1. Dokumen ini membahas tentang hubungan antara gizi dan produktivitas kerja. Faktor-faktor seperti jenis pekerjaan, tenaga kerja, dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi gizi dan produktivitas.
2. Dianjurkan menyediakan makanan bergizi dan fasilitas istirahat yang memadai untuk pekerja agar dapat meningkatkan produktivitas kerja.
1 of 31
Downloaded 21 times
More Related Content
Gizi pekerja kesjaor
1. Agus Sri Wardoyo
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Materi disampaikan dalam rangka Pertemuan Kesehatan Kerja Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur
2. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor
produksi, setara dengan faktor produksi
lain seperti :
modal , waktu , ketrampilan
Peningkatan produktifitas kerja akan
menguntung kan
3. Gizi Kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga
kerja untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai
dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya atau
ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat
tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan
taraf kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai
tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang
setinggi-tingginya.
4. Penyakit Gizi Kerja merupakan penyakit gizi
sebagai akibat kerja ataupun ada hubungan
dengan kerja.
5. Pengelolaan makan bagi tenaga kerja
adalah suatu rangkaian kegiatan penyediaan
makan bagi tenaga kerja di perusahaan
yang dimulai dari rencana perencanaan
menu hingga peyajiannya dengan
memperhatikan kecukupan kalori dan zat
gizi, pemilihan jenis dan bahan makanan,
santasi tempat pengolahan dan tempat
penyajian, waktu dan teknis penyajian bagi
tenaga kerja.
6. Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan
hari esok harus lebih baik dari hari ini atau
perbandingan antara output (keluaran / jumlah
yang dihasilkan) dengan input (masukan / setiap
sumber daya yang digunakan).
7. 1. Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang
merupakan suatu beban kerja.
2. Faktor tenaga kerja, yang meliputi
ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil,
menyusui, kebiasaan makan yang kurang
baik, tingkat kesehatan karena tingginya
penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri pada
alat pencernaan, kesejahteraan tinggi tanpa
perhatian gizi, mengakibatkan terjadinya salah
gizi biasanya dalam bentuk over nutrisi,
disiplin, motivasi dan dedikasi.
8. 3.Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan,
yang meliputi fisik, kimia, biologi, fisiologi
(ergonomi) dan psikologi
9. 1. Ukuran tubuh (tinggi dan berat badan)
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Kegiatan sehari hari
5. Kondisi tubuh tertentu (wanita hamil dan
menyusui)
6. Lingkungan kerja
10. Tuttle Hubert, 1960 membuktikan bhw
pekerja yg makan pagi sebelum bekerja
memperoleh hasil kerja >28% drpd yg
tidak makan pagi
Karyadi & Basta, 1973 meneliti buruh
pembuat jalan di 3 area di Jawa : buruh
yg anemia sedang & berat;
penampilan hasil test Harvard step tes
buruk
11. Penelitian di perkebunan karet
menunjukkan bhw penyadap karet yg
anemia mengumpulkan karet < 19%
dibanding yang tidak anemia dan
membersihkan area < 20 % dibanding
yang tidak anemia
Setelah diberi intervensi tablet besi,
jumlah latex yg dpt dikumpulkan
pekerja yang semula anemia sama
dengan yang tidak anemia
12. Penelitian di India 1974 menunjukkan
hubungan antara hasil kerja dengan kadar
Hb
Penelitian di atas dilakukan pada laki-laki
Penelitian di Kenya pada pemetik teh
(perempuan) ada hubungan antara kadar Hb
dan LILA dg prod. Kerja
Penelitian di Sri Lanka (Edgerton,1979)
menunjukkan bhw suplementasi Fe pada
pemetik teh (perempuan) setelah 1 bulan
meningkatkan kadar Hb dan prod. Kerja
13. Penelitian Adiningsih dkk 1995,
produktifitas 4 jam tenaga kerja pelinting
rokok perempuan berhubungan terbalik
dg total kolesterol dan IMT, produktifitas
berhubungan positif dg asupan protein
Penelitian menunjukkan bhw kebiasaan
tidak makan pagi dapat mengakibatkan
kurang darah
Oleh karena itu untuk mencapai efisiensi
kerja dan belajar selalu dianjurkan
better breakfast = better nutrition
15. 1. Suhu dingin : kebutuhan energi sama
atau lebih, asupan lemak sedang atau
lebih, makanan/minuman hangat
2. Suhu panas: ada kehilangan cairan,
perlu tambahan cairan. Pekerja berat 2,8
l, pekerja ringan 1,9 l. Kebutuhan cairan
4-5 l. Kebutuhan energi + 0,5% setiap
kenaikan suhu 10
C diatas 30 0
C
16. 3. Ketinggian
Sukar bernafas (acute mountain sickness
)
Asupan makanan < 25% pd wkt acute
Asupan tinggi KH, akan meningkatkan
metabolisme glukosa, meningkatkan difusi
paru-paru, dan penampilan kerja
Keracunan zat kimia/polusi/radiasi
Pemberian susu untuk meningkatkan
daya tahan tubuh dan produktifitas
29. 1. Anemia gizi (terutama pd pekerja wanita)
2. Konsumsi makanan kurang (asupan
energi, protein, Calsium, Fe, vit A, vit B1)
3. Konsumsi makanan kurang karena > 25%
tidak sarapan dan 30 % tidak makan siang
4. Lingkungan tempat kerja, penyakit infeksi
( tidak tersedia WC yg memadai) &
stress; misal panas, polusi
5. Status kesehatan rendah karena infestasi
parasit mengganggu penyerapan makanan
6. Kurang waktu untuk istirahat
30. Menyediakan makanan yang bergizi,
makanan tambahan bagi pekerja berat
Menyediakan fasilitas istirahat yang
memadai
Memberikan pil tambah darah bagi
pekerja wanita sesuai dg anjuran yaitu 1
x/ mg selama 16 mg
( pencegahan), 1 x hr untuk pengobatan