際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
HIMPUNAN
A. PENDAHULUAN :
1. Himpunan ( Set ) : Sekelompok atau satu koleksi / daftar dari obyek-obyek yang
berada dalam satu kesatuan.
Obyeknya berupa bilangan, orang , huruf dsb.
Obyek tersebut dinamakan elemen atau unsur atau anggota.
2. Notasi : Himpunan dinyatakan dengan huruf besar
Misalkan sbb : A, B, C,  dst.
Obyeknya dinyatakan dengan huruf kecil : misalkan a, b, c,  dst.
Mis : D = {a, b, c, d}

disebut a  D

3. Cara menyatakan suatu himpunan :
a. Pendaftaran ( tabular ) :
Contoh :
A= { 1, 2, 3, 4, 10}
b. Ciri-ciri
Ditandai dengan

{}

A= { x | x adalah nama bulan dalam setahun }
R= { x | 3 adalah < x < 9 , x bilangan asli }
4. Beberapa statement :
 Ada himpunan yang tidak bisa dinyatakan denagn cara pencirian seperti :
X ={ baju si A, sepeda si B, ayam si C, cincin si D }
 Himpunan finite adalah himpunan terbatas, sedangkan himpunan infinite
merupakan himpunan tak terbatas.
Contoh :
-

Himpunan finite : A = { 1, 2, 3, ..1000 }

5
-

Himpunan infinite : B = { 1, 2, 3, . }

Contoh:
1. Yang merupakan himpunan adalah:
a. Himpunan warna lampu lalu lintas
b. Kumpulan bilangan prima kurang dari 10
c. I = { x 巽 x < 10, x bilangan cacah }
d. H = { 1, 3, 5, 6 }
Penjelasan:
a. Obyek pada himpunan warna lampu lalu lintas dapat didefinisikan dengan jelas,
yaitu merah, kuning dan hijau.
b. Obyek pada kumpulan bilangan prima kurang dari 10 adalah 2, 3 ,5 dan 7.
c. Obyek pada himpunan I adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9
d. Obyek pada himpuanan H sudah jelas yaitu 1, 3, 5 dan 6
2. Yang bukan merupakan himpunan adalah:
a.
b.
c.
d.

Kumpulan warna yang menarik
Kumpulan lukisan yang indah
Kumpulan siswa yang pintar
Kumpulan rumah bagus

B. MACAM  MACAM HIMPUNAN :
1.

HIMPUNAN YANG SAMA.
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B , jika kedua himpunan itu
memiliki anggota yang sama.
Contoh :
A = { 2, 3, 4 }

B = { 2, 3, 4 }

C = { 1, 2, 2, 1 }

D = { 1, 2 }

Dikatakan A = B dan C = D

6
2. HIMPUNAN KOSONG
Himpunan yang tidak memiliki anggota. Dilambangkan dengan : { } atau 
Catatan :
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari seluruh himpunan.
Contoh
1.
2.

3.

Himpunan bilangan genap kurang dari 2
Himp Bilangan Genap yang habis dibagi 3

HIMPUNAN BAGIAN ( subset ) :



Dilambangkan dengan :
A disebut himpunan bagian dari B, jika setiap elemen atau unsur himpunan A,
juga anggota himpunan B.
Contoh :
A = { 5, 6, 7 }
B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }
Dikatakan :

A B

 Himpunan Bagian Murni : Jika setiap anggota A juga anggota B, dan
sekurang-kurangnya ada satu anggota himpunan B yang bukan anggota
himpunan A.
Dinyatakan dengan : A  B

dan

AB

Contoh : C = { 1, 3, 5 }
D = { 5, 4, 3, 2, 1 }
Dikatakan C  D
Catatan : A  B (subset), dapat ditulis dengan
B  A (superset)
Jumlah himpunan bagian dari suatu himpunan dirumuskan sbb :
Banyak himpunan bagian = 2n
7
n : jumlah unsur himpunan tersebut
contoh :
Misalkan A = {a, b, c }, berapa buah himpunan bagian dari A ?
Jawab : Himpunan bagian dari A : 23 = 8 buah.
4. Anggota himpunan:
Setiap benda atau obyek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota atau
elemen dan dilambangkan dengan " ", sedang untuk menyatakan bahwa suatu benda
atau obyek bukan anggota suatu himpunan digunakan lambang " ".
Contoh:
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }
P = { 2, 4, 6, 8, 10 } dan
Q = { 1, 3, 5 }
Maka :
2 P atau  2 anggota P 
6
P atau  6 anggota P 
3 P atau  3 bukan anggota P 
1
3

P atau  1 bukan anggota P 
Q atau  3 anggota Q 

5

Q atau  5 anggota Q

 Diagram Garis (line diagram) :
Cara lain untuk menggambarkan hubungan-hubungan diantara himpunan,
disebut dengan diagram garis.
Contohnya :
- A  B digambarkan sbb :

B
A

- A  B dan B  C

:

C
B
A
8
- Mis P = { a }
Q={b}
R = { a, b }
Maka diagram garisnya sbb :

R

P

Q

LATIHAN :
Buat diagram garis dari :
A= {x}
B= {x, y }
C= {x, y, z}
D= {x, y, w}

4. PERBANDINGAN HIMPUNAN
- Himpunan A dan himpunan B dapat dibandingkan jika A  B atau B  A
- Dua himpunan tidak dapat dibandingkan jika :
A  B

;

B A

Contoh :
A= {a, b, c, d}
B= {b,c}
C= {b, c, d, e}
Maka himpunan A dapat dibandingkan dengan himpunan B.

9
5. HIMPUNAN SEMESTA ( Universal Set )
Suatu himpunan yang punya anggota-anggota dari lingkup masalah yang diselidiki.
Misalkan :
U = adalah himpunan dari mahasiswa-mahasiswa UI
Maka :
U = {x | x adalah mahasiswa UI }
P = {x | x adalah mahasiawa FEUI }
Q = {x | x adalah anggota MAPALA UI }
Dikatakan P

 U dan Q  U, sehingga U disebut sebagai himpunan semesta.

