ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
GEOMERTRI 2
KELOMPOK VII
ABBAS
JUMRIA
MAR¡¯ATUL JADIDA FITRI
SULTAN SUTRISMAT
Dua buah garis dikatakan sejajar kedua garis
tersebut terletak pada satu bidang datar yang
tidak akan berpotongan meskipun diperpanjang
tanpa batas.
Dua buah garis l dan m adalah sejajar atau ditulis l m.
m
l
?KEUNIKAN KEPARALELAN?TEOREMA 1
? TEOREMA 1
Diberikan 2 garis dan sebuah
transversal. Jika kedua garis tersebut
paralel maka setiap pasang sudut
berseberangan dalamnya kongruen.
Bukti:
Perhatikan ilustrasi berikut ini.
Terdapat setidaknya 1 garis L'1 melalui P, yang
mana sudut berseberangan dalamnya kongruen.
Berdasarkan Teorema 3 pada bab sebelumnya,
diperoleh L'1 ¡¬ L'2. Karena setidaknya terdapat
sepasang garis yang paralel, diperoleh L'
1 = L1.
Maka 1 2. Q.E.D.
1
2. Q.E.D.
? TEOREMA 2
Diberikan 2 garis dan sebuah transversal. Jika
kedua garis tersebut paralel, maka setiap pasang
sudut korespondensinya kongruen.
? TEOREMA 3
Pada setiap segitiga ABC, maka:
Bukti:
Perhatikan ilustrasi berikut.
Maka
Berdasarkan teorema 1
Sehingga
?TEOREMA 4
Sudut-sudut lancip pada segitiga siku-siku
merupakan sudut yang saling komplementer.
? TEOREMA 5
Setiap segiempat saccheri adalah persegi.
Sebuah segiempat ABCD dinamakan segiempat
Saccheri, apabila kaki dan apabila
?DAB ?ABC dengan m(?DAB )= 90, sisi
dinamakan alas, sisi dinamakan sisi atas, sisi
dan sisi dinamakan kaki ?C dan ?D
dinamakan sudut atas.
Untuk setiap segitiga, ukuran dari sudut eksterior
adalah jumlah dari ukuran 2 sudut interiornya.
D C
BA
? TEOREMA 6
D
E
A
BF C G
J
Telah diketahui bahwa jumlah ukuran sudut-sudut
dalam segitiga adalah . Perhatikan ABC pada
Gambar di atas, m ABC + (m BAC + m ACB) = .
Di samping itu ABC dan ABF saling suplemen
(berpelurus), atau m ABC + m ABF =
Dengan demikian m ABC + (m BAC + m ACB) =
mABC + mABF sehingga diperoleh kesimpulan
m ABF = m BAC + m ACB
? TEOREMA 7
Pada sebuah bidang, tiap 2 garis paralel terhadap
garis ketiga adalah paralel satu sama lain
? TEOREMA 8
Jika sebuah transversal tegak lurus pada salah satu
garis paralel, maka garis tersebut tegak lurus pada
garis lainnya
? TEOREMA 9
Diagonal membagi jajargenjang menjadi 2 segitiga
yang saling kongruen.
Misalkan jajar genjang PQRS dan diagonal-
diagonalnya saling berpotongan di titik T. Oleh titik
T diagonal PR terbagi dua menjadi PT dan RT,
sedangkan diagonal QS terbagi dua menjadi TQ dan
TS.
P Q
R S
T
? TEOREMA 10
Pada jajargenjang, setiap pasang sisi yang
berlawanan kongruen
TEOREMA 11
Diagonal-diagonal pada jajargenjang saling
berpotongan
? TEOREMA 12
Setiap trapesium merupakan segiempat konveks
A B
C D
Diberikan dua garis: L dan L¡¯pada bidang yang
sama, maka dapat didefinisikan sebuah proyeksi
vertical dari L ke L'. Fungsi f : L L' dibawah pemetaan
titik P pada L terdapat korespondensi P' = f(P) tegak
lurus dari P ke L'.
? TEOREMA 1
Setiap proyeksi paralel adalah korespondensi 1-1
Bukti:
Perhatikan ilustrasi berikut
Diberikan fungsi f : L L' proyeksi L pada L¡¯ dengan
arah T. Misal g merupakan proyeksi L¡¯ pada L pada
arah T. Dengan jelas g merupakan aksi kebalikan
dari f; yaitu jika P = g(P'), maka P' = F(P).
Sehingga f memiliki invers
f-1 = g : L' L.
Sehingga f berkorespondensi 1-1. Q.E.D
? TEOREMA 2
Proyeksi paralel mengakibatkan keantaraan
? TEOREMA 3
Proyeksi paralel mengakibatkan kekongruenan
Hadi Raden Muhammad. 2011. Catatan Kuliah Sistem
Geometri. Universitas Pendidikan Indonesia.
Bahan Ajar Geometri Kapita Selekta
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MAT
EMATIKA/ENDANG_MULYANA/Kapita_Selekta_Mat_
1/BahanAjar_Geometri_Kapsel_1.pdf
Geometri 2

