Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Manajemen risiko di Laboratorium UPT-PSMB dijelaskan, termasuk identifikasi bahaya seperti faktor fisik, ergonomi, psikososial, dan kekurangan APD. Risiko dievaluasi dan tujuh risiko utama diidentifikasi dengan skor berkisar antara 2 hingga 20 berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampaknya. Saran termasuk sosialisasi pentingnya AP
3. Manfaat Penelitian
1. Bagi Praktisi
Dapat menjadi referensi bagi para pekerja di laboratorium
tentang potensi bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat
dari rutinitas bekerja sehari-hari dari yang paling sering
terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang
mungkin dihadapi penguji.
Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna
mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada pengujian di
Laboratorium.
2. Bagi penulis
Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko
khususnya bagi penguji di laboratorium yang mendapat
informasi dari salah seorang penguji di Laboratorium.
Sebagai referensi aplikasi untuk melakukan pengujian yang
aman agar sesui dengan standar yang berlaku.
4. Tujuan
1. Tujuan Umum
mengetahui bagaimana manajemen risiko pada kegiatan pengujian
suatu barang di Laboratorium UPT-PSMB Jalan Soetomo Pekanbaru.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada
pengujian di Laboratorium.
Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada
pengujian di Laboratorium.
Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada
pengujian di Laboratorium.
Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada
pengujian di Laboratorium.
Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko
pada pengujian di Laboratorium.
5. Proses Kegiatan
Persiapan
1. Surat Pengantar
Proses kegiatan ini dilakukan di UPT-PSMB
(Unit Pelaksana Teknis Pengujian dan
Sertifikasi Mutu barang) di Jalan Soetomo.
Sebelumnya kami memohon izin kepada
petugas laboratorium untuk melakukan
penelitian yang merupakan tugas dari guru
SMAN 8 Pekanbaru.
7. Observasi dan Pengumpulan Data
1) Observasi langsung disetiap ruangan
2) Wawancara dengan para petugas
3) Mendokumentasikan ruangan, peralatan, dan
aktivitas dengan kamera digital dan video
4) Mengumpulkan bahan dokumen administrasi
yang diperlukan
8. Seorang analis sedang melakukan
percobaan
Tidak menggunakan
APD masker dan
sarung tangan
9. Seorang analis sedang mengambil zat
kimia
Menjangkau barang-
barang yang terlalu
jauh, sehingga perut
tertekan
10. Seorang analis memotong barang yang
akan diuji
Tempat pemotongan
terlalu jauh sehingga
analis agak membungkuk
11. Seoorang analis sedang menulis
laporan
Posisi menulis yang
agak bungkuk karena
kursi ketinggian
14. Seorang analis sedang mencuci
peralatan laboratorium
Washtapel yang
terlalu ke bawah
sehingga agak
membungkuk
15. MANAJEMEN RISIKO
1 )Ruang Lingkup
Management risiko dilakukan di Laboratorium UPT-PSMB. Penelitian dilaksanakan
pada hari Jumat, 25 Januari 2013.
2) Personil Yang Terlibat
Personil inti/ yang dinilai risikonya: Petugas Laboratorium UPT-PSMB
3) Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka
prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan
kejadian melalui analisa management risiko.
4) Mekanisme Pelaporan
Laporan akan diberikan kepada Laboratorium UPT-PSMB
5) Dokument yang terkait
Hasil wawancara dengan analis laboratorium UPT-PSMB
Dokumentasi foto dan video.
Literature/ referensi serta hasil penelitian
16. Identifikasi bahaya
Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan
konsultasi seorang analis laboratoorium UPT-PSMB. Secara
umum kegiatan pengujian barang di laboratorium UPT-
PSMBtelah dilakukan dengan maksimal tetapi pada saat
penelitian tetap saja ada kesalahan yang dapat menggangu
kemaksimalan kerja analis.
Menurut pengamatan penulis di lapangan, pada prinsipnya di
Laboratorium UPT-PSMB sudah mengikuti standar nasional
terutama dalam masalah APD kecuali dalam faktor
ergonomik. Sementara di kota pekanbaru banyak
perusahaan atau kepolisiann yang masih banyak
membutuhkan laboratorium untuk pengujian. Dari jumlah
tersebut penulis berasumsi bahwa manajemen risiko belum
dikelola secara baik, selanjutnya penulis menuangkan
asumsi tersebut dengan didukung data-data dari analis
laboratorium dalam analisis manajemen risiko.
17. Analisa Resiko
Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
Faktor fisik
Suhu panas Biang keringat, Dehidrasi Sakit kepala
Kelelahan.
Faktor ergonomic
Berdiri membungkuk terlalu lama pada
saat melakukan pengujian.
Terlalu susah menggapai barang-barang
untuk pengujian karena rak alat terlalu ke
tengah.
Musculoskeletal Sakit pinggang
Pegal
Faktor Psikososial
Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. Stress Mialgia, loss concentration.
Pusing
Lemah, palpitasi, pingsan.
Alat Perlindungan Diri
Pada saat pengujian tidak memakai
sarung tangan dan masker.
Peralatan laboratorium yang kurang
steril
Infeksi
Kecelakaan
Infeksi
Menghirup zat kimia.
Terkena zat kimia
Penularan berbagai jenis penyakit.
18. Evaluasi Risiko
NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN
1. Zat kimia 20 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh serius
2. Pengujian yang menghabiskan waktu
lama
2 Pengaruh ringan
Jarang terjadi
3. Tidak memakai APD sarung tangan 12 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh ringan
4. Tidak memakai APD masker 12 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh ringan
5. Pencahayaan yang kurang
Suhu panas
6 Kurang mungkin terjadi
Pengaruh ringan
6. Berdiri membungkuk terlalu lama pada
saat pengujian
20 Sering terjadi
Pengaruh sangat ringan
7. Menghirup bau zat kimia yang sangat
lama
20 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh serius
8. Tidak memakai APD masker saat
bekerja
20 Jarang terjadi
Pengaruh ringan
9. Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. 2 Jarang terjadi
Pengaruh sangat ringan
19. Penutup
Kesimpulan
Bekerja di laboratorium adalah pekerjaan yang halal. Pekerjaan sebagai analis di laboratorium
adalah pekerjaan yang aman kalau analis tersebut memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Terkadang masih banyak laboratorium yang masih tidak peduli dengan keselamatan kerja
para pegawainya.
Masih banyak laboratorium yang tidak memperhatikan kebersihan dan kelayakan peralatan
pengujian. Sebaiknya diperlukan perhatian khusus dari pemerintah untuk memperbaharui
perlatan kinerja laboratorium.
Setelah diadakan penelitian ternyata ada 7 buah hazard dan pada semi kualitatif, terhitung
maksimal 20 dan minimal 2.
Saran-saran
Untuk selalu diadakannya sosialisasi tentang perlunya APD pada saat bekerja di laboratorium.
Mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengganti barang-barang yang sudah rusak
dan memperbaruhi kondisi laboratorium
Adanya perhatian pemerintah untuk memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja para
pegawai adar dapat engurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja.