1. 1
BAB.I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Preparasi Sampel adalah Suatu analisis suatu bahan pakan yang hanya
akan dicapai secara baik jika pengambilan sampel bahan dilakukan secara benar
dan reprentatif. Sampel merupakan bagian dari suatu bahan yang diambil secara
acak dari bahan tersebut untuk selanjutnya dievaluasi. Pengambilan sampel perlu
memperhatikan beberapa hal sepereti : Homogenitas sampel, Cara pengambilan
sampel, Jumlah sampel. Penangan sampel, Prosesing sampel, dan Penentuan
kadar sampel segar.
Homogenitas sampel.efek ukuran dan berat partikel sangat berpengaruh
terhadap hemogenitas bahan.bagian yang berukuran dan mempunyai masa/berat
lebih besar cenderung akan terpisah (tersegregasi)dari bagian yang lebih kecil dan
ringan.oleh karena itu sebelum sampel diambil,bahan harus diaduk secara merata
atau sampel diambil secara acak dari beberapa bagian baik bagian dasar,bagian
tenggah maupun bagian atas sehingga diperoleh sampel yang refresentatif,
demikian juga pada hijauan disuatau lahan /area,kualitas hijauan pada tiap bagian
tanaman atau lahan yang mempunyai kualitas yang relatif berbeda..
Cara pengambilan sampel.sempel dari bahan dapat diambil secara aselektif
dan selektif. Aselektif adalah pengambilan sempel secara acak dari keseluruhan
sempel tanpa membedakan/memperhatikan atau memisahkan bagian dari sempel
tersebut.misalnya dalam pengambilan sempel rumput gajah,sempel diambil secara
keseluruhan tanpa memperhatikan bagian dari sempel tersebut. Selektif adalah
pengambilan sempel dari sebagian sempel tersebut.misalnya sempel rumput gajah
tersebut dipisahkan bagian dari bagian rumput tersebut yaitu bagian dari batang
atau daun.
Jumlah sempel.jumlah sempel yang diambil akan sangat berpengaruh
dalam tingkat refresentatif sampel yang diambil.jumlah sempel yang diambil
bergantung pada kebutuhan untuk evaluasi dan jumlah bahan yang diambil
2. 2
sampelnya.sebagai pedoman jumlah sempel yang diambil adalah 10% dari jumlah
bahan.
Penanganan sempel.sempel yang diambil harus segerah di diamkan agar
tidak rusak atau berubah sehingga mempunyai sifat yang berbada dari mana
sempel tersebut diambil,misalnya terjadi penguapan air,pembusukan maupun
tumbuhnya jamur.sempel yang mempunyai kadar air rendah (kurang dari 15%)
sangat kecil kemungkinan untuk mengalami kerusakan.sampel demikian dapat
langsung dimasukkan didalam kantong plastik dan dibawa kelaboraturium.sampel
dengan kadar air tinggi seperti hijauan atau silase berpeluang besar mengalami
penguapan air,oleh sebab itu untuk mengontrol penguapan air sempel yang telah
diambil harus segera ditimbang,dimasukkan kedalam kantong plastik kedap
udara,dibawa kelaboraturium dan segerah dianalisis.kadar bahan keringnya.
Prosesing sempel.untuk tujuan evaluasi terutama evaluasi secara
mikroskopis,kimiawi,biologis,semua sempel harus digiling sehingga diperoleh
sempel yang halus.
Penentuan kadar air sempel segar.sempel dapat berasal dari tumbuh
tumbuhan (seperti rumput rumputan,biji bijian,buah buahan,hasil ikutan
produksi pertanian dean pangan).maupun hewan dan hasil ikutan.sebelim
dikeringkan sempel harus dipotong potong terlebih dahulu agar lebih cepat
kering.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum bahan pakan dan formulasi ransum yang
berjudul prefarasi sempel adalah agar mahasiswa mengetahui atau menambah
wawasan mengenai cara atau persiapan sempel yang baik untuk ternak.dan
mahasiswa juga dapat memahami jenis sempel yang baik maupun kodisi sempel
yang bagaimana yang baik untuk kesehatan ternak.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan pratikum ini adalah mahasiswa mampu
menerapkan persiapan sempel yang baik untuk langsung diberikan untuk pakan
tenak. Dan mahasiswa juga dapat semakin memiliki wawasan yang jauh lebih
berpotensi dan berbobot untuk mencapai pakan yang benar dan refresentatif.
