2. Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya
Kompetensi dasar:
Menentukan jenis garam yang mengalami
hidrolisis dalam air dan menghitung pH larutan
garam tersebut
3. Indikator :
1. Mengelompokkan jenis-jenis garam berdasarkan
asam basa pembentuknya
2. Menentukan jenis-jenis garam yang dapat
terhidrolisis
3. Menentukan jenis reaksi hidrolisis yang terjadi
pada suatu garam
4. Menentukan sifat larutan garam yang terhidrolisis
dari persamaan reaksi ionisasi
5. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis
5. Pengertian hidrolisis garam :
Hidrolisis berasal dari kata “hidro” yaitu air dan “lisis”
berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah
penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan
basanya kembali
Ada dua macam hidrolisis, yaitu:
1.Hidrolisis parsial/sebagian (jika garamnya berasal
dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada
hidrolisis sebagian hanya salah satu ion saja yang
mengalami reaksi hidrolisis, yang lainnya tidak).
2.Hidrolisis total (jika garamnya berasal dari asam
lemah dan basa lemah).
6. Jenis Garam Berdasarkan Asam Basa
Pembentuknya
Asam Basa
Sifat larutan Contoh
pembentuk pembentuk
kuat kuat netral NaCl; K2SO4
kuat lemah asam NH4Cl; Al2(SO4)3
CH3COONa;
lemah kuat basa
Na2CO3
bergantung
lemah lemah CH3COONH4
Ka & Kb
7. Catatan:
• Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral.
• Di dalam air garam ini mengalami ionisasi
sempurna menjadi anion dan kation.
• Contoh : garam NaCl
• Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk
ion Na+ dan Cl-
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
• Ion Na+ berasal dari asam kuat danj ion Cl- berasal dari
basa kuat sehingga keduanya tidak bereaksi dengan
air.
8. Reaksi Hidrolisisnya adalah
Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Larutan ini bersifat netral (pH=7).
Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus
biru dan merah , maka warna lakmus biru tetap biru, lakmus
merah tetap merah.
NaCl
9. GARAM DARI GARAM DARI
ASAM KUAT ASAM LEMAH
DAN BASA DAN BASA
LEMAH KUAT
GARAM DARI
ASAM LEMAH
DAN BASA
LEMAH
10. 1. Garam dari asam kuat dan basa lemah
• Di dalam air, Garam ini akan terhidrolisis sebagian
(kation dari basa lemah terhidrolisis, sedangkan anion
dari asam kuat tidak)
Contoh : garam NH4Cl.
Dalam air, NH4Cl terionisasi sempurna membentuk ion
Cl- dan NH4+
NH4Cl NH4+ + Cl-
• Reaksi Hidrolisisnya adalah
NH4+(aq) + H2O(aq) NH 3(aq) + H3O+(aq)
Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
11. Sisa basa
lemah
NH4Cl air NH4+(aq) + Cl-(aq)
H + -
H N H
c
L +
H
Mengalami
hidrolisis Basa lemah
NH4+ + H2O ↔ NH3 (aq) + H3O+(aq)
H+ +
H
H N H + O +
H H
12. Bersifat
asam (pH<7 karena Hidrolisis
menghasilkan ion H3O+).
Jika
diuji keasamannya dengan
menggunakan kertas lakmus biru , maka
warna kertas akan berubah menjadi
merah.
14. Penentuan pH
Contoh: larutan garam yang bersifat
asam adalah NH4Cl, NH4Br, (NH4)2SO4.
Untuk garam yang memiliki satu
kation , seperti NH4Cl, NH4Br, berlaku:
NH4Cl NH4+ + Cl-
reaksi hidrolisisnya sebagai berikut:
NH4+(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq)
Tetapan kesetimbangan dari reaksi
hidrolisis disebut tetapan hidrolisis dan
dilambangkan dengan K h.
Kh= [NH4OH][H+] / [NH4+]
15. [H2O]diabaikan karena jumlah H2O yang
bereaksi jauh lebih kecil daripada H2O
yang berperan sebagai pelarut.
