Dokumen tersebut membahas tentang kebersihan menurut ajaran Islam berdasarkan beberapa hadis Nabi. Islam sangat mementingkan kebersihan di berbagai aspek kehidupan seperti diri sendiri, lingkungan tempat tinggal, sekolah, tempat ibadah, dan tempat umum.
Hadis tersebut menyebutkan beberapa amalan kebajikan seperti wudu', shalat, sedekah, sabar, tasbih, tahmid dan al-Quran serta kelebihan dan manfaat melakukan amalan-amalan tersebut.
Iltizam artinya komitmen siapapun yang berkiprah dibidang dakwah menjadi sbeuah keharusan memiliki sifat iltizam. yaitu sebuah sikap berkomitmen dalam dakwa
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dan agama Islam meliputi definisi Islam, maksud Islam, sumber utama agama Islam yaitu Al-Quran, rukun iman yang terdiri atas 6 butir, serta rukun Islam yang terdiri atas 5 butir."
Pemikiran taqiyuddin an nabhaniy terhadap akidah dan akhlakynabiel
油
Tulisan ini membahas pemikiran Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani terkait akidah dan akhlak. Taqiyuddin An-Nabhani adalah ulama Palestina abad ke-20 yang banyak menulis tentang berbagai topik termasuk akidah dan akhlak. Tulisan ini bertujuan untuk memahami pandangan Taqiyuddin An-Nabhani mengenai akidah, akhlak, dan metodologi pengajaran keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada rasul Allah SWT. Ia menjelaskan bahwa iman kepada rasul adalah meyakini bahwa para rasul dipilih Allah untuk menerima wahyu dan menyampaikannya kepada umat. Dokumen juga menyebutkan sifat-sifat wajib dan mustahil bagi seorang rasul serta manfaat memiliki iman yang kuat kepada rasul.
Tiga kalimat utama dokumen tersebut adalah:
1) Beriman kepada rasul-rasul adalah salah satu rukun iman utama dalam agama Islam dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari iman.
2) Para rasul dipilih oleh Allah untuk menyampaikan ajaran-Nya kepada manusia dan memiliki tugas mulia seperti menyampaikan syariat agama, membimbing umat, dan menegakkan hujjah Allah.
3) Para rasul diutus untuk
Dokumen tersebut membahas sejarah perjuangan dakwah Rasulullah SAW mulai dari awal menerima wahyu hingga membangun masyarakat Islam di Madinah. Termasuk di dalamnya kondisi masyarakat Arab pra-Islam, fase dakwah di Mekah dan Madinah, serta penerus perjuangan setelah wafatnya Rasulullah.
Dokumen tersebut membahas tentang fiqih dakwah yang merupakan ilmu yang membahas masalah-masalah syariah yang bersifat praktis yang diambil dari dalil-dalilnya. Dakwah merupakan bagian dari ibadah yang membutuhkan ilmu dan aturan syariat. Metode berdakwah secara berjamaah dan menggunakan hikmah, peringatan yang baik, serta diskusi yang tidak menyerang pribadi.
Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada rasul, termasuk pengertian, dalil, nama-nama rasul, sifat wajib dan mustahil rasul, tugas rasul, perilaku yang mencerminkan iman kepada rasul, dan manfaat beriman kepada rasul.
Presentasi mata kuliah Hadis II membahas tentang berbagai hadis Nabi Muhammad SAW terkait kewajiban hormat dan bakti kepada orang tua serta guru. Termasuk di dalamnya arti birrul walidain secara bahasa, hadis yang menjelaskan pentingnya shalat, bakti kepada orang tua, dan jihad, serta ridha Allah bergantung pada keridhaan orang tua.
Pemikiran taqiyuddin an nabhaniy terhadap akidah dan akhlakynabiel
油
Tulisan ini membahas pemikiran Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani terkait akidah dan akhlak. Taqiyuddin An-Nabhani adalah ulama Palestina abad ke-20 yang banyak menulis tentang berbagai topik termasuk akidah dan akhlak. Tulisan ini bertujuan untuk memahami pandangan Taqiyuddin An-Nabhani mengenai akidah, akhlak, dan metodologi pengajaran keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada rasul Allah SWT. Ia menjelaskan bahwa iman kepada rasul adalah meyakini bahwa para rasul dipilih Allah untuk menerima wahyu dan menyampaikannya kepada umat. Dokumen juga menyebutkan sifat-sifat wajib dan mustahil bagi seorang rasul serta manfaat memiliki iman yang kuat kepada rasul.
