際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
GLOMERULONEPHRI
TIS
SKENARIO 1
Seorang anak perempuan berusia 8
tahun datang dibawa ibunya ke klinik
dengan keluhan kencing berwarna
merah sejak 3 hari yang lalu.
Anatomi Ginjal
FISIOLOGI GINJAL
E = F  R + S
. E : ekskresi
. F : filtrasi
. R : reabsorpsi
. S : sekresi
Pembentukan urine
Regulasi GFR
GFR bergantung pada :
1. tekanan arteri
2. aliran aferent
3. aliran eferent
Cafeine  vasodilatasi aferent 
Aliran aferent  GFR   diuresis
Reabsorpsi & sekresi tubulus
Reabsorpsi & sekresi tubulus
Reabsorpsi & sekresi tubulus
Glomerulonefritis
 Ditandai oleh inflamasi intraglomerulus dan proliferasi selular
yang berhubungan dengan hematuria
 Manifestasi klinik dapat berupa hematuria asimtomatik, GN
akut, GN progresif cepat, sindrom nefrotik, atau GN kronik
Mekanisme inflamasi glomerulus
 Antibodi dapat berikatan dengan struktur glomerulus
 Kompleks antigen-antibodi dalam sirkulasi dapat mengendap
di glomerulus
 Aktivasi imunitas selular melalui sel T yang tersensitisasi
jejas pada glomerulus
 Terjadi aktivasi jalur mediator proinflamasi, aktivasi komplemen,
influks leukosit dari sirkulasi, sintesis sitokin, keluarnya enzim
proteolitik, aktivasi kaskade koagulasi dan terbentuk mediator lipid
proinflamasi
 Proses destruksi dan restoratif
 Terjadi remodelling matriks ekstraselular
 Mekanisme adaptif: hiperfiltrasi, hipertensi intraglomerulus dan stress
and shear intravaskular yang abnormal
Klasifikasi
 Etiologi:
Primer : Penyakit dasar dari ginjal sendiri
Secondary: Kelainan pada ginjal karena penyakit
sistemik
Glomerulonefritis,
NEJM 1998
Tes Serologis untuk Glomerulonefritis
Test Diagnosis
Serum Complement
Low C3 Post-streptococal GN, mesangicapillary GN
Low C3 dan C4 SLE
Others
ANA, Anti ds-DNA,
ANCA
Microscopic polyangitis or Wegeners granulomatosis
Anti-GBM antibodi Goodpastures syndrome
ASTO Post-streptococal GN
HBsAg Hepatitis b
Anti-HCV Hepatitis C
HIV AIDS
VDLR Syphilis
Laboratorium
 Gross hematuria pada 30-50% pasien
 Lekosit ++  tanda tanda inflamasi
 Proteinuria ringan-sedang
 Silinder eritrosit/granuler
 Gangguan elektrolit: hiperkalemi hipokalsemi, hiperfosfatemi,
asidosis metabolik.
 Serologi  ASTO  pada 80%kasus
 Komplemen c3  pada 90% pasien dan normal lagi 10hari-
8minggu setelah onset.
Gejala Klinik
Glomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldo
Pathology of glomerular disease: light
microscopy. Characteristic patterns of
glomerular disease illustrating the range of
histologicappearances and the descriptive
terms used.
 A, Normal glomerulus: minimal change
disease.
 B, Segmental sclerosis: focal segmental
glomerulosclerosis.
 C, Diffuse mesangial hypercellularity:
IgA nephropathy.
 D, Diffuse endocapillary
hypercellularity: poststreptococcal
glomerulonephritis.
 E, Segmental necrosis: renal vasculitis.
 F, Crescent formation: antiglomerular
basement membrane disease.
PATOLOGI
Diffuse Mesangial Proliferative GN
 Ditemukan pada anak < 3%
 90% mikroskopik hematuria
 50% hipertensi
 25% fungsi ginjal turun
 35- 70% tidak respon terhadap kortikosteroid
 Prognosis : Masih baik, dapat terjadi remisi spontan (10%
gagal ginjal)
Focal Segmental Glomeruloskerosis
 10% dari kasus Sindrom Nefrotik
 Hematuria (> 50%)
 Hanya 20% responsif dengan steroid
 Gagal ginjal terjadi 50% penderita
Membrano Proliferative Glomerulonefritis
 Terjadi pada usia 8-20 tahun
 10% dari Sindrom Nefrotik pada anak
 30% kasus memiliki gejala mirip dengan APGSN (GNA)
 Remisi spontan jarang
 Prognosis : slow progressive ke ESRD, dalam waktu 10 tahun
50% jadi ESRD
Membranous Glomerulonefritis
 Jarang terjadi pada anak (<6% kasus)
 Pada remaja, 10-20% dari kasus Sindrom Nefrotik
 Pada dewasa, sering terjadi sekitar 20-40% kasus
Terapi
 Restriksi cairan
 Output + insensible water loss
 Restriksi garam
 Diuretika:
 Hidrochlorotiazide 1-2mg/kgBB/hari
 Furosemide 1-5mg/kgBB/hari
 Monitor fluid balance (BB, intake, output)
Glomerulonephritis aldo

