Hadits atau Sunnah merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Quran. Hadits berisi perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh para sahabat dan generasi berikutnya. Hadits dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sanad, matan, dan rawi. Terdapat berbagai jenis hadits berdasarkan jumlah perawinya dan kualitas perawinya.
5. Bagian-bagian Hadits
a) Sanad
Bahasa : Almu’tamadu(sandaran, tempatbersandar, yang
menjadisandaran)
Istilah : Sekelompok orangatauseseorang yang
menyampaikanhadist dari Rasulullahsampaikepada kita
sekarang
6. b) Matan(Matnulhadits)
Bahasa : Punggungjalan (muka jalan)atautanahyang
keras dan tinggi.
Istilah : Materi beritayang berupa sabda, perbuatan/
taqrir nabi SAW yang terletaksetelahsanad yang terakhir.
8. Artinya:
"Dikabarkan kepada kamioleh Malikyang menerimanya dari Nafi, yang
menerimanya dari Abdullah ibnu Umar bahwa RasulullahSAW bersabda,
"Janganlah sebagian dari antarakamu membeli barang yang sedang dibeli oleh
sebagian yang lainnya." (Al-Hadis)
9. Kedudukan Hadits /
Sunnah
Hadits (Sunnah) adalah sumber hukum islam yang berada satu
tingkat di bawah Al-Quran. Artinya, jika hukum tidak terdapat pada
Al-Quran sumber berikutnya adalah hadits.
Kita yang beriman terhadap Al-Qur’an, otomatis harus percaya
bahwa Sunnah sebagai sumber hukum Islam. Jika menolak
kebenaran Sunnah, bukan saja memperoleh dosa, tetapi juga
murtad hukumnya. Ayat-ayat Al-Qur’an menjadi alasan yang pasti
tentangkebenaranAl-Hadits.
10. Fungsi Hadits terhadap Al
Quran
1. Menjelaskanayatal Qur’an yangmasihbersifatumum
Contoh: ayatal-Quran yang memerintahkansholat.Perintahsholat
dalamal-Quranmasihbersifatumum,sehinggadiperjelasdengan
hadist-hadistRasulullahSAW,baiktentangtatacara sholat,jumlah
bilanganrakaatnya.Salahsatuhadistnya adalahsebagaiberikut
“Shalatlahkaliansebagaimanakalianmelihataku
shalat”(H.R.Bukhari)
13. 4. Menetapkanhukumbaru yang tidak terdapat dalam al-Quran
Maksudnya,jikasuatumasalahtidak terdapat hukumnya dalam al-
Quran,diambilhadist yang sesuai.Seperti,bagaimana hukumnya seorang
laki-lakiyangmenikahisaudara perempuan istrinya.
Makahaltersebut dijelaskandalam sebuah hadist RasulullahSAW :
Dari Abi Hurairah ra.RasulullahSAW.bersabda : “Dilarang seseorang
mengumpulkan (mengawini secarabersama) seorang perempuan
dengan saudara dari ayahnyaserta seorang perempuan dengan saudara
perempuan dari ibunya”(H.R.Bukhari)
14. Macam-macam Hadits
A. DariSegi JumlahPerawinya
1. Hadits Mutawattir
adalah Hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang dalam
setiap sanadnya dan mustahil para perawinya berdusta. Dalam
hal keotentikannya, Hadits Mutawatir sama dengan Al-Qur’an,
karena keduanya merupakan sesuatu yang pasti adanya. Oleh
sebab itu para ‘Ulama sepakat bahwa hadits mutawattir wajib
diamalkan.
15. ContohHadits Mutawatir: MuhammadrasulullahSAW., bersabda :
“Barang siapa berdusta atas namakudengansengaja,maka
tempat(kembali)nya dalam neraka.” (HR.Bukhori, Muslim,
Darimi, Abu Dawud,Ibnu Majah, Tirmidzi, Thobroni, dan Hakim
)
hadits mutawatirterbagi dua :
1. Mutawatirlafzi,yakniperkataan NabiMuhammadSAW.
2. Mutawatir‘amali,yakniperbuatan Nabi MuhammadSAW.
16. 2. Hadits Ahad
Hadits Ahad adalahhadits yang periwayatnya tidak
mencapaijumlahbanyakorang, hinggatidakmencapai
mutawatir.
17. 3. Hadits Masyur
Hadis yang sudah popular dan sudah tersebar. Menurut
sebagian ulama’,hadis masyhur adalah hadis yang pada
thabaqah perawi pertama dan kedua, terdiridari seorang
kemudianpada thobaqohberikutnya barulah tersebar luas,
yang disampaikan olehorang banyak yang mustahilberdusta.
18. B. Dari Segi KualitasPerawinya
1. Hadits Sahih
Haditsyangdiriwyatkanolehperawi yang adil,kuat
hafalannya,tajampenelitiannya,sanadnyabersambung
kepadaRasulullahsaw.,tidaktercela,dantidakbertentangan
denganorangyanglebihterpercaya.
Hadits inidijadikan sebagaisumber hukumdalam
beribadah(hujjah)
19. 2. Hadits Hasan
Hadits yang diriwayatkan olehperawi yang adil,tetapi
kuranghafalannya,sanadnyabersambung,tidakcacat,tidak
bertentangan.
Haditsinijuga dijadikan landasanmengerjakanamal
ibadah.
20. 3. Hadits Da’if
Hadits yang tidakmemenuhikualitashaditssahihdan
haditshasan.Para ulamamengatakan,hadits initidak bisa
dijadikan sebagaihujjah,tetapidapat dijadikan sebagai
motivasi dalam beribadah.