Tiga kalimat utama dokumen tersebut adalah:
1) Beriman kepada rasul-rasul adalah salah satu rukun iman utama dalam agama Islam dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari iman.
2) Para rasul dipilih oleh Allah untuk menyampaikan ajaran-Nya kepada manusia dan memiliki tugas mulia seperti menyampaikan syariat agama, membimbing umat, dan menegakkan hujjah Allah.
3) Para rasul diutus untuk
Dokumen tersebut membahas sejarah perjuangan dakwah Rasulullah SAW mulai dari awal menerima wahyu hingga membangun masyarakat Islam di Madinah. Termasuk di dalamnya kondisi masyarakat Arab pra-Islam, fase dakwah di Mekah dan Madinah, serta penerus perjuangan setelah wafatnya Rasulullah.
Dokumen tersebut membahas tentang fiqih dakwah yang merupakan ilmu yang membahas masalah-masalah syariah yang bersifat praktis yang diambil dari dalil-dalilnya. Dakwah merupakan bagian dari ibadah yang membutuhkan ilmu dan aturan syariat. Metode berdakwah secara berjamaah dan menggunakan hikmah, peringatan yang baik, serta diskusi yang tidak menyerang pribadi.
Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada rasul, termasuk pengertian, dalil, nama-nama rasul, sifat wajib dan mustahil rasul, tugas rasul, perilaku yang mencerminkan iman kepada rasul, dan manfaat beriman kepada rasul.
Presentasi mata kuliah Hadis II membahas tentang berbagai hadis Nabi Muhammad SAW terkait kewajiban hormat dan bakti kepada orang tua serta guru. Termasuk di dalamnya arti birrul walidain secara bahasa, hadis yang menjelaskan pentingnya shalat, bakti kepada orang tua, dan jihad, serta ridha Allah bergantung pada keridhaan orang tua.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang perilaku rendah hati, hemat, dan hidup sederhana berdasarkan ayat Al-Qur'an dan hadis. Materi akan diajarkan dalam 4 pertemuan dengan melakukan kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan berkomunikasi secara kelompok serta presentasi di depan kelas.
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisNur Fuanto
油
Dokumen tersebut memberikan banyak pesan moral tentang kehidupan beragama. Beberapa poin kuncinya adalah: (1) bersyukur atas nikmat-nikmat kecil dari Allah, (2) saling menguatkan dan melengkapi kekurangan antara sesama, (3) bersikap sabar dalam menghadapi cobaan.
Dokumen tersebut menjelaskan 20 amalan yang dapat membawa kepada keluasan rezeki menurut ajaran Islam. Antaranya ialah mengerjakan ibadah seperti solat, zikir, bacaan Al-Quran, bersedekah, menjalin silaturrahim, bersyukur kepada Allah, dan bertawakal kepada-Nya. Amalan-amalan ini dapat mendekatkan hamba kepada Allah sehingga Dia murahkan rezeki dan kaya-kan hamba dengan nik
PENTINGNYA DAKWAH UNTUK KITA SEMUA SEBAGAI MANUSIAazhimthalib1
油
Dakwah memiliki banyak keutamaan dan pentingnya bagi umat Islam, di antaranya:
Mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan
Dakwah bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat, serta mendapatkan ridho Allah SWT.
Menyelesaikan masalah umat
Dakwah dapat membantu menyelesaikan masalah umat, seperti dengan membentuk masyarakat islami.
Menjaga nilai-nilai kemanusiaan
Dakwah dapat menjaga umat agar selalu memegang nilai-nilai kemanusiaan yang berbasis Al-Qur'an dan sunnah.
Menyelamatkan da'i
Dakwah dapat menyelamatkan da'i dari azab Allah SWT dan pertanggungjawaban di akhirat.
Menumbuhkembangkan jiwa kemandirian
Dakwah dapat menumbuhkembangkan jiwa kemandirian kepada masyarakat untuk merubah kehidupan sosialnya ke arah yang lebih baik.
Memberikan pencerahan
Dakwah dapat memberikan pencerahan dan kontribusi untuk kemajuan, baik secara spiritual maupun keduniaan.
Nabi Muhammad SAW memberikan contoh dakwah kepada umat dengan berbagai macam cara, melalui lisan, tulisan, dan perbuatan.
