ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Gagal nafas
•   Eka Nurhaslinah
•   Emmy Apriani
•   Evi Karlina
•   Gana Argayuda
•   Hermansyah
•   Heri Susanto
•   Herman Supriadi
•   Iskandar
•   Siti Masitah
• Gagal nafas adalah ketidakmampuan tubuh dalam
  mempertahankan tekanan parsial normal O2 dan atau
  CO2 didalam darah. (Merenstein, 1995).

• Gagal nafas adalah suatu kegawatan yang disebabkan
  oleh gangguan pertukaran oksigen dan
  karbondioksida, sehingga sistem pernafasan tidak
  mampu memenuhi metabolisme tubuh. (Staf pengajar
  ilmu kesehatan anak, 1985).
•   1. Depresi Sistem saraf pusat.
•   2. Kelainan neurologis primer.
•   3. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks.
•   4. Trauma.
•   5. Penyakit akut paru.
a. Tanda
• Gagal nafas total
• Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat
  didengar/dirasakan.
• Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra
  klavikuladan sela iga serta tidak ada pengembangan
  dada pada inspirasi.
• Adanya kesulitasn inflasi parudalam usaha memberikan
  ventilasi buatan
• Gagal nafas parsial
• Terdenganr suara nafas tambahan
  gargling, snoring, Growing dan whizing.
• Ada retraksi dada

b. Gejala
• Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2).
• Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau
  sianosis (PO2 menurun)
• Terdapat 2 mekanisme dasar yang mengakibatkan
  kegagalan pernafasan yaitu obstruksi saluran nafas dan
  konsolidasi atau kolaps alveolus. Apabila seorang anak
  menderita infeksi saluran nafas maka akan terjadi :
• Sekresi trakeobronkial bertambah
• Proses peradangan dan sumbatan jalan nafas
• Aliran darah pulmonal bertambah
• ‘metabolic rate’ bertambah
• Akibat edema mukosa, lendir yang tebal dan spasme otot
  polos maka lumen saluran nafas berkurang dengan
  hebat. Hal ini mengakibatkan terperangkapnya udara
  dibagian distal sumbatan yang akan menyebabkan
  gangguan oksigenasi dan ventilasi. Gangguan difusi dan
  retensi CO2 menimbulkan hipoksemia dan hipercapnea,
  kedua hal ini disertai kerja pernafasan yang bertambah
  sehingga menimbulkan kelelahan dan timbulnya
  asidosis. Hipoksia dan hipercapnea akan menyebabkan
  ventilasi alveolus terganggu sehingga terjadi depresi
  pernafasan, bila berlanjut akan menyebabkan kegagalan
  pernafasan dan akirnya kematian.
• Hipoksemia akan menyebabkan vasokontriksi pembuluh
  darah pulmonal yang menyebabkan tahanan alveolus
  bertambah, akibatnya jantung akan bekerja lebih berat,
  beban jantung bertambah dan akirnya menyebabkan
  gagal jantung.
• Akibat bertambahnya aliran darah paru, hipoksemia yang
  mengakibatkan permiabilitas kapiler bertambah, retensi
  CO2 yang mengakibatkan bronkokontriksi dan ‘metabolic
  rate’ yang bertambah, terjadinya edema paru. Dengan
  terjadinya edema paru juga terjadinya gangguan ventilasi
  dan oksigenisasi yang akhirnya dapat menimbulkan
  gagal nafas.
terimakasih

More Related Content

Gagal nafas

  • 2. • Eka Nurhaslinah • Emmy Apriani • Evi Karlina • Gana Argayuda • Hermansyah • Heri Susanto • Herman Supriadi • Iskandar • Siti Masitah
  • 3. • Gagal nafas adalah ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan tekanan parsial normal O2 dan atau CO2 didalam darah. (Merenstein, 1995). • Gagal nafas adalah suatu kegawatan yang disebabkan oleh gangguan pertukaran oksigen dan karbondioksida, sehingga sistem pernafasan tidak mampu memenuhi metabolisme tubuh. (Staf pengajar ilmu kesehatan anak, 1985).
  • 4. • 1. Depresi Sistem saraf pusat. • 2. Kelainan neurologis primer. • 3. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks. • 4. Trauma. • 5. Penyakit akut paru.
  • 5. a. Tanda • Gagal nafas total • Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar/dirasakan. • Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela iga serta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi. • Adanya kesulitasn inflasi parudalam usaha memberikan ventilasi buatan
  • 6. • Gagal nafas parsial • Terdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Growing dan whizing. • Ada retraksi dada b. Gejala • Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2). • Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2 menurun)
  • 7. • Terdapat 2 mekanisme dasar yang mengakibatkan kegagalan pernafasan yaitu obstruksi saluran nafas dan konsolidasi atau kolaps alveolus. Apabila seorang anak menderita infeksi saluran nafas maka akan terjadi : • Sekresi trakeobronkial bertambah • Proses peradangan dan sumbatan jalan nafas • Aliran darah pulmonal bertambah • ‘metabolic rate’ bertambah
  • 8. • Akibat edema mukosa, lendir yang tebal dan spasme otot polos maka lumen saluran nafas berkurang dengan hebat. Hal ini mengakibatkan terperangkapnya udara dibagian distal sumbatan yang akan menyebabkan gangguan oksigenasi dan ventilasi. Gangguan difusi dan retensi CO2 menimbulkan hipoksemia dan hipercapnea, kedua hal ini disertai kerja pernafasan yang bertambah sehingga menimbulkan kelelahan dan timbulnya asidosis. Hipoksia dan hipercapnea akan menyebabkan ventilasi alveolus terganggu sehingga terjadi depresi pernafasan, bila berlanjut akan menyebabkan kegagalan pernafasan dan akirnya kematian.
  • 9. • Hipoksemia akan menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah pulmonal yang menyebabkan tahanan alveolus bertambah, akibatnya jantung akan bekerja lebih berat, beban jantung bertambah dan akirnya menyebabkan gagal jantung. • Akibat bertambahnya aliran darah paru, hipoksemia yang mengakibatkan permiabilitas kapiler bertambah, retensi CO2 yang mengakibatkan bronkokontriksi dan ‘metabolic rate’ yang bertambah, terjadinya edema paru. Dengan terjadinya edema paru juga terjadinya gangguan ventilasi dan oksigenisasi yang akhirnya dapat menimbulkan gagal nafas.