Dokumen tersebut membahas tentang paleontologi yang merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau berdasarkan fosil. Ia menjelaskan tentang lingkungan hidup makhluk purba, jenis fosil, proses pembentukan fosil, dan penggunaan fosil mikro seperti foraminifera untuk menentukan usia batuan.
2. PALEONTOLOGI
Paleo : masa lampau/kuno
Onthos : Kehidupan
Logos : Ilmu
Ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau fosil
Tempat Hidup / Lingkungan :
1. Benthos (di dasar laut)
-Secyl : menempel pada benda mati & tidak berpindah-pindah
-Vagyl : di dasar laut & berpindah-pindah
2. Pelagos (melayang-layang)
-Planktonik : bergerak pasif mengikuti arus
-Nektonik : bergerak aktif di permukaan
CARA HIDUP MAKHLUK HIDUP
secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.Sisa-sisa organisme.
2.Terawetkan secara alamiah.
3.Pada umumnya padat/kompak/keras.
4.Berumur lebih dari 11.000 tahun
3. LINGKUNGAN HIDUP
1. Laut
-. Litoral = 0 5 m -. Batyal = 200 2000 m
-. Epineritik = 5 50 m -. Abyssal = 2000 5000 m
-. Neritik = 50 200 m -. Hadal = > 5000 m
Gambar 1. Lingkungan laut (L.S.F. 1991)
2. Darat (Sungai, Danau, dll)
3. Transisi (Air Payau)
4. FOSIL
Jejak / sisa kehidupan baik langsung /tidak langsung terawetkan dalam lapisan
kulit bumi, terjadi secara alami dan mempunyai umur geologi ( > 11.000 th )
Terbagi menjadi :
- Fosil Makro/besar (Macrofossil)
dapat dilihat dengan mata biasa (megaskopis)
- Fosil Mikro/kecil (Microfossil)
hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop (mikroskopis)
FOSILISASI :
Semua proses yang melibatkan penimbunan hewan atau tumbuhan dalam
sedimen, yang terakumulasi & mengalami pengawetan seluruh maupun
sebagian tubuhnya serta pada jejak-jejaknya
5. Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:
1.Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
2.Mengalami pengawetan
3.Terbebas dari bakteri pembusuk
4.Terjadi secara alamiah
5.Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
6.Umurnya lebih dari 11.000 tahun yang lalu.
6. Jenis Fosil
1. Organisme itu sendiri
Organisme sendiri yang terawetkan/tersimpan.
Dapat beruba tulang, daun, cangkang
hampir semua yang tersimpan ini adalah bagian dari tubuh yang keras.
Dapat dijumpai secara lengkap (utuh). misalnya Fosil Mammoth yang terawetkan
karena es, ataupun serangga yang terjebak dalam amber (getah tumbuhan).
8. 2. sisa-sisa aktifitasnya
sering disebut dengan Trace Fosil (Fosil jejak), karena yang
terlihat hanya sisa-sisa aktifitasnya.
ada kemungkinan fosil itu bukan bagian dari tubuh binatang atau
tumbuhan itu sendiri
Penyimpanan atau pengawetan fosil cangkang ini dapat berupa
cetakan (mould).
1.
2.
cetakan bagian dalam (internal mould) dicirikan bentuk
permukaan yang halus
cetakan bagian luar (external mould) dengan ciri permukaan
yang kasar. Keduanya bukan binatangnya yang tersiman,
tetapi hanyalah cetakan dari binatang atau organisme itu
12. Syarat Terbentuknya FosilSyarat Terbentuknya Fosil
1. Mempunyai bagian yang keras
2. Segera terhindar dari proses-proses kimia (oksidasi & reduksi)
3. Tidak menjadi mangsa binatang lain
4. Terendapkan pada batuan yang berbutir halus >>> agar tidak larut
5. Terawetkan dalam batuan sedimen
6. Terawetkan dalam waktu geologi (minimal 11.000 tahun)
KETERDAPATAN FOSILKETERDAPATAN FOSIL
1. Batuan Beku
tidak akan dijumpai fosil karena batuan beku terbentuk dr hasil
pembekuan magma, shg tdk mungkin tdp fosil
2. Batuan Sedimen
sangat baik untuk pengendapan organisme, shg akan banyak terkandung
fosil di dalam batuan sedimen tsb
3. Batuan Metamorf
msh mungkin dijumpai, namun sedikit sekali & umumnya fosil tsb telah
hancur bahkan telah hilang oleh proses metamorfisme
13. Fosil pada Formasi Batupasir Banyak di Kedungklapa Demak
Fosil pada sayatan
tipis batuan
14. PROSES YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA FOSIL
1. Histometabasis
Penggantian sebagian tubuh fosil tumbuhan dengan pengisian mineral lain
(cth : silika) dimana fosil tersebut diendapkan
2. Permineralisasi
= Histometabasis pada binatang
3. Rekristalisasi
= Berubahnya seluruh/sebagian tubuh fosil akibat P & T yang tinggi,
sehingga molekul-molekul dari tubuh fosil (non-kristalin) akan mengikat
agregat tubuh fosil itu sendiri menjadi kristalin
4. Replacement/Mineralisasi/Petrifikasi
= Penggantian seluruh bagian fosil dengan mineral lain
5. Dehydrasi/Leaching/Pelarutan
6. Mold/Depression
= Fosil berongga dan terisi mineral lempung
7. Trail & Track
Trail = cetakan/jejak-jejak kehidupan binatang purba yang menimbulkan
kenampakan yang lebih halus
Track = sama dengan trail, namun ukurannya lebih besar
Burrow = lubang-lubang tempat tinggal yang ditinggalkan binatang purba
15. ORDO FORAMINIFERA
Dari phylum protozoa, khususnya foraminifera sangat penting dalam
geologi karena memiliki bagian yang keras dengan ciri masiing-masing
foram, antara lain :
a. Planktonik (mengambang), ciri-ciri :
-. Susunan kamar trochospiral
-. Bentuk test bulat
-. Komposisi test Hyaline
b. Benthonik (di dasar laut), ciri-ciri :
-. Susunan kamar planispiral
-. Bentuk test pipih
-. Komposisi test adalah aglutine dan aranaceous
17. Determinasi Fosil Makro
Determinasi fosil makro, meliputi hal-hal :
1. Sketsa/gambar fosil = .
2. Nomor peraga = .
3. Phylum = .
4. Class = .
5. Order = .
6. Family = .
7. Genus = .
8. Spesies = .
18. Determinasi Fosil Mikro
Determinasi fosil mikro, dengan menggunakan mikroskop, hal-hal yang
diamati :
1. Sketsa/gambar fosil = .
2. Nomor peraga = .
3. Jenis Fosil = .
4. Susunan Kamar = .
5. Bentuk Kamar = .
6. Sutur = .
7. Komposisi = .
8. Jumlah Kamar = .
9. Jumlah Putaran Kamar = .
10. Aperture = .
11. Hiasan = .
12. Nama Fosil = .
19. KISARAN UMUR BERDASARKAN FORAMINIFERA PLANKTON
Tabel : F 1
No. Sampel : 38-N
Lokasi : LP 38
Litologi : Napal
Satuan Batuan : Batupasir Banyak