Dokumen tersebut memberikan 20 amalan untuk memperoleh rezeki yang murah dari Allah. Beberapa amalan kunci adalah beribadah, istighfar, meninggalkan dosa, mengingat Allah, berbuat baik, bersedekah, berdoa dan bertawakal kepada Allah. Semua amalan ini bertujuan untuk mendapatkan takwa dan kasih sayang Allah sehingga Dia memberikan limpahan rezeki.
1. Sholat merupakan tiang agama dan amalan yang paling penting dihisab di hari kiamat.
2. Dokumen ini menjelaskan hakekat, tujuan, fungsi, makna spiritual, dan hikmah sholat serta ancaman bagi yang meninggalkannya.
3. Sholat diperintahkan Allah untuk mendekatkan manusia kepada-Nya dan mendidik sifat takut dan patuh kepada-Nya.
Dokumen tersebut merangkum implementasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat berdasarkan ajaran Islam. Terdapat beberapa aspek akhlak yang dijelaskan seperti akhlak kepada Allah, rasulullah, diri sendiri, keluarga, dan sesama manusia. Implementasinya meliputi sikap seperti taat, sabar, jujur, rendah hati, dan tolong menolong.
Dokumen ini membahas tiga pelajaran penting tentang ajaran Islam dalam tiga kalimat atau kurang. Pertama, menjelaskan lima rukun Islam. Kedua, menyebutkan enam rukun iman. Ketiga, membagi tauhid dan syirik menjadi beberapa bagian.
Akhlak merupakan sifat perilaku yang baik yang diajarkan agama Islam. Islam menganggap akhlak mulia sebagai tolak ukur kesempurnaan iman. Rasulullah diutus khusus untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Akhlak yang baik akan membawa kemaslahatan bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.
1. Shadaqah adalah baik dan memiliki berbagai tingkatan keutamaan tergantung kondisi pemberi dan proyeknya.
2. Shadaqah sirriyah dan untuk keluarga dianggap paling utama menurut hadis Nabi.
3. Shadaqah juga dianjurkan untuk kerabat, tetangga, teman dalam jihad, dan proyek-proyek berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya amal yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai syariat. Amal hanya diterima jika dilakukan karena Allah saja (ikhlas) dan sesuai sunnah Nabi saw (showab). Ikhlas dan showab diperlukan agar amal mendapat pahala di akhirat. Dokumen juga menjelaskan pentingnya menuntut ilmu agama yang dijanjikan pahala besar bagi yang berilmu.
1. 1. Ridha Allah Tergantung Orang Tua
(Ridhar-Rabb fii ridhal waalidain wa sakhathuhu fii sakhathihimaa)
Ridha Tuhan tergantung ridha kedua orang tuanya dan murka Tuhan tergantung murka keduanya
(HR. Thabrani).
Penjelasan :
Hadits di atas menjelaskan pada seorang anak agar patuh dan tundk pada perintah orang tua.
Sebagai seorang anak, kita tidak boleh membuat orang tua menjadi marah dan sakit hati. Hal ini
sesuai dengan anjuran Allah SWT dalam firman-Nya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu
menyekutukan-Nya dengan apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua (QS. An-
Nisa [4]: 36).
Orang tua adalah manusia yang membesarkan dan mendidik anak sejak masih dalam kandungan
seorang ibu sehingga dewasa. Orang tua lah yang mendidik kita dengan penuh kasih sayang dan
tanpa meminta balasan apapun. Balasan seorang anak yang paling membuat bahagia orang tua
adalah mendoakan kedua orang tua dan berbuat baik pada keduanya, meskipun keduanya sudah
tua renta.
2. Berbakti pada Orang Tua
(An Abdullah qaala, saaltun Nabi shallallaahu alaihi wasallam: Ayyul amal ahabbu
ilallaahi? Qaala: Ash-shalaatu alaa waqtihaa. Qaala: Tsumma ayyun? Qaala: Birrul
waalidain. Qaala: Tsumma ayyun? Qaala: Al-Jihaadu fii sabiilillaahi. Qaala: Haddatsanii
bihinna, walaw istadadtu lazaadanii)
Abdullah (bin Masud) RA berkata: Saya bertanya pada Rasulullah SAW, Amal perbuatan apa
yang paling dicintai oleh Allah? Rasulullah SAW menjawab, Shalat tepat pada waktunya.
