ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
 Oleh : Roni Setiawan
 Kelas : XI IPA II
GOLONGAN DARAH
Golongan darah adalah klasifikasi darah dari
suatu individu berdasarkan ada atau tidaknya zat
antigen warisan pada permukaan membran sel darah
merah. Penggolongan darah yang paling penting
adalah penggolongan ABO dan RHESUS (faktor Rh).
Sebenarnya ada sekitar 46 jenis antigen selain antigen
ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.
Golongan darah dibedakan berdasarkan komposisi
aglutinogen dan aglutininnya, dan ditentukan berdasarkan
jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya, yaitu:
 Golongan darah A memiliki sel darah merah dengan
antigen A di permukaan membran selnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-
negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Golongan darah B memiliki antigen B pada
permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif
hanya dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah B-negatif atau O-negatif
Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi
terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang
dengan golongan darah AB-positif dapat menerima
darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun
dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan
golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan
darah kecuali pada sesama AB-positif.
Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen,
tapi mempoduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
Sehingga, orang dengan gologan darah O-negatif
dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-
negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-
negatif.
A. Penggolongan Sistem ABO
 Penggolongan ini mengenal
empat macam golongan darah,
yaitu A, B, AB, dan O untuk tujuan
transfusi darah. Cara menentukannya adalah jika
sampel darah dicampur dengan serum aglutinin A
menggumpal, maka kemungkinan golongan darah
orang tersebut adalah A atau AB. Jika tidak
menggumpal, kemungkinan golongannya B atau O.
kemudian jika dicampur dengan serum aglutinin B
menggumpal maka kemungkinan adalah golongan B
atau AB. Jika tidak menggumpal, maka
kemungkinana golongan darahnya A atau O.
B. Penggolongan Sistem Rhesus
Sistem ini didasarkan atas ada tidaknya aglutinogen Rhesus
(Rh) yang biasa disebut juga faktor Rhesus.
Seseorang yang memiliki faktor Rh dalam darah merahnya
disebut bergolongan Rh+, sedangkan orang yang tidak memiliki
faktor Rh disebut bergolongan Rh-.
Jika seorang wanita Rh- menikah dengan pria Rh+,
kemungkinan anaknya Rh+. Saat dalam kandungan, sel darah
merah Rh+ anaknya dapat keluar menembus plasenta ke sistem
sirkulasi ibunya. Hal ini menyebabkan darah ibu memproduksi
antibodi anti-Rh. Jika ibu hamil lagi dan anak keduanya memiliki
faktor Rh+, maka antibodi ibu akan masuk lewat plasenta dan
merusak sel darah merah anaknya. Akibatnya dapat
menyebabakan kematian pada calon bayi, keadaan ini biasa disebut
dengan penyakit eritroblastosis fetalis.
Kata-Kata Sulit
 Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinasi
darah.
 Aglutinogen adalah antigen dalam eritrosit yang membuat
sel darah peka terhadap aglutinasi.
 Aglutinasi adalah penggumpalan darah.
 Antigen adalah substansi yang menyebabkan tanggapan
kekebalan.
 Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh plasma
darah dan dihasilkan dari pembongkaran antigen.
TERIMA KASIH
TELAH MEMBACA
CREATED BY: RONI SETIAWAN

More Related Content

Golongan darah

  • 1.  Oleh : Roni Setiawan  Kelas : XI IPA II
  • 2. GOLONGAN DARAH Golongan darah adalah klasifikasi darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan RHESUS (faktor Rh). Sebenarnya ada sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.
  • 3. Golongan darah dibedakan berdasarkan komposisi aglutinogen dan aglutininnya, dan ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, yaitu:  Golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A- negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • 4. Golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah B-negatif atau O-negatif
  • 5. Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • 6. Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi mempoduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan gologan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O- negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O- negatif.
  • 7. A. Penggolongan Sistem ABO  Penggolongan ini mengenal empat macam golongan darah, yaitu A, B, AB, dan O untuk tujuan transfusi darah. Cara menentukannya adalah jika sampel darah dicampur dengan serum aglutinin A menggumpal, maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB. Jika tidak menggumpal, kemungkinan golongannya B atau O. kemudian jika dicampur dengan serum aglutinin B menggumpal maka kemungkinan adalah golongan B atau AB. Jika tidak menggumpal, maka kemungkinana golongan darahnya A atau O.
  • 8. B. Penggolongan Sistem Rhesus Sistem ini didasarkan atas ada tidaknya aglutinogen Rhesus (Rh) yang biasa disebut juga faktor Rhesus. Seseorang yang memiliki faktor Rh dalam darah merahnya disebut bergolongan Rh+, sedangkan orang yang tidak memiliki faktor Rh disebut bergolongan Rh-. Jika seorang wanita Rh- menikah dengan pria Rh+, kemungkinan anaknya Rh+. Saat dalam kandungan, sel darah merah Rh+ anaknya dapat keluar menembus plasenta ke sistem sirkulasi ibunya. Hal ini menyebabkan darah ibu memproduksi antibodi anti-Rh. Jika ibu hamil lagi dan anak keduanya memiliki faktor Rh+, maka antibodi ibu akan masuk lewat plasenta dan merusak sel darah merah anaknya. Akibatnya dapat menyebabakan kematian pada calon bayi, keadaan ini biasa disebut dengan penyakit eritroblastosis fetalis.
  • 9. Kata-Kata Sulit  Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinasi darah.  Aglutinogen adalah antigen dalam eritrosit yang membuat sel darah peka terhadap aglutinasi.  Aglutinasi adalah penggumpalan darah.  Antigen adalah substansi yang menyebabkan tanggapan kekebalan.  Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh plasma darah dan dihasilkan dari pembongkaran antigen. TERIMA KASIH TELAH MEMBACA CREATED BY: RONI SETIAWAN