ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
GAS BERACUN 
KELOMPOK 4 
PERMATA LASYAWATI BARUS 
RADEN OPELINA LUMBANBATU 
RAFIKA RATU ERNANDA POHAN 
RAMADANI SAFITRI 
RATI JULIANTI SIREGAR 
RINI AFRIANTI 
RISKA RAMADHANI 
SALEHA 
SANTA MELANIA SINAGA 
SARAYA SALSABILA
Gas Beracun 
APD dari Gas 
Beracun 
Pecegahan Terhirup 
dan Pencemaran Gas 
Beracun 
Penanggulangan 
Terhirup dan 
Pencemaran Gas 
Beracun 
Perbedaan Gas 
dengan Uap 
Beberapa Gas 
Beracun
• Uap : adalah istilah teknis untuk uap air, fase gas dari air, 
yang terbentuk ketika air mendidih. Secara teknis uap 
tidak terlihat dan tidak dapat dilihat, namun, dalam 
bahasa umum sering merujuk pada kabut, yang terlihat 
tetesan air ketika diembunkan. 
• Gas merupakan wujud benda yang pada temperatur 
kamar sudah berupa gas. 
Perbedaan Gas dan Uap
GAS 
BERACUN 
Karbon monoksida (CO) 
Karbon dioksida (CO2) 
Nitrogen dioksida (NO2) dan Ozone (O3) 
Hidrocarbon (HC) 
Sulfur dioksida (SO2) & Sulfur trioksida 
(SO3) 
Amonia (NH3) 
Metan (CH4) 
Klorin (Cl2)
• Karbon monoksida adalah gas yang tak berwarna, tak 
berbau, dan tak berasa. 
• Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak 
sempurna dari senyawa karbon 
• Apabila gas CO darah (HbCO) cukup tinggi, maka akan 
mulai terjadi gejala antara lain pusing kepala (HbCO 
10%), mual dan sesak nafas (HbCO 20%), gangguan 
penglihatan dan konsentrasi menurun (HbCO 30%) tidak 
sadar, koma (HbCO 40-50%) dan apabila berlanjut akan 
dapat menyebabkan kematian. 
1. Karbon monoksida (CO)
• Karbon dioksida (CO2) atau dikenal juga asam arang 
adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen 
yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. 
• Apabila jumlah CO2 meningkat melebihi batas normal 
akan menjadi racun untuk tubuh dengan cara memblok 
aliran oksigen di pembuluh darah ke sel atau jaringan 
• Jumlah CO2 lebih banyak dari pada oksigen pada suatu 
ruangan tertutup seperti dalam mobil dapat menyebabkan 
kematian 
2. Karbon dioksida (CO2)
• Kedua gas ini bersifat iritan, yaitu dapat 
menyebabkan iritasi terhadap selaput lendir alat 
pernafasan, mata dan dapat pula menyebabkan 
iritasi kulit 
3. Nitrogen Dioksida (NO2) 
dan Ozone (O3)
• Gas ini mempunyai sifat carsinogenic yaitu 
dapat memicu terjadinya kanker, terutama 
kanker darah. 
4. HidroCarbon (HC)
• Sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) merupakan 
gas beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan oleh 
gunung berapi dan pemrosesan industri 
• Efek terhadap kesehatan, akan mengganggu alat pernafasan 
mata dan paru-paru. 
• Efek terhadap mata adalah terjadinya iritasi pada mata yang 
menyebabkan keluarnya air mata dan mata menjadi memerah 
dan terasa pedas. 
• Efek terhadap lingkungan dapat dilihat pada atmosfer. Apabila 
kadar di atmosfer cukup tinggi dan ada hujan maka 
kemungkinan akan terjadi hujan asam yang bersifat local. 
• Pada kondisi kelembaban udara tinggi maka gas SO2 akan 
bersifat korosif terhadap cat gedung. 
5. Sulfur dioksida (SO2) dan 
sulfur trioksida (SO3)
• Amonia adalah senyawa yang dapat merusak 
kesehatan. 
• Menghirup senyawa ini pada konsentrasi tinggi 
dapat menyebabkan pembengkakan saluran 
pernafasan dan sesak nafas. 
• Terkena amonia pada konsentrasi 0.5% (v/v) 
selama 30 menit dapat menyebabkan kebutaan. 
6. Amonia (NH3)
• Merupakan senyawa organik paling kecil dengan 
reaktifitas yang tidak terlalu tinggi 
• Tidak memiliki sifat sebagai racun, namun dapat bersifat 
asfiksian (menggantikan oksigen) sehingga dalam 
konsentrasi tinggi di udara terutama dalam gedung dapat 
menyebabkan kematian. 