Lalu Abdullah bertanya lagi, Lalu apa lagi?. Rasulullah SAW menjawab, Berbakti pada
kedua orang tua. Lalu Abdullah bertanya lagi, Lalu apa lagi?. Rasulullah SAW menjawab,
Jihad di jalan Allah. Abdullah kemudian berkata, Rasulullah SAW menceritakan padaku
tentang hal-hal tersebut. Andai aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menambahkannya lagi
padaku (HR Bukhari).
Penjelasan :
Hadits di atas menjelaskan bahwa setidaknya ada 3 amal perbuatan yang paling dicintai Allah
SWT: 1) shalat (beribadah) tepat pada waktunya; 2) berbakti pada orang tua; dan 3) jihad di jalan
Allah SWT.
Shalat tepat pada waktunya berarti kita harus menyiapkan diri untuk beribadah (shalat) pada
2. Allah SWT. Jika suara adzan sudah berkomandang, maka kita harus bersiap diri untuk
melaksanakan shalat. Tepat waktu juga berarti shalat kita tidak boleh ditunda-tunda sehingga
waktu shalat hampir habis, karena hal ini menunjukkan kita tidak atau kurang taat padda perintah
Allah SWT.
Berbakti pada kedua orang tua juga termasuk salah satu amal perbuatan yang sangat dicintai oleh
Allah SWT. Dalam sebuah ayat Al-Quran disebutkan: Dan Tuhanmu telah memerintahkan
supaya kamu agar jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan cih dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [17]: 23).
Sedangkan jihad di jalan Allah SWT juga termassuk salah satu amal perbuatan yang paling
dicintai Allah SWT. Maksud jihad di sini memiliki beberapa pengertian: 1) dalam arti perang,
terutama jika kita sebagai umat Islam diserang oleh kelompok lain; 2) jihad ilmu pengetahuan,
yaitu dengan cara rajin belajar sambil berdoa sebagai bagian dari ibadah kita pada Allah SWT;
dan 3) berbuat amal perbuatan yang bisa berguna bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat
luas.
3. Ikhlas Beramal
(An Anas bin Malik RA qaala: Qaala Rasulullah SAW, Man faaraqad-dunyaa alal-ikhlash
lillaahi wahdahu wa ibaadatihi laa syariika lahu wa iqaamish-shalaati wa iitaaiz-zakaati maata
wallaahu anhu raadhin)
Anas bin Malik RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang berpisah
dengan dunia (meninggal dunia) dalam keadaan ikhlas beribadah karena Allah dengan tidak
berbuat syirik pada-Nya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, maka Allah SWT telah
meridhai orang tersebut (HR Ibnu Majah).
Penjelasan :
Ikhlas secara bahasa berarti murni. Dalam konteks ibadah, ikhlas berarti melakukan amal
perbuatan semata-mata hanya untuk beribadah dan mencari ridha Allah SWT.
Orang yang beramal dengan ikhlas akan mendapatkan ketenangan dalam hidupnya, karena dia
tidak memiliki niat dan tujuan yang negatif. Orang yang beramal dengan ikhlas akan
mendapatkan ridha Allah SWT dan Rasul-Nya serta akan mendapat penghormataan yang positif
dari masyarakat.
Orang yang senantiasa menjaga dan memelihara keikhlasan dalam setiap amal perbuatannya,
akan mendapatkan manis dan indahnya iman dan ketakwaan dalam dirinya.
3. 4. Rendah Hati
(An Abi Hurairah RA an Rasulullah SAW qaala: Maa naqashat shadaqatun min maalin wa
maa zaadallaahu abdan biafwin illaa izzan wa maa tawaadhaa ahadun lillaahi illaa
rafaahullaahu).
Abu Hurairah RAA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidak akan berkurang
harta seseorang dengan bershadaqah, tidak akan bertambah maaf dari Allah pada seorang hamba
kecuali kemuliaan, dan tidak ada sikap rendah hati seseorang pada Allah kecuali akan
ditinggikan derajatnya (HR Muslim).
Penjelasan :
Rendah hati artinya sikap untuk selalu tidak menonjolkan diri sendiri di hadapan orang lain.
Rendah hati juga berarti sikap tidak sombong dan congkak, baik pada diri sendiri maupun orang
lain.
Sikap rendah hati tidak sama dengan rendah diri. Di dalam rendah hati terdapat sikap optimis dan
percaya diri serta bersikap positif (berbaik sangka). Sedangkan rendah hati berkaitan dengan
sikap dan mental yang minder, pesimis, dan tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.