3. 3
BAB.II
TINJAUAN PUSTAKA
(Berg,J.M.2009),menyatakan bahwasampel yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan seperti rerumputan, biji-bijian, buah-buahan, hasil ikutan produksi
pertanian dan pangan maupun berasal dari hewan dan ikutan lainnya, sebelum
dikeringkan bahan segar dipotong-potong untuk mendapatkan partikel yang lebih
kecil agar dapat dengan cepat kering.
(Behrman,G.C.2009),menyatakan bahwa hijauan dengan kualitas yang
diunggulkan, untuk pemanfaatannya terhadap ternak akan menghasilkan vahan
kering yang kecil dibandingkan dengan vahan segarnya sekitar 80 %.
(Ella. H.2010), yang menyatakan bahwa zat pakan (zat makanan) adalah
bagian dari bahan pakan yang dapat dicerna, dapat diserap dan bermanfaat bagi
tubuh (ada 6 macam zat pakan: air, mineral, karbohidrat, protein, lemak, dan
vitamin).
(Parakkari.2009 ),yang menyatakan bahwa Hijuan merupakan bahan
pakan ternak yang mempunyai kadar air yang tinggi sekitar 70-80% dari Hijauan.
(Retnowati.2010) yang menyatakan bahwa obat juga dapat terkontaminasi
oleh bakteri yang dapat menyebabkan atau menghambat oertumbuhan pada ternak
dan bahkan menyebabkan kematian pada ternak.
(Srigandono.2008), yang menyatakan bahwa dalam melakukan preparasi
sampel untuk kadar bahan kering feses sapi yang normal adalah sekitar 51,002-
79,153 %.
(Soekanto.2008), yang menyatakan bahwa dalam analisis pengambilan
sampel bahan pakan untuk ternak, dapat menggunakan 2 buah rumus preparasi
bahan yang secara benar dan representatif yaitu secara selektif dan aselektif.
(Susno.2009),yang menyatakan bahwa kadar air pada rumput gajah setelah
di jemur 48 jam atau dua hari hasil penelitian susno berkisar antara 150-160%
kadar air pada rumput gajah.
4. 4
BAB.III
MATERI DAN METODA
3.1 Waktu dan tempat
Pratikun bahan pakan dan formulasi ransum yang berjudul preparasi
sempel ini dilaksanakan pada hari Rabutanggal 16April 2014,pukul 16.00 WIB
sampai dengan selesai. Yang bertempat di laboratorium fakultas peternakan
universitas jambi.
3.2 Materi
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum bahan pakan dan formulasi
ransum yang berjudul preparasi ransum adalahrumput benggala,rumputkumpei,
rumputgajah, rumput raja, legume leucaena, fesesayamkampung, fesesayam
broiler, feseskelinci, fesesitik, fesessapi, feseskuda, feseskambingdanterpal
3.3 Metoda
Adapun prosedur kerja dalam pratikum ini adalah sebagai berikut pertama
untuk jenis hijauan,setelah hijauan yang segar diambil, hijauan tersebut dipotong
potong dengan partikel yang lebih kecil agar dalam proses pengeringan bahan
tersebut cepat kering,namun sebelum sempel dikeringkan sempel tersebut harus
ditimbang terlebih dahulu untuk memperoleh berat awal (Ag), kemudian dijemur
sampai kering dibawah sinar matahari atau dikeringkan dalam oven dengan
temperature 50 60 尊C selama 24 48 jam. Setelah kering sempel ditimbang
diproleh berat kedua (Bg) dan selisih antar berat sebelumnya dan setelah
dikeringkan merupakan kadar air (KA) dari sempel segar,dan selanjutnya dapat
ditentukan bahan kering (BK)sampel. Lakukan hal yang sama untuk jenis bahan
feses.
5. 5
BAB.IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel merupakan bagian dari suatu bahan yang diambil secara acak dari
bahan tersebut untuk selanjutnya dievaluasi.Preparasi Sampel adalah Suatu
analisis bahan pakan yang hanya akan dicapai secara baik jika pengambilan
sampel bahan dilakukan secara benar dan reprentatif. Dalam pengambilan sampel
suatu bahan harus dilakukan secara benar agar diperoleh sampel yang benar-benar
representatif, yang mampu menggambarkan keadaan bahan yang diambil
sampelnya secara tepat.Pengambilan sampel perlu memperhatikan beberapa hal
seperti: Homogenitas sampel, Cara pengambilan sampel, Jumlah sampel,
Penangan sampel, Presesing sampel., dan Penentuan kadar sampel segar. Hal yang
akan dibahas pada praktikum ini yaitu: penentuan kadar air sampel segar. Sampel
segar tersebut yaitu rumput gajah, rumput raja, feses sapi, dan feses ayam.
