Dokumen tersebut membahas tentang ketulusan dan pencitraan dalam kehidupan beragama. Dokumen tersebut mencontohkan ketulusan seorang janda miskin di Injil yang rela memberikan seluruh penghasilannya kepada Tuhan, berbeda dengan sikap pencitraan orang-orang beragama yang hanya memberikan sisa-sisa saja kepada Tuhan. Dokumen tersebut mengajak pembaca untuk bersikap tulus dan jujur dalam ibadah
2. Menjadi Janda? OMG!
Janda muda: diomongin,
digosipin. Janda tua: emang gue
pikirin?
Dlm PL, janda dan anak yatim
mendapat perlindungan khusus
sebab tidak ada yg menjamin
hidup mereka. (Kel 22:22-23; Yes
1:17.23; 10:2).
Kondisi janda juga rawan mjd
korban ketidakadilan dari pihak-
pihak tertentu.
3. Ketulusan Seorang Janda
Bacaan I: Ketulusan janda
dari Sarfat yg meskipun dlm
bahaya mati karena paceklik
tetapi tetap punya hati utk
menolong nabi Elia.
Injil: Ketulusan janda yg
mempersembahkan 2 peser
penghasilannya utk Tuhan.
Janda itu rela memberikan
seluruh hidupnya.
4. Kemunafikan dlm Pencitraan
Yesus mengecam ahli Taurat
yg bejat.
Enam kemunafikan dlm
pencitraan: suka memakai
jubah panjang, gila hormat,
duduk di tempat terdepan di
rumah ibadat dan dlm pesta,
mencaplok rumah para janda,
doa berpanjang kata/bertele-
tele.
Memberi persembahan dari
kelimpahan atau sisa-sisa.
5. Pengajaran Yesus
Janda miskin: model seorang
murid yang mencintai Allah
dengan segenap hati, jiwa,
akal budi dan kekuatan.
Ketulusan hati di hadapan
Tuhan jauh lebih bernilai
ketimbang pencitraan di mata
orang lain (lih. Mat 6:1).
Manusia melihat apa yang di
depan mata, tetapi Tuhan
melihat hati (1 Sam 16:7)
6. Bulir-bulir Permenungan
Tuluskah aku dalam setiap
perbuatanku atau justru
mengedepankan pencitraan?
Apakah aku telah
mempersembahkan diriku
seutuhnya kepada Tuhan atau
malah memberikan sisa-sisa
saja?
Jadilah orang yang tulus-jujur
dan tidak berlaku munafik!