際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Galian tanah dan batu proyek highrise building
1. Bagaimana galian pada pekerjaan Highrise Building?
2. Metode apa saja yang dipakai proyek Highrise Building
dalam hal galian batu dan tanah?
3. Apa saja alat yang digunakan?
Pekerjaan galian adalah sebuah
proses pemindahan suatu bagian
permukaan tanah atau batu dari
satu lokasi ke lokasi lainnya, dan
akhirnya terbentuk sebuah
kondisi fisik permukaan tanah
yang baru.
(Sain & Quinby, 1996)
1. Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklasifikasi sebagai galian batu lunak, galian batu, galian
struktur, galian sumber bahan (borrow excavation).
2. Galian Batu Lunak harus mencakup galian pada batuan yang
mempunyai kuat tekan uniaksial 0,6 - 12,5 MPa ( 6 - 125
kg/cm2)
3. Galian batu harus mencakup galian bongkahan batu yang
mempunyai kuat tekan uniaksial > 12,5 MPa (> 125 kg/cm2)
Sumber: SIBIMA 2018. Spesifikasi Umum
Metodautamapekerjaan
struktur
Siteworks
Arah kerja
Konvensional
(Bottom-Up)
Modern
(Top-Down)Bekisting, pembesian,
pengecoran
Tempat pengecoran
Khusus Mass Concrete
KriteriaPerancangan
Basement
Kriteria Perencanaan
Basement
Bangunan yang ada di atas
Basement.
Profile Tanah.
Lingkungan Sekitar
Site Arrangement &Traffic Control
a. Kedalaman Galian
b. Cek stabilitas lereng
c. dinding penahan tanah
yang sementara
d. manuver alat berat
e. komposisi alat gali
f. Jalan kerja yang
g. Pemeliharaan
lingkungan sekitar
Metode Galian
Basement
Buttom-Up Top-Down
Metode pembangunan gedung
yang dimulai dari bawah sampai
ke atas
Metode pembangunan gedung
yang memulai pembangunan dari
atas ke bawah
Urutan Pengerjaan Metode Bottom-Up:
a. Penyiapan akses peralatan dan bahan
b. Penggalian tanah
c. Pembuatan pondasi
d. Pembuatan dinding penahan tanah (bila dibutuhkan)
e. Pembuatan lantai basement
f. Pembuatan kolom, balok, dan pelat lantai berulang
sampai ke lantai paling atas
Galian tanah dan batu proyek highrise building
1. Teknik Cut-Off : Penggalian seluruh
tanah secara langsung hingga ke
elevasi perencanaan basement yang
paling bawah.
2. Teknik Strutting Steel: Memberikan
tahanan struktural berupa
kerangka baja dari satu sisi tanah
menuju ke sisi tanah yang lain.
Tujuan Dewatering:
1. Menjaga agar dasar galian tetap
kering
2. Mencegah erosi buluh
3. Mencegah resiko sand boil.
4. Mencegah gaya uplift
5. Mencegah rembesan
6. Memperbaiki kestabilan tanah
7. Mencegah pengembungan
tanah
8. Memperbaiki karakteristik serta
kompaksi tanah.
9. Mengurangi tekanan lateral
 Excavator
 Alat serba guna yang dapat digunakan untuk menggali,
 memuat dan mengangkat material. Terutama digunakan
 untuk menggali parit-parit saluran air atau pipa (pipe line).
 Dengan penggantian kelengkapan tambahan (attachment).
 Alat ini dapat juga dipakai untuk memecah batu, mencabut
 tanggul, membongkar aspalan dan lain-lain.
 Konstruksi bagian atas dari alat, dimana medan berada,
 dapat berputar 360 derajat, sehingga memungkinkan alat
ini
 bekerja di tempat yang relatif sempit sekalipun.
 Pada pekerjaan basement excavator digunakan untuk
menggali tanah.