More Related Content

Geometri 2

  • 2. Dua buah garis dikatakan sejajar kedua garis tersebut terletak pada satu bidang datar yang tidak akan berpotongan meskipun diperpanjang tanpa batas. Dua buah garis l dan m adalah sejajar atau ditulis l m. m l
  • 3. ?KEUNIKAN KEPARALELAN?TEOREMA 1 ? TEOREMA 1 Diberikan 2 garis dan sebuah transversal. Jika kedua garis tersebut paralel maka setiap pasang sudut berseberangan dalamnya kongruen. Bukti: Perhatikan ilustrasi berikut ini.
  • 4. Terdapat setidaknya 1 garis L'1 melalui P, yang mana sudut berseberangan dalamnya kongruen. Berdasarkan Teorema 3 pada bab sebelumnya, diperoleh L'1 ¡¬ L'2. Karena setidaknya terdapat sepasang garis yang paralel, diperoleh L' 1 = L1. Maka 1 2. Q.E.D. 1 2. Q.E.D.
  • 5. ? TEOREMA 2 Diberikan 2 garis dan sebuah transversal. Jika kedua garis tersebut paralel, maka setiap pasang sudut korespondensinya kongruen. ? TEOREMA 3 Pada setiap segitiga ABC, maka:
  • 7. Berdasarkan teorema 1 Sehingga ?TEOREMA 4 Sudut-sudut lancip pada segitiga siku-siku merupakan sudut yang saling komplementer.
  • 8. ? TEOREMA 5 Setiap segiempat saccheri adalah persegi. Sebuah segiempat ABCD dinamakan segiempat Saccheri, apabila kaki dan apabila ?DAB ?ABC dengan m(?DAB )= 90, sisi dinamakan alas, sisi dinamakan sisi atas, sisi dan sisi dinamakan kaki ?C dan ?D dinamakan sudut atas.
  • 9. Untuk setiap segitiga, ukuran dari sudut eksterior adalah jumlah dari ukuran 2 sudut interiornya. D C BA ? TEOREMA 6
  • 11. Telah diketahui bahwa jumlah ukuran sudut-sudut dalam segitiga adalah . Perhatikan ABC pada Gambar di atas, m ABC + (m BAC + m ACB) = . Di samping itu ABC dan ABF saling suplemen (berpelurus), atau m ABC + m ABF = Dengan demikian m ABC + (m BAC + m ACB) = mABC + mABF sehingga diperoleh kesimpulan m ABF = m BAC + m ACB
  • 12. ? TEOREMA 7 Pada sebuah bidang, tiap 2 garis paralel terhadap garis ketiga adalah paralel satu sama lain ? TEOREMA 8 Jika sebuah transversal tegak lurus pada salah satu garis paralel, maka garis tersebut tegak lurus pada garis lainnya
  • 13. ? TEOREMA 9 Diagonal membagi jajargenjang menjadi 2 segitiga yang saling kongruen. Misalkan jajar genjang PQRS dan diagonal- diagonalnya saling berpotongan di titik T. Oleh titik T diagonal PR terbagi dua menjadi PT dan RT, sedangkan diagonal QS terbagi dua menjadi TQ dan TS.
  • 15. ? TEOREMA 10 Pada jajargenjang, setiap pasang sisi yang berlawanan kongruen TEOREMA 11 Diagonal-diagonal pada jajargenjang saling berpotongan
  • 16. ? TEOREMA 12 Setiap trapesium merupakan segiempat konveks A B C D
  • 17. Diberikan dua garis: L dan L¡¯pada bidang yang sama, maka dapat didefinisikan sebuah proyeksi vertical dari L ke L'. Fungsi f : L L' dibawah pemetaan titik P pada L terdapat korespondensi P' = f(P) tegak lurus dari P ke L'.
  • 18. ? TEOREMA 1 Setiap proyeksi paralel adalah korespondensi 1-1 Bukti: Perhatikan ilustrasi berikut
  • 19. Diberikan fungsi f : L L' proyeksi L pada L¡¯ dengan arah T. Misal g merupakan proyeksi L¡¯ pada L pada arah T. Dengan jelas g merupakan aksi kebalikan dari f; yaitu jika P = g(P'), maka P' = F(P). Sehingga f memiliki invers f-1 = g : L' L. Sehingga f berkorespondensi 1-1. Q.E.D
  • 20. ? TEOREMA 2 Proyeksi paralel mengakibatkan keantaraan ? TEOREMA 3 Proyeksi paralel mengakibatkan kekongruenan
  • 21. Hadi Raden Muhammad. 2011. Catatan Kuliah Sistem Geometri. Universitas Pendidikan Indonesia. Bahan Ajar Geometri Kapita Selekta http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MAT EMATIKA/ENDANG_MULYANA/Kapita_Selekta_Mat_ 1/BahanAjar_Geometri_Kapsel_1.pdf