HACCP adalah pendekatan untuk mengidentifikasi bahaya spesifik dalam rantai pasokan makanan dan menentukan titik kendali kritis untuk menjamin keamanan makanan. Sistem ini berfokus pada pencegahan melalui 7 prinsip, termasuk analisis bahaya, penentuan CCP, pemantauan, dan verifikasi. Penerapan HACCP dapat meningkatkan keamanan makanan secara kostefektif dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi hygiene dan sanitasi. Hygiene adalah ilmu untuk menjaga kesehatan seseorang dan lingkungannya, sedangkan sanitasi berfokus pada upaya menjaga lingkungan agar sehat dan bebas dari pencemaran. Tujuan hygiene dan sanitasi adalah mencegah penyakit dengan mengelola faktor-faktor lingkungan seperti air bersih, pembuangan sampah, dan sanitasi tempat umum.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya higiene karyawan dalam industri pengolahan makanan untuk mencegah kontaminasi bahan pangan. Ia menjelaskan bahwa karyawan dapat mencemari pangan melalui penyakit, perhiasan, atau mikroba pada tubuh. Dokumen tersebut juga memberikan panduan tentang kebiasaan higienis karyawan seperti mencuci tangan, mengenakan pakaian kerja bersih, dan menjaga ling
Program harus terdokumentasi
Identifikasi semua langkah dalam operasi yang kritis terhadap keamanan dan mutu pangan
Terapkan prosedur kontrol yang efektif pada setiap tahap operasi
Monitor prosedur kontrol untuk menjamin efektifitasnya
Pelihara pencatatan yang baik dan review prosedur pengendalian (secara periodik atau jika ada perubahan operasi
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria makanan dan minuman halal. Terdapat penjelasan mengenai bahan-bahan yang diharamkan dalam Islam seperti daging babi, alkohol, dan bahan-bahan lain yang berasal dari sumber haram. Juga dibahas mengenai titik kritis dalam produksi makanan yang perlu diperhatikan kehalalannya, seperti bahan tambahan tertentu yang dapat berasal dari sumber haram. Pentingnya penandaan label halal juga
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB/GMP), mulai dari tujuan dan peraturan yang mengatur GMP, konsep dasar mutu dan keamanan pangan, serta 18 aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan GMP di industri pengolahan pangan."
Dokumen tersebut membahas persyaratan umum untuk pengelolaan dan kepatuhan CPPOB (Cara Produksi, Pengolahan dan Pencegahan Bahaya) yang meliputi rekaman, prosedur, persyaratan sanitasi dan hygiene, bangunan dan fasilitas, peralatan produksi, air bersih, serta kesehatan dan kebersihan karyawan. Dokumen menunjukkan adanya beberapa kekurangan pada fasilitas dan proses produksi seperti lingkungan yang kurang bers
Untuk menjaga keamanan pangan, penting untuk menjaga kebersihan saat mengolah dan menyimpan pangan, memisahkan pangan mentah dan matang, memasak pangan hingga matang, menyimpan pangan pada suhu yang aman, serta menggunakan air dan bahan baku yang aman.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
Dokumen tersebut membahas tentang Material Safety Data Sheet (MSDS) yang merupakan dokumen penting untuk menunjang keselamatan kerja di laboratorium. MSDS memberikan informasi mengenai bahaya kimia, cara penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan kimia secara aman."
GMP (Good Manufacturing Practices) adalah pedoman bagi industri pangan tentang cara berproduksi yang baik mulai dari bahan baku sampai produk akhir untuk memproduksi dan menyediakan makanan yang aman dan layak bagi konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP), yaitu suatu sistem untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya-bahaya yang signifikan dalam keamanan pangan. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip HACCP, tahapan penerapannya seperti pembentukan tim HACCP dan deskripsi produk, serta menawarkan pelatihan lebih lanjut mengenai HACCP yang diselenggarak
Dokumen ini membahas tentang sanitasi dapur, termasuk pengertian dapur, konstruksi bangunan dapur, tata letak peralatan, dan prosedur pembersihan dapur. Konstruksi bangunan dapur harus kuat, tahan air, dan mudah dibersihkan. Tata letak peralatan dapur perlu memudahkan proses pengolahan makanan. Prosedur pembersihan dapur meliputi membersihkan lantai, dinding, dan peralatan setiap hari menggunakan air, deterjen,
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) is a systematic preventative approach to food safety that identifies potential biological, chemical, and physical hazards at specific points in the food production process. It was developed in the 1960s by Pillsbury and NASA to ensure food safety for space missions. In the 1970s, the FDA adopted HACCP for low acid canned foods to reduce food poisoning. By the 1980s, HACCP use had spread throughout the US and Europe. The WHO and EU later made HACCP a legal requirement to improve global food safety standards. HACCP certification involves completing a training course on the seven HACCP principles: hazard analysis, determining critical control points, establishing critical limits
Dokumen tersebut membahas tentang Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk menghasilkan produk bermutu, layak dan aman secara konsisten. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek GMP mulai dari lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, persyaratan kualitas air, hingga persyaratan higienis lainnya yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik pangan untuk me
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria makanan dan minuman halal. Terdapat penjelasan mengenai bahan-bahan yang diharamkan dalam Islam seperti daging babi, alkohol, dan bahan-bahan lain yang berasal dari sumber haram. Juga dibahas mengenai titik kritis dalam produksi makanan yang perlu diperhatikan kehalalannya, seperti bahan tambahan tertentu yang dapat berasal dari sumber haram. Pentingnya penandaan label halal juga
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB/GMP), mulai dari tujuan dan peraturan yang mengatur GMP, konsep dasar mutu dan keamanan pangan, serta 18 aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan GMP di industri pengolahan pangan."