 Dump Truck
 Dump Truck adalah alat untuk mengangkut
(houling)
 berbagai jenis material, pada jarak tertentu, dari
lokasi
 pemuatan yang biasanya menggunakan Loader
atau
 Excavator, sampai ketempat
pembuangan/penimbunan,
 Dump Truk untuk pekerjaan konstruksi yang
pengoperasiannya
 melalui jalan umum biasanya kapasitasnya sekitar
12 sampai
 26 Ton. Akan tetapi yang menggunakan jalan
khusus proyek
 bisa menggunakan kapasitas yang lebih besar 30 -
40 Ton.
 Loader
 Wheel Loader adalah alat pemuat
beroda karet (ban),
 penggunaannya hampir sama
dengan Dozer Shovel.
 Perbedaannya terletak pada
landasan kerjanya, dimana
 landasan kerja untuk whell loader
relatif rata, kering dan kokoh.
 Dipergunakan terutama pada
pengoperasian yang dituntut
 agar tidak merusak landasan kerja
 Bulldozer

 Bulldozer adalah traktor beroda rantai, serba guna dan
 memiliki kemampuan traksi yang digunakan dorong,
 menggusur, mengurug dan sebagainya. Efisien untuk
 kondisi medan kerja yang berat sekalipun, seperti daerah
 berbukit, berbatu, berhutan dan sebagainya.
 Bulldozer mampu beroperasi pada tanah kering hingga
 lembab. Pada kondisi tanah yang sangat lunak (liat
 berlumpur), dapat menggunakan swamp bulldozer.
 Swamp bulldozer mampu beroperasi di daerah yang lunak
 sampai yang keras. Untuk daerah yang sangat sangat keras
 Bulldozer perlu dibantu dengan ripper dan alat garuk.
Grab type equipmentDrilling machine
Pompa DewateringHidraulic Hammer
Metode pelaksanaan Top-Down
a. Metode Boottom Up tidak cocok dipakai
untuk pekerjaan dengan terbatas dan di
lokasi pekerjaan yang sempit. Solusi
dari masalah ini adalah Metode Top
Down
b. Definisi Top-down penggunaan struktur
permamen internal sebagai dinding
penahan sementara, pengecoran
dilakukan dari atas ke bawah. Pelat
lantai atas dicor sebelum pelat lantai
bawah yang berfungsi sebagai rangka
penahan horizontal dari didnding ketiak
pelaksanaan galian dilakukan.
Urutan pekerjaan Top-down :
a. Buat dinding penahan biasanya dinding
diagfragma.
b. Pemancangan Tiang pondasi, Letakkan
kolom diatas tiang.
c. Laksanakan galian tanah tahap ke-1.
d. Cor pelat lantai basement-1 dengan bukaan
yang memungkinkan alat menggali level
bagian bawah dan mengeluarkan galian.
e. Galian tahap ke-2 , Cor pelat lantai
basement-2.
f. Lakukan pekerjaan yang sama sampai
dicapai kedalaman yang diinginkan.
g. Cor pleat pondasi, dan pekerjaan basement
selesai
h. Lanjutkan ke pekerjaan struktur atas.
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
1. Excavator.
2. Dump truck.
3. Bulldozer
4. Grabber
5. Mobile Crane
Method for Estimating System Stiffness for Excavation Support Walls
Metode untuk Memperkirakan Sistem Kekakuan Dinding Pendukung pada Penggalian
Oleh :
L. Sebastian Bryson, and David G. Zapata-Medina,
Latar belakang penelitian :
Pergerakan berlebihan yang disebabkan oleh penggalian merupakan keprihatinan utama
bagi sebagian besar proyek konstruksi bawah tanah di daerah perkotaan. Gerakan ini dapat
menyebabkan kerusakan yang signifikan pada struktur yang berdekatan. Ketika rata-rata
pengerjaan yang baik digunakan selama proses pemasangan sistem pendukung
penggalian, gerakan tanah sebagai akibatnya paling dipengaruhi oleh kekakuan sistem
pendukung. Oleh karena itu, memilih kekakuan yang paling tepat untuk sistem pendukung
penggalian sangat penting untuk meminimalkan kerusakan terkait penggalian pada
bangunan dan utilitas yang berdekatan.
