ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Gangguan Motorik
Pada Stroke
Study Club Neuromuskuler Poltekkes
Surakarta
Pendahulua
n
Pada dasarnya fungsi saraf pusat menerima input sensoris, memproses/
mengintegrasikan dan pada akhirnya meresponnya dalam bentuk output
motoris
Jika input sensoris terganggu maka output motoris juga akan terganggu
Kesesuaian output motoris bergantung pada kesesuaian input sensoris
Kontraksi otot merupakan output motoris
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
Hirarki Motor Control
Gerakan sebagai output
motoris
Kontraksi otot (output motoris) pada segmental level menghasilkan gerakan
sederhana disebut sebagai spinal reflex
Kontraksi otot (output motoris) pada projection level (sistem pyramid &
extrapyramid) menghasilkan gerakan kompleks untuk melakukan aktivitas fungsional
Kontraksi otot juga dapat dihasilkan dari batang otak (brainstem) dan spinal cord,
mempunyai sifat tidak disadari/tidak diperintah/ otomatis (unconscious/ involunter)
Kontraksi otot dapat dihasilkan dari perintah korteks otak besar, mempunyai sifat
disadari (conscious/volunteer)
Output motoris pada projection
level
Output motoris yang
berasal dari korteks
otak besar disebut
sebagai sistem
pyramidal
Output motoris yang
berasal dari batang
otak (brainstem)
disebut sebagai sistem
extrapyramidal
Pyramidal &
Extrapyramidal
Pada pasien stroke
terjadi gangguan output
motoris pada level apa?
(precommand,
projection, segmental)
Terjadi gangguan
output motoris pada
sistem pyramidal atau
sistem extrapyramidal?
Gangguan pada sistem pyramidal
yakni pada traktus lateral
corticospinal yang berfungsi
untuk kontraksi otot distal tubuh
dalam melakukan gerakan
terampil (fractionated movement)
Gangguan pada sistem
extrapyramidal yakni peningkatan
aktivitas reticulospinal (pars
pons) dan vestibulospinal karena
hilangnya kontrol inhibisi dari
corticoreticular
Reticulospinal (pars pons) dan
vestibulospinal berfungsi
memfasilitasi tonus otot anti
gravity (fleksor ekstremitas atas
dan ekstensor ekstremitas bawah)
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
Tanda negative UMN
(hemiparesis)
Hemiparesis yakni
menurunnya daya
kontraksi otot /
melemahnya kekuatan
otot pada salah satu sisi
tubuh
Khususnya pada otot
bagian distal ekstremitas
atas dalam melakukan
gerakan terampil (lateral
corticospinal)
Tanda Positif UMN (hipertonus &
spastisitas)
Meningkatnya aktivitas
reticulospinal (pars pons)
dan vestibulospinal
mengakibatkan
peningkatan arkus reflex
spinal
Peningkatan arkus reflex
spinal mengakibatkan
hipertonus dan spastisitas
pada otot antigravity
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
Gangguan output
motoris
Kedua hal ini praktis menganggu gerakan, baik gerakan dasar, keseimbangan,
gerakan kompleks dalam melakukan aktivitas keseharian
Terjadi kelemahan otot (tanda negative UMN) dan peningkatan arkus reflex spinal
ditandai dengan hipertonus & spastisitas (tanda positif UMN)
Gangguan pada projection level mengakibatkan gangguan gerak volunteer/
disadari/diperintah korteks dan peningkatan arkus reflex akibat disinhibisi RST &
VST
Gangguan pada
otot
Pada dasarnya otot
memiliki 4 sifat fisiologis
(irritabilitas/eksitabilitas
, kontraktilitas,
ekstensibilitas dan
elastisitas)
Adanya gangguan pada
projection level
mengakibatkan ke 4 sifat
fisiologis otot terganggu
Tentukan sifat fisiologis
apa yang terganggu?
Pola sinergis
otot
Sehingga pola normal sinergis otot menjadi pola abnormal sinergis
Kerusakan CST pada stroke mengakibatkan keterlibatan traktus
descending lain menjadi dominan sebagai bentuk kompensasi
Pada orang sehat CST dominan melakukan kontrol gerakan disadari
Pola sinergis dideskripsikan sebagai pola coactivation atau reciprocal
activation yang terjadi selama pergerakan
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
Apa tindakan fisioterapi terhadap gangguan tersebut? (projection level, segmental,
efektor)
Gangguan pada efektor otot (positif & negative UMN)
Selanjutnya diikuti gangguan pada segmental level (spinal) berupa peningkatan
arkus reflex spinal ditunjukkan dengan hipertonus, spastisitas, hiperrefleks
Gangguan terjadi pada suprasipnal yakni pada projection level
Intervensi
Fisioterapi
Latihan menggunakan robotic & VR
Latihan berjalan & aktivitas keseharian
Latihan gerak fungsional dasar & keseimbangan
Functional Electrical Stimulation (FES)
Latihan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation
Penguluran otot (stretching)
Latihan gerak aktif didepan cermin
Sekian &
Terimakasih