• Keracunan metana terjadi bila senyawa tersebut 
tercampur dalam minuman 
• Dalam jumlah sangat kecil dapat menyebabkan kebutaan. 
7. Metan (CH4)
• Lebih dikenal sebagai senyawa pemutih yang berupa 
padatan atau cairan 
• Nama klorin sebetulnya adalah Cl2 yang berbentuk gas. 
• Bahaya dari gas klorin disebabkan sifatnya yang mudah 
beraksi dengan air membentuk asam klorida. 
8. Klorin (Cl2)
• Memakai alat pelindung pernafasan. 
• Penanaman tumbuhan atau pepohonan di sekitar kita. 
• Pemasangan beberapa ventilasi di ruangan agar sirkulasi 
udara lancar. 
• Memasang filter yang dipergunakan dalam ruangan. Ini 
dimaksudkan untuk menangkap gas dari sumbernya dan 
dari udara luar ruangan. 
Pencegahan Terhirup & 
Pencemaran oleh Gas 
Beracun
Alat Pelindung Diri dari 
Gas Beracun
•Absorbsi 
•Pembakaran 
•Reaksi Kimia 
Penanggulangan 
Pencemaran Udara
• Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan 
padat yang dapat menyerap polutan. 
Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan 
antara lain karbon aktif dan silikat. 
Adsorben mempunyai daya kejenuhan 
sehingga selalu diperlukan pergantian, 
bersifat disposal (sekali pakai buang) atau 
dibersihkan kemudian dipakai kembali. 
Absorbsi
Mempergunakan proses oksidasi panas 
untuk menghancurkan gas hidrokarbon 
yang terdapat didalam polutan. Hasil 
pembakaran berupa (CO2) dan (H2O). Alat 
pembakarannya adalah Burner dengan 
berbagai tipe dan temperaturnya adalah 
1200o—1400o F 
Pembakaran
• Banyak dipergunakan pada emisi golongan 
Nitrogen dan golongan Be-lerang. Biasanya cara 
kerja ini merupakan kombinasi dengan cara - 
cara lain, hanya dalam pembersihan polutan 
udara dengan reaksi kimia yang dominan. 
Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya 
dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang akan 
bereaksi kimia dengan Nox dan membentuk 
bahan padat yang mengendap. 
Reaksi Kimia
• Beberapa gas beracun adalah CO, CO2, SO2, SO3, NH3, 
CH4,Cl2, NO2, O3, HC. 
• Gas Beracun dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, 
mata dan kulit. Juga dapat menyebabkan kebutaan, kanker dan 
dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan kematian. 
• Untuk melindungi diri dari gas beracun adalah dengan 
menggunakan masker khusus gas beracun yaitu Respirator. 
• Penanggulangan pencemaran udara akibat gas beracun dapat 
dilakukan dengan metode Absorbsi, Pembakaran dan Reaksi 
Kimia 
KESIMPULAN
GAS BERACUN

More Related Content

GAS BERACUN

  • 1. GAS BERACUN KELOMPOK 4 PERMATA LASYAWATI BARUS RADEN OPELINA LUMBANBATU RAFIKA RATU ERNANDA POHAN RAMADANI SAFITRI RATI JULIANTI SIREGAR RINI AFRIANTI RISKA RAMADHANI SALEHA SANTA MELANIA SINAGA SARAYA SALSABILA
  • 2. Gas Beracun APD dari Gas Beracun Pecegahan Terhirup dan Pencemaran Gas Beracun Penanggulangan Terhirup dan Pencemaran Gas Beracun Perbedaan Gas dengan Uap Beberapa Gas Beracun
  • 3. • Uap : adalah istilah teknis untuk uap air, fase gas dari air, yang terbentuk ketika air mendidih. Secara teknis uap tidak terlihat dan tidak dapat dilihat, namun, dalam bahasa umum sering merujuk pada kabut, yang terlihat tetesan air ketika diembunkan. • Gas merupakan wujud benda yang pada temperatur kamar sudah berupa gas. Perbedaan Gas dan Uap
  • 4. GAS BERACUN Karbon monoksida (CO) Karbon dioksida (CO2) Nitrogen dioksida (NO2) dan Ozone (O3) Hidrocarbon (HC) Sulfur dioksida (SO2) & Sulfur trioksida (SO3) Amonia (NH3) Metan (CH4) Klorin (Cl2)
  • 5. • Karbon monoksida adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. • Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon • Apabila gas CO darah (HbCO) cukup tinggi, maka akan mulai terjadi gejala antara lain pusing kepala (HbCO 10%), mual dan sesak nafas (HbCO 20%), gangguan penglihatan dan konsentrasi menurun (HbCO 30%) tidak sadar, koma (HbCO 40-50%) dan apabila berlanjut akan dapat menyebabkan kematian. 1. Karbon monoksida (CO)