Di dalam hadits di atas disebutkan bahwa seorang hamba yang rendah hati justru akan
ditinggikan (derajatnya) oleh Allah SWT. Hal ini berarti bahwa rendah hati berkaitan dengan
sikap santun dan tidak sombong, baik di hadapan Allah SWT maupun pada sesama manusia.
5. Hidup Bersih
(An Abii Maalik RA qaala, qaala Rasulullah SAW: Ath-thahuur syathrul iimaan, wal hamdu
lillaahi tamlaul miizaan wa subhaanallaah walhamdu lillaah tamlaaani aw tamlau maa bainas-
samaawaati wal ardhi wash-shalaatu nuurun wash-shadaqatu burhaanun wash-shabru dhiyaaun
wal quraanu hujjatun laka aw alaika, kullun-naasi yaghduu fabaayiun nafsahu famutiquhaa
aw muubiquhaa)
Abu Malik Al-Asyari meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Kesucian (kebersihan)
itu adalah separoh dari iman, kalimat alhamdulillaah mampu mengisi (memberatkan)
timbangan amal, kalimat subhaanallaah dan alhamdulillaah mampu mengisi (sebanding)
dengan seluruh isi yang ada di langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti
(kedermawanan dan ketaatan), shabar adalah sinar, dan Al-Quran adalah hujjah (argumentasi)
yang menguatkan atau melemahkan dirimu. Setiap orang berangkat (menyiapkan dirinya), baik
mengekang jiwanya atau memerdekakannya (HR Bukhari).
4. Penjelasan :
Kata thahuur artinya bersih atau suci. Sebagian ulama menyamakan antara kata thahuur dan
nazhafah, karena keduanya berhubungan dengan kebersihan badan (fisik) dan rohani (mental-
spiritual). Dalam suatu khabar terkenal (sebagian menyebutkan hadits) disebutkan: An-
nazhaafatu minal iimaan (artinya: Kebersihan adalah bagian dari iman).
Berdasarkan pada hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa kata bersih mengandung dua arti:
bersih secara fisik dan bersih secara rohani. Bersih secara fisik berarti menjaga kebersihan fisik
kita, seperti: anggota badan, rumah tinggil, lingkungan sekitar, dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan dunia fisik. Sedangkan bersih secara rohani berarti menjaga dan
memelihara keyakinan (iman), pikiran, dan sikap kita dari unsur-unsur yang bisa merusak
keimanan kita, seperti syirik, dengki, sombong, durhaka, dan lainnya.
Islam adalah agama yang sangat menganjurkan agar umatnya hidup bersih. Misalnya berwudhu
sebagai anjuran yang wajib dilakukan oleh setiap umat Islam, minimal ketika hendak
melaksanakan shalat 5 waktu. Ini berarti umat Islam paling sedikit menjaga kebersihan anggota
badannya (di bagian anggota wudhu) minimal 5 kali sehari, seperti wajah, telinga, tangan, kaki,
dan sekitarnya. Berwudhu adalah simbol kebersihan secara fisik dan rohani.
Salah satu tabiin besar bernama Said bin Al-Musayyab berkata :
Sesungguhnya Allah itu Maha Bagus (Baik), mencintai yang baik, dan sesungguhnya Allah itu
Maha Bersih, mencintai yang bersih.
Orang yang menjaga kebersihannya berarti juga menjaga kualitas imannya. Orang yang hidup
kotor dan jorok, mencerminkan perilaku orang tersebut kotor dan menjijikkan, juga
menunjukkan tidak cinta pada kebersihan fisiknya. Orang yang mencuri atau melakukan
tindakan korupsi, juga dianggap sebagai orang yang tidak bersih dan telah mengotori imannya
yang telah diyakininya pada Allah SWT dan Rasul-Nya.
6. Istiqamah (Disiplin)
(An Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqafi RAA qaala: Qultu, yaa Rasuulallaah, qul lii fil Islam
qawlan laa asal anhu ahadan ghairaka. Qaala Abuu Muaawiyah badaka. Qaala: Aamantu
billaahi tsumma-staqim)
Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqafi RA berkata: Wahai Rasulullah, katakanlah padaku tentang
Islam di mana saya tidak perlu bertanya lagi pada orang selain engkau!. Rasulullah SAW
menjawab: Katakanlah, Aku beriman pada Allah, lalu istiqamahlah engkau dengan ucapanmu
itu! (HR Ahmad).