Dokumen tersebut membahas persyaratan umum untuk pengelolaan dan kepatuhan CPPOB (Cara Produksi, Pengolahan dan Pencegahan Bahaya) yang meliputi rekaman, prosedur, persyaratan sanitasi dan hygiene, bangunan dan fasilitas, peralatan produksi, air bersih, serta kesehatan dan kebersihan karyawan. Dokumen menunjukkan adanya beberapa kekurangan pada fasilitas dan proses produksi seperti lingkungan yang kurang bers
Untuk menjaga keamanan pangan, penting untuk menjaga kebersihan saat mengolah dan menyimpan pangan, memisahkan pangan mentah dan matang, memasak pangan hingga matang, menyimpan pangan pada suhu yang aman, serta menggunakan air dan bahan baku yang aman.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
Dokumen tersebut membahas tentang Material Safety Data Sheet (MSDS) yang merupakan dokumen penting untuk menunjang keselamatan kerja di laboratorium. MSDS memberikan informasi mengenai bahaya kimia, cara penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan kimia secara aman."
GMP (Good Manufacturing Practices) adalah pedoman bagi industri pangan tentang cara berproduksi yang baik mulai dari bahan baku sampai produk akhir untuk memproduksi dan menyediakan makanan yang aman dan layak bagi konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP), yaitu suatu sistem untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya-bahaya yang signifikan dalam keamanan pangan. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip HACCP, tahapan penerapannya seperti pembentukan tim HACCP dan deskripsi produk, serta menawarkan pelatihan lebih lanjut mengenai HACCP yang diselenggarak
Dokumen ini membahas tentang sanitasi dapur, termasuk pengertian dapur, konstruksi bangunan dapur, tata letak peralatan, dan prosedur pembersihan dapur. Konstruksi bangunan dapur harus kuat, tahan air, dan mudah dibersihkan. Tata letak peralatan dapur perlu memudahkan proses pengolahan makanan. Prosedur pembersihan dapur meliputi membersihkan lantai, dinding, dan peralatan setiap hari menggunakan air, deterjen,
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) is a systematic preventative approach to food safety that identifies potential biological, chemical, and physical hazards at specific points in the food production process. It was developed in the 1960s by Pillsbury and NASA to ensure food safety for space missions. In the 1970s, the FDA adopted HACCP for low acid canned foods to reduce food poisoning. By the 1980s, HACCP use had spread throughout the US and Europe. The WHO and EU later made HACCP a legal requirement to improve global food safety standards. HACCP certification involves completing a training course on the seven HACCP principles: hazard analysis, determining critical control points, establishing critical limits
Dokumen tersebut membahas tentang Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk menghasilkan produk bermutu, layak dan aman secara konsisten. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek GMP mulai dari lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, persyaratan kualitas air, hingga persyaratan higienis lainnya yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik pangan untuk me
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
CPMB atau Cara Produksi Pangan yang Baik merupakan pedoman untuk memproduksi makanan agar aman, bermutu, dan layak dikonsumsi dengan mengatur persyaratan minimum dan prosedur pengolahan di seluruh rantai pasok makanan. GMP mencakup 18 ruang lingkup seperti lokasi, bangunan, sanitasi, bahan, proses, karyawan, dokumentasi, dan pelatihan untuk menjamin keamanan pangan. P
Rangkuman dokumen HACCP Plan untuk industri pangan siap saji dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas pengembangan rencana HACCP untuk industri pangan siap saji dengan menjelaskan 11 langkah penyusunan HACCP dan contoh penerapannya pada 3 proses penyiapan pangan, serta menganalisis berbagai bahaya dan pengendaliannya.
Dokumen tersebut membahas tentang Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) sebagai sistem jaminan keamanan pangan yang efektif. HACCP adalah pendekatan sistematis untuk menilai bahaya, mengendalikan titik kritis, dan memastikan keamanan pangan mulai dari bahan baku hingga konsumsi. Metode ini difokuskan pada pencegahan bahaya mikrobiologis, kimia, dan fisik di setiap tahapan rantai pasokan pangan.
HACCP dan Penjaminan Mutu Produksi di industri panganMasGion1
Ìý
Dalam industri makanan, keamanan pangan menjadi hal yang sangat penting. Upaya yang bisa dilakukan untuk mewujudkan keamanan pangan adalah dengan cara menerapkan HACCP.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur untuk restoran/warung makan yang mencakup pelatihan karyawan, (2) tujuan pelatihan adalah memahami peraturan yang berlaku dan konsep HACCP serta ISO 22000, (3) ringkasan SOP restoran harus sesuai dengan peraturan kesehatan dan mempertimbangkan prinsip-prinsip HACCP.
