1. HORMON
KELENJAR ADRENAL
Di Susun Oleh :
Rolly Iswanto (G2L1 14 001)
Ima Ismail (G2L1 14 003)
Darmawati (G2L1 14 004)
Under the guidance of
Dr. Prima Endang, M.Si
Dept.of Chemical Post Graduate Universitas Halu
Oleo
kortisol
aldosteron
3. SIFAT-SIFAT UMUM HORMON
1. Suatu chemical mesengger yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin
2. Disekresikan langsung ke dalam aliran darah
3. Fungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam tubuh
dan kontrol berbagai proses metabolisme
(reproduksi; pertumbuhan dan perkembangan;
mempertahankan homeostatis; pengadaan,
penggunaan dan penyimpanan energi)
4. Kadarnya dalam sirkulasi darah dapat
menggambarkan aktifitas dari kel endokrin
5. Memiliki organ/jaringan target tertentu
6. Berbentuk: amine, polipeptide/protein, steroid
12. ALDOSTERON (MINERALKORTIKOID)
- Aldosterone merupakan hormone utama
dari mineralkortikoid, di keluarkan oleh
kelenjar adrenal bagian yang disebut
dengan korteks adrenal.
- Aldosterone termasuk dalam hormone
steroid karena struktur utamanya yang
terdiri dari unsur kolesterol.
15. - Aldosteron memodulasi konsentrasi
garam darah dengan mengaktivasi
pencerap mineralokortikoid pada tublas
distal didalam membran ginjal sehingga
menyebabkan peningkatan
permeabilitas membran aspiral.
- Fungsi Aldosteran :
1. meningkatkan volume tekanan darah
2. meningkatkan aktivas sodium/potasium-
adenosina trifosfatase pada membaran
serosal.
- Aldoseteron merupakan bagian sistim
MEKANISME ALDOSTERON
16. RAA SISTEM
Sekresi renin dirangsang oleh
- Penurunan tekanan darah
- Plasma Na yang rendah
- Plasma K yang tinggi
Angiotensinogen renin Angiotensin I
ACE
Angiotensin II retensi Na & cairan,
sekresi aldosteron
17. - Vasokonstriksi ke seluruh tubuh terutama diarteriol yang
meningkatkan tahanan perifor total sehingga terjadi
peningkatan arteri.
- Menurunkan ektresi garam dan air sehingga
meningkatkan volume ekstra sel yang menyebabkan
peningkatan arteri
- Merangsang sekresi aldosteron dikelenjar adrenal yang
meningkatkan reabsorpsi garam dan air oleh tubulus
ginjal.
- Merangsang sentral nervous system untuk menjadi halus
sehingga kelenjar pituitary posterior mengeluarkan
hormon vasopresin (ADH). Yang akan menstimulasi
reabsorpsi air di ductus collectivus dan peningkatan tonus
simpatis dan meningkatkan cardiac output.
MEKANISME ALDOSTERON
19. GLUKOKORTIKOID (KORTISOL)
- Glukokortikoid adalah kortikosteroid yang
fungsi utamanya menyimpan glikogen hepar
(hati) dan berkhasiat nyata sebagai anti--
inflamasi (anti radang). Sedangkan
pengaruhnya pada keseimbangan air dan
elektrolit kecil atau tidak berarti.
22. SINTESIS KORTISOL
- Sintesis memerlukan 3 enzim hidroksilase
pada C17, C21, dan C11, yakni :
- 17-hidroksilase
- 21-hidroksilase
- 11-hiroksilase
23. SINTESIS KORTISOL
- 17-hidroksilase = enzim RE halus yang bekerja
pada progesteron atau lebih sering pada
pregnenolon.
- 21-hidroksilase = enzim RE halus
- 11-hiroksilase = enzim mitokondria
17-hidroksiprogesteron
11-deoksikortisol
hidroksilasi
Kortisol
25. SEKRESI KORTISOL
- Hormon steroid setelah dibuat, akan
dilepaskan ke plasma.