息 2012 American Society of Civil Engineers
Metodology Penelitian :
1.Metodologi desain PLAXIS
2.Meneliti menggunakan grafik dari Clough et al.
(1989)
Hasil Penelitian:
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa rasio kekakuan
relatif baru dilakukan dengan baik dalam memprediksi
kekakuan lentur sistem pendukung dan deformasi
lateral yang diinduksi penggalian aktual dari sistem
pendukung riwayat pada kasus.
Kesimpulan :
Parameter baru ini menghubungkan kekuatan dan kekakuan tanah dengan kekakuan sistem
pendukung penggalian dan dikembangkan dari analisis parametrik komprehensif yang
menggabungkan analisis elemen hingga tiga dimensi sepenuhnya dari penggalian umum yang
secara realistis memodelkan geometri penggalian, penggalian. konfigurasi sistem pendukung, dan
aktivitas penggalian.
Kelemahan :
1. Analisis yang disajikan di sini menunjukkan bahwa Clough et al. (1989) faktor kekakuan sistem
tidak mewakili sifat sebenarnya dari penggalian dalam.
Kelebihan :
1. Kinerja metodologi yang diusulkan dievaluasi menggunakan beberapa riwayat kasus penggalian
yang dilaporkan di seluruh dunia dan dibandingkan dengan kinerja Clough et al. (1989) metode.
Performance of Large-Diameter Circular Diaphragm Walls in a Deep Excavation:
Case Study of Shanghai Tower.
Oleh :
Jian Jia, M.Jie-Qun Zhai, Ming-Guang Li, Lu-Lu Zhang, and Xiao-Lin Xie.
Latar belakang :
1. Untuk dapat memahami karakterisktik tekanan dan deformasi pada dinding
penahan berbentuk bulat dengan diameter yang cukup besar dengan galian yang
dalam.
2. Masih terbatasnya riset yang mempelajari perilaku dindinng penahan berbentuk
bulat.
息 2019 American Society of Civil Engineers.
a. Adanya kesulitan untuk dapat melihat gaya tekan dan gaya Tarik akibat
tidak terlihatnya kerusakan pada dinidng diagfragma selama masa
konstruksi.
b. Gaya-gaya asimetris dan gaya-gay yang bekerja ketebelan rangka
penahan diagfrgama bulat juga tidak dipelajari oleh peniliti sebelumnya.
c. Mempelajari semua gaya-gaya lateral yang terjadi termasuk tekanan
tanah lateral, tekanan air tanah yang berhubungan dengan proses
dewatering.
Metode pelaksanaan galian dan
pengamatan penelitian :
1. Untuk menghemat waktu pelaksanaan
dipakailah metode Top-down untuk
daerah podium dan Bottom-up untuk
daerah basement.
2. Urutan pekerjaan galian sbb:
Pekerjaan galian dilakukan secara bertahap, tanah dekat dinding dibuangan
sedangkan tanah dibagian dalam lingkaran dibiarkan agar berfungsi sebagai
ballast.
Distribusi tekanan lateral
Kesimpulan hasil Penelitian :
Berdasarkan Analisa pengukuran data tekanan, Jumlah tekanan lateral yang bekerja pada defklesi
dinding diafragma, gaya-gaya pada rangka, dan ketebalan rangka diafrgman bulat dan balok
melingkar dipelajari dan mmebrikan kesimpulan sbb:
1. Tekanan tanah lateral pada diafragma wall gaya eksentrisitasnya kecil.
2. Dewatering membantu dalam proses mengurangi tekanan tanah lateral.
3. Deformasi tidak terjadi pada ring balok, hal ini dikarenakan pengedalian tekanan lateral dengan
dewatering.
4. Ring Balok bekerja lebih kuat daripada diafragma wall hal ini disebakan pengecoran Ring balok
bersamaan dengan diafrgma wall.