Untuk jenis dari pada hijauan yang diri dari rumput benggala,rumput
raja,rumput kumpei,rumput gajah, legume leucaena.
Untuk rumput gajah
Pengambilan rumput gajah yang segar,kemudian dipotong dalam ukuran
partikel yang lebih kecil yang bertujuan untuk pengeringan yang lebih cepat
ini.namun sebelum dikeringkan diperoleh berat dari sampel segar (Ag) adalah 500
gr. Setelah dilakukan proses pengeringan padasampel diperoleh berat sampel
yaitu 300 gr.
Setelah berat awal yaitu sempel segar sebelum di keringkan (Ag) dan berat
sempel setelah di lakukan proses pengeringan atau sempel kering (Bg).kemudian
dicari selisih antara berat sebelunya dengan setelah dikeringkan merupakan kadar
air (KA) adalah 40%. Setelah kadar air diperoleh selanjutnya dapat ditentukan
kadarbahan kering (BK)yaitusebesar 60%.
Untuk rumput kumpei
Pengambilan rumput kumpei yang segar,kemudian dipotong dalam ukuran
partikel yang lebih kecil yang bertujuan untuk pengeringan yang lebih cepat ini,
namun sebelum dikeringkan diperoleh berat dari sempel segar (Ag) adalah 750 gr.
6. 6
Setelah dilakukan proses pengeringan pada sempel diperoleh berat sempel yaitu
600 gr.
Setelah berat awal yaitu sempel segar sebelum di keringkan (Ag) dan berat
sempel setelah di lakukan proses pengeringan atau sempel kering (Bg). Kemudian
dicari selisih antara berat sebelunya dengan setelah dikeringkan merupakan kadar
air (KA) adalah 20%. Setelah kadar air diperoleh selanjutnya dapat ditentukan
kadarbahan kering (BK) adalah 80%.
Untuk rumput raja
Pengambilan rumput raja yang segar,kemudian dipotong dalam ukuran
partikel yang lebih kecil yang bertujuan untuk pengeringan yang lebih cepat ini,
namun sebelum dikeringkan diperoleh berat dari sampel segar (Ag) adalah 500 gr.
Setelah dilakukan proses pengeringan pada sampel diperoleh berat sempel yaitu
300gr.
Setelah berat awal yaitu sampel segar sebelum di keringkan (Ag) dan berat
sempel setelah di lakukan proses pengeringan atau sempel kering (Bg).kemudian
dicari selisih antara berat sebelunya dengan setelah dikeringkan merupakan kadar
air (KA) adalah 40%. Setelah kadar air diperoleh selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) sempel adalah 60%.
Untuk rumputbenggala
Pengambilan rumput benggalayang segar,kemudian dipotong dalam ukuran
partikel yang lebih kecil yang bertujuan untuk pengeringan yang lebih cepat ini,
namun sebelum dikeringkan diperoleh berat dari sempel segar (Ag) adalah 500 gr.
Setelah dilakukan proses pengeringan pada sempel diperoleh berat sempel yaitu
200 gr.
Setelah berat awal yaitu sempel segar sebelum di keringkan (Ag) dan berat
sempel setelah di lakukan proses pengeringan atau sempel kering (Bg).kemudian
dicari selisih antara berat sebelunya dengan setelah dikeringkan merupakan kadar
air (KA) adalah 60%. Setelah kadar air diperoleh selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) sempel udara adalah 40%.
Untuk legume leucaena
7. 7
Pengambilan legume leucaenayang segar,kemudian dipotong dalam
ukuran partikel yang lebih kecil yang bertujuan untuk pengeringan yang lebih
cepat ini, namun sebelum dikeringkan diperoleh berat dari sempel segar (Ag)
adalah 500 gr. Setelah dilakukan proses pengeringan pada sempel diperoleh
berat sempel yaitu 300 gr.
Setelah berat awal yaitu sempel segar sebelum di keringkan (Ag) dan berat
sempel setelah di lakukan proses pengeringan atau sempel kering (Bg).kemudian
dicari selisih antara berat sebelunya dengan setelah dikeringkan merupakan kadar
air (KA) adalah 40%. Setelah kadar air diperoleh selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) sempel udara adalah 60%.