Gambar diagram venn :

u
6. HIMPUNAN KOMPLEMEN :
Komplemen himpunan A adalah setiap x yang bukan anggota himpunan A.
Dinyatakan dengan : A = Ac = {x |x  A }
Contoh : U = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 }
A = { 1,2,3,5,7,9 }
Maka A  = Ac = { 4, 6, 8 } disebut komplemen A
7. BILANGAN KARDINAL : jumlah unsur atau anggota dari suatu himpunan.
Notasi : n ( A ) atau |A|
Contoh :
A = {x | x adalah nama hari seminggu }
Dikatakan n ( A ) = 7 atau |A| = 7
Catatan :

10
Nilai bilangan kardinal ada yang berhingga dan ada yang tak berhingga.
8. HIMPUNAN SEDERAJAT :
Dua himpunan atau lebih yang memiliki bilangan kardinal sama, disebut sederajat.
Contoh : A = { 1,2,3 }

B = { a,b,c }

Maka : n( B ) dan disebut sederajat.
9. HIMPUNAN LEPAS DAN BERSENDI
Suatu himpunan disebut bersendi jika himpunan-hipunan tersebut memiliki unsur
yang sama .
Contoh : A = {a,b,c,d}
B = {b,c}
A dan B bersendi ; unsur yang sama (b,c) disebut unsur sekutu .
Kesimpulan :
- Dua himpunan atau lebih disebut bersendi (joint) , jika masing-masing
himpunan mengandung paling sedikit satu unsur sekutu.
- Dua atau lebih himpunan yang tidak memiliki unsur sekutu dinamai himpunan
lepas ( disjoint set ).
10. PRODUCT SET
Product set dari himpunan A dan himpunan B , adalah kumulan dari pasangan
(a,b) dimana a  A dan b  B
Jumlah product set dari himpunan A dengan m anggota dan himpunan B dengan n
anggota =
m . n anggota
Notasi :

A x B = { (a,b) | a  A dan b  B }

Contoh :
- Bila A = {a,b,c} dan B = {1,2}
Maka : A x B = { (a,1) , (a,2) , (b,1) , (b,2) , (c,1) , (c,2) }
B x A = { (1,a) , (2,a) , (1,b) , (2,b) , (1,c) , (2,c) }
- Bila W = {1,2,3} maka :
W x W = { (1,1) , ( 1,2) , ,.(3,2) , ( 3,3) }

11
C. OPERASI HIMPUNAN
1. OPERASI GABUNGAN , notasinya  U 
A U B = {x | x  A atau x  B }
Contoh :
A = {1,2,3,4,5}
B = {4,5,7,8,9}
A U B = {1,2,3,4,5,,7,8,9}
2. OPERASI IRISAN, notasinya   
Notasi : A  B = { x | x  A dan x  B }
Contoh :
C = {x | 0 < x < 6 }
D = {x | 2 < x < 10 }
C  D = {x |2 < x < 6 }
3. OPERASI SELISIH, notasinya   
A  B = {x | x  A dan x

B}

Contoh :
A = { 1,2,3,4,5 }
B = { 4,5,7,8,9 }
Maka

A  B = {1,2,3}
B  A = {7,8,9}

4. OPERASI BILANGAN ANGGOTA (kardinal)
Rumus :
n( A U B ) = n(A) + n(B)  n(A  B)
n(S) = n(A U B) + n(A U B)c
sifat-sifat :

12
a. A  ( B U C ) = ( A  B ) U ( A  C )
b. A U ( B  C ) = ( A U B )  ( A U C )
c. ( A U B )c = Ac  Bc
d. ( A  B )c = Ac U Bc
e.  merupakan himpunan bagian dari semua himpunan.
f. n(A U B U C ) = n(A) + n(C) +n(B)  n(A  B) - n(A  C) - n(B  C) + n(A  B
 C)

5. HUKUM  HUKUM OPERASI HIMPUNAN
a. Komutasi

: -

AUB=BUA

(gabungan)

-

AB=BA

(irisan)

b. Asosiasi : - (AUB) U C = A U (B U C)
- (A  B)  C = A  (B  C)
c. Distribusi

:

-

(gabungan)
(irisan)

A  (B U C) = (A  B) U (A  C)

-

(A U B)  C = ( A  C ) U ( B  C )

-

AU(BC)=(AUB)(AUC)

d. Hukuum Demokran:
-

( A U B )  = A  ^ B

-

(AB)=AUB

e. Hukum Identitas :
- A U A = A dan A  A = A
-AU  = A

dan A   = 

- A U A  = U dan A  A = 
- U U A = U dan U  A = A
-  = U dan ( U )  = 
-(A)=A
f. Sifat-Sifat Himpunan :


Jika A  B dan B

 C, Maka A  C



Jika A  C dan A  B, Maka
13

A (BC)


Jika A 

C Maka C 



Jika A



Jika A  B Maka ( U-B)  (U-A )



Jika A 



Jika A



Jika



Jika A  B



Jika A  B =  Maka n ( A U A ) = n ( A )

A

 U Maka U- ( U-A ) =A

U Maka A  ( u-A ) =

 B Maka

A

 (BUC)

; C: Sembarang Himp.

( A-B ) = A Maka A Dan B Adalah Himpunan Lepas.
  Maka n ( A U B ) = n ( A ) + n ( B )  n ( A  B )

6. DIAGRAM VEN
Diagram Venn merupakan bentuk sederhana yang dapat menggambarkan, bagaimana
hubungan suatu himpunan dengan himpunan lainnya.
Ketentuan :
a. Himpunan Universal ( semester ) digambarkan dalam bentuk empat
persegi panjang, seperti :

u
b. Himpunan yang lainnya digambarkan dalam bentuk daerah tertutup
didalam himpunan semesta
Contoh :
u

Bila himpunan semesta tidak dituliskan,maka empat persegi panjang tadi
dihilangkan.