5. Pengamatan pada ke 14 dinding diafragma yang berada di tanah lunak, dari pengamatn
berulang2 pada deformasi dinding dan ketebalan rangka dinding diusulakn dengan rumus
隆hmax=H 村 22.4R2=EA
Kelemahan :
1. Belum bisa memberikan berapa max deformasi yang
diijinkan.
2. Tidak menyebutkan persyaratan material Hoop pada
difragma
Kelebihan :
Memberikan informasi baru perilaku tekanan lateral pada
diafrgama wall bulat
1. Pekerjaan galian pada proyek Highrise Building adalah untuk melakukan
penggalian basement.
2. Metode yg digunakan proyek Highrise Building dalam hal galian batu dan
tanah adalah pekerjaan basement dengan metode Buttom-Up dan metode
Top-Down.
3. Alat yang digunakan untuk penggalian proyek Highrise Building adalah:
a. Excavator.
b. Dump truck.
c. Bulldozer
d. Grabber
e. Mobile Crane/Crawler crane
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Ad

Recommended

Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan
MOSES HADUN
Pondasi sumuran
Pondasi sumuran
Yessica Sihotang
PERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAP
Dyah Rahmawati
252350772 uji-pembebanan-statik-loading-test-ppt
252350772 uji-pembebanan-statik-loading-test-ppt
TYOWIBOWO1
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
muhamad ulul azmi
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
IMRA MORALDY
Data teknis
Data teknis
nugroho161
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
Shaleh Afif Hasibuan
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
trisna gallaran
Metode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptx
vanrubysyah1
Laporan prancangan struktur
Laporan prancangan struktur
Komang Satriawan
perhitungan-atap
perhitungan-atap
pratamadika3
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
marolop007
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Reski Aprilia
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Yusrizal Mahendra
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
Graham Atmadja
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
Mira Pemayun
Pelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalam
Ahmad Nur Ilham Yahya
2. pci girder
2. pci girder
Sari Baiti Syamsul
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
Penyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan beton
Achmat Nasrulloh
Penurunan pondasi
Penurunan pondasi
Andre Az
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
algifakhri bagus maulana
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
eidhy setiawan eidhy Edy
Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
antonius giovanni
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
wildan grenadi
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
dpibskanida
PEKERJAAN-BASEMENT.pdf
PEKERJAAN-BASEMENT.pdf
hendrakundrad1
Basement construction
Basement construction
Fathan Hanifi Mada Mahendra

More Related Content

What's hot (20)

Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
Shaleh Afif Hasibuan
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
trisna gallaran
Metode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptx
vanrubysyah1
Laporan prancangan struktur
Laporan prancangan struktur
Komang Satriawan
perhitungan-atap
perhitungan-atap
pratamadika3
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
marolop007
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Reski Aprilia
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Yusrizal Mahendra
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
Graham Atmadja
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
Mira Pemayun
Pelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalam
Ahmad Nur Ilham Yahya
2. pci girder
2. pci girder
Sari Baiti Syamsul
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
Penyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan beton
Achmat Nasrulloh
Penurunan pondasi
Penurunan pondasi
Andre Az
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
algifakhri bagus maulana
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
eidhy setiawan eidhy Edy
Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
antonius giovanni
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
wildan grenadi
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
dpibskanida
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
trisna gallaran
Metode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptx
vanrubysyah1
Laporan prancangan struktur
Laporan prancangan struktur
Komang Satriawan
perhitungan-atap
perhitungan-atap
pratamadika3
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
marolop007
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Reski Aprilia
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Yusrizal Mahendra
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
Graham Atmadja
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
Mira Pemayun
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
Penyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan beton
Achmat Nasrulloh
Penurunan pondasi
Penurunan pondasi
Andre Az
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
wildan grenadi
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
dpibskanida