Penjelasan :
Kata istiqamah jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira-kira sama artinya dengan
disiplin atau konsisten. Istiqamah atau disiplin berarti melaksanakan berbagai kegiatan atau
5. perbuatan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
Berkaitan dengan istiqamah, di dalam Al-Quran disebutkan sebagai berikut :
Sesungguhnya orang-orang yang berkata: Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka
beristiqamah [atas perkataannya itu], maka tidak ada kekhawatiran dan kesedihan bagi mereka
(QS Al-Ahqaf [46]: 13).
Ayat di atas mengaitkan antara sikap istiqamah dengan rasa tenang yang terbebas dari
kekhawatiran dan kesedihan karena senantiasa menyandarkan setiap amal perbuatannya pada
Allah SWT.
Orang yang istiqamah berarti memiliki keteguhan dan ketetapan hati untuk selalu menekuni
kegiatan atau amal perbuatan yang dia lakukan. Istiqamah menjai salah satu kunci sukses setiap
orang dalam mencapai dan mewujudkan cita-citanya.
7. Jujur
(An Abdullah RA anin-nabiy shallalaahu alaihi wa sallam qaala: Innash-shidqa yahdii ilal
birri wa innal birri yahdii ilal jannah wa innar-rajula layashduqu hattaa yakuuna shiddiiqan wa
innal kadziba yahdii ilal fujuuri wa innal fujuura yahdii ilan-naari wa innar-rajula layakdzibu
hattaa yuktaba indallaahi kadzdzaaban).
Abdullah (bin Masud) RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya
kebenaran itu membawa kebaikan, dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang yang
membiasakan dirinya berkata benar (jujur) akan tercatat di sisi Allah sebutan shiddiq (jujur).
Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada maksiat, sedang maksiat membawa ke neraka.
Seseorang yang membiasakan diri berdusta akan tercatat di sisi Allah sebutan kadzdzab
(pendusta) (HR. Bukhari dan Muslim).
Penjelasan :
Jujur adalah salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap umat manusia. Seseorang
yang bersikap jujur (baik dalam perkataan maupun perbuatan).
Dalam hadits itu dijelaskan bahwa sikap jujur akan menuntutn seseorang pada kebaikan dan
surga. Hal ini berarti bahwa kejujuran merupakan salah satu akhlak mulia yang harus tertanam
pada setiap manusia. Sebaliknya, sikap bohong (dusta) akan menjerumuskan seseorang pada
maksiat dan neraka.
Orang yang bersikap jujur akan mendapat pujian dari Allah SWT, Rasul-Nya, dan masyarakat.
Kejujuran menunjukkan bahwa seseorang berpegang teguh pada kebenaran dan kebaikan yang
akan membawa akibat yang baik dan berguna bagi kehidupan dirinya dan orang banyak.
6. 8. Saling Menolong
(An Abii Muusaa RA anin-nabii shallallaahu alaihi wassallam, qaala: Innal mumin lil
mukmin kal bunyaan yasyuddu badhuhuu badhan wa syabbaka ashaabiahu).
Abu Musa (Abdullah bin Qaish) RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya seperti bangunan yang satu
menguatkan (bangunan) yang lain. Rasulullah SAW lalu menunjukkan rajutan di antara jemari
tangannya (HR Bukhari dan Muslim).
Penjelasan :
Hadits di atas menjelaskan tentang hubungan antara sesama orang mukmin (beriman) yang harus
saling menolong sehingga umat Islam menjadi kokoh seperti sebuah bangunan.
Ibarat bangunan yang akan menjadi kokoh jika masing-masing bagiannya saling menopang dan
membantu bagian yang lain.
Tolong-menolong tentu harus dilakukan atas dasar kebaikan dan takwa, bukan atas dasar dosa
dan permusuhan. Dalam sebuah ayat disebutkan :
dan tolong-menolonglah kamu atas dasar kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
atas dasar dosa dan permusuhan (QS Al-Maidah [5]: 2).
Jika ada orang lain (tetangga, teman, atau famili) yang mengalami kesusahan dan kesulitan,
selayaknya kita membantu mereka, jika kita mampu menolong mereka.
Menolong orang lain adalah salah satu sifat luhur yang harus selalu kita jagan dan pelihara agar
mendapat kasih sayang dan ridha Allah SWT dan Rasul-Nya serta umat manusia.