- Kortisol disekresi secara berkala diatur oleh
irama diurnal pelepasan ACTH
- Konsekuensinya kortisol akan mencapai nilai
tinggi pada pagi hari, dan rendah pada sore
harinya/awal malam hari
26. SEKRESI KORTISOL
- Sekresi kortisol diatur oleh ACTH yang
dirangsang oleh CRH
- Hormon-hormon ini berhubungan melalui
lingkaran umpan balik negatif
28. TRANSPOR KORTISOL
- Kortisol beredar dlm plasma
dlam bentuk terikat
protein
dalam bentuk bebas
Trans-Kortin / CBG
(Cortocosteroid-
Binding-Globulin)
Ditemukan
hanya 8%
29. METABOLISME KORTISOL
- Kortisol dan metabolitnya membentuk sekitar
80% jmlah 17-hidroksikortikoid dalam plasma &
20% sisanya terdiri atas kortison dan 11-
deoksikortisol
- Senyawa tersebut dimodifikasi dengan
konjugasi glukuronida dan sebagian kecilnya
dengan sulfat.
- Modifikasi berlangsung dihati & membuat
molekul steroid yang lipofilik bisa larut di air dan
dapat diekskresikan
30. METABOLISME KORTISOL
- Manusia : steroid terkonjugasi memasuki
intestinum lewat ekskresi bilier akan
diabsorpsi kembali melalui sirkulasi
enterohepatik.
- Sekitar 70% steroid terkonjugasi
diekskresikan ke urine, dan 20% dalam
feses, sisanya melalui kulit.
31. EFEK KORTISOL
- Efek terhadap metabolisme
- Efek terhadap mekanisme pertahanan
- Efek Lain
32. - Efek terhadap metabolisme
1. Meningkatkan produksi glukosa hati, dangan
cara :
- Meningkatkan pengangkutan asam amino dari
jaringan perifer
- Meningkatkan laju glukoneogenesis melalui
peningkatan jumlah (dan aktivitas) beberapa enzim
- Memungkinkan berlangsungnya reaksi metabolik
penting lainnya pada laju reaksi optimal
2. Meningkatkan deposisi glikogen hepatik
dengan meningkatkan aktivasi enzim glikogen
sintetase
3. Mendorong metabolisme protein dan RNA
33. EFEK TERHADAP MEKANISME PERTAHANAN
- Supresi respon imun : hormon kortisol
menyebabkan lisis limfosit spesifik, menurut
tipe sel dan spesiesnya :
- Supresi respon inflamasi dengan cara :
- Menurunkan jumlah lekosit yang beredar dalam
darah dan migrasi lekosit jaringan
- Menghambat proliferasi fibroblas
- Menumpulkan produksi molekul-molekul anti
imflamasi :prostaglandin dan leukotrien
34. EFEK LAIN
- Penting untuk mempertahankan tekanan
darah dan curah jantung normal
- Bersama dengan hormon medula adrenal,
merespon terhadap stres
46. 1. Di bawah pengendalian sistem saraf simpatis.
2. Terjadi dgn meningkatkan sistem pernafasan
3. Aliran darah di kulit berkurang.
4. Menaikkan konsentrasi gula darah
5. Menyebar ke seluruh bagian tubuh
Faktor yang berperan dlm mengatur sekresi adrenalin
Mekanisme pengaturan sekresi
1. Faktor saraf
2. Faktor kimia
48. HORMON ADRENALIN
Reseptor
Sel target sekresi epinefrin adalah sel saraf dari semua
reseptor simpatis di dalam tubuh.
Epinefrin terikat dan mengaktifkan baik reseptor -adrenergik
maupun -adrenergik.
Aktivitas yang diperantarai reseptor adrenergik
1 2 1 2
Peningkatan
glikogenolisis
Relaksasi otot
polos pembuluh
darah, traktus
genitourinarius
Kontraksi otot
polos traktus
gastraintestinal
Kontraksi otot
polos sebagian
vaskular
Inhibisi dari
lipofisis pelepasan
renin
Stimulasi lipolisis
Kontraksi
miokardium,
peningkatan laju,
peningkatan
kekuatan
Peningkatan
glukoneogenesis
hepatik
Peningkatan
glikogenolisis
hepatik
Peningkatan
glikogenolisis otot
Peningkatan
pelepasan insulin
Relaksasi otot polos
bronkus, pembuluh
52. REFERENSI
Hernawati, Sistem renin-angiotensin-aldosteron :
perannya dalam pengaturan tekanan darah dan
hipertensi. FPMIPA Universitas Pendidikan
Indonesia. Artikel tidak dipublikasi.
Montain SJ,Laird JE. 1997. Aldosterone and
vasopressin responses in the heat: hydration level
and exercise intensity effects. Med Sci Sports Exerc.
29(5):661-8.
Buono MJ. Yeager JE.1991. Increases in aldosterone
precede those of cortisol during graded exercise. J.
sports Med Phys Fitness.
https://www.harunyahya.com/indo/buku/hormon/