ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
hirschsprung disease
Definisi
ï‚— kelainan kongenital dimana tidak dijumpai
  pleksus auerbach dan pleksus meisneri pada
  kolon.
ï‚— Peregangan kolon sampai gatis tengahnya lebih
  dari 6/7cm (megakolon).
 Kelainan terpentingtidak
 adanya sel ganglion dan ganglia
 di dinding otot dan submukosa
 segmen yang terkena
Etiologi
ï‚— Mutasi gen RET dan ligan RET (merupakan jalur
  sinyal yang diperlukan untuk membentuk pleksus
  saraf mienterikus)
ï‚— Mutasi endotelin 3 dan reseptor endotelin
ï‚— penyakit ini mungkin warisan
Gambaran Klinis
ï‚— Kelambatan pengeluaran mekonium awal
ï‚— Muntah 48-72jam
ï‚— obstruksi usus dengan muntah empedu, distensi
 abdominal, nafsu makan menurun, dan
 pertumbuhan terhambat
Patofisiologi
ï‚— Tidak adanya ganglion yang meliputi pleksus
 Auerbach yang terletak pada lapisan otot dan
 pleksus Meisneri pada submukosa  serabut syaraf
 mengalami hipertrofi dan didapatkan kenaikan kadar
 asetilkolinesterase pada segmen yang aganglionik.
  ganguan inervasi parasimpatis akan
 menyebabkan  kegagalan peristaltik sehingga
 mengganggu propulsi isi usus.  Obstruksi usus
 yang terjadi secara kronik akan menyebabkan
 distensi abdomen yang sangat besar yang dapat
 menyebabkan terjadinya enterokolitis (SPM sardjito).
 Aganglionis kongenital pada usus bagian distal
 merupakan pengertian penyakit Hirschsprung.
 Aganglionosis bermula pada anus, yang selalu
Hirschsprung disease
Hirschsprung disease

More Related Content

Hirschsprung disease

  • 2. Definisi ï‚— kelainan kongenital dimana tidak dijumpai pleksus auerbach dan pleksus meisneri pada kolon. ï‚— Peregangan kolon sampai gatis tengahnya lebih dari 6/7cm (megakolon).
  • 3. ï‚— Kelainan terpentingtidak adanya sel ganglion dan ganglia di dinding otot dan submukosa segmen yang terkena
  • 4. Etiologi ï‚— Mutasi gen RET dan ligan RET (merupakan jalur sinyal yang diperlukan untuk membentuk pleksus saraf mienterikus) ï‚— Mutasi endotelin 3 dan reseptor endotelin ï‚— penyakit ini mungkin warisan
  • 5. Gambaran Klinis ï‚— Kelambatan pengeluaran mekonium awal ï‚— Muntah 48-72jam ï‚— obstruksi usus dengan muntah empedu, distensi abdominal, nafsu makan menurun, dan pertumbuhan terhambat
  • 6. Patofisiologi ï‚— Tidak adanya ganglion yang meliputi pleksus Auerbach yang terletak pada lapisan otot dan pleksus Meisneri pada submukosa  serabut syaraf mengalami hipertrofi dan didapatkan kenaikan kadar asetilkolinesterase pada segmen yang aganglionik.  ganguan inervasi parasimpatis akan menyebabkan  kegagalan peristaltik sehingga mengganggu propulsi isi usus.  Obstruksi usus yang terjadi secara kronik akan menyebabkan distensi abdomen yang sangat besar yang dapat menyebabkan terjadinya enterokolitis (SPM sardjito). Aganglionis kongenital pada usus bagian distal merupakan pengertian penyakit Hirschsprung. Aganglionosis bermula pada anus, yang selalu