Similar to Galian tanah dan batu proyek highrise building (20)

PEKERJAAN-BASEMENT.pdf
PEKERJAAN-BASEMENT.pdf
hendrakundrad1
Basement construction
Basement construction
Fathan Hanifi Mada Mahendra
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbah
infosanitasi
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
Ayu Fatimah Zahra
Konstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasi
FajarDewantoro5
Dewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipil
agungtri07
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
windahrd15
Kompetensi Bendungan ahli madya bangunan air.pptx
Kompetensi Bendungan ahli madya bangunan air.pptx
YanceLeonard
Kompetensi Bendungan ahli madya bangunan.pptx
Kompetensi Bendungan ahli madya bangunan.pptx
YanceLeonard
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
FitriHariyanti4
PPT Bangunan Air ahli madya bangunan air.pptx
PPT Bangunan Air ahli madya bangunan air.pptx
YanceLeonard
PPT Bangunan Air ahli madya bangunan air.pptx
PPT Bangunan Air ahli madya bangunan air.pptx
YanceLeonard
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
heny novi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
akramsaputra10
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
RAlfinSeptyaNugroho
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
yeremiakons
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
pakkamba
PPT SKK GEOTEKNIK PADA JEMBATAN YANG ADA DI DAERAH JAKARTA
PPT SKK GEOTEKNIK PADA JEMBATAN YANG ADA DI DAERAH JAKARTA
IMadeHrisikesaViveka
Pengoperasian kapal keruk
Pengoperasian kapal keruk
Rio Anggara
634255875-PPT-ASIH-WINARSIH-AHLI-MUDA-GEOTEKNIK.pptx
634255875-PPT-ASIH-WINARSIH-AHLI-MUDA-GEOTEKNIK.pptx
KurniadyPutra
PEKERJAAN-BASEMENT.pdf
PEKERJAAN-BASEMENT.pdf
hendrakundrad1
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbah
infosanitasi
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
Ayu Fatimah Zahra
Konstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasi
FajarDewantoro5
Dewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipil
agungtri07
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
windahrd15
Kompetensi Bendungan ahli madya bangunan air.pptx
Kompetensi Bendungan ahli madya bangunan air.pptx
YanceLeonard
Kompetensi Bendungan ahli madya bangunan.pptx
Kompetensi Bendungan ahli madya bangunan.pptx
YanceLeonard
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
FitriHariyanti4
PPT Bangunan Air ahli madya bangunan air.pptx
PPT Bangunan Air ahli madya bangunan air.pptx
YanceLeonard
PPT Bangunan Air ahli madya bangunan air.pptx
PPT Bangunan Air ahli madya bangunan air.pptx
YanceLeonard
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
heny novi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
akramsaputra10
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
RAlfinSeptyaNugroho
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
yeremiakons
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
pakkamba
PPT SKK GEOTEKNIK PADA JEMBATAN YANG ADA DI DAERAH JAKARTA
PPT SKK GEOTEKNIK PADA JEMBATAN YANG ADA DI DAERAH JAKARTA
IMadeHrisikesaViveka
Pengoperasian kapal keruk
Pengoperasian kapal keruk
Rio Anggara
634255875-PPT-ASIH-WINARSIH-AHLI-MUDA-GEOTEKNIK.pptx
634255875-PPT-ASIH-WINARSIH-AHLI-MUDA-GEOTEKNIK.pptx
KurniadyPutra
Ad

Recently uploaded (14)

693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
ReginaMardatillah1
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
setya1350
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
IchankIchal
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
MikeJoyful
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
AminMustofa16
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
adyapakaapatya2
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
sasuken798
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
MikeJoyful
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
JohanesDenggan1
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
Groupy -
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
AhmadZubairSultanJur
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
christopernkunku25
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
ReginaMardatillah1
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
setya1350
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
IchankIchal
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
MikeJoyful
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
AminMustofa16
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
adyapakaapatya2
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
sasuken798
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
MikeJoyful
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
JohanesDenggan1
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
Groupy -
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
AhmadZubairSultanJur
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
christopernkunku25
Ad

Galian tanah dan batu proyek highrise building

  • 2. 1. Bagaimana galian pada pekerjaan Highrise Building? 2. Metode apa saja yang dipakai proyek Highrise Building dalam hal galian batu dan tanah? 3. Apa saja alat yang digunakan?
