Gawat janin merupakan kondisi yang membahayakan bagi ibu dan janin yang disebabkan oleh hipoksia. Diagnosis dapat dilakukan melalui pengenalan tanda klinis, mekoneum hijau kental, pemantauan denyut jantung janin, atau pemeriksaan pH darah janin. Penting bagi tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien sesuai prosedur standar.
2. Kondisi hipoksia pada janin dimana bila tidak
dilakukan penyelamatan akan berakibat buruk
yaitu menyebabkan kerusakan atau kematian
janin jika tidak diatasi secepatnya atau janin
tidak secepatnya dilahirkan.1
Salah satu penyebab mortalitas perinatal yang
menonjol adalah masalah hipoksia intra uterin.
Angka mortalitas perinatal Indonesia masih
jauh diatas rata-rata negara maju, yaitu 60
170 : < 10 per 1.000 kelahiran hidup.2
Adanya cara untuk mengetahui tingkat
hipoksia pada gawat janin akan sangat
berguna untuk menyelamatkan janin.3
3. Gawat janin menunjukkan hipoksia pada
janin. Keadaan tersebut dapat terjadi
baik pada antepartum maupun
intrapartum. 2
= Kelainan pada fetus akibat gangguan
oksigenasi dan atau nutrisi yang bisa
bersifat akut (prolaps tali pusat), sub akut
(kontraksi uterus yang terlalu kuat) atau
kronik (plasenta insufisiensi).4
4. Menurut Perhimpunan Kedokteran Fetomaternal
Indonesia4
Ibu : hipotensi atau syok yang disebabkan oleh
apapun, penyakit kardiovaskuler,anemia, penyakit
pernafasan, malnutrisi, asidosis dan dehidrasi.
Uterus : kontraksi uterus yang telalu kuat atau terlalu
lama, degenerasi vaskuler.
Plasenta : degenerasi vaskuler, hipoplasi plasenta.
Tali pusat : kompresi tali pusat.
Fetus : infeksi, malformasi dan lain-lain.
5. 1. Wanita hamil usia > 35 tahun
2. Wanita dengan riwayat:
Bayi lahir mati
Pertumbuhan janin terhambat
Oligohidramnion atau polihidramnion
Kehamilan ganda/ gemelli
Sensitasi rhesus
Hipertensi
Diabetes dan penyakit-penyakit kronis
lainnya
Berkurangnya gerakan janin
Kehamilan serotinus
6. Gawat janin sebelum persalinan (antepartum)4
bersifat kronik, berkaitan dengan fungsi plasenta yang menurun
atau bayi sendiri yang sakit
Pasien gagal dalam pertambahan berat badan dan uterus
tidak bertambah besar, uterus yang lebih kecil daripada umur
kehamilan
Faktor predisposisi meliputi penyakit hipertensi, diabetes mellitus,
penyakit jantung, postmaturitas, malnutrisi ibu dan anemia.
Gawat janin selama persalinan (intrapartum)4
menunjukkan hipoksia janin.
Tanpa oksigen yang adekuat, denyut jantung janin kehilangan
variabilitas dasarnya dan menunjukkan deselerasi lanjut pada
kontraksi uterus.
indikator gawat janin yang pertama :: perubahan dalam pola
denyut jantung janin (bradikardia, takikardia, tidak adanya
variabilitas, atau deselerasi lanjut)
7. Insufisiensi uteroplasenter akut:
Aktivitas uterus yang
berlebihan, hipertonik uterus,
dapat dihubungkan dengan
pemberian oksitosin.
Hipotensi ibu, anestesi
epidural, kompresi vena kava,
posisi terlentang, perdarahan
ibu.
Solusio plasenta, abrupsio
Plasenta previa dengan
perdarahan
Kompresi (penekanan) tali
pusat
Anestesi blok paraservikal
Insufisiensi uteroplasenter
kronik :
Penyakit hipertensi
Diabetes mellitus
Isoimunisasi Rh
Postmaturitas atau
dismaturitas
8. GEJALA
berkurangnya gerakan janin
TANDA
Mekonium kental berwarna hijau terdapat di
cairan ketuban pada letak kepala
Takikardi / bradikardi /iregularitas dari denyut
jantung janin dilakukan pemantauan
menggunakan kardiotokografi
Asidosis janin dengan cara mengambil
sampel darah janin.
