2. Learning Outcome
1. Peserta dapat memahami konsep dasar
pengelolaan risiko Kesehatan,
Keselamatan dan Lingkungan Kerja (HSE
Risk Management/Manajemen Risiko K3L)
2. Peserta dapat menerapkan proses
identifikasi risiko K3L
3. Peserta dapat menerapkan proses
penilaian risiko K3L
4. Peserta dapat menetapkan kendali risiko
K3L (Risk Treatment)
HSE Risk Management
3. Housekeeping & Safety
Emergency Exits
Evacuation Procedures
Start/Finish/Break
Dietary & Medical
Toilets & Facilities
Mobile Phones
Other Issues
HSE Risk Management
6. Sesi 1 Pengenalan Pengelolaan Risiko K3L
Lingkungan
Keadaan sekeliling
organisasi beroperasi,
termasuk udara, air
tanah, sumberdaya
alam, flora, fauna,
manusia dan
interaksinya
(ISO 14001 3.5)
Catatan : Jangkauan keadaan
sekeliling dalam hal ini adalah
mulai dari dalam organisasi sampai
ke sistem global.
Udara
Air
Tanah
Flora
Fauna
Manusia
Sumberdaya Alam
7. Sesi 1 Pengenalan Pengelolaan Risiko K3L
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kondisi dan faktor yang
mempengaruhi atau dapat
mempengaruhi kesehatan
dan keselamatan karyawan
atau pekerja lain (termasuk
pekerja temporal dan
kontraktor), tamu atau
personel lain di dalam area
kerja.
OHSAS 18001:2007 3.12
Unsafe
Act
Unsafe
Condition
Physical
Chemical
Biological
Ergonomic
Psychology
8. Sesi 1 Pengenalan Pengelolaan Risiko K3L
Risiko Definisi Umum
effect of
uncertainty on
objectives
(ISO 31000 2.1)
Financial
Risk
Operational
Risk
Social
Risk
Ethical
Risk
HSE
Risk
Risk
9. Sesi 1 Pengenalan Pengelolaan Risiko K3L
Aspek Lingkungan
(ISO 14001:2004, 3.6)
Dampak Lingkungan
(ISO 14001:2004, 3.7)
Unsur kegiatan atau produk atau jasa
organisasi yang dapat berinteraksi
dengan lingkungan
Setiap perubahan pada lingkungan,
baik yang merugikan atau
bermanfaat, yang keseluruhannya
ataupun sebagian disebabkan oleh
aspek lingkungan organisasi
Risiko K3L
HSE Risk
Bahaya K3
(OHSAS 18001:2007, 3.6)
Potensi Risiko K3
Sumber, situasi atau tindakan dengan
suatu potensi cidera atau gangguan
kesehatan atau kombinasi dari
keduanya
Insiden K3 (near miss, fatality, first
aid, LTI, gangguan kesehatan/PAK)
dan kerusakan properti yang muncul
akibat adanya bahaya K3
10. Sesi 1 Pengenalan Pengelolaan Risiko K3L
Aspek Lingkungan
(ISO 14001:2004, 3.6)
Dampak Lingkungan
(ISO 14001:2004, 3.7)
Risiko K3L
HSE Risk
Bahaya K3
(OHSAS 18001:2007, 3.6)
Potensi Risiko K3
Sebab Akibat
11. Sesi 1 Pengenalan Pengelolaan Risiko K3L
Aspek Lingkungan
(ISO 14001:2004, 3.6)
Dampak Lingkungan
(ISO 14001:2004, 3.7)
Apa Itu Risiko K3L
What is HSE Risk ?
Bahaya K3
(OHSAS 18001:2007, 3.6)
Potensi Risiko K3
Seberapa sering aspek
lingkungan /bahaya K3 terjadi
Seberapa tinggi/parah
konsekuensi yang timbul
akibat terjadinya aspek
lingkungan/bahaya K3
Risiko K3L adalah aspek lingkungan/bahaya K3 dan
Dampak Lingkungan/Potensi Risiko K3 dan kombinasi dari
Frekuensi dan Konsekuensi-nya
12. Sesi 1 Pengenalan Pengelolaan Risiko K3L
Manajemen Risiko K3L
HSE Management Risk
Aktifitas terkoordinasi
untuk mengarahkan dan
mengendalikan
organisasi terkait dengan
risiko K3L
Direct Control
HSE Risk Managed !!