  • 6. • Karbon dioksida (CO2) atau dikenal juga asam arang adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. • Apabila jumlah CO2 meningkat melebihi batas normal akan menjadi racun untuk tubuh dengan cara memblok aliran oksigen di pembuluh darah ke sel atau jaringan • Jumlah CO2 lebih banyak dari pada oksigen pada suatu ruangan tertutup seperti dalam mobil dapat menyebabkan kematian 2. Karbon dioksida (CO2)
  • 7. • Kedua gas ini bersifat iritan, yaitu dapat menyebabkan iritasi terhadap selaput lendir alat pernafasan, mata dan dapat pula menyebabkan iritasi kulit 3. Nitrogen Dioksida (NO2) dan Ozone (O3)
  • 8. • Gas ini mempunyai sifat carsinogenic yaitu dapat memicu terjadinya kanker, terutama kanker darah. 4. HidroCarbon (HC)
  • 9. • Sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) merupakan gas beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan oleh gunung berapi dan pemrosesan industri • Efek terhadap kesehatan, akan mengganggu alat pernafasan mata dan paru-paru. • Efek terhadap mata adalah terjadinya iritasi pada mata yang menyebabkan keluarnya air mata dan mata menjadi memerah dan terasa pedas. • Efek terhadap lingkungan dapat dilihat pada atmosfer. Apabila kadar di atmosfer cukup tinggi dan ada hujan maka kemungkinan akan terjadi hujan asam yang bersifat local. • Pada kondisi kelembaban udara tinggi maka gas SO2 akan bersifat korosif terhadap cat gedung. 5. Sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3)
  • 10. • Amonia adalah senyawa yang dapat merusak kesehatan. • Menghirup senyawa ini pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pembengkakan saluran pernafasan dan sesak nafas. • Terkena amonia pada konsentrasi 0.5% (v/v) selama 30 menit dapat menyebabkan kebutaan. 6. Amonia (NH3)
  • 11. • Merupakan senyawa organik paling kecil dengan reaktifitas yang tidak terlalu tinggi • Tidak memiliki sifat sebagai racun, namun dapat bersifat asfiksian (menggantikan oksigen) sehingga dalam konsentrasi tinggi di udara terutama dalam gedung dapat menyebabkan kematian. • Keracunan metana terjadi bila senyawa tersebut tercampur dalam minuman • Dalam jumlah sangat kecil dapat menyebabkan kebutaan. 7. Metan (CH4)
  • 12. • Lebih dikenal sebagai senyawa pemutih yang berupa padatan atau cairan • Nama klorin sebetulnya adalah Cl2 yang berbentuk gas. • Bahaya dari gas klorin disebabkan sifatnya yang mudah beraksi dengan air membentuk asam klorida. 8. Klorin (Cl2)
  • 13. • Memakai alat pelindung pernafasan. • Penanaman tumbuhan atau pepohonan di sekitar kita. • Pemasangan beberapa ventilasi di ruangan agar sirkulasi udara lancar. • Memasang filter yang dipergunakan dalam ruangan. Ini dimaksudkan untuk menangkap gas dari sumbernya dan dari udara luar ruangan. Pencegahan Terhirup & Pencemaran oleh Gas Beracun
  • 14. Alat Pelindung Diri dari Gas Beracun
  • 15. •Absorbsi •Pembakaran •Reaksi Kimia Penanggulangan Pencemaran Udara
  • 16. • Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan antara lain karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan pergantian, bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan kemudian dipakai kembali. Absorbsi
  • 17. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat didalam polutan. Hasil pembakaran berupa (CO2) dan (H2O). Alat pembakarannya adalah Burner dengan berbagai tipe dan temperaturnya adalah 1200o—1400o F Pembakaran
  • 18. • Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan golongan Be-lerang. Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi dengan cara - cara lain, hanya dalam pembersihan polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan. Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang akan bereaksi kimia dengan Nox dan membentuk bahan padat yang mengendap. Reaksi Kimia
  • 19. • Beberapa gas beracun adalah CO, CO2, SO2, SO3, NH3, CH4,Cl2, NO2, O3, HC. • Gas Beracun dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, mata dan kulit. Juga dapat menyebabkan kebutaan, kanker dan dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan kematian. • Untuk melindungi diri dari gas beracun adalah dengan menggunakan masker khusus gas beracun yaitu Respirator. • Penanggulangan pencemaran udara akibat gas beracun dapat dilakukan dengan metode Absorbsi, Pembakaran dan Reaksi Kimia KESIMPULAN