1. HACCPHazard Analysis Critical Control PointBahaya Titik Kendali KritisOleh :Dony Riyadi,S.ST.ParFood Production Specialist
2. HACCPHACCP pada dasarnya merupakan suatu pendekatan untuk mengenal dan mengukur bahaya spesifik sebagai upaya pencegahan untuk menjamin keamanan makanan. Lebih lanjut HACCP adalah suatu alat (tools) yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat bahaya, menduga perkiraan resiko dan menetapkan ukuran yang tepat dalam hal pengawasan, dengan menitikberatkan pada pencegahan dan pengendalian pada proses pengolahan makanan
4. Prinsip kegiatan HACCPPrinsip 1 : Melakukan analisis bahaya, menetapkan bahaya dan ukuran pengendalian bahaya yang spesifikPrinsip 2 : Mengidentifikasi titik kendali kritis (CCP)Prinsip 3 : Menentukan batas kritis pada setiap titik kendali kritisPrinsip 4 : Melakukan pemantauan dan pelaksanaan pemantauan
5. Prinsip (Cont…)Prinsip 5 : Melakukan tindakan perbaikan (koreksi)Prinsip 6 : Melakukan verifikasi (membandikan dengan yang seharusnya)Prinsip 7 : Menyimpan data dokumentasi yang memadai
6. Keuntungan HACCPPendekatan HACCP merupakan suatu pendekatan sistematis yang dapat diterapkan pada semua aspek dari pengamanan makanan, termasuk aspek bahaya yang bersifat biologis, kimiawi serta fisis pada setiap tahapan dari rantai makanan termasuk bahan baku, pembibitan/ pertumbuhan, panan, pembelian, penyimpanan, distribusi pengolahan serta pemakaian produk akhir.Sistem HACCP dapat memberikan nuansa dasar yang ilmiah untuk mendemonstrasikan adanya penyebab logis yang telah dilakukan untuk mencegah bahaya pada konsumen.Pendekatan HACCP dapat mengubah pandangan dari pengujian produk akhir secara statistik kurang dipercaya karena seringkali perlu pengujian ulang kepada pendekatan yang berorientasi pencegahan dalam proses produksi dengan cara yang aman
7. Keuntungan HACCP (Cont…)Penerapan konsep HACCP adalah suatu metode yang hemat biaya dalam menjamin keamanan makanan dan pencegahan penyakit bawaan makanan dan kesakitanSistem HACCP mempfokuskan kepada sumber bahan sebagai bagian dari proses yang kritis dalam menjamin keamanan makananSistem HACCP dapat menurunkan kehilangan produk karena kerusakan atau pembusukanSistem HACCP dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam upaya pengamanan produk makanan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan dalam perdagangan makanan dan stabilitas bisnis makanan Sistem HACCP dapat menyesuaikan rancangan dan kontruksi proses peralatan untuk produk baru dengan memperkirakan kemungkinan bahaya potensial yang timbul dan menyarankan tindakan pengendaliannya
8. Pengawasan bahan MakananPengawasan PeralatanTata Cara Pengawasan Penyehatan Makanan Jasa Boga :Menurut Keputusan Dirjen PPM :& PLP Nomor : 268-I/PD.03.04.LP Tanggal 4 Desember 1992Pengawasan Proses PengolahanPengawasan penyimpananPengawasan PengangkutanPengawasan hygiene dan sanitasi lingkungan
9. Food Handling……..Sebelum bekerja :Periksa Personal Grooming (Topi, seragam, appron, side towel, kuku, rambut, celana, sepatu, kumis & janggut )Selalu lakukan Mise en Place (persiapan) sebelum mengolah makananPastikan mencuci tangan sebelum mengolah bahan bakuCheck kesegaran bahan baku makanan sebelum diolahCuci bahan baku makanan sebelum di potong untuk menghilangkan kotoranPergunakan cuttleries (peralatan) dalam keadaan bersihPergunakan sistem FIFO (First In First Out)
10. Food HandlingSelama Operational :Tidak tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaanSelalu bersihkan peralatan setelah digunakanTidak menggunakan peralatan dicampur adukan dalam penggunaannya terutama dalam keadaan kotor (pisau ujntuk ikan dan daging terpisah)Dalam mengisi makanan untuk buffet, tidak mencampur adukan yang lama dengan freshApabila menuju guest area maka keadaan seragam harus bersih dan topi selalu dipakaiMenggunakan hand clove untuk mengolah makanan siap sajiHandling over secara benar dengan kolega apabila ingin meninggal pekerjaanUtamakan pengolah bahan baku yang mudah terkontaminasi bakteri
11. Food HandlingSetelah bekerja :Pastikan kebersihan area tidak ada bahan baku makanan berada diarea kerja / simpan kembali ke chiller