9. Menghormati Tetangga
(An Abi Syuraih Al-Adawiy RA qaala: Samiat udzunaaya wa absharat ainaaya hiina
takallaman-nabiy shallallaahu alaihi wa sallama, faqaala, Man kaana yuminu billaahi wal
yawmil aakhiri falyukrim jaarahu wa man kaana yuminu billaahi wal yawmil aakhiri falyukrim
dhaifahu jaaizatahu. Qaala: Wa maa jaaizatuhu yaa Rasuulallaah? Qaala, Yawmun wa
lailatun waddh-dhiyaafah tsalaatsatu ayyaam, fa maa kaana waraaa dzaalika fahuwa shadaqatun
alaihi wa man kaana yuminu billaahi wal yawmil aakhiri falyaqul khairan au liyashmut)
Abu Syuraih RA menceritakan bahwa dirinya telah mendengar dan melihat langsung Rasulullah
SAW bersabda: Siapa yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, maka hormatilah tetanggamu,
dan siapa yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, maka hormatilah tamumu, yaitu
7. kunjungannya. Abu Syuraih RA berkata: Apa maksud kunjungan itu, wahai Rasulullah
SAW?. Beliau menjawab: Maksud kunjungan adalah selama tamu menetap di rumahmu
selama sehari-semalam, dan waktu bertamu itu maksimal 3 hari, sedangkan lewat dari 3 hari,
maka itu termasuk shadaqah untuk tamu tersebut. Dan siapa yang beriman pada Allah dan Hari
Akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau hendaklah diam saja (HR Bukhari dan Muslim).
Penjelasan :
Hadits di atas menjelaskan bahwa salah satu kriteria kesempurnaan iman seseorang adalah
menghargai atau menghormati tetangganya.
Tetangga adalah satu-satunya orang yang tinggal berdekatan dengan rumah kita. Setiap orang
memerlukan tetangga karena para tetangga adalah orang-orang yang sering bertemu dan bekerja
sama dengan kita dalam kehidupan sehari-hari.
Menghormati tetangga berarti membangun hubungan yang baik dan harmonis dengan tetangga,
seperti: tegur-sapa, membantu tetangga yang kesusahan, dan sebagainya.
10. Menghormati Tamu
(An Abi Syuraih Al-Adawiy RA qaala: Samiat udzunaaya wa absharat ainaaya hiina
takallaman-nabiy shallallaahu alaihi wa sallama, faqaala, Man kaana yuminu billaahi wal
yawmil aakhiri falyukrim jaarahu wa man kaana yuminu billaahi wal yawmil aakhiri falyukrim
dhaifahu jaaizatahu. Qaala: Wa maa jaaizatuhu yaa Rasuulallaah? Qaala, Yawmun wa
lailatun waddh-dhiyaafah tsalaatsatu ayyaam, fa maa kaana waraaa dzaalika fahuwa shadaqatun
alaihi wa man kaana yuminu billaahi wal yawmil aakhiri falyaqul khairan au liyashmut)
Abu Syuraih RA menceritakan bahwa dirinya telah mendengar dan melihat langsung Rasulullah
SAW bersabda: Siapa yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, maka hormatilah tetanggamu,
dan siapa yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, maka hormatilah tamumu, yaitu
kunjungannya. Abu Syuraih RA berkata: Apa maksud kunjungan itu, wahai Rasulullah
SAW?. Beliau menjawab: Maksud kunjungan adalah selama tamu menetap di rumahmu
selama sehari-semalam, dan waktu bertamu itu maksimal 3 hari, sedangkan lewat dari 3 hari,
maka itu termasuk shadaqah untuk tamu tersebut. Dan siapa yang beriman pada Allah dan Hari
Akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau hendaklah diam saja (HR Bukhari dan Muslim).
Penjelasan :
Hadits di atas menjelakan bahwa salah satu kriteria kesempurnaan iman seseorang adalah
menghargai atau menghormati tamu.
Menghormati tamu berarti menunjukkan sikap santun dan sopan pada seorang tamu, terutama
jika mereka sedang berkunjung ke rumah kita.
Dalam hadits di atas Rasulullah SAW memberi batasan bahwa waktu kunjungan maksimal 3
8. hari, dan lumrahnya sehari semalam. Jika kita sebagai tuan rumah masih mengizinkan sang tamu
melebihi 3 hari, berarti itu adalah shadaqah (dalam arti kebaikan tambahan) yang kita tunjukkan
pada tamu tersebut.
11. Silaturahim
(Man sarrahu ay-yubsatha lahu fii rizqihi wa yunsyaa lahu fii atsarihi falyashil rahimah)
Siapa yang ingin diperluas rezekinya dan dilamakan jejak kebaikannya, maka hendaklah
bersilaturahim (Syaikh Al-Albani dalam kitab hadits Shahih Al-Jami).