13. Sesi 1 Pengenalan Pengelolaan Risiko K3L
Manajemen Risiko K3L
HSE Risk Management
Establish The
Context
Identify
Risks
Analyze
Risks
Evaluate
Risks
Treat
Risks
Treat
Risks
Communicate
and
Consult
Monitor
and
Review
Risk
Assessment
Disadur dari :
Hand Book 203:2004 (Env.
Risk Management) dan
Hand Book 204:2005 (OHS
Risk Management)
16. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Communication
and
Consultation
Communication and Consultation
- Identifikasi stakeholders perlu
dilakukan dan komunikasi dan
konsultasi dilakukan dengan model
two way communication.
- Komunikasi eksternal yang baik
dapat merupakan aspek kritikal dari
environmental risk management
dan komunikasi internal yang
efektif juga sangat penting.
17. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Communication
and
Consultation
Communication and Consultation
Stakeholders (eksternal dan internal)
dan pihak terkait lainnya perlu untuk
diidentifikasi untuk :
- Melibatkan interes mereka dalam
penetapan kriteria evaluasi risiko
- Membantu dalam mengembangkan
mekanisme komunikasi yang tepat
- Karena respon mereka dapat secara
signifikan mempengaruhi kesuksesan
tindakan yang akan diambil (risk
treatment)
18. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Communication
and
Consultation
Communication and Consultation
Stakeholders yang mungkin
mempengaruhi pengelolaan risiko
lingkungan dan K3 :
- Individu dalam organisasi (manajer,
karyawan dan pemegang saham)
- Pelanggan, pemasok, penyedia jasa
lainnya, kontraktor dll
- LSM
- Pemerintah, otoritas penerbit peraturan
perundang-undangan dll
- Institusi keuangan dan asuransi
- Masyarakat sekitar
19. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Aktifitas Stakeholders
Tujuan :
Memastikan peserta pelatihan memahami pengaruh stakeholders
terhadap pengelolaan risiko K3L di suatu organisasi.
Tugas yang Perlu diselesaikan :
Bentuk kelompok yang terdiri 3 5 orang. Tulis dalam flip chart
komponen stakeholder, kegiatan mereka dan apa pengaruhnya
terhadap kegiatan di organisasi anda.
Waktu :
30 menit Diskusi kelompok
10 menit Presentasi
20. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Establish The Context
Establish The Context
Internal Context
External Context
Establish The Risk Management Context
Risk Evaluation Criteria
21. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Establish The Context
Establish The Context
Fase ini adalah untuk memahami bagaimana
karakter internal organisasi. Hal yang perlu
dilihat adalah :
-Kebijakan organisasi
-Tujuan
-Struktur organisasi
-Sistem manajemen
- Budaya
- Kondisi keuangan
- Pilihan teknologi
Internal
Context
22. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Establish The Context
Establish The Context
Penetapan konteks eksternal fokus terhadap
lingkungan luar organisasi dimana organisasi
beroperasi. Tujuannya adalah untuk menetapkan
elemen-elemen yang mungkin dapat mendukung atau
melemahkan kemampuan organisasi dalam
mengelola risikonya. Misalnya hal yang terkait
dengan sosial, budaya, keuangan, legal dll.
Hubungan dengan hal tersebut diatas perlu dipelajari
terkait dengan strength, weakness, opportunity dan
threat.
Eksternal
Context
23. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Aktifitas Strength, Weakness and Threat
Tujuan :
Memastikan peserta pelatihan memahami kekuatan, kelemahan dan
ancaman terhadap penerapan pengelolaan risiko K3L.
Tugas yang Perlu diselesaikan :
Bentuk kelompok yang terdiri 3 5 orang. Tulis dalam flip chart
Kekuatan, kelemahan dan ancaman yang ada di organisasi anda
terkait dengan penerapan pengelolaan risiko K3L.