14
c. Elemen-elemen (anggota) dari suatu himpunan digambarkan dengan
bentuk titik-titik.
Contoh :
Z = ( 1,2,3,4,5 ), maka digambarkan sebagai berikut :

z

.1
4

.
.2

.3

.5

d. operasi diagram venn :
- operasi irisan

-

operasi gabungan

-

operasi selisih

-

operasi tambahan

15
1. Diketahui
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, . . . , 12 }
P = { 1, 2, 4, 6, 9 }
Q = { 4, 5, 9, 10, 12 }
a. Gambarkan pada diagram Venn
b. Tentukan A B
Jawab :
a.

b. A

B = {4,9}
2. Diketahui P = { bilangan prima kurang dari 13}
Q = { 3, 5 }
a. Gambarkan pada diagram Venn
b. Tentukan P Q

Jawab:
a. P = { 2, 3, 5, 7, 11 }
Q = { 3, 5 }

16
b. P

Q = {3,5}
3. Dalam suatu kelas yang terdiri dari 40 siswa ternyata 24 siswa gemar basket,
30 siswa gemar tenis, dan 2 siswa tidak gemar kedua jenis olah raga tersebut.
Berapakah siswa yang gemar basket dan tenis?
Jawab:

Misalkan S = { siswa }
B = { siswa gemar basket }
T = { siswa gemar tenis }
Banyak siswa yang gemar basket dan tenis = x orang,
siswa yang gemar basket saja ada (24  x) orang, dan yang
gemar tenis saja ada (30  x) orang, maka :
(24  x) + x + (30  x) + 2 = 40
24  x + x + 30  x + 2 = 40
54  x + 2 = 40
56  x = 40
- x = 40  56
- x = - 16
x = 16
Jadi ada 16 siswa yang gemar basket dan tenis
4. Diketahui
K = { bilangan asli genap kurang dari 12 }
L = { bilangan asli ganjil kurang dari 12 }
Tentukan :
a. Diagram Venn-nya
b. K
L
Jawab :
17
a. Anggota K = { 2, 4, 6, 8, 10 } dan
L = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 }

b. K

L = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 }

5. Dalam suatu kelompok anak, terdapat 24 anak suka makan baso, 32 anak suka
makan mie ayam, 12 anak suka baso dan mie ayam, sedang 3 anak tidak suka
kedua-duanya. Berapakah banyaknya anak dalam kelompok itu ?
Jawab :
Misalkan, S = { anak }
B = { anak suka makan baso}
M = { anak suka makan mie ayam }
n(B) = 24, n(M) = 32 dan n(B M) = 12
Banyak anak dalam kelompok tersebut
n(S) = n(B) + n(M) - n(B M)+ n (B U M)
= 24 + 32 - 12 + 3
= 56  12 + 3
= 44 + 3
= 47 anak

18
HIMPUNAN BILANGAN
1.

Bilangan Asli /bulat positif : 1,2,3,4,.

2.

Bilangan Nol :

3.

Bilangan bulat negative : .-4,-3,-2,-1

4.

Bilangan bulat .-4,-3,-2,-1,0, 1,2,3,4,.

5.

Bilangan rasional : bilangan yang dinyatakan denagan q = m/n u n  0 dan tiap

m.0 = 0 untuk setiap m

pecahan decimal yang berulang
6.

Bilangan irasional bilangan yang dinyatakan denagan a/b b  0 dan tiap
pecahan decimal yang tak berulang

7.

Bilangan real : bilangan gabungan antara rasional dan irasional

8.

Bilangan imajiner bilangan yang dinyatakan dng i = -1

9.

Bilangan complex : bilangan gabungan antara imajiner dengan real : 2 + 3 i

19
Diagram Himpunan
Bilangan Kompleks
Bilangan Real

Bilangan Imajiner

Bilangan Rasional

Bilangan Irasional

Bilangan Pecahan

Bilangan Bulat

Bulat Negatif

Bilangan Cacah

Zero
Bil Ganjil

Bulat Positif/Asli
Bil Genap

Bil Komposit

SIFAT_SIFAT OPERASI DALAM BILANGAN
1. Sifat Komutatif ( pertukaran)
a+b=b+a
axb =bxa
2. Sifat Assosiatif ( Pengelompokan )
(a + b) + c = (b + c) + a
(a x b ) x c = (b x c ) x a
3. Sifat Distributif ( Penyebaran)
(a + b) x c = (b x c) + ( a x c)
(a - b) x c = (b x c) - ( a x c)
(a + b) = a + b
c
c c
(a - b) = a - b
c
c c
PANGKAT (EKSPONEN)
1. Pangkat Bilangan Bulat Postif
Bentuk Umum
An

20

Bilangan Prima
A = Bilangan Pokok
n = Pangkat atau eksponen
Sifat-sifat pangkat bilangan Positif
a. An x Am = A m+n
b. An = A n - m
Am
c. ( A x B )n = An x Bn
d. A n = An
B
Bn
2. Pangkat Bilangan Bulat Negatif dan No
A-n =

1
An

A0 = 1
3. Pangkat Pecahan
Am/n

= n A m

OPERASI BENTUK AKAR
1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
n

 A + m A =

n

 A - m A =

n+m
n-m

A

A

2. Perkalian Bentuk Akar
AxB= AB
n

 A x m B =

nm

 AB

3. Pembagian bentuk akar
n

A=
n
B

n

A
B

4. Merasionalkan penyebut
A
= A x B
B
B B
5. Persamaan Pangkat sederhana
Jika A m = A n maka m = n
Fungsi dan Grafiknya
21
Konsep Fungsi
Definisi:
Fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap
anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B
Dengan diagram panah dapat ditunjukkan bahwa :

Ini adalah fungsi, sebab setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu
anggota B

Ini bukan fungsi, sebab ada anggota himpunan A yaitu 2 yang tidak dipasangkan dengan
anggota B
Pada diagram panah berikut :

22
Himpunan A = {1 , 2 , 3 } dinamakan Domain / daerah asal
Himpunan B = { a , b , c } dinamakan Kodomain / daerah kawan
Himpunan { a , b } dinamakan Range / daerah hasil
Pemasangan yang terjadi oleh fungsi f adalah :
Fungsi f memetakan semua anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan
B,yaitu :
f:1b
f:2a
f:3b
Notasi dan Rumus Fungsi
Jika suatu fungsi f memetakan setiap x anggota himpunan A ke y anggota himpunan B,
maka dapat ditulis dengan notasi fungsi yaitu: f : x  y
Fungsi f seperti dalam notasi tersebut di atas dapat juga dituliskan rumus fungsinya,
yaitu: f(x) = y
Contoh :
Diketahui himpunan A = { 1, 2, 3 } dan B = { 4, 5, 6,7,8 }.
Fungsi f memetakan setiap x anggota A ke x + 4 anggota B.
a Nyatakan fungsi tersebut dengan diagram panah
b Nyatakan notasi fungsi tersebut
c Nyatakan rumus fungsi tersebut
d Nyatakan daerah asal
e Nyatakan daerah kawan
f Nyatakan daerah hasil
Jawaban :
Fungsi f memetakan setiap x anggota A ke x + 4 anggota B.
a. diagram panah

23
b
c
d
e
f

Notasi fungsi adalah f : x  x + 4
rumus fungsi adalah f (x) = x + 4
daerah asal adalah { 1, 2, 3 }
daerah kawan adalah { 4, 5, 6, 7, 8 }
daerah hasil adalah { 5, 6, 7 }

Pada materi ini akan di bahas fungsi linear dan fungsi kuadrat.
Bentuk umum fungsi linear adalah f (x) = ax + b dengan a  0
a. adalah koefisien x
b. adalah koefisien suku tetap/constanta
Contoh :
1. f (x) = x
dengan nilai a = 1 dan b = 0
2. f (x) = 2x  3 dengan nilai a = 2 dan b = -3
Bentuk umum fungsi kuadrat adalah f (x) = ax2 + bx + c dengan a  0
a. adalah koefisien x2
b. adalah koefisien x
c. adalah koefisien suku tetap/konstanta
Contoh :
1. f (x) = x2
2. f (x) = -2x2 + 3x
3. f (x) = 3x2  2x + 1

Dengan nilai a = 1, b = 0 dan c = 0
Dengan nilai a = -2 , b = 3 dan c = 0
Dengan nilai a = 3, b = -2 dan c = 1

Menentukan Nilai Fungsi
Menentukan Nilai Fungsi
Menentukan nilai fungsi f (x) adalah dengan mensubstisusikan/mengganti nilai x yang
diketahui pada rumus fungsi f (x) tersebut
Contoh :
1. Suatu fungsi f dinyatakan dengan f (x) = 3x  2, tentukan nilai dari :
24
a. f (0)
b. f (-5)
c. f (6)
Jawab :
a. f (x) = 3x  2
f (0) = 3 0  2
=02
= -2
Jadi: f (0) = -2
f (-5) = -17
f (6) = 16

b.

f (x) = 3x  2
f (-5) = 3 (-5)  2
= -15  2
= -17

c. f (x) = 3x - 2
f (6) = 3 6 - 2
= 18 - 2
= 16

2. Suatu fungsi f dinyatakan dengan f (x) = 3x2  2x + 1, tentukan nilai dari :
a. f (0)
b f (3)
c. f (-4)
Jawab :
a. f (x) = 3x2  2x + 1
f (0) = 3 02 - 2 0 + 1
=00+1
=1
b. f (x)
f (3)

= 3x2  2x + 1
= 3 x 32  2 x 3 + 1
= 27  6 + 1
= 22

c. f (x)
f (-4)

= 3x2  2x + 1
= 3 (-4)2  2 (-4) + 1
= 48 + 8 + 1
= 57

Jadi:

f (0) = 1
f (3) = 22
f (-4) = 57

Menentukan Bentuk Fungsi

25
Menentukan Bentuk/Rumus Fungsi
Bentuk/rumus suatu fungsi dapat ditentukan jika diketahui nilai dan data fungsi dengan
menggunakan rumus f (x) = ax + b untuk fungsi linier atau rumus f (x) = ax2 + bx + c
untuk fungsi kuadrat.
Contoh :
Suatu fungsi linier didefinisikan dengan rumus f (x) = ax + b.
Jika diketahui f (3) = 14 dan f (5) = 20, tentukanlah:
a. nilai a dan b
b. bentuk/rumus fungsi
Jawab :
a. f (x) = ax + b
f (3) = 3a + b = 14
f (5) = 5a + b = 20
----------------------------- -2a
= -6
A
=3

 3a + b = 14
3(3) + b = 14
9 + b = 14
b= 5

b. Bentuk fungsi :
f (x) = ax + b
f (x) = 3x + 5
Menggambar Sketsa Grafik Fungsi
Menggambar Sketsa Grafik Fungsi
Menggambar grafik fungsi pada sistem koordinat Cartesius dapat dilakukan dengan
membuat tabel fungsi untuk menemukan perubahan nilai fungsi jika variabel x berubah.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk manggambar grafik fungsi adalah :
1. Buatlah tabel nilai fungsi dengan memperhatikan domain/daerah asal
2. Hitunglah nilai f (x) dengan tabel nilai fungsi
3. Buatlah sumbu koordinat Cartesius yaitu sumbu x dan sumbu f (x) atau y
4. Buatlah noktah yang menghubungkan nilai x dan f (x) dari tabel baris pertama dan terakhir
5. Jika domainnya bilangan Real maka grafiknya tinggal dibuat dengan menghubungkan
koordinat titik-titik yang ada dengan kurva mulus.
Contoh :
Buatlah tabel fungsi dan grafiknya jika suatu fungsi dinyatakan dengan f (x) = 2x + 5,
dengan daerah asal { x | -3  x  3, x R }
Jawab :
26
Koordinat titik yang memenuhi adalah (-3 , -1), (-2 , 1 ), (-1 , 3), (0 , 5), (1 , 7), (2 , 9) dan
(3, 11)
Tempatkan titik-titik tersebut pada bidang cartesius dengan memberi tanda noktah.
Grafiknya dapat digambar dengan menghubungkan noktah-noktah yang ada.
Grafik Fungsi f (x) = 2x + 5, dengan daerah asal { x | -3  x  3, x R } adalah :

Contoh :
Buatlah tabel fungsi dan grafiknya jika suatu fungsi dinyatakan dengan f (x) = x2 + 2x - 3,
dengan daerah asal { x | -5  x  3, x R }
Jawab :

