Macam-macam gas beracun, dampak bagi kesehatan, pencegahan serta penanggulangannya.
1 of 20
Downloaded 45 times
More Related Content
GAS BERACUN
1. GAS BERACUN
KELOMPOK 4
PERMATA LASYAWATI BARUS
RADEN OPELINA LUMBANBATU
RAFIKA RATU ERNANDA POHAN
RAMADANI SAFITRI
RATI JULIANTI SIREGAR
RINI AFRIANTI
RISKA RAMADHANI
SALEHA
SANTA MELANIA SINAGA
SARAYA SALSABILA
2. Gas Beracun
APD dari Gas
Beracun
Pecegahan Terhirup
dan Pencemaran Gas
Beracun
Penanggulangan
Terhirup dan
Pencemaran Gas
Beracun
Perbedaan Gas
dengan Uap
Beberapa Gas
Beracun
3. • Uap : adalah istilah teknis untuk uap air, fase gas dari air,
yang terbentuk ketika air mendidih. Secara teknis uap
tidak terlihat dan tidak dapat dilihat, namun, dalam
bahasa umum sering merujuk pada kabut, yang terlihat
tetesan air ketika diembunkan.
• Gas merupakan wujud benda yang pada temperatur
kamar sudah berupa gas.
Perbedaan Gas dan Uap
4. GAS
BERACUN
Karbon monoksida (CO)
Karbon dioksida (CO2)
Nitrogen dioksida (NO2) dan Ozone (O3)
Hidrocarbon (HC)
Sulfur dioksida (SO2) & Sulfur trioksida
(SO3)
Amonia (NH3)
Metan (CH4)
Klorin (Cl2)
5. • Karbon monoksida adalah gas yang tak berwarna, tak
berbau, dan tak berasa.
• Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak
sempurna dari senyawa karbon
• Apabila gas CO darah (HbCO) cukup tinggi, maka akan
mulai terjadi gejala antara lain pusing kepala (HbCO
10%), mual dan sesak nafas (HbCO 20%), gangguan
penglihatan dan konsentrasi menurun (HbCO 30%) tidak
sadar, koma (HbCO 40-50%) dan apabila berlanjut akan
dapat menyebabkan kematian.
1. Karbon monoksida (CO)
6. • Karbon dioksida (CO2) atau dikenal juga asam arang
adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen
yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon.
• Apabila jumlah CO2 meningkat melebihi batas normal
akan menjadi racun untuk tubuh dengan cara memblok
aliran oksigen di pembuluh darah ke sel atau jaringan
• Jumlah CO2 lebih banyak dari pada oksigen pada suatu
ruangan tertutup seperti dalam mobil dapat menyebabkan
kematian
2. Karbon dioksida (CO2)
7. • Kedua gas ini bersifat iritan, yaitu dapat
menyebabkan iritasi terhadap selaput lendir alat
pernafasan, mata dan dapat pula menyebabkan
iritasi kulit
3. Nitrogen Dioksida (NO2)
dan Ozone (O3)
8. • Gas ini mempunyai sifat carsinogenic yaitu
dapat memicu terjadinya kanker, terutama
kanker darah.
4. HidroCarbon (HC)
9. • Sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) merupakan
gas beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan oleh
gunung berapi dan pemrosesan industri
• Efek terhadap kesehatan, akan mengganggu alat pernafasan
mata dan paru-paru.
• Efek terhadap mata adalah terjadinya iritasi pada mata yang
menyebabkan keluarnya air mata dan mata menjadi memerah
dan terasa pedas.
• Efek terhadap lingkungan dapat dilihat pada atmosfer. Apabila
kadar di atmosfer cukup tinggi dan ada hujan maka
kemungkinan akan terjadi hujan asam yang bersifat local.
• Pada kondisi kelembaban udara tinggi maka gas SO2 akan
bersifat korosif terhadap cat gedung.
5. Sulfur dioksida (SO2) dan
sulfur trioksida (SO3)
10. • Amonia adalah senyawa yang dapat merusak
kesehatan.
• Menghirup senyawa ini pada konsentrasi tinggi
dapat menyebabkan pembengkakan saluran
pernafasan dan sesak nafas.
• Terkena amonia pada konsentrasi 0.5% (v/v)
selama 30 menit dapat menyebabkan kebutaan.
6. Amonia (NH3)
11. • Merupakan senyawa organik paling kecil dengan
reaktifitas yang tidak terlalu tinggi
• Tidak memiliki sifat sebagai racun, namun dapat bersifat
asfiksian (menggantikan oksigen) sehingga dalam
konsentrasi tinggi di udara terutama dalam gedung dapat
menyebabkan kematian.
• Keracunan metana terjadi bila senyawa tersebut
tercampur dalam minuman
• Dalam jumlah sangat kecil dapat menyebabkan kebutaan.
7. Metan (CH4)
12. • Lebih dikenal sebagai senyawa pemutih yang berupa
padatan atau cairan
• Nama klorin sebetulnya adalah Cl2 yang berbentuk gas.
• Bahaya dari gas klorin disebabkan sifatnya yang mudah
beraksi dengan air membentuk asam klorida.
8. Klorin (Cl2)
13. • Memakai alat pelindung pernafasan.
• Penanaman tumbuhan atau pepohonan di sekitar kita.
• Pemasangan beberapa ventilasi di ruangan agar sirkulasi
udara lancar.
• Memasang filter yang dipergunakan dalam ruangan. Ini
dimaksudkan untuk menangkap gas dari sumbernya dan
dari udara luar ruangan.
Pencegahan Terhirup &
Pencemaran oleh Gas
Beracun
16. • Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan
padat yang dapat menyerap polutan.
Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan
antara lain karbon aktif dan silikat.
Adsorben mempunyai daya kejenuhan
sehingga selalu diperlukan pergantian,
bersifat disposal (sekali pakai buang) atau
dibersihkan kemudian dipakai kembali.
Absorbsi
17. Mempergunakan proses oksidasi panas
untuk menghancurkan gas hidrokarbon
yang terdapat didalam polutan. Hasil
pembakaran berupa (CO2) dan (H2O). Alat
pembakarannya adalah Burner dengan
berbagai tipe dan temperaturnya adalah
1200o—1400o F
Pembakaran
18. • Banyak dipergunakan pada emisi golongan
Nitrogen dan golongan Be-lerang. Biasanya cara
kerja ini merupakan kombinasi dengan cara -
cara lain, hanya dalam pembersihan polutan
udara dengan reaksi kimia yang dominan.
Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya
dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang akan
bereaksi kimia dengan Nox dan membentuk
bahan padat yang mengendap.
Reaksi Kimia
19. • Beberapa gas beracun adalah CO, CO2, SO2, SO3, NH3,
CH4,Cl2, NO2, O3, HC.
• Gas Beracun dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan,
mata dan kulit. Juga dapat menyebabkan kebutaan, kanker dan
dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan kematian.
• Untuk melindungi diri dari gas beracun adalah dengan
menggunakan masker khusus gas beracun yaitu Respirator.
• Penanggulangan pencemaran udara akibat gas beracun dapat
dilakukan dengan metode Absorbsi, Pembakaran dan Reaksi
Kimia
KESIMPULAN