More Related Content

Glomerulonephritis aldo

  • 2. SKENARIO 1 Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang dibawa ibunya ke klinik dengan keluhan kencing berwarna merah sejak 3 hari yang lalu.
  • 5. E = F R + S . E : ekskresi . F : filtrasi . R : reabsorpsi . S : sekresi Pembentukan urine
  • 6. Regulasi GFR GFR bergantung pada : 1. tekanan arteri 2. aliran aferent 3. aliran eferent Cafeine vasodilatasi aferent Aliran aferent GFR diuresis
  • 10. Glomerulonefritis Ditandai oleh inflamasi intraglomerulus dan proliferasi selular yang berhubungan dengan hematuria Manifestasi klinik dapat berupa hematuria asimtomatik, GN akut, GN progresif cepat, sindrom nefrotik, atau GN kronik
  • 11. Mekanisme inflamasi glomerulus Antibodi dapat berikatan dengan struktur glomerulus Kompleks antigen-antibodi dalam sirkulasi dapat mengendap di glomerulus Aktivasi imunitas selular melalui sel T yang tersensitisasi jejas pada glomerulus
  • 12. Terjadi aktivasi jalur mediator proinflamasi, aktivasi komplemen, influks leukosit dari sirkulasi, sintesis sitokin, keluarnya enzim proteolitik, aktivasi kaskade koagulasi dan terbentuk mediator lipid proinflamasi Proses destruksi dan restoratif Terjadi remodelling matriks ekstraselular Mekanisme adaptif: hiperfiltrasi, hipertensi intraglomerulus dan stress and shear intravaskular yang abnormal
  • 13. Klasifikasi Etiologi: Primer : Penyakit dasar dari ginjal sendiri Secondary: Kelainan pada ginjal karena penyakit sistemik
  • 15. Tes Serologis untuk Glomerulonefritis Test Diagnosis Serum Complement Low C3 Post-streptococal GN, mesangicapillary GN Low C3 dan C4 SLE Others ANA, Anti ds-DNA, ANCA Microscopic polyangitis or Wegeners granulomatosis Anti-GBM antibodi Goodpastures syndrome ASTO Post-streptococal GN HBsAg Hepatitis b Anti-HCV Hepatitis C HIV AIDS VDLR Syphilis
  • 16. Laboratorium Gross hematuria pada 30-50% pasien Lekosit ++ tanda tanda inflamasi Proteinuria ringan-sedang Silinder eritrosit/granuler Gangguan elektrolit: hiperkalemi hipokalsemi, hiperfosfatemi, asidosis metabolik. Serologi ASTO pada 80%kasus Komplemen c3 pada 90% pasien dan normal lagi 10hari- 8minggu setelah onset.
  • 20. Pathology of glomerular disease: light microscopy. Characteristic patterns of glomerular disease illustrating the range of histologicappearances and the descriptive terms used. A, Normal glomerulus: minimal change disease. B, Segmental sclerosis: focal segmental glomerulosclerosis. C, Diffuse mesangial hypercellularity: IgA nephropathy. D, Diffuse endocapillary hypercellularity: poststreptococcal glomerulonephritis. E, Segmental necrosis: renal vasculitis. F, Crescent formation: antiglomerular basement membrane disease. PATOLOGI
  • 21. Diffuse Mesangial Proliferative GN Ditemukan pada anak < 3% 90% mikroskopik hematuria 50% hipertensi 25% fungsi ginjal turun 35- 70% tidak respon terhadap kortikosteroid Prognosis : Masih baik, dapat terjadi remisi spontan (10% gagal ginjal)
  • 22. Focal Segmental Glomeruloskerosis 10% dari kasus Sindrom Nefrotik Hematuria (> 50%) Hanya 20% responsif dengan steroid Gagal ginjal terjadi 50% penderita
  • 23. Membrano Proliferative Glomerulonefritis Terjadi pada usia 8-20 tahun 10% dari Sindrom Nefrotik pada anak 30% kasus memiliki gejala mirip dengan APGSN (GNA) Remisi spontan jarang Prognosis : slow progressive ke ESRD, dalam waktu 10 tahun 50% jadi ESRD
  • 24. Membranous Glomerulonefritis Jarang terjadi pada anak (<6% kasus) Pada remaja, 10-20% dari kasus Sindrom Nefrotik Pada dewasa, sering terjadi sekitar 20-40% kasus
  • 25. Terapi Restriksi cairan Output + insensible water loss Restriksi garam Diuretika: Hidrochlorotiazide 1-2mg/kgBB/hari Furosemide 1-5mg/kgBB/hari Monitor fluid balance (BB, intake, output)

Editor's Notes

  1. Pathology of glomerular disease: light microscopy. Characteristic patterns of glomerular disease illustrating the range of histologic appearances and the descriptive terms used. A, Normal glomerulus: minimal change disease. B, Segmental sclerosis: focal segmental glomerulosclerosis. C, Diffuse mesangial hypercellularity: IgA nephropathy. D, Diffuse endocapillary hypercellularity: poststreptococcal glomerulonephritis. E, Segmental necrosis: renal vasculitis. F, Crescent formation: antiglomerular basement membrane disease. (A and B, Hematoxylin-eosin; C, D, and F, periodic acidSchiff; E, trichrome.)