Untuk rumput kumpei
Pengambilan rumput kumpei yang segar,kemudian dipotong dalam ukuran
partikel yang lebih kecil yang bertujuan untuk pengeringan yang lebih cepat ini,
namun sebelum dikeringkan diperoleh berat dari sempel segar (Ag) adalah 500 gr.
Setelah dilakukan proses pengeringan pada sempel diperoleh berat sempel yaitu
300 gr.
Setelah berat awal yaitu sempel segar sebelum di keringkan (Ag) dan berat
sempel setelah di lakukan proses pengeringan atau sempel kering (Bg).kemudian
dicari selisih antara berat sebelunya dengan setelah dikeringkan merupakan kadar
air (KA) adalah 40%. Setelah kadar air diperoleh selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) sempel udara adalah 60%.Maka hal tersebut sesuai dengan
pendapat Berg,J.M., (2009),menyatakan bahwa sampel yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan seperti rerumputan, biji-bijian, buah-buahan, hasil ikutan produksi
pertanian dan pangan maupun berasal dari hewan dan ikutan lainnya, sebelum
dikeringkan bahan segar dipotong-potong untuk mendapatkan partikel yang lebih
kecil agar dapat dengan cepat kering.
Untuk rumput kumpei
Pengambilan rumput kumpeiyang segar,kemudian dipotong dalam ukuran
partikel yang lebih kecil yang bertujuan untuk pengeringan yang lebih cepat
ini.namun sebelum dikeringkan diperoleh berat dari sempel segar (Ag) adalah
8. 8
500 gr. Setelah dilakukan proses pengeringan pada sempel diperoleh berat
sempel yaitu 100 gr.
Setelah berat awal yaitu sempel segar sebelum di keringkan (Ag) dan berat
sempel setelah di lakukan proses pengeringan atau sempel kering (Bg).kemudian
dicari selisih antara berat sebelunya dengan setelah dikeringkan merupakan kadar
air (KA) adalah 80%. Setelah kadar air diperoleh selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) sempel udara adalah 20%.
Untuk jenis sempel dari pada feses adalah sebagai berikut yaitu feses
kuda, fesesayam kampung,feses ayam broiler, fesessapi,feseskelinci,feses
itik,feses kambing.
Untuk feseskuda
Pengambilan feses dalam keadaan segar,sebelum dilakukan proses pengeringan
pada feses, feses harus terlebih dahulu di timbang untuk diproleh berat sebelum
feses di keringkan/berat awal (Ag) adalah 675 grdan setelah di lakukan
pengeringan timbang kembali berat/massa dari sempel (Bg) adalah 400 gr.
Setelah berat awal dari feses di peroleh (Ag) dan berat setelah dilakukan
proses pengeringan (Bg). Selanjutnya dicari selisih antara keduaanya yaitu (Ag)
dan (Bg) yang disebut kadar air (KA) yaitu 41%. Selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) udara sempel yaitu 59%.
Untuk feses ayam kampung
Pengambilanfeses dalam keadaan segar,sebelum dilakukan proses
pengeringan pada feses, feses harus terlebih dahulu di timbang untuk diproleh
berat sebelum feses di keringkan/berat awal (Ag) adalah 520 gr, dan setelah di
lakukan pengeringan timbang kembali berat/massa dari sempel (Bg) adalah 470gr.
Setelah berat awal dari feses di peroleh (Ag) dan berat setelah dilakukan
proses pengeringan (Bg).selanjutnya dicari selisih antara keduaanya yaitu (Ag)
dan (Bg) yang disebut kadar air (KA) yaitu 9%. Selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) udara sempel yaitu 90%
Untuk feses ayam broiler
9. 9
Pengambilan feses dalam keadaan segar,sebelum dilakukan proses
pengeringan pada feses, feses harus terlebih dahulu di timbang untuk diproleh
berat sebelum feses di keringkan/berat awal (Ag) adalah 300 gr. Dan setelah di
lakukan pengeringan timbang kembali berat/massa dari sempel (Bg) adalah 150gr.
Setelah berat awal dari feses di peroleh (Ag) dan berat setelah dilakukan
proses pengeringan (Bg).selanjutnya dicari selisih antara keduaanya yaitu (Ag)
dan (Bg) yang disebut kadar air (KA) yaitu 50%. Selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) sampel yaitu 50%
Untuk feses
Pengambilan feses dalam keadaan segar,sebelum dilakukan proses
pengeringan pada feses, feses harus terlebih dahulu di timbang untuk diproleh
berat sebelum feses di keringkan/berat awal (Ag) adalah 550 gr.dan setelah di
lakukan pengeringan timbang kembali berat/massa dari sempel (Bg) adalah 300gr.
Setelah berat awal dari feses di peroleh (Ag) dan berat setelah dilakukan
proses pengeringan (Bg). Selanjutnya dicari selisih antara keduaanya yaitu (Ag)
dan (Bg) yang disebut kadar air (KA) yaitu45%. Selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) udara sempel yaitu 55%.
Untuk feses kelinci
Pengambilan feses dalam keadaan segar,sebelum dilakukan proses
pengeringan pada feses, feses harus terlebih dahulu di timbang untuk diproleh
berat sebelum feses di keringkan/berat awal (Ag) adalah 1000 gr. Dan setelah di
lakukan pengeringan timbang kembali berat/massa dari sempel (Bg) adalah 500gr.
Setelah berat awal dari feses di peroleh (Ag) dan berat setelah dilakukan
proses pengeringan (Bg).selanjutnya dicari selisih antara keduaanya yaitu (Ag)
dan (Bg) yang disebut kadar air (KA) yaitu 50%. Selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) sampel yaitu 50%.
Untuk feses itik
Pengambilan feses dalam keadaan segar,sebelum dilakukan proses
pengeringan pada feses, feses harus terlebih dahulu di timbang untuk diproleh
10. 10
berat sebelum feses di keringkan/berat awal (Ag) adalah 600 gr.Dan setelah di
lakukan pengeringan timbang kembali berat/massa dari sempel (Bg) adalah 400gr.
Setelah berat awal dari feses di peroleh (Ag) dan berat setelah dilakukan
proses pengeringan (Bg).selanjutnya dicari selisih antara keduaanya yaitu (Ag)
dan (Bg) yang disebut kadar air (KA) yaitu 33%. Selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) sampel yaitu 67%.
Untuk feses kambing
Pengambilan feses dalam keadaan segar,sebelum dilakukan proses
pengeringan pada feses, feses harus terlebih dahulu di timbang untuk diproleh
berat sebelum feses di keringkan/berat awal (Ag) adalah 1000 gr.dan setelah di
lakukan pengeringan timbang kembali berat/massa dari sempel (Bg) adalah 500 gr
Setelah berat awal dari feses di peroleh (Ag) dan berat setelah dilakukan
proses pengeringan (Bg).selanjutnya dicari selisih antara keduaanya yaitu (Ag)
dan (Bg) yang disebut kadar air (KA) yaitu 50%. Selanjutnya dapat ditentukan
bahan kering (BK) sampel yaitu 50%.
Berikut ini adalahtabel dari hasil pengamatan/perhitungan dari (Ag)berat
awal/sempel segar,(Bg)berat setelah dilakukan pengeringan/sempel kering,(KA)
kadar air sampel segar,(BK) bahan kering udara sempel,maupun bahan kering
sempel ovendan (KA) segar(%) untuk (KA) total dan (BK) total yang di
perolehuntuk semua jenis sampel baik berupa feses maupun hijauan.
Kelo
mpok
Bahan Berat Awal (gr) Berat Kering
(gr)
Kadar
Air (%)
Kadar
Bahan
Kering
(%)
9 Rumput gajah 500 300 40 60
Feses kuda 675 400 41 59
10 Rumput kumpei 750 600 20 80
Feses ayam
kampung
520 470 10 90
12. 12
BAB.V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pratikum bahan pakan dan formulasi ransum yang berjudul preparasi sampel
dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam preparasi sampel (persiapan
sampel),sampel tersebut harus ditimbang terlebih dahulu.dan setiap sampel
hampir dari keseluruhan memiliki berat awal sama yaitu 1000gr,namun setelah
dilakukan proses pengeringan sampel tersebut memiliki berat yang berbeda
beda. Sampel yang di amati juga memiliki kadar air,dan bahan kering yang
berbeda beda.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan praktikan adalah kepada praktikan
sebaiknya sebelum praktikum dimulai sebaiknya semua hal yang berhubungan
dengan proses praktikum lebih dipersiapkan dengan baik agar praktikum ini dapat
berjalan dengan lancar dan tidak menghabiskan waktu dengan sia-sia sehingga
waktu praktikum menjadi lebih efisien dan juga diharapkan kepada seluruh
praktikan agar menjaga kedisiplinan dan mengikuti praktikum dengan sungguh-
sungguh untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang Bahan Pakan dan
Formulasi Ransum.
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Berg.J,M.2009 Bahan Pakan dan Formulasi Ransum. Gadjah Mada University
Berrman,G.C.2009Buku Pedoman Bahan Pakan Ternak Unggas . Feed Mix
Special. http:/www.alabio.cbn.net.
Ella.H.2010.Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press Fakultas
Peternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Parrakani.A.2010.Rapid and Sensitive Methode for The Quantitation of
Microgram Quantities of Protein Utilizing The Principle of protein Dye-
Binding. Anal.Biochem.p 72:248-254
Retnowati.2010. Pengenalan Bahan Pakan Ternak. CABI Publishing. U.K
Soekarto.2008.Feed Non-Polisaccharides : Chemical Structure and Nutritional
Significance. Proceedings Feed Ingridients Asia . American Soybean
Association. Singapore.
Sri gandono,2008.Diterjemahkan oleh A. Saptorahardjo dan A. Nurhadi. Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.
Susno.2009.Penggunaan Kultur Campuran terhadap Peningkatan Nilai Gizi
Onggok sebagai Pakan Broiler. Tesis. Program Pascasarjana
14. 14
LAMPIRAN
Preparasi Sampel
Penentuankadar air
Kelompok 9
Feses kuda
Berat awal (A) : 675 gr
Berat kering (B) : 400 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
675 gr400 gr
675 gr
X 100%
= 41 %
Kadar Bahan Kering (%) =100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering (%) = 100%-41%
= 59%
Rumput gajah
Berat awal : 500 gr
Berat kering: 300 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
500 gr300 gr
500 gr
X 100%
= 40%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering(%) = 100% - 40%
= 60%
Kelompok 10
Feses ayam kampung
Berat awal (A) : 520 gr
Berat kering (B) : 470 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
15. 15
KA =
520 gr470 gr
570 gr
X 100%
= 9%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - 9%
= 90%
Rumput kumpei
Berat awal : 750 gr
Berat kering: 600 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
750 gr600 gr
750 gr
X 100%
= 20%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering(%) = 100% - 20%
= 80%
Kelompok 11
Feses ayam broiler
Berat awal (A) : 300 gr
Berat kering (B) : 150 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
300 gr150 gr
300 gr
X 100%
= 50%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - 50%
= 50%
Rumput raja
Berat awal : 500 gr
Berat kering: 300 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
16. 16
KA =
500 gr300 gr
500 gr
X 100%
= 40%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering(%) = 100% - 40%
= 60%
Kelompok 12
Feses sapi
Berat awal (A) : 550 gr
Berat kering (B) : 300 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
550 gr300 gr
550 gr
X 100%
= 45%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - 45%
= 55%
Rumput benggala
Berat awal : 500 gr
Berat kering: 200 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
500 gr200 gr
500 gr
X 100%
= 60%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering(%) = 100% - 60%
= 40%
17. 17
Kelompok 13
Feses kelinci
Berat awal (A) : 1000 gr
Berat kering (B) : 500 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
1000 gr500 gr
1000 gr
X 100%
= 50%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - 50%
= 50%
Legume leucaena
Berat awal : 500 gr
Berat kering: 300 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
500 gr300 gr
500 gr
X 100%
=40%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering(%) = 100% - 40%
= 60%
Kelompok 14
Feses itik
Berat awal (A) : 600 gr
Berat kering (B) : 400 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
600 gr400 gr
600 gr
X 100%
= 33%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - 33%
= 67%
18. 18
Rumput kumpei
Berat awal : 500 gr
Berat kering: 300 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
500 gr300 gr
500 gr
X 100%
= 40%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering(%) = 100% - 40%
= 60%
Kelompok 15
Feses kambing
Berat awal (A) : 1000 gr
Berat kering (B) : 500 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
1000 gr500 gr
1000 gr
X 100%
= 50%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - 50%
= 50%
Rumput kumpei
Berat awal : 500 gr
Berat kering: 100 gr
Kadar Air =
癌
X 100%
KA =
500 gr100 gr
500 gr
X 100%
= 80%
Kadar Bahan Kering (%) = 100% - % Kadar air
Kadar Bahan Kering(%) = 100% - 80%
= 20%