  • 3. Pekerjaan galian adalah sebuah proses pemindahan suatu bagian permukaan tanah atau batu dari satu lokasi ke lokasi lainnya, dan akhirnya terbentuk sebuah kondisi fisik permukaan tanah yang baru. (Sain & Quinby, 1996)
  • 4. 1. Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagai galian batu lunak, galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation). 2. Galian Batu Lunak harus mencakup galian pada batuan yang mempunyai kuat tekan uniaksial 0,6 - 12,5 MPa ( 6 - 125 kg/cm2) 3. Galian batu harus mencakup galian bongkahan batu yang mempunyai kuat tekan uniaksial > 12,5 MPa (> 125 kg/cm2) Sumber: SIBIMA 2018. Spesifikasi Umum
  • 6. KriteriaPerancangan Basement Kriteria Perencanaan Basement Bangunan yang ada di atas Basement. Profile Tanah. Lingkungan Sekitar
  • 7. Site Arrangement &Traffic Control a. Kedalaman Galian b. Cek stabilitas lereng c. dinding penahan tanah yang sementara d. manuver alat berat e. komposisi alat gali f. Jalan kerja yang g. Pemeliharaan lingkungan sekitar
  • 8. Metode Galian Basement Buttom-Up Top-Down Metode pembangunan gedung yang dimulai dari bawah sampai ke atas Metode pembangunan gedung yang memulai pembangunan dari atas ke bawah
  • 9. Urutan Pengerjaan Metode Bottom-Up: a. Penyiapan akses peralatan dan bahan b. Penggalian tanah c. Pembuatan pondasi d. Pembuatan dinding penahan tanah (bila dibutuhkan) e. Pembuatan lantai basement f. Pembuatan kolom, balok, dan pelat lantai berulang sampai ke lantai paling atas
  • 11. 1. Teknik Cut-Off : Penggalian seluruh tanah secara langsung hingga ke elevasi perencanaan basement yang paling bawah. 2. Teknik Strutting Steel: Memberikan tahanan struktural berupa kerangka baja dari satu sisi tanah menuju ke sisi tanah yang lain.
  • 12. Tujuan Dewatering: 1. Menjaga agar dasar galian tetap kering 2. Mencegah erosi buluh 3. Mencegah resiko sand boil. 4. Mencegah gaya uplift 5. Mencegah rembesan 6. Memperbaiki kestabilan tanah 7. Mencegah pengembungan tanah 8. Memperbaiki karakteristik serta kompaksi tanah. 9. Mengurangi tekanan lateral
  • 13. Excavator Alat serba guna yang dapat digunakan untuk menggali, memuat dan mengangkat material. Terutama digunakan untuk menggali parit-parit saluran air atau pipa (pipe line). Dengan penggantian kelengkapan tambahan (attachment). Alat ini dapat juga dipakai untuk memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspalan dan lain-lain. Konstruksi bagian atas dari alat, dimana medan berada, dapat berputar 360 derajat, sehingga memungkinkan alat ini bekerja di tempat yang relatif sempit sekalipun. Pada pekerjaan basement excavator digunakan untuk menggali tanah.
  • 14. Dump Truck Dump Truck adalah alat untuk mengangkut (houling) berbagai jenis material, pada jarak tertentu, dari lokasi pemuatan yang biasanya menggunakan Loader atau Excavator, sampai ketempat pembuangan/penimbunan, Dump Truk untuk pekerjaan konstruksi yang pengoperasiannya melalui jalan umum biasanya kapasitasnya sekitar 12 sampai 26 Ton. Akan tetapi yang menggunakan jalan khusus proyek bisa menggunakan kapasitas yang lebih besar 30 - 40 Ton.