10. Mekonium dianggap signifikan bila berwarna hijau tua
kehitaman dan kental indikasi perlunya persalinan yang
lebih cepat dan penanganan mekonium pada saluran napas
neonatus untuk mencegah aspirasi mekonium.
3 teori yang untuk menjelaskan tentang keluarnya mekonium:
Sebagai respons terhadap hipoksia
Mekonium merupakan tanda maturasi yang normal dari
traktus gastrointestinal di bawah pengaruh persarafan
yang mempersarafinya
Stimulasi vagal dari terjepitnya tali pusat dan gerakan
peristalsis yang meningkat.
Komponen mekonium (garam empedu dan enzim-enzim )
menyebabkan komplikasi serius bila terinhalasi atau teraspirasi
oleh janin, sindrom aspirasi mekonium (obstruksi jalan
nafas, kehilangan surfaktan paru, pneumonitis kimia)
11. Dalam buku acuan nasional pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal memberikan penilaian
terhadap denyut jantung janin sbb:
1. Denyut jantung janin normal dapat melambat
sewaktu his, dan segera kembali normal setelah
relaksasi.
2. Denyut jantung lambat yaitu kurang dari 100 kali per
menit saat tidak ada his, menunjukan adanya gawat
janin.
3. Denyut jantung cepat yaitu lebih dari 180 kali per
menit yang disertai takikardi ibu karena ibu demam,
efek obat, hipertensi atau amnionitis. Jika denyut
jantung ibu normal, denyut jantung janin cepat
sebaiknya dianggap sebagai tanda gawat janin.8
12. Alat elektronik yang digunakan untuk
tujuan memantau atau mendeteksi
adanya gangguan yang berkaitan
dengan hipoksia janin dalam rahim.
Pemantauan dilakukan melalui
penilaian pola denyut jantung janin
dalam hubungan dengan adanya
kontraksi ataupun aktivitas janin
dalam rahim.
Pemeriksaan standar rutin untuk
menentukan kesejahteraan janin.
Pengukuran eksternal
Pengukuran internal
13. Mempunyai hubungan erat dengan tingkat asidosis
janin
Pengambilan darah janin harus dilakukan di luar his
dan sebaiknya ibu dalam posisi tidur miring.
Darah diambil sebanyak 0,25 ml kemudian dilakukan
pemeriksaan pH, PCO2 dan PO2.
Indikasi pemeriksaan darah janin adalah :
1. Deselerasi lambat berulang
2. Deselerasi variable memanjang
3. Mekonium pada presentasi kepala
4. Hipertensi pada ibu
5. Osilasi dengan variabilitas yang
menyempit.
15. Prinsip-prinsip umum:2
Bebaskan setiap kompresi tali pusat
Perbaiki aliran darah uteroplasenter
Menilai apakah persalinan dapat
berlangsung normal atau kelahiran segera
merupakan indikasi.
Rencana kelahiran (pervaginam atau
perabdominam) didasarkan pada faktor-
faktor etiologi, kondisi janin, riwayat obstetrik
pasien dan jalannya persalinan.
16. Menurut American College of obstetricians and
Gynecologist (ACOG)7
Reposisi ibu
Pemeriksaan per vaginam, untuk melihat apakah
ada prolaps tali pusat
Koreksi hipotensi maternal
Monitoring Denyut jantung janin
Okxigenasi Ibu
Keseimbangan asam basa.
Pengisapan mekonium pada BBL
Pemberian tokolitik
Amnioinfusion
17. Gawat janin merupakan suatu keadaan yang
membahayakan bagi ibu dan janin.
Penting untuk mengenali tanda-tanda gawat
janin sedini mungkin. Diagnosis dari gawat janin
dapat berupa berupa pengenalan tanda dan
gejala , adanya mekoneum hijau kental,
monitoring denyut jantung janin ataupun
dengan pemeriksaan pH darah kulit kepala
janin.
Penting bagi tenaga medis untuk memahami
dan menangani pasien dengan gawat janin
sesuai prosedur yang berlaku.