Waktu :
30 menit Diskusi kelompok
10 menit Presentasi
24. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Establish The Context
Establish The Context
- Penetapan tujuan dan lingkup
- Aktifitas yang akan dilakukan
- Manfaat yang diharapkan
- Komposisi tim
- Jangkauan keterlibatan pihak eksternal
dalam studi lebih lanjut
Risk Management
Context
25. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Identification
Risk Identification
Proses untuk menemukan,
mengenali dan menjabarkan risiko
(ISO 31000, 2.15)
-Mengidentifikasi Aspek Lingkungan dan Bahaya K3
-Mengidentifikasi Dampak Lingkungan dan Potensi
Risiko K3
-Mengidentifikasi Receptor Lingkungan
26. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Identification
Risk Identification
Identifikasi Flow
Proses
Analisa
flow proses
Identifikasi Aspek-Dampak
Dan Bahaya-Potensi Risiko
27. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Identification
Risk Identification
- Siapkan suatu list atau flow chart dari
aktifitas-aktifitas yang mencakup
bangunan+tanah, pabrik, pekerjaan
dll.
- Klasifikasi pekerjaan yang mungkin :
- Berdasarkan area fisik/geografis
yang ada di organisasi
- Berdasarkan tahapan
produksi/penyediaan jasa
- Berdasarkan tugas-tugas yang
ada, seperti pengelasan,
pengecatan, crushing, dll
Identifikasi
Flow Proses
Analisa Flow Proses
Identifikasi
Aspek-Dampak dan
Bahaya-Potensi Risiko
28. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Identification
Risk Identification
Proses Analisa Flow Proses dilakukan
dengan mengumpulkan informasi dengan
cara :
- Sesi Brainstorming
- Riset dari sumber database
industri
- Mengkaji dokumen dan
catatan/arsip perusahaan
- Wawancara
- Inspeksi dan oberservasi
Identifikasi
Flow Proses
Analisa Flow Proses
Identifikasi
Aspek-Dampak dan
Bahaya-Potensi Risiko
34. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Jenis Bahaya K3
Physical Hazard
Chemical Hazard
Biological Hazard
Ergonomic Hazard
Psychological Hazard
Noise, Vibrasi, Radiasi, Electric,
Mekanikal, temperatur
Gas, uap, kabut, B3 cair
Virus, Bakteri (mis, legionella),
jamur, dll
Pencahayaan, manual handling,
design tempat kerja, dll
Shift works, physical threat,
pekerjaan monoton, dll
35. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Identification
Risk Identification
Identifikasi
Flow Proses
Analisa Flow Proses
Identifikasi
Aspek-Dampak dan
Bahaya-Potensi Risiko
36. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Aktifitas Identifikasi Risiko K3L
Tujuan :
Memastikan peserta pelatihan memahami bagaimana metode
identifikasi risiko K3L yang efektif.
Tugas yang Perlu diselesaikan :
Bentuk kelompok yang terdiri 3 5 orang. Tulis dalam flip chart
dengan mengacu kepada formulir identifikasi risiko K3L.
Waktu :
60 menit Diskusi kelompok
10 menit Presentasi
37. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Analysis
Risk Analysis
Adalah proses untuk memahami sifat dari
risiko dan untuk menetapkan level risiko
Memungkinkan risiko-risiko untuk di
prioritaskan
Memungkinkan untuk penetapan sebesar apa
risiko-risikonya
Menghasilkan suatu gambaran yang
memudahkan pengambilan keputusan tentang
perlakuan risiko (risk treatment)
Dapat memutuskan nantinya apakah risiko
dapat diterima atau tidak (acceptable risk/non-
significant risk)
38. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Analysis
Risk Analysis
Risiko dianalisa dengan mengkombinasikan konsekuensi (consequence)
yang mungkin dan kemungkinannya (likelihood/Frequency) dalam
konteks kendali yang ada untuk mengendalikan risiko
Frequency on Env. Aspect/
Potential OHS Hazard
Consequence on Env. impact/
Potential OHS Risk
Peluang akan kemunculan sesuatu Keluaran terhadap suatu kejadian yang
mempengaruhi tujuan
F K
39. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Analysis
Risk Analysis
Risiko dianalisa dengan mengkombinasikan konsekuensi
(consequence) yang mungkin dan kemungkinannya
(Frequency/likelihood) dalam konteks kendali yang ada untuk
mengendalikan risiko
Existing Control perlu dipertimbangkan ketika menganalisa risiko.
Fungsi kendali yang ada saat ini tergantung pada budaya, perilaku,
sikap, ketrampilan, pelatihan, proses dan prosedur