  • 15. Loader Wheel Loader adalah alat pemuat beroda karet (ban), penggunaannya hampir sama dengan Dozer Shovel. Perbedaannya terletak pada landasan kerjanya, dimana landasan kerja untuk whell loader relatif rata, kering dan kokoh. Dipergunakan terutama pada pengoperasian yang dituntut agar tidak merusak landasan kerja
  • 16. Bulldozer Bulldozer adalah traktor beroda rantai, serba guna dan memiliki kemampuan traksi yang digunakan dorong, menggusur, mengurug dan sebagainya. Efisien untuk kondisi medan kerja yang berat sekalipun, seperti daerah berbukit, berbatu, berhutan dan sebagainya. Bulldozer mampu beroperasi pada tanah kering hingga lembab. Pada kondisi tanah yang sangat lunak (liat berlumpur), dapat menggunakan swamp bulldozer. Swamp bulldozer mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai yang keras. Untuk daerah yang sangat sangat keras Bulldozer perlu dibantu dengan ripper dan alat garuk.
  • 19. Metode pelaksanaan Top-Down a. Metode Boottom Up tidak cocok dipakai untuk pekerjaan dengan terbatas dan di lokasi pekerjaan yang sempit. Solusi dari masalah ini adalah Metode Top Down b. Definisi Top-down penggunaan struktur permamen internal sebagai dinding penahan sementara, pengecoran dilakukan dari atas ke bawah. Pelat lantai atas dicor sebelum pelat lantai bawah yang berfungsi sebagai rangka penahan horizontal dari didnding ketiak pelaksanaan galian dilakukan.
  • 20. Urutan pekerjaan Top-down : a. Buat dinding penahan biasanya dinding diagfragma. b. Pemancangan Tiang pondasi, Letakkan kolom diatas tiang. c. Laksanakan galian tanah tahap ke-1. d. Cor pelat lantai basement-1 dengan bukaan yang memungkinkan alat menggali level bagian bawah dan mengeluarkan galian. e. Galian tahap ke-2 , Cor pelat lantai basement-2. f. Lakukan pekerjaan yang sama sampai dicapai kedalaman yang diinginkan. g. Cor pleat pondasi, dan pekerjaan basement selesai h. Lanjutkan ke pekerjaan struktur atas.
  • 24. 1. Excavator. 2. Dump truck. 3. Bulldozer 4. Grabber 5. Mobile Crane
  • 25. Method for Estimating System Stiffness for Excavation Support Walls Metode untuk Memperkirakan Sistem Kekakuan Dinding Pendukung pada Penggalian Oleh : L. Sebastian Bryson, and David G. Zapata-Medina, Latar belakang penelitian : Pergerakan berlebihan yang disebabkan oleh penggalian merupakan keprihatinan utama bagi sebagian besar proyek konstruksi bawah tanah di daerah perkotaan. Gerakan ini dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada struktur yang berdekatan. Ketika rata-rata pengerjaan yang baik digunakan selama proses pemasangan sistem pendukung penggalian, gerakan tanah sebagai akibatnya paling dipengaruhi oleh kekakuan sistem pendukung. Oleh karena itu, memilih kekakuan yang paling tepat untuk sistem pendukung penggalian sangat penting untuk meminimalkan kerusakan terkait penggalian pada bangunan dan utilitas yang berdekatan. 息 2012 American Society of Civil Engineers
  • 26. Metodology Penelitian : 1.Metodologi desain PLAXIS 2.Meneliti menggunakan grafik dari Clough et al. (1989) Hasil Penelitian: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa rasio kekakuan relatif baru dilakukan dengan baik dalam memprediksi kekakuan lentur sistem pendukung dan deformasi lateral yang diinduksi penggalian aktual dari sistem pendukung riwayat pada kasus.