27
Koordinat titik yang memenuhi adalah (-5 , 12), (-4 , 5 ), (-3, 0), (-2 , -3), (-1 , -4), (0 ,
-3), (1 , 0), (2 , 5) dan (3, 12)
Tempatkan titik-titik tersebut pada bidang cartesius dengan memberi tanda noktah.
Grafiknya dapat digambar dengan menghubungkan noktah-noktah yang ada.
Grafik Fungsi f (x) = x2  2x - 8, dengan daerah asal { x | -5  x  3, x R } adalah :

28

More Related Content

Matematika-Himpunan

  • 1. HIMPUNAN A. PENDAHULUAN : 1. Himpunan ( Set ) : Sekelompok atau satu koleksi / daftar dari obyek-obyek yang berada dalam satu kesatuan. Obyeknya berupa bilangan, orang , huruf dsb. Obyek tersebut dinamakan elemen atau unsur atau anggota. 2. Notasi : Himpunan dinyatakan dengan huruf besar Misalkan sbb : A, B, C, dst. Obyeknya dinyatakan dengan huruf kecil : misalkan a, b, c, dst. Mis : D = {a, b, c, d} disebut a D 3. Cara menyatakan suatu himpunan : a. Pendaftaran ( tabular ) : Contoh : A= { 1, 2, 3, 4, 10} b. Ciri-ciri Ditandai dengan {} A= { x | x adalah nama bulan dalam setahun } R= { x | 3 adalah < x < 9 , x bilangan asli } 4. Beberapa statement : Ada himpunan yang tidak bisa dinyatakan denagn cara pencirian seperti : X ={ baju si A, sepeda si B, ayam si C, cincin si D } Himpunan finite adalah himpunan terbatas, sedangkan himpunan infinite merupakan himpunan tak terbatas. Contoh : - Himpunan finite : A = { 1, 2, 3, ..1000 } 5
  • 2. - Himpunan infinite : B = { 1, 2, 3, . } Contoh: 1. Yang merupakan himpunan adalah: a. Himpunan warna lampu lalu lintas b. Kumpulan bilangan prima kurang dari 10 c. I = { x 巽 x < 10, x bilangan cacah } d. H = { 1, 3, 5, 6 } Penjelasan: a. Obyek pada himpunan warna lampu lalu lintas dapat didefinisikan dengan jelas, yaitu merah, kuning dan hijau. b. Obyek pada kumpulan bilangan prima kurang dari 10 adalah 2, 3 ,5 dan 7. c. Obyek pada himpunan I adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 d. Obyek pada himpuanan H sudah jelas yaitu 1, 3, 5 dan 6 2. Yang bukan merupakan himpunan adalah: a. b. c. d. Kumpulan warna yang menarik Kumpulan lukisan yang indah Kumpulan siswa yang pintar Kumpulan rumah bagus B. MACAM MACAM HIMPUNAN : 1. HIMPUNAN YANG SAMA. Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B , jika kedua himpunan itu memiliki anggota yang sama. Contoh : A = { 2, 3, 4 } B = { 2, 3, 4 } C = { 1, 2, 2, 1 } D = { 1, 2 } Dikatakan A = B dan C = D 6
  • 3. 2. HIMPUNAN KOSONG Himpunan yang tidak memiliki anggota. Dilambangkan dengan : { } atau Catatan : Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari seluruh himpunan. Contoh 1. 2. 3. Himpunan bilangan genap kurang dari 2 Himp Bilangan Genap yang habis dibagi 3 HIMPUNAN BAGIAN ( subset ) : Dilambangkan dengan : A disebut himpunan bagian dari B, jika setiap elemen atau unsur himpunan A, juga anggota himpunan B. Contoh : A = { 5, 6, 7 } B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } Dikatakan : A B Himpunan Bagian Murni : Jika setiap anggota A juga anggota B, dan sekurang-kurangnya ada satu anggota himpunan B yang bukan anggota himpunan A. Dinyatakan dengan : A B dan AB Contoh : C = { 1, 3, 5 } D = { 5, 4, 3, 2, 1 } Dikatakan C D Catatan : A B (subset), dapat ditulis dengan B A (superset) Jumlah himpunan bagian dari suatu himpunan dirumuskan sbb : Banyak himpunan bagian = 2n 7
  • 4. n : jumlah unsur himpunan tersebut contoh : Misalkan A = {a, b, c }, berapa buah himpunan bagian dari A ? Jawab : Himpunan bagian dari A : 23 = 8 buah. 4. Anggota himpunan: Setiap benda atau obyek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota atau elemen dan dilambangkan dengan " ", sedang untuk menyatakan bahwa suatu benda atau obyek bukan anggota suatu himpunan digunakan lambang " ". Contoh: S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } P = { 2, 4, 6, 8, 10 } dan Q = { 1, 3, 5 } Maka : 2 P atau 2 anggota P 6 P atau 6 anggota P 3 P atau 3 bukan anggota P 1 3 P atau 1 bukan anggota P Q atau 3 anggota Q 5 Q atau 5 anggota Q Diagram Garis (line diagram) : Cara lain untuk menggambarkan hubungan-hubungan diantara himpunan, disebut dengan diagram garis. Contohnya : - A B digambarkan sbb : B A - A B dan B C : C B A 8
  • 5. - Mis P = { a } Q={b} R = { a, b } Maka diagram garisnya sbb : R P Q LATIHAN : Buat diagram garis dari : A= {x} B= {x, y } C= {x, y, z} D= {x, y, w} 4. PERBANDINGAN HIMPUNAN - Himpunan A dan himpunan B dapat dibandingkan jika A B atau B A - Dua himpunan tidak dapat dibandingkan jika : A B ; B A Contoh : A= {a, b, c, d} B= {b,c} C= {b, c, d, e} Maka himpunan A dapat dibandingkan dengan himpunan B. 9
  • 6. 5. HIMPUNAN SEMESTA ( Universal Set ) Suatu himpunan yang punya anggota-anggota dari lingkup masalah yang diselidiki. Misalkan : U = adalah himpunan dari mahasiswa-mahasiswa UI Maka : U = {x | x adalah mahasiswa UI } P = {x | x adalah mahasiawa FEUI } Q = {x | x adalah anggota MAPALA UI } Dikatakan P U dan Q U, sehingga U disebut sebagai himpunan semesta. Gambar diagram venn : u 6. HIMPUNAN KOMPLEMEN : Komplemen himpunan A adalah setiap x yang bukan anggota himpunan A. Dinyatakan dengan : A = Ac = {x |x A } Contoh : U = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 } A = { 1,2,3,5,7,9 } Maka A = Ac = { 4, 6, 8 } disebut komplemen A 7. BILANGAN KARDINAL : jumlah unsur atau anggota dari suatu himpunan. Notasi : n ( A ) atau |A| Contoh : A = {x | x adalah nama hari seminggu } Dikatakan n ( A ) = 7 atau |A| = 7 Catatan : 10
  • 7. Nilai bilangan kardinal ada yang berhingga dan ada yang tak berhingga. 8. HIMPUNAN SEDERAJAT : Dua himpunan atau lebih yang memiliki bilangan kardinal sama, disebut sederajat. Contoh : A = { 1,2,3 } B = { a,b,c } Maka : n( B ) dan disebut sederajat. 9. HIMPUNAN LEPAS DAN BERSENDI Suatu himpunan disebut bersendi jika himpunan-hipunan tersebut memiliki unsur yang sama . Contoh : A = {a,b,c,d} B = {b,c} A dan B bersendi ; unsur yang sama (b,c) disebut unsur sekutu . Kesimpulan : - Dua himpunan atau lebih disebut bersendi (joint) , jika masing-masing himpunan mengandung paling sedikit satu unsur sekutu. - Dua atau lebih himpunan yang tidak memiliki unsur sekutu dinamai himpunan lepas ( disjoint set ). 10. PRODUCT SET Product set dari himpunan A dan himpunan B , adalah kumulan dari pasangan (a,b) dimana a A dan b B Jumlah product set dari himpunan A dengan m anggota dan himpunan B dengan n anggota = m . n anggota Notasi : A x B = { (a,b) | a A dan b B } Contoh : - Bila A = {a,b,c} dan B = {1,2} Maka : A x B = { (a,1) , (a,2) , (b,1) , (b,2) , (c,1) , (c,2) } B x A = { (1,a) , (2,a) , (1,b) , (2,b) , (1,c) , (2,c) } - Bila W = {1,2,3} maka : W x W = { (1,1) , ( 1,2) , ,.(3,2) , ( 3,3) } 11
  • 8. C. OPERASI HIMPUNAN 1. OPERASI GABUNGAN , notasinya U A U B = {x | x A atau x B } Contoh : A = {1,2,3,4,5} B = {4,5,7,8,9} A U B = {1,2,3,4,5,,7,8,9} 2. OPERASI IRISAN, notasinya Notasi : A B = { x | x A dan x B } Contoh : C = {x | 0 < x < 6 } D = {x | 2 < x < 10 } C D = {x |2 < x < 6 } 3. OPERASI SELISIH, notasinya A B = {x | x A dan x B} Contoh : A = { 1,2,3,4,5 } B = { 4,5,7,8,9 } Maka A B = {1,2,3} B A = {7,8,9} 4. OPERASI BILANGAN ANGGOTA (kardinal) Rumus : n( A U B ) = n(A) + n(B) n(A B) n(S) = n(A U B) + n(A U B)c sifat-sifat : 12
  • 9. a. A ( B U C ) = ( A B ) U ( A C ) b. A U ( B C ) = ( A U B ) ( A U C ) c. ( A U B )c = Ac Bc d. ( A B )c = Ac U Bc e. merupakan himpunan bagian dari semua himpunan. f. n(A U B U C ) = n(A) + n(C) +n(B) n(A B) - n(A C) - n(B C) + n(A B C) 5. HUKUM HUKUM OPERASI HIMPUNAN a. Komutasi : - AUB=BUA (gabungan) - AB=BA (irisan) b. Asosiasi : - (AUB) U C = A U (B U C) - (A B) C = A (B C) c. Distribusi : - (gabungan) (irisan) A (B U C) = (A B) U (A C) - (A U B) C = ( A C ) U ( B C ) - AU(BC)=(AUB)(AUC) d. Hukuum Demokran: - ( A U B ) = A ^ B - (AB)=AUB e. Hukum Identitas : - A U A = A dan A A = A -AU = A dan A = - A U A = U dan A A = - U U A = U dan U A = A - = U dan ( U ) = -(A)=A f. Sifat-Sifat Himpunan : Jika A B dan B C, Maka A C Jika A C dan A B, Maka 13 A (BC)
  • 10. Jika A C Maka C Jika A Jika A B Maka ( U-B) (U-A ) Jika A Jika A Jika Jika A B Jika A B = Maka n ( A U A ) = n ( A ) A U Maka U- ( U-A ) =A U Maka A ( u-A ) = B Maka A (BUC) ; C: Sembarang Himp. ( A-B ) = A Maka A Dan B Adalah Himpunan Lepas. Maka n ( A U B ) = n ( A ) + n ( B ) n ( A B ) 6. DIAGRAM VEN Diagram Venn merupakan bentuk sederhana yang dapat menggambarkan, bagaimana hubungan suatu himpunan dengan himpunan lainnya. Ketentuan : a. Himpunan Universal ( semester ) digambarkan dalam bentuk empat persegi panjang, seperti : u b. Himpunan yang lainnya digambarkan dalam bentuk daerah tertutup didalam himpunan semesta Contoh : u Bila himpunan semesta tidak dituliskan,maka empat persegi panjang tadi dihilangkan. 14
  • 11. c. Elemen-elemen (anggota) dari suatu himpunan digambarkan dengan bentuk titik-titik. Contoh : Z = ( 1,2,3,4,5 ), maka digambarkan sebagai berikut : z .1 4 . .2 .3 .5 d. operasi diagram venn : - operasi irisan - operasi gabungan - operasi selisih - operasi tambahan 15
  • 12. 1. Diketahui S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, . . . , 12 } P = { 1, 2, 4, 6, 9 } Q = { 4, 5, 9, 10, 12 } a. Gambarkan pada diagram Venn b. Tentukan A B Jawab : a. b. A B = {4,9} 2. Diketahui P = { bilangan prima kurang dari 13} Q = { 3, 5 } a. Gambarkan pada diagram Venn b. Tentukan P Q Jawab: a. P = { 2, 3, 5, 7, 11 } Q = { 3, 5 } 16
  • 13. b. P Q = {3,5} 3. Dalam suatu kelas yang terdiri dari 40 siswa ternyata 24 siswa gemar basket, 30 siswa gemar tenis, dan 2 siswa tidak gemar kedua jenis olah raga tersebut. Berapakah siswa yang gemar basket dan tenis? Jawab: Misalkan S = { siswa } B = { siswa gemar basket } T = { siswa gemar tenis } Banyak siswa yang gemar basket dan tenis = x orang, siswa yang gemar basket saja ada (24 x) orang, dan yang gemar tenis saja ada (30 x) orang, maka : (24 x) + x + (30 x) + 2 = 40 24 x + x + 30 x + 2 = 40 54 x + 2 = 40 56 x = 40 - x = 40 56 - x = - 16 x = 16 Jadi ada 16 siswa yang gemar basket dan tenis 4. Diketahui K = { bilangan asli genap kurang dari 12 } L = { bilangan asli ganjil kurang dari 12 } Tentukan : a. Diagram Venn-nya b. K L Jawab : 17
  • 14. a. Anggota K = { 2, 4, 6, 8, 10 } dan L = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 } b. K L = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 } 5. Dalam suatu kelompok anak, terdapat 24 anak suka makan baso, 32 anak suka makan mie ayam, 12 anak suka baso dan mie ayam, sedang 3 anak tidak suka kedua-duanya. Berapakah banyaknya anak dalam kelompok itu ? Jawab : Misalkan, S = { anak } B = { anak suka makan baso} M = { anak suka makan mie ayam } n(B) = 24, n(M) = 32 dan n(B M) = 12 Banyak anak dalam kelompok tersebut n(S) = n(B) + n(M) - n(B M)+ n (B U M) = 24 + 32 - 12 + 3 = 56 12 + 3 = 44 + 3 = 47 anak 18
  • 15. HIMPUNAN BILANGAN 1. Bilangan Asli /bulat positif : 1,2,3,4,. 2. Bilangan Nol : 3. Bilangan bulat negative : .-4,-3,-2,-1 4. Bilangan bulat .-4,-3,-2,-1,0, 1,2,3,4,. 5. Bilangan rasional : bilangan yang dinyatakan denagan q = m/n u n 0 dan tiap m.0 = 0 untuk setiap m pecahan decimal yang berulang 6. Bilangan irasional bilangan yang dinyatakan denagan a/b b 0 dan tiap pecahan decimal yang tak berulang 7. Bilangan real : bilangan gabungan antara rasional dan irasional 8. Bilangan imajiner bilangan yang dinyatakan dng i = -1 9. Bilangan complex : bilangan gabungan antara imajiner dengan real : 2 + 3 i 19
  • 16. Diagram Himpunan Bilangan Kompleks Bilangan Real Bilangan Imajiner Bilangan Rasional Bilangan Irasional Bilangan Pecahan Bilangan Bulat Bulat Negatif Bilangan Cacah Zero Bil Ganjil Bulat Positif/Asli Bil Genap Bil Komposit SIFAT_SIFAT OPERASI DALAM BILANGAN 1. Sifat Komutatif ( pertukaran) a+b=b+a axb =bxa 2. Sifat Assosiatif ( Pengelompokan ) (a + b) + c = (b + c) + a (a x b ) x c = (b x c ) x a 3. Sifat Distributif ( Penyebaran) (a + b) x c = (b x c) + ( a x c) (a - b) x c = (b x c) - ( a x c) (a + b) = a + b c c c (a - b) = a - b c c c PANGKAT (EKSPONEN) 1. Pangkat Bilangan Bulat Postif Bentuk Umum An 20 Bilangan Prima
  • 17. A = Bilangan Pokok n = Pangkat atau eksponen Sifat-sifat pangkat bilangan Positif a. An x Am = A m+n b. An = A n - m Am c. ( A x B )n = An x Bn d. A n = An B Bn 2. Pangkat Bilangan Bulat Negatif dan No A-n = 1 An A0 = 1 3. Pangkat Pecahan Am/n = n A m OPERASI BENTUK AKAR 1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar n A + m A = n A - m A = n+m n-m A A 2. Perkalian Bentuk Akar AxB= AB n A x m B = nm AB 3. Pembagian bentuk akar n A= n B n A B 4. Merasionalkan penyebut A = A x B B B B 5. Persamaan Pangkat sederhana Jika A m = A n maka m = n Fungsi dan Grafiknya 21
  • 18. Konsep Fungsi Definisi: Fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B Dengan diagram panah dapat ditunjukkan bahwa : Ini adalah fungsi, sebab setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu anggota B Ini bukan fungsi, sebab ada anggota himpunan A yaitu 2 yang tidak dipasangkan dengan anggota B Pada diagram panah berikut : 22
  • 19. Himpunan A = {1 , 2 , 3 } dinamakan Domain / daerah asal Himpunan B = { a , b , c } dinamakan Kodomain / daerah kawan Himpunan { a , b } dinamakan Range / daerah hasil Pemasangan yang terjadi oleh fungsi f adalah : Fungsi f memetakan semua anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B,yaitu : f:1b f:2a f:3b Notasi dan Rumus Fungsi Jika suatu fungsi f memetakan setiap x anggota himpunan A ke y anggota himpunan B, maka dapat ditulis dengan notasi fungsi yaitu: f : x y Fungsi f seperti dalam notasi tersebut di atas dapat juga dituliskan rumus fungsinya, yaitu: f(x) = y Contoh : Diketahui himpunan A = { 1, 2, 3 } dan B = { 4, 5, 6,7,8 }. Fungsi f memetakan setiap x anggota A ke x + 4 anggota B. a Nyatakan fungsi tersebut dengan diagram panah b Nyatakan notasi fungsi tersebut c Nyatakan rumus fungsi tersebut d Nyatakan daerah asal e Nyatakan daerah kawan f Nyatakan daerah hasil Jawaban : Fungsi f memetakan setiap x anggota A ke x + 4 anggota B. a. diagram panah 23
