Ginjal berbentuk seperti biji kacang dengan lekukan di dalam. Terdiri dari korteks dan medulla, serta memiliki arteri, vena, ureter, dan pelvis renalis. Ginjal berfungsi untuk ekskresi melalui pembentukan urin di nefron.
1 of 5
Downloaded 70 times
More Related Content
Ginjal 1
1. BAB II
SISTEM EKSKRESI
MENGAMATI ANATOMI MAKROSKOPIS GINJAL MAMALIA
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bagian luar ginjal diselaputi jaringan ikat padat yang membentuk kapsula
renalis. Ginjal mendapat suplai darah dari arteri renalis yang kemudian bercabang-
cabang menjadi glomerulus. Glomerulus dan tubulus ginjal menyusun nefron
(nephron) yang berperan sebagai unit fungsional terkecil dalam pembentukan
urin. Kapsula bowman dari glomerulus merupakan tempat filtrasi darah, kemudian
cairan hasil filtrasi (ultrafiltrat) melewati tubulus ginjal dan akhirnya terbentuk
urin. Glomerulus dan tubulus paling banyak terdapat pada bagian korteks renalis.
Ginjal merupakann organ ekskresi terpenting melalui pembentukan air kencing
(urin). Air kencing ditampung pada pelvis renalis dan dikeluarkan lewat ureter
menuju ke vesica urinaria. Pengamatan struktur anatomi makroskopis ginjal
mamalia (kambing) merupakan dasar memahami fungsi fisiologi ginjal.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
B.1. Tujuan Kegiatan
1. mengamati struktur anatomi makroskopis ginjal mamalia (kambing)
B.2. Kompetensi Khusus
1. dapat melakukan pengamatan struktur anatomi makroskopis ginjal mamalia
(kambing).
2. dapat menerangkan bagian-bagian ginjal mamalia (kambing).
C. DASAR TEORI
Ginjal berbentuk seperti kacang pada beberapa spesies hewan Mamalia
seperti: kambing.paling luar diselubungi oleh jaringan ikat tipis yang disebut
kapsula renalis. Ginjal dapat dibedakan menjadi bagian korteks yakni bagian
sebelah luar warnanya coklat agak terang dan medulla yaitu lapisan sebelah dalam
warnanya agak gelap. Ginjal mempunyai bagian cekungan yang disebut hilum.
Pada hilum terdapat bundle saraf, arteri renalis, vena renalis, dan ureter. Ginjal
memperoleh suplai darah dari aorta abdominalis yang bercabang menjdi arteri
renalis, arteri interlobaris, arteri arcuata, arteri interlobularis, arteriole aferen,
glomerulus, arteriole eferen, kapiler peritubuler, vena interlobularis, vena arcuata,
vena interlobularis, vena renalis. Ginjal selain berfungsi sebagai alat ekskresi juga
berperan menghasilkan hormone seperti: rennin-angiotensin, erythropoietin, dan
mengubah provitamin D menjadi bentuk akti (vitamin D).
2. Unit structural dan fungsional ginjal dalam pembentukan urin adalah
nefron. Nefron dapat dibedakan menjadi glomerulus dan tubulus. Nefron
pembuluh yaitu arteriole eferen, glomerulus, arteriole eferen, dan kapiler
peritubuler. Nepron epitel yaitu kapsula bowman, tubulus convulatus distal dan
tubulus colectivus. Proses pembentukann urin meliputi: filtrasi glomeruler,
reabsorbsi tubuler dan sekresi tubuler.
D. METODE PRAKTIKUM
D.1. Jenis Kegiatan: Observasi
D.2. Obyek Pengamatan: Ginjal Kambing
D.3. Bahan dan Alat
Bak paraffin
Skalpel
Pinset
Klem
Penusuk
Gunting
Ginjal kambing segar
D.4. Cara Kerja
- Mengamatai struktur anatomi bagian luar ginjal
- Mengamati bagian dalam ginjal yang meliputi:
Arteri renalis
Vena renalis
Ureter
Pelvis renalis
Kapsula ginjal
Calyx mayor
Calyx minor
Papila renalis
Piramida renalis
Korteks
Medulla
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Hasil
Pembahasan
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium
(retroperitoneal), didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus
abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor) di bawah hati dan limpa. Di
bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar
suprarenal). Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal pada
orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-
kira sebesar kepalan tangan manusia dewasa. Berat kedua ginjal kurang dari 1%
berat seluruh tubuh atau kurang lebih beratnya antara 120-150 gram.
4. Bentuknya seperti biji kacang, dengan lekukan yang menghadap ke dalam.
Jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal
kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal wanita.
Ginjal kanan biasanya terletak sedikit ke bawah dibandingkan ginjal kiri untuk
memberi tempat lobus hepatis dexter yang besar. Ginjal dipertahankan dalam
posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Kedua ginjal dibungkus oleh dua
lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam
guncangan.
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa,
terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna coklat gelap, dan medulla
renalis di bagian dalam yang berwarna coklat lebih terang dibandingkan cortex.
Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak
kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut
papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu
masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis
berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi
dua atau tiga kaliks renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi
dua atau tiga kaliks renalis minores. Medulla terbagi menjadi bagian segitiga yang
disebut piramid. Piramid-piramid tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan
tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila atau
apeks dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari
kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul.
F. KESIMPULAN
berdasarkan praktikum kali ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ginjal Bentuknya seperti biji kacang, dengan lekukan yang menghadap ke
dalam. Jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar
dari ginjal.
2. Bagian-bagian ginjal meliputi
Arteri renalis
Vena renalis
Ureter
Pelvis renalis
Kapsula ginjal
Calyx mayor
Calyx minor
Papila renalis
Piramida renalis
Korteks
5. Medulla
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi II. Jakarta: EGC
Nurcahyo, Heru. 2012. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Dasar. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC
Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: