際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
K3 di Laboratorium UPT-PSMB
Jalan Soetomo
Clara Artha Tressia S
X.IPA 8
Latar Belakang
Uraianmakalah: Manajemen Risiko dan
Kesehatan Lingkungan di Laboratorium SIR
(Standard Indonesia Rubber) pada UPT-PSMB
Manfaat Penelitian
1. Bagi Praktisi
 Dapat menjadi referensi bagi para pekerja di laboratorium
tentang potensi bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat
dari rutinitas bekerja sehari-hari dari yang paling sering
terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang
mungkin dihadapi penguji.
 Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna
mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada pengujian di
Laboratorium.
2. Bagi penulis
 Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko
khususnya bagi penguji di laboratorium yang mendapat
informasi dari salah seorang penguji di Laboratorium.
 Sebagai referensi aplikasi untuk melakukan pengujian yang
aman agar sesui dengan standar yang berlaku.
Tujuan
1. Tujuan Umum
 mengetahui bagaimana manajemen risiko pada kegiatan pengujian
suatu barang di Laboratorium UPT-PSMB Jalan Soetomo Pekanbaru.
2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada
pengujian di Laboratorium.
 Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada
pengujian di Laboratorium.
 Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada
pengujian di Laboratorium.
 Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada
pengujian di Laboratorium.
 Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko
pada pengujian di Laboratorium.
Proses Kegiatan
Persiapan
1. Surat Pengantar
Proses kegiatan ini dilakukan di UPT-PSMB
(Unit Pelaksana Teknis Pengujian dan
Sertifikasi Mutu barang) di Jalan Soetomo.
Sebelumnya kami memohon izin kepada
petugas laboratorium untuk melakukan
penelitian yang merupakan tugas dari guru
SMAN 8 Pekanbaru.
Proses Kegiatan
Wawancara
Salah satu analis di UPT-PSMB Dra. Loisa
Valentina
Observasi dan Pengumpulan Data
1) Observasi langsung disetiap ruangan
2) Wawancara dengan para petugas
3) Mendokumentasikan ruangan, peralatan, dan
aktivitas dengan kamera digital dan video
4) Mengumpulkan bahan dokumen administrasi
yang diperlukan
Seorang analis sedang melakukan
percobaan
Tidak menggunakan
APD masker dan
sarung tangan
Seorang analis sedang mengambil zat
kimia
Menjangkau barang-
barang yang terlalu
jauh, sehingga perut
tertekan
Seorang analis memotong barang yang
akan diuji
Tempat pemotongan
terlalu jauh sehingga
analis agak membungkuk
Seoorang analis sedang menulis
laporan
Posisi menulis yang
agak bungkuk karena
kursi ketinggian
Peralatan uji coba
Tabung reaksi yang tidak di
lap sehingga disimpan
dalam kondisi basah
Mesin pengolahan
Mesin yang sudah
berkarat
Seorang analis sedang mencuci
peralatan laboratorium
Washtapel yang
terlalu ke bawah
sehingga agak
membungkuk
MANAJEMEN RISIKO
1 )Ruang Lingkup
Management risiko dilakukan di Laboratorium UPT-PSMB. Penelitian dilaksanakan
pada hari Jumat, 25 Januari 2013.
2) Personil Yang Terlibat
Personil inti/ yang dinilai risikonya: Petugas Laboratorium UPT-PSMB
3) Standar penentuan Kriteria Risiko
 Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka
prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan
kejadian melalui analisa management risiko.
4) Mekanisme Pelaporan
 Laporan akan diberikan kepada Laboratorium UPT-PSMB
5) Dokument yang terkait
 Hasil wawancara dengan analis laboratorium UPT-PSMB
 Dokumentasi foto dan video.
 Literature/ referensi serta hasil penelitian
Identifikasi bahaya
Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan
konsultasi seorang analis laboratoorium UPT-PSMB. Secara
umum kegiatan pengujian barang di laboratorium UPT-
PSMBtelah dilakukan dengan maksimal tetapi pada saat
penelitian tetap saja ada kesalahan yang dapat menggangu
kemaksimalan kerja analis.
Menurut pengamatan penulis di lapangan, pada prinsipnya di
Laboratorium UPT-PSMB sudah mengikuti standar nasional
terutama dalam masalah APD kecuali dalam faktor
ergonomik. Sementara di kota pekanbaru banyak
perusahaan atau kepolisiann yang masih banyak
membutuhkan laboratorium untuk pengujian. Dari jumlah
tersebut penulis berasumsi bahwa manajemen risiko belum
dikelola secara baik, selanjutnya penulis menuangkan
asumsi tersebut dengan didukung data-data dari analis
laboratorium dalam analisis manajemen risiko.
Analisa Resiko
Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
Faktor fisik
 Suhu panas  Biang keringat, Dehidrasi  Sakit kepala
 Kelelahan.
Faktor ergonomic
 Berdiri membungkuk terlalu lama pada
saat melakukan pengujian.
 Terlalu susah menggapai barang-barang
untuk pengujian karena rak alat terlalu ke
tengah.
 Musculoskeletal Sakit pinggang
Pegal
Faktor Psikososial
 Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.  Stress  Mialgia, loss concentration.
 Pusing
 Lemah, palpitasi, pingsan.
Alat Perlindungan Diri
 Pada saat pengujian tidak memakai
sarung tangan dan masker.
 Peralatan laboratorium yang kurang
steril
 Infeksi
 Kecelakaan
 Infeksi
 Menghirup zat kimia.
 Terkena zat kimia
 Penularan berbagai jenis penyakit.
Evaluasi Risiko
NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN
1.  Zat kimia 20  Sangat mungkin terjadi
 Pengaruh serius
2.  Pengujian yang menghabiskan waktu
lama
2  Pengaruh ringan
 Jarang terjadi
3.  Tidak memakai APD sarung tangan 12  Sangat mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
4.  Tidak memakai APD masker 12  Sangat mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
5.  Pencahayaan yang kurang
 Suhu panas
6  Kurang mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
6.  Berdiri membungkuk terlalu lama pada
saat pengujian
20  Sering terjadi
 Pengaruh sangat ringan
7.  Menghirup bau zat kimia yang sangat
lama
20  Sangat mungkin terjadi
 Pengaruh serius
8. Tidak memakai APD masker saat
bekerja
20  Jarang terjadi
 Pengaruh ringan
9. Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. 2  Jarang terjadi
 Pengaruh sangat ringan
Penutup
Kesimpulan
Bekerja di laboratorium adalah pekerjaan yang halal. Pekerjaan sebagai analis di laboratorium
adalah pekerjaan yang aman kalau analis tersebut memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Terkadang masih banyak laboratorium yang masih tidak peduli dengan keselamatan kerja
para pegawainya.
Masih banyak laboratorium yang tidak memperhatikan kebersihan dan kelayakan peralatan
pengujian. Sebaiknya diperlukan perhatian khusus dari pemerintah untuk memperbaharui
perlatan kinerja laboratorium.
Setelah diadakan penelitian ternyata ada 7 buah hazard dan pada semi kualitatif, terhitung
maksimal 20 dan minimal 2.
Saran-saran
Untuk selalu diadakannya sosialisasi tentang perlunya APD pada saat bekerja di laboratorium.
Mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengganti barang-barang yang sudah rusak
dan memperbaruhi kondisi laboratorium
Adanya perhatian pemerintah untuk memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja para
pegawai adar dapat engurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja.
Terima Kasih

More Related Content

Hazard

  • 1. K3 di Laboratorium UPT-PSMB Jalan Soetomo Clara Artha Tressia S X.IPA 8
  • 2. Latar Belakang Uraianmakalah: Manajemen Risiko dan Kesehatan Lingkungan di Laboratorium SIR (Standard Indonesia Rubber) pada UPT-PSMB
  • 3. Manfaat Penelitian 1. Bagi Praktisi Dapat menjadi referensi bagi para pekerja di laboratorium tentang potensi bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-hari dari yang paling sering terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang mungkin dihadapi penguji. Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada pengujian di Laboratorium. 2. Bagi penulis Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko khususnya bagi penguji di laboratorium yang mendapat informasi dari salah seorang penguji di Laboratorium. Sebagai referensi aplikasi untuk melakukan pengujian yang aman agar sesui dengan standar yang berlaku.
  • 4. Tujuan 1. Tujuan Umum mengetahui bagaimana manajemen risiko pada kegiatan pengujian suatu barang di Laboratorium UPT-PSMB Jalan Soetomo Pekanbaru. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada pengujian di Laboratorium. Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada pengujian di Laboratorium. Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada pengujian di Laboratorium. Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada pengujian di Laboratorium. Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada pengujian di Laboratorium.
  • 5. Proses Kegiatan Persiapan 1. Surat Pengantar Proses kegiatan ini dilakukan di UPT-PSMB (Unit Pelaksana Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu barang) di Jalan Soetomo. Sebelumnya kami memohon izin kepada petugas laboratorium untuk melakukan penelitian yang merupakan tugas dari guru SMAN 8 Pekanbaru.
