Untuk melihat tulisan lebih jelas, maka silahkan di unduh. Karena tulisan banyak tertimpa dengan efek-efek. Jika kurang jelas, Anda bisa email saya di: amrina7x@gmail.com. Terima kasih telah berkunjung.
2. GURINDAM adalah bentuk puisi melayu lama yang
terdiri dari satu bait, dalam satu bait terdiri dari 2 baris
kalimat dengan rima yang sama yang merupakan satu
kesatuan yang utuh.
Larik pertama syarat, larik kedua jawabnya.
Jadi maksudnya adalah jika larik pertama adalah
sebab, maka larik kedua adalah akibat.
Atau jika larik pertama merupakan pertanyaan,
maka larik kedua adalah jawabnya.
Isi berupa nasihat, mirip dengan pepatah atau
peribahasa.
1. Setiap bait terdiri dari 2 larik
2. Jumlah suku kata 10 – 14
3. Bersajak aa
4. Hubungan larik 1 & 2 membentuk kalimat
majemuk yang biasanya bersifat sebab-akibat
5. Isi terletak pada larik kedua
Mengenal Gurindam
Lebih Jauh
Gurindam berasal dari negara India dari
bahasa Tamil (India) ‘Kurindam’ yang
berarti mula-mula, asal atau
perumpamaan.
3. Nilai – Nilai yang Terkandung
1. Nilai Agama
2. Nilai Pendidikan
3. Nilai Etika
4. Nilai Sosial
Nilai pada hakikatnya adalah sesuatu yang
dapat diambil manfaatnya.
Nilai-nilai tersebut antara lain:
1. Nilai moral kehidupan manusia dengan diri
sendiri yang meliputi kearifan, kejujuran,
kesederhanaan dan lain-lain.
2. Nilai moral kehidupan manusia dengan
orang lain yang meliputi kesetiaan kepada
sesama manusia, kebersamaan hidup dan
lain-lain.
3. Nilai moral kehidupan manusia dengan
Tuhan yang meliputinpercaya kepada Tuhan.
4. Pendapat - Pendapat
1. Dalam bukunya St.
Takdir Alisyahbana
memberikan
keterangan tentang
gurindam sebagai
berikut:
Gurindam biasanya
terjadi dari sebuah
kalimat majemuk, yang
di bagi menjadi 2 baris
bersajak.
2. Drs. J.S Badudu, dalam
bukunya Sari
Kesusastraan Indonesia
menjelaskan bahwa
gurindam sebenarnya
merupakan sebuah
kalimat yang terbagi 2
dengan akhir baris
berirama sama.
GURINDAM termasuk ke dalam puisi lama yang
banyak terdapat dalam masyarakat Melayu
Indonesia. Gurindam yang terkenal adalah
Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji (1809-
1872).
5. Gurindam 12 adalah sekumpulan syair
yang diciptakan oleh Raja Ali Haji di
Pulau Penyengat. Adapun beliau adalah
seorang sastrawan di Kepulauan Riau
pada masanya dan diakui sebagai salah
satu Pahlawan Nasional.
G
U
R
I
N
D
A
M
12
Mengenai sebab-sebab Raja Ali Haji menciptakan
gurindam adalah sebagai mas kawin yang diberikan
kepada Engku Puteri Hamidah yang tinggal di Pulau
Penyengat. Mas kawin ini dipahatkan di batu
marmer sebagai bukti rasa cintanya.
Dalam kata-kata yang termaktub di gurindam
tersebut sangat kental sekali nuansa keislaman,
dikarenakan gurindam tersebut memang berisi
wejangan maupun nasehat yang sangat berguna
dan bersifat universal bagi masyarakat,
khususnya masyarakat dimana Raja Ali Haji itu
tinggal, yaitu masyarakat Melayu. Hal ini
dimungkinkan karena dominannya unsur Islam
dalam kehidupan bermasyarakat di kebudayaan
Melayu sebagai dampak dari lancarnya proses
Islamisasi di wilayah tersebut, khususnya
kepulauan Riau.
6. CONTOH GURINDAM
Barangsiapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Barangsiapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
Akhirat itu nyata
Kepada hati yang tidak buta
Apabila banyak berkata-kata
Disitulah jalan masuk dusta
Cari olehmu akan guru
Yang mampu memberi ilmu
Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur
Cari olehmu akan sahabat
Yang dapat dijadikan obat
Kalau bekerja terburu-buru
Tentulah banyak keliru