  • 20. b c d e f Notasi fungsi adalah f : x x + 4 rumus fungsi adalah f (x) = x + 4 daerah asal adalah { 1, 2, 3 } daerah kawan adalah { 4, 5, 6, 7, 8 } daerah hasil adalah { 5, 6, 7 } Pada materi ini akan di bahas fungsi linear dan fungsi kuadrat. Bentuk umum fungsi linear adalah f (x) = ax + b dengan a 0 a. adalah koefisien x b. adalah koefisien suku tetap/constanta Contoh : 1. f (x) = x dengan nilai a = 1 dan b = 0 2. f (x) = 2x 3 dengan nilai a = 2 dan b = -3 Bentuk umum fungsi kuadrat adalah f (x) = ax2 + bx + c dengan a 0 a. adalah koefisien x2 b. adalah koefisien x c. adalah koefisien suku tetap/konstanta Contoh : 1. f (x) = x2 2. f (x) = -2x2 + 3x 3. f (x) = 3x2 2x + 1 Dengan nilai a = 1, b = 0 dan c = 0 Dengan nilai a = -2 , b = 3 dan c = 0 Dengan nilai a = 3, b = -2 dan c = 1 Menentukan Nilai Fungsi Menentukan Nilai Fungsi Menentukan nilai fungsi f (x) adalah dengan mensubstisusikan/mengganti nilai x yang diketahui pada rumus fungsi f (x) tersebut Contoh : 1. Suatu fungsi f dinyatakan dengan f (x) = 3x 2, tentukan nilai dari : 24
  • 21. a. f (0) b. f (-5) c. f (6) Jawab : a. f (x) = 3x 2 f (0) = 3 0 2 =02 = -2 Jadi: f (0) = -2 f (-5) = -17 f (6) = 16 b. f (x) = 3x 2 f (-5) = 3 (-5) 2 = -15 2 = -17 c. f (x) = 3x - 2 f (6) = 3 6 - 2 = 18 - 2 = 16 2. Suatu fungsi f dinyatakan dengan f (x) = 3x2 2x + 1, tentukan nilai dari : a. f (0) b f (3) c. f (-4) Jawab : a. f (x) = 3x2 2x + 1 f (0) = 3 02 - 2 0 + 1 =00+1 =1 b. f (x) f (3) = 3x2 2x + 1 = 3 x 32 2 x 3 + 1 = 27 6 + 1 = 22 c. f (x) f (-4) = 3x2 2x + 1 = 3 (-4)2 2 (-4) + 1 = 48 + 8 + 1 = 57 Jadi: f (0) = 1 f (3) = 22 f (-4) = 57 Menentukan Bentuk Fungsi 25
  • 22. Menentukan Bentuk/Rumus Fungsi Bentuk/rumus suatu fungsi dapat ditentukan jika diketahui nilai dan data fungsi dengan menggunakan rumus f (x) = ax + b untuk fungsi linier atau rumus f (x) = ax2 + bx + c untuk fungsi kuadrat. Contoh : Suatu fungsi linier didefinisikan dengan rumus f (x) = ax + b. Jika diketahui f (3) = 14 dan f (5) = 20, tentukanlah: a. nilai a dan b b. bentuk/rumus fungsi Jawab : a. f (x) = ax + b f (3) = 3a + b = 14 f (5) = 5a + b = 20 ----------------------------- -2a = -6 A =3 3a + b = 14 3(3) + b = 14 9 + b = 14 b= 5 b. Bentuk fungsi : f (x) = ax + b f (x) = 3x + 5 Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Menggambar grafik fungsi pada sistem koordinat Cartesius dapat dilakukan dengan membuat tabel fungsi untuk menemukan perubahan nilai fungsi jika variabel x berubah. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk manggambar grafik fungsi adalah : 1. Buatlah tabel nilai fungsi dengan memperhatikan domain/daerah asal 2. Hitunglah nilai f (x) dengan tabel nilai fungsi 3. Buatlah sumbu koordinat Cartesius yaitu sumbu x dan sumbu f (x) atau y 4. Buatlah noktah yang menghubungkan nilai x dan f (x) dari tabel baris pertama dan terakhir 5. Jika domainnya bilangan Real maka grafiknya tinggal dibuat dengan menghubungkan koordinat titik-titik yang ada dengan kurva mulus. Contoh : Buatlah tabel fungsi dan grafiknya jika suatu fungsi dinyatakan dengan f (x) = 2x + 5, dengan daerah asal { x | -3 x 3, x R } Jawab : 26
  • 23. Koordinat titik yang memenuhi adalah (-3 , -1), (-2 , 1 ), (-1 , 3), (0 , 5), (1 , 7), (2 , 9) dan (3, 11) Tempatkan titik-titik tersebut pada bidang cartesius dengan memberi tanda noktah. Grafiknya dapat digambar dengan menghubungkan noktah-noktah yang ada. Grafik Fungsi f (x) = 2x + 5, dengan daerah asal { x | -3 x 3, x R } adalah : Contoh : Buatlah tabel fungsi dan grafiknya jika suatu fungsi dinyatakan dengan f (x) = x2 + 2x - 3, dengan daerah asal { x | -5 x 3, x R } Jawab : 27
  • 24. Koordinat titik yang memenuhi adalah (-5 , 12), (-4 , 5 ), (-3, 0), (-2 , -3), (-1 , -4), (0 , -3), (1 , 0), (2 , 5) dan (3, 12) Tempatkan titik-titik tersebut pada bidang cartesius dengan memberi tanda noktah. Grafiknya dapat digambar dengan menghubungkan noktah-noktah yang ada. Grafik Fungsi f (x) = x2 2x - 8, dengan daerah asal { x | -5 x 3, x R } adalah : 28