More Related Content

Gangguan Motorik Pada stroke.pptx

  • 1. Gangguan Motorik Pada Stroke Study Club Neuromuskuler Poltekkes Surakarta
  • 2. Pendahulua n Pada dasarnya fungsi saraf pusat menerima input sensoris, memproses/ mengintegrasikan dan pada akhirnya meresponnya dalam bentuk output motoris Jika input sensoris terganggu maka output motoris juga akan terganggu Kesesuaian output motoris bergantung pada kesesuaian input sensoris Kontraksi otot merupakan output motoris
  • 5. Gerakan sebagai output motoris Kontraksi otot (output motoris) pada segmental level menghasilkan gerakan sederhana disebut sebagai spinal reflex Kontraksi otot (output motoris) pada projection level (sistem pyramid & extrapyramid) menghasilkan gerakan kompleks untuk melakukan aktivitas fungsional Kontraksi otot juga dapat dihasilkan dari batang otak (brainstem) dan spinal cord, mempunyai sifat tidak disadari/tidak diperintah/ otomatis (unconscious/ involunter) Kontraksi otot dapat dihasilkan dari perintah korteks otak besar, mempunyai sifat disadari (conscious/volunteer)
  • 6. Output motoris pada projection level Output motoris yang berasal dari korteks otak besar disebut sebagai sistem pyramidal Output motoris yang berasal dari batang otak (brainstem) disebut sebagai sistem extrapyramidal
  • 8. Pada pasien stroke terjadi gangguan output motoris pada level apa? (precommand, projection, segmental) Terjadi gangguan output motoris pada sistem pyramidal atau sistem extrapyramidal?
  • 9. Gangguan pada sistem pyramidal yakni pada traktus lateral corticospinal yang berfungsi untuk kontraksi otot distal tubuh dalam melakukan gerakan terampil (fractionated movement) Gangguan pada sistem extrapyramidal yakni peningkatan aktivitas reticulospinal (pars pons) dan vestibulospinal karena hilangnya kontrol inhibisi dari corticoreticular Reticulospinal (pars pons) dan vestibulospinal berfungsi memfasilitasi tonus otot anti gravity (fleksor ekstremitas atas dan ekstensor ekstremitas bawah)
  • 11. Tanda negative UMN (hemiparesis) Hemiparesis yakni menurunnya daya kontraksi otot / melemahnya kekuatan otot pada salah satu sisi tubuh Khususnya pada otot bagian distal ekstremitas atas dalam melakukan gerakan terampil (lateral corticospinal)
  • 12. Tanda Positif UMN (hipertonus & spastisitas) Meningkatnya aktivitas reticulospinal (pars pons) dan vestibulospinal mengakibatkan peningkatan arkus reflex spinal Peningkatan arkus reflex spinal mengakibatkan hipertonus dan spastisitas pada otot antigravity
  • 14. Gangguan output motoris Kedua hal ini praktis menganggu gerakan, baik gerakan dasar, keseimbangan, gerakan kompleks dalam melakukan aktivitas keseharian Terjadi kelemahan otot (tanda negative UMN) dan peningkatan arkus reflex spinal ditandai dengan hipertonus & spastisitas (tanda positif UMN) Gangguan pada projection level mengakibatkan gangguan gerak volunteer/ disadari/diperintah korteks dan peningkatan arkus reflex akibat disinhibisi RST & VST
  • 15. Gangguan pada otot Pada dasarnya otot memiliki 4 sifat fisiologis (irritabilitas/eksitabilitas , kontraktilitas, ekstensibilitas dan elastisitas) Adanya gangguan pada projection level mengakibatkan ke 4 sifat fisiologis otot terganggu Tentukan sifat fisiologis apa yang terganggu?
  • 16. Pola sinergis otot Sehingga pola normal sinergis otot menjadi pola abnormal sinergis Kerusakan CST pada stroke mengakibatkan keterlibatan traktus descending lain menjadi dominan sebagai bentuk kompensasi Pada orang sehat CST dominan melakukan kontrol gerakan disadari Pola sinergis dideskripsikan sebagai pola coactivation atau reciprocal activation yang terjadi selama pergerakan
  • 21. Apa tindakan fisioterapi terhadap gangguan tersebut? (projection level, segmental, efektor) Gangguan pada efektor otot (positif & negative UMN) Selanjutnya diikuti gangguan pada segmental level (spinal) berupa peningkatan arkus reflex spinal ditunjukkan dengan hipertonus, spastisitas, hiperrefleks Gangguan terjadi pada suprasipnal yakni pada projection level
  • 22. Intervensi Fisioterapi Latihan menggunakan robotic & VR Latihan berjalan & aktivitas keseharian Latihan gerak fungsional dasar & keseimbangan Functional Electrical Stimulation (FES) Latihan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation Penguluran otot (stretching) Latihan gerak aktif didepan cermin