[NH4OH] selalu sama dengan [H+]
sehingga,
[NH 4 + ] = [garam] = Cg
16. Maka:
Selanjutnya, harga
tetapan hidrolisis Kh dapat
dikaitkan dengan tetapan ionisasi basa lemah
Ka dan tetapan kesetimbangan air Kw
K h = K W/K b
Sehingga ,
Ket:
Kh: harga tetapan hidrolisis
Kb: tetapan ionisasi basa lemah
Kw: tetapan kesetimbangan air
17. Untuk garam yang memiliki dua kation
seperti (NH4)2SO4 , berlaku:
(NH4)2SO4 2 NH4+ (aq) + SO42-(aq)
[NH4+] = 2 x [(NH4)2SO4] = 2 x [garam] = 2 x Cg
Selanjutnya, harga tetapan hidrolisis Kh dapat
dikaitkan dengan tetapan ionisasi basa lemah
Ka dan tetapan kesetimbangan air Kw
K h = K W/K b
Sehingga,
Ket: Kh: harga tetapan hidrolisis
Kb: tetapan ionisasi basa lemah
Kw: tetapan kesetimbangan air
18. Di Dalam air, Garam ini akan terhidrolisis sebagian
(anion dari asam lemah terhidrolisis, sedangkan kation
dari basa kuat tidak)
Contoh : garam CH 3 COONa, (CH 3 COO) 2Ba
Dalam air, CH 3 COONa terionisasi sempurna membentuk
ion CH 3 COO - dan Na +
CH 3 COONa CH 3 COO - (aq) + Na +(aq)
Reaksi hidrolisis adalah:
CH 3 COO - + H 2O CH 3 COOH + OH -
Na +(aq) + H 2O (l) (tidak ada reaksi)
Bersifat basa (pH>7 karena Hidrolisis menghasilkan ion
OH - ).
Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas
lakmus merah maka warna kertas akan berubah menjadi
biru.
20. CH3COONa air CH3COO- (aq) + Na+(aq)
H O -
N +
H C C O a +
H
CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH(aq) + OH-(aq)
H O - H -
H C C O + O +
H H
21. Baik kation maupun anion dari garam ini akan
bereaksi dengan pelarut air (hidrolisis total),
Contoh:
garam CH 3 COONH 4
garam CH 3 COONH 4 dalam air akan terionisasi sebagai
berikut:
CH 3 COONH 4 CH 3 COO - + NH 4 +
Reaksi hidrolisisnya adalah:
CH 3 COO - + H 2O ↔ CH 3 COOH + OH -
NH 4 +(aq) + H 2O (aq) ↔ NH 3(aq) + H 3 O +(aq)
22. CH3COONH4 CH3COO- + NH4+
H O H H - +
H C
H
C O N
H
H +
• Reaksi hidrolisisnya adalah:
• CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
H O -
H C C O
+ H
O
+ -
H H
27. Aplikasi Konsep hidrolisis dalam kehidupan misalnya adalah:
1. Pelarutan sabun
Garam natrium stearat, C 17 H 35 COONa (sabun cuci) akan
mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air ,
menghasilkan asam stearat dan basanya NaOH.
Reaksi: C 17 H 35 COONa + H 2 O C 17 H 35 COOH + NaOH
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk
mencuci, airnya harus bersih dan tidak mengandung garam
Ca 2+ atau Mg 2+ . Garam Ca 2+ dan Mg 2+ banyak terdapat dalam
air sadah.
28. Jika air yang digunakan mengandung garam garam
Ca2+, terjadi reaksi
2(C17H35COOH) + Ca2+ (C17H35COO)2 + H+
Sehingga buih yang dihasilkan sangat sedikit.
Akibatnya, cucian tidak bersih karena fungsi buih
untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah
larut dalam air.
2. Penjernihan air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip
hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa aluminium
fosfat yang mengalami hidrolisis total.