Teknik hatch & carry merupakan teknik polinasi buatan dengan menggunakan serangga penyerbuk Elaedobius kamerunicus untuk menghasilkan tandan kelapa sawit yang standar. Teknik ini melibatkan pembuatan kotak penangkaran untuk menumbuhkan serangga penyerbuk hingga siap terbang, lalu melepaskannya ke kebun untuk melakukan proses polinasi.
1 of 7
More Related Content
Hatch & carry
1. Hatch & Carry
? Merupakan teknik perpaduan antara
introduksi/pengembangan serangga penyerbuk
Elaedobius kamerunicus dan polinasi buatan, atau
dengan kata lain bahwa ini adalah merupakan teknik
polinasi buatan dengan serangga penyerbuk, dengan
tujuan yang sama yaitu menghasilkan janjang kelapa
sawit yang standar
2. Teknik Hatch & Carry
1. Pembuatan Kotak penangkaran
2. Tutup kotak penangkaran berada di atas, dengan tutup oleh kain kasa
3. Diatas kotak penangkaran dibuat peneduh
4. Potong bunga jantan yang telah lewat anthesis
5. Simpan didalam kotak tersebut dan bagian tangkainya diberi air agar
menjaga kelembaban
6. 1 Kotak terisi 6 - 8 janjang/bunga jantan
7. Interval 0 hari - 8 hari - 20 hari (sudah ada keluar Elaidobius
kamerunicus)
8. 8 hari sudah keluar E cameronicus dewasa / siap terbang.
9. Sebelum pintu dibuka, dilakukan penyemprotan dengan polen murni
terhadap kain kasa, dengan tujuan saat Elaidobius sudah menjadi imago
hinggap di kain kasa yang telah terdapat polen, sehingga polen
menempel di tubuhnya dan saat terbang keluar dari kotak penangkaran
Elaidobius tersebut siap menyerbuki bunga betina.
10. 1 kotak penangkaran untuk 30 Ha