Penjelasan :
Silaturahim berasal dari dua kata bahasa Arab: shilah (artinya: menyambung) dan rahim
(artinya: rahim [ibu], kasih sayang). Secara istilah, silaturahim berarti mengadakan hubungan
kekerabatan dan ikatan kasih sayang atas dasar kebaikan. Hubungan atas dasar kebaikan dan
kasih sayang itu tidak hanya di antara famili dan kerabat yang memiliki hubungan keturunan,
melainkan dengan setiap orang.
Silaturahim juga merupakan bagian dari sifat mulia yang harus dipelihara oleh seetiap umat
Islam. Rasulullah SAW termasuk teladan yang sangat gemar melakukan ubungan silaturahim,
baik dengan kerabat maupun dengan para sahabatnya. Bahkan, para musuh dari kafir Quraisy
pun mengakui akan kebaikan dan kesenangan Rasulullah SAW dalam bersilaturahim.
Dengan bersilaturahim, teman kita akan bertambah, rezeki kita akan semakin terbuka, dan
jaringan kerja sama dan perkenalan dengan orang lain semakin luas. Hadits di atas juga memiliki
pengertian bahwa salah satu cara agar kebaikan seseorang tetap dikenang oleh orang lain atau
generasi berikutnya, maka hendaklah bersilaturahim.
12. Menepati Janji
(An Adiy qaala, qaala Rasulullah SAW: Idzaa halafa ahadukum alal yamiin faraaa khairan
minha, falyukaffirha walyatilladzii huwa khairun)
Adiy bin Hatim bin Abdullah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang
bersumpah (berjanji) atas sesuatu, lalu dia melihat bahwa ada hal lain yang lebih baik dari yang
dijanjikannya, maka hendaklah dia membayar denda atas janjinya itu dan melaksanakan sesuatu
(perbuatan) lain yang dianggapnya lebih baik (HR Muslim).
Penjelasan :
Dalam Islam, sumpah atau janji hanya untuk kebaikan dan kemaslahatan bagi orang tersebut atau
orang lain. Hadits di atas menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan seseorang untuk
membayar denda serta membatalkan janjinya tersebut.
Janji juga didasarkan pada niat orang yang berjanji tersebut, seperti disebutkan dalam sabda
Rasulullah SAW berikut :
9. Abu Hurairah RA meriwaytkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya sumpah itu
tergantung pada niat orang yang bersumpah (HR Ibnu Majah).
Dalam sebuah mauizhah hasanah (nasehat bijak) terkenal disebutkan :
Janji itu (seperti) utang.
Nasehat bijak itu memberi pelajaran berharga bagi kita agar menepati janji jika kita sudah
berjanji, terutama jika janji itu berkaitan dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Sedangkan
jika sumpah atau janji yang berkaitan dengan hal yang buruk dan berbahaya, maka sebaiknya
tidak dilaksanakan, seperti anjuran Rasulullah SAW dalam hadits di atas.
13. Menjenguk Orang Sakit
(An Abi Hurairah RA qaala: Samitu Rasulallah SAW yaquulu, Haqqul muslim alal muslim
khamsun: raddus salaam wa iyaaddatul mariidh wat-tibaaul janaaiz wa ijaabatud dawah wa
tasymiitul aathis).
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa dirinya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Hak
seorang muslim atas muslim lainnya ada 5 macam:
1) menjawab salam;
2) menjenguk orang sakit;
3) mengantarkan jenazah;
4) memenuhi undangan; dan
5) mendoakan orang yang bersin (HR Bukhari).
Penjelasan :
Hadits di atas menganjurkan pada setiap muslim agar memenuhi hak-haknya. Di antara hak itu
adalah menjenguk orang yang sedang sakit.
Menjenguk orang yang sedang sakit merupakan salah satu sikap dan akhlak yang mulia. Orang
yang sakit akan merasa terhibur dan senang jika dikunjungi oleh orang lain. Apalagi kunjungan
itu didasarkan pada niat yang ikhlas.
Jika orang yang sakit dikunjungi oleh sanak famili, kerabat, saudara, teman-teman, hatinya akan
merasa senang dan tentram. Hal itu akan mengurangi rasa sakit yang dideritanya dan akan
menambah kepercayaan dirinya untuk tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dari Allah SWT.