingga sifat dan kemampuan silikon stabil pada suhu tinggi. Minyak rem ini umumnya digunakan pada kendaraan militer seperti kendaraan tempur. Alasannya adalah silikon tidak merusak cat permukaan luar dari kendaraan yang merupakan hal yang penting dalam penyamaran. Kekurangannya adalah daya pelumasnya kurang baik atau gesekannya besar akibatnya diperlukan tenaga yang lebih besar saat menekan rem agar sistem rem bekerja. Untuk itu sering diistilahkan rem keras atau bagel. Kekurangan lainnya adalah silikon tidak mempunyai daya lumas seperti glycol sehingga tidak cocok untuk mobil yang dilengkapi ABS. Kelebihan: DOT-5 tidak merusak cat. DOT-5 tidak menyerap air, sehingga dapat digunakan pada lingkungan yang lembab. DOT-5 sesuai dengan semua jenis karet rem.
  • 13. Kekurangan: DOT-5 tidak dapat menggantikan DOT-3 ataupun 4. Untuk mengganti tipe minyak rem yang telah digunakan sebelumnya, harus dilakukan pembuatan ulang sistem hidrolik pada kendaraan. Oleh karena DOT-5 tidak menyerap air, kelembaban didalam sistem hidrolik akan mengumpul pada satu bagian. Hal ini dapat mengakibatkan korosi terlokalisasi pada rem tersebut. Pengisian minyak rem tipe ini sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Gelembung udara kecil dapat membentuk gelembung udara yang lebih besar. Tipe ini memiliki titik didih rendah dibandingkan DOT-4. Harga minyak rem tipe DOT-5 dua kali lebih mahal dibandingkan DOT-4. Selain itu, minyak rem ini juga lebih sulit ditemukan di toko biasa. Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang serius.
  • 14. DOT-5.1 Minyak rem tipe DOT-5.1 merupakan minyak rem tipe baru. Sebelumnya, minyak rem tipe ini memiliki bahan dasar glycol, bukan silicon seperti tipe DOT-5. Selain itu, berdasarkan uji performanya, minyak rem tipe ini lebih menyerupai DOT-4 dengan kualitas lebih tinggi, dibandingkan menyerupai DOT-5. Oleh karena itu mungkin sebenarnya DOT-5.1 lebih cocok disebut DOT-4.1 atau DOT-6. Kelebihan: Tipe DOT-5.1 memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan tipe yang lain. Titik didihnya lebih tinggi, meskipun dalam keadaan basah maupun kering, jika dibandingkan DOT-3 maupun 4. Pada keadaan kering, titik didihnya adalah kira-kira 275C, sedangakan dalam keadaan basah titik didihnya berkisar antara 175 hingga 200C. DOT-5.1 kompatibel dengan formulasi karet rem. Kekurangan: Bahan utama minyak rem ini bukan silicon, sehingga akan menyerap air. Seperti halnya DOT-3 dan DOT-4, minyak rem ini akan merusak cat.
  • 15. Hal-hal Yang diakibatkan oleh Fluida rem - Pedal Rendah atau Rem Blong - Pedal tak mau kembali - Pedal rem jauh atau angin masuk
  • 16. Pedal rendah atau rem blong Hal ini biasanya terjadi karena Fluida rem bocor, langkah langkah untuk memeriksa kebocoran pada Fluida rem sebagai berikut : 1. Periksa level fluida rem. Bila level dibawah garis MIN, tambahkan fluida rem yang ditentukan. 2. Periksa bagian pemasangan pipa rem reserve tank terhadap kebocoran fluida. 3. Periksa pipa rem dan selang rem terhadap kebocoran fluida. 4. Periksa wheel cylinder terhadap kebocoran fluida. 5. Periksa caliper (depan) terhadap kebocoran fluida. 6. Bila terdeteksi ada kebocoran, perbaiki atau ganti bagian yang malfungsi. Catatan:Fluida rem dapat merusak permukaan yang bercat. Hati-hati jangan sampai menumpahkannya ke. permukaan yang bercat. Bila fluida rem tumpah, bersihkan dengan segera.
  • 17. MEMBUANG UDARA (SISTEM HYDRAULIC) 1. Bersihkan bagian luar dari reserve tank. 2. Lepas tutup dan isi reserve tank dengan fluida rem. Catatan Gunakan fluida rem yang telah ditentukan. 3. Pasang brake bleeder ke master cylinder rem, dan pasang selang brake bleeder tank ke fitting pada adapter. Perhatian: Jangan sampai reserve tank menjadi kering selama melakukan pembuangan udara. Jaga reserve tank terisi dengan fluida rem yang telah ditentukan. Jangan menggunakan kembali fluida rem yang di kuras dari sistem hydraulic.
  • 18. 4. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder screw (LH) dan rendam ujung yang bebas dari selang keda lam wadah yg sebagian terisi dengan fluida rem bersih. 5. Buka katup pada brake bleeder tank. 6. Kendorkan bleeder screw. Biarkan terbuka sampai bersih, aliran fluida rem bebas dari gelembung, lalu tutup bleeder screw dan lepas selang karet. 7. Lanjutkan membuang udara pada sistem sampai selesai, kerjakan dengan urutan dari roda belakang(RH) ke roda depan(LH), diakhiri dengan roda depan(RH). 8. Tutup brake bleeder tank dan lepaskan selang dari adapter, dan lepaskan adapter.
  • 19. MEMBUANG UDARA (SISTEM REM KONVENSIONAL) Catatan :1. Isi reserve tank dengan fluida rem yang telah ditentukan. 2. Mulailah membuang udara dari sistem, lakukan dengan urutan dari roda belakang (LH), ke roda belakang (RH) kemudian ke roda depan (LH) dan diakhiri dengan roda depan (RH). Kendaraan yang dilengkapi dengan rem belakang (disc) 1. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder screw dan rendam ujung selang yang bebas kedalam wadah yang terisi sebagian dengan fluida rem bersih. 2. Seseorang harus memompa pedal rem 10 kali dan menahan pedal rem tertekan dengan kuat. 3. Kendorkan bleeder screw sampai aliran fluida rem berhenti. Pertahankan tekanan pada pedal rem dan kencangkan bleeder screw. 4. Ulangi Tahap 2 dan 3 sampai bersih, aliran fluida rem bebas dari gelembung.
  • 20. 5. Kencangkan bleeder screw. 6. Lanjutkan membuang udara dari sistem sampai selesai.
  • 21. Kendaraan yang dilengkapi dengan rem depan (disc) 1. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder screw dan rendam ujung yang bebas dari selang kedalam wadah yang terisi sebagian dengan fluida rem bersih. 2. Seseorang harus memompa pedal rem 10 kali dan kemudian menahan pedal rem tertekan dengan kuat. 3. Kendorkan bleeder screw sampai aliran fluida rem berhenti. Pertahankan tekanan pada pedal rem dan kencangkan bleeder screw. 4. Ulangi Tahap 2 dan 3 sampai bersih, aliran fluida rem bebas dari gelembung. 5. Kencangkan bleeder screw.
  • 22. 6. Isi reserve tank dan pasang tutupnya.
  • 23. MEMBUANG UDARA (MASTER CYLINDER) 1. Topang master cylinder pada penjepit ragum, dan isi reserve tank dengan fluida rem yang telah ditentukan. 2. Pasang plug pada primary dan secondary outlet port.
  • 24. 3. Kendorkan plug pada secondary outlet port dan tekan perlahan primary piston. 4. Kencangkan plug pada secondary outlet port dan bebaskan primary piston. 5. Ulangi prosedur ini sampai bersih, aliran fluida rem bebas dari gelembung. 6. Ulangi Tahap 3, 4, dan 5 untuk primary outlet port dengan secondary outlet port tersumbat. 7. Kencangkan plug dan cobalah untuk menekan primary piston. Piston tidak akan tertekan bila semua udara telah dikeluarkan dari sistem. 8. Pasang tutup dan pasang master cylinder pada kendaraan.
  • 25. Pedal rem tak mau kembali Hal ini disebabkan oleh selang rem yang bocor atau seal selang rem yang rusak, langkah-langkah untuk memeriksa selang rem yang rusak sebagai berikut : 1. Lakukan bleeding rem(membuang angin) seperti biasa. 2. Apabila pada saat bleeding rem tadi rem pedal masih belum kembali cek bagian selang rem di bawah mobil. 3. Apabila selang rem dalam kondisi normal cek bagian seal(karet) selang rem di dalam selang rem. 4. Apabila seal di dalam selang rem rusak atau tak layak pakai maka dengan seal yang baru Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang serius.
  • 26. Pedal rem jauh atau angin masuk Hal ini biasa terjadi pada saat penggantian unit rem yang baru, langkah-langkah untuk membuang angin pada kendaraan : 1. Lepaskan pipa rem dari master cylinder dan tutup pipa rem. Catatan Bila ada bagian dari sistem hydraulic yang dilepas untuk perbaikan atau penggantian, udara dapat masuk kedalam sistem, menyebabkan kerja pedal rem kososng. Maka diperlukan membuang udara dari sistem hydraulic setelah dihubungkan lagi dengan benar.
  • 27. 2. Pasang selang rem pendek ke outlet port dengan ujungnya terendam dalam reserve tank. 3. Isi reserve tank dengan fluida rem yang ditentukan. 4. Seseorang harus memompa pedal rem sampai bersih,aliran fluida rem bebas dari gelembung. 5. Lepas selang rem pendek dan pasang pipa rem. Catatan :Jangan sampai reserve tank kering selama melakukan pembuangan udara. Jagalah reserve tank terisi dengan fluida yang telah ditentukan. Jangan menggunakan fluida rem yang dikuras dari sistem hydraulic.
  • 29. IUPAC : adalah sistem penamaan senyawa kimia dan penjelasan ilmu kimia secara umum. Tatanama ini dikembangkan dan dimutakhirkan di bawah pengawasan International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Mengapa Fluida rem DOT 5 tidak boleh di digunakan pada rem jenis abs. DOT 5 adalah silicone-based dan berbeda dengan glycol-base, dia tidak menyerap air. Namun jika air masuk dalam system rem, air akan tenggelam ke dasar dan menyebabkan karat di komponen bagian dalam.