  • 27. Kesimpulan : Parameter baru ini menghubungkan kekuatan dan kekakuan tanah dengan kekakuan sistem pendukung penggalian dan dikembangkan dari analisis parametrik komprehensif yang menggabungkan analisis elemen hingga tiga dimensi sepenuhnya dari penggalian umum yang secara realistis memodelkan geometri penggalian, penggalian. konfigurasi sistem pendukung, dan aktivitas penggalian. Kelemahan : 1. Analisis yang disajikan di sini menunjukkan bahwa Clough et al. (1989) faktor kekakuan sistem tidak mewakili sifat sebenarnya dari penggalian dalam. Kelebihan : 1. Kinerja metodologi yang diusulkan dievaluasi menggunakan beberapa riwayat kasus penggalian yang dilaporkan di seluruh dunia dan dibandingkan dengan kinerja Clough et al. (1989) metode.
  • 28. Performance of Large-Diameter Circular Diaphragm Walls in a Deep Excavation: Case Study of Shanghai Tower. Oleh : Jian Jia, M.Jie-Qun Zhai, Ming-Guang Li, Lu-Lu Zhang, and Xiao-Lin Xie. Latar belakang : 1. Untuk dapat memahami karakterisktik tekanan dan deformasi pada dinding penahan berbentuk bulat dengan diameter yang cukup besar dengan galian yang dalam. 2. Masih terbatasnya riset yang mempelajari perilaku dindinng penahan berbentuk bulat. 息 2019 American Society of Civil Engineers.
  • 29. a. Adanya kesulitan untuk dapat melihat gaya tekan dan gaya Tarik akibat tidak terlihatnya kerusakan pada dinidng diagfragma selama masa konstruksi. b. Gaya-gaya asimetris dan gaya-gay yang bekerja ketebelan rangka penahan diagfrgama bulat juga tidak dipelajari oleh peniliti sebelumnya. c. Mempelajari semua gaya-gaya lateral yang terjadi termasuk tekanan tanah lateral, tekanan air tanah yang berhubungan dengan proses dewatering.
  • 30. Metode pelaksanaan galian dan pengamatan penelitian : 1. Untuk menghemat waktu pelaksanaan dipakailah metode Top-down untuk daerah podium dan Bottom-up untuk daerah basement. 2. Urutan pekerjaan galian sbb:
  • 31. Pekerjaan galian dilakukan secara bertahap, tanah dekat dinding dibuangan sedangkan tanah dibagian dalam lingkaran dibiarkan agar berfungsi sebagai ballast.
  • 33. Kesimpulan hasil Penelitian : Berdasarkan Analisa pengukuran data tekanan, Jumlah tekanan lateral yang bekerja pada defklesi dinding diafragma, gaya-gaya pada rangka, dan ketebalan rangka diafrgman bulat dan balok melingkar dipelajari dan mmebrikan kesimpulan sbb: 1. Tekanan tanah lateral pada diafragma wall gaya eksentrisitasnya kecil. 2. Dewatering membantu dalam proses mengurangi tekanan tanah lateral. 3. Deformasi tidak terjadi pada ring balok, hal ini dikarenakan pengedalian tekanan lateral dengan dewatering. 4. Ring Balok bekerja lebih kuat daripada diafragma wall hal ini disebakan pengecoran Ring balok bersamaan dengan diafrgma wall. 5. Pengamatan pada ke 14 dinding diafragma yang berada di tanah lunak, dari pengamatn berulang2 pada deformasi dinding dan ketebalan rangka dinding diusulakn dengan rumus 隆hmax=H 村 22.4R2=EA
  • 34. Kelemahan : 1. Belum bisa memberikan berapa max deformasi yang diijinkan. 2. Tidak menyebutkan persyaratan material Hoop pada difragma Kelebihan : Memberikan informasi baru perilaku tekanan lateral pada diafrgama wall bulat
  • 35. 1. Pekerjaan galian pada proyek Highrise Building adalah untuk melakukan penggalian basement. 2. Metode yg digunakan proyek Highrise Building dalam hal galian batu dan tanah adalah pekerjaan basement dengan metode Buttom-Up dan metode Top-Down. 3. Alat yang digunakan untuk penggalian proyek Highrise Building adalah: a. Excavator. b. Dump truck. c. Bulldozer d. Grabber e. Mobile Crane/Crawler crane