  • 6. Proses Kegiatan Wawancara Salah satu analis di UPT-PSMB Dra. Loisa Valentina
  • 7. Observasi dan Pengumpulan Data 1) Observasi langsung disetiap ruangan 2) Wawancara dengan para petugas 3) Mendokumentasikan ruangan, peralatan, dan aktivitas dengan kamera digital dan video 4) Mengumpulkan bahan dokumen administrasi yang diperlukan
  • 8. Seorang analis sedang melakukan percobaan Tidak menggunakan APD masker dan sarung tangan
  • 9. Seorang analis sedang mengambil zat kimia Menjangkau barang- barang yang terlalu jauh, sehingga perut tertekan
  • 10. Seorang analis memotong barang yang akan diuji Tempat pemotongan terlalu jauh sehingga analis agak membungkuk
  • 11. Seoorang analis sedang menulis laporan Posisi menulis yang agak bungkuk karena kursi ketinggian
  • 12. Peralatan uji coba Tabung reaksi yang tidak di lap sehingga disimpan dalam kondisi basah
  • 13. Mesin pengolahan Mesin yang sudah berkarat
  • 14. Seorang analis sedang mencuci peralatan laboratorium Washtapel yang terlalu ke bawah sehingga agak membungkuk
  • 15. MANAJEMEN RISIKO 1 )Ruang Lingkup Management risiko dilakukan di Laboratorium UPT-PSMB. Penelitian dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Januari 2013. 2) Personil Yang Terlibat Personil inti/ yang dinilai risikonya: Petugas Laboratorium UPT-PSMB 3) Standar penentuan Kriteria Risiko Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko. 4) Mekanisme Pelaporan Laporan akan diberikan kepada Laboratorium UPT-PSMB 5) Dokument yang terkait Hasil wawancara dengan analis laboratorium UPT-PSMB Dokumentasi foto dan video. Literature/ referensi serta hasil penelitian
  • 16. Identifikasi bahaya Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan konsultasi seorang analis laboratoorium UPT-PSMB. Secara umum kegiatan pengujian barang di laboratorium UPT- PSMBtelah dilakukan dengan maksimal tetapi pada saat penelitian tetap saja ada kesalahan yang dapat menggangu kemaksimalan kerja analis. Menurut pengamatan penulis di lapangan, pada prinsipnya di Laboratorium UPT-PSMB sudah mengikuti standar nasional terutama dalam masalah APD kecuali dalam faktor ergonomik. Sementara di kota pekanbaru banyak perusahaan atau kepolisiann yang masih banyak membutuhkan laboratorium untuk pengujian. Dari jumlah tersebut penulis berasumsi bahwa manajemen risiko belum dikelola secara baik, selanjutnya penulis menuangkan asumsi tersebut dengan didukung data-data dari analis laboratorium dalam analisis manajemen risiko.
  • 17. Analisa Resiko Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi Faktor fisik Suhu panas Biang keringat, Dehidrasi Sakit kepala Kelelahan. Faktor ergonomic Berdiri membungkuk terlalu lama pada saat melakukan pengujian. Terlalu susah menggapai barang-barang untuk pengujian karena rak alat terlalu ke tengah. Musculoskeletal Sakit pinggang Pegal Faktor Psikososial Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. Stress Mialgia, loss concentration. Pusing Lemah, palpitasi, pingsan. Alat Perlindungan Diri Pada saat pengujian tidak memakai sarung tangan dan masker. Peralatan laboratorium yang kurang steril Infeksi Kecelakaan Infeksi Menghirup zat kimia. Terkena zat kimia Penularan berbagai jenis penyakit.
  • 18. Evaluasi Risiko NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN 1. Zat kimia 20 Sangat mungkin terjadi Pengaruh serius 2. Pengujian yang menghabiskan waktu lama 2 Pengaruh ringan Jarang terjadi 3. Tidak memakai APD sarung tangan 12 Sangat mungkin terjadi Pengaruh ringan 4. Tidak memakai APD masker 12 Sangat mungkin terjadi Pengaruh ringan 5. Pencahayaan yang kurang Suhu panas 6 Kurang mungkin terjadi Pengaruh ringan 6. Berdiri membungkuk terlalu lama pada saat pengujian 20 Sering terjadi Pengaruh sangat ringan 7. Menghirup bau zat kimia yang sangat lama 20 Sangat mungkin terjadi Pengaruh serius 8. Tidak memakai APD masker saat bekerja 20 Jarang terjadi Pengaruh ringan 9. Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. 2 Jarang terjadi Pengaruh sangat ringan
  • 19. Penutup Kesimpulan Bekerja di laboratorium adalah pekerjaan yang halal. Pekerjaan sebagai analis di laboratorium adalah pekerjaan yang aman kalau analis tersebut memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Terkadang masih banyak laboratorium yang masih tidak peduli dengan keselamatan kerja para pegawainya. Masih banyak laboratorium yang tidak memperhatikan kebersihan dan kelayakan peralatan pengujian. Sebaiknya diperlukan perhatian khusus dari pemerintah untuk memperbaharui perlatan kinerja laboratorium. Setelah diadakan penelitian ternyata ada 7 buah hazard dan pada semi kualitatif, terhitung maksimal 20 dan minimal 2. Saran-saran Untuk selalu diadakannya sosialisasi tentang perlunya APD pada saat bekerja di laboratorium. Mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengganti barang-barang yang sudah rusak dan memperbaruhi kondisi laboratorium Adanya perhatian pemerintah untuk memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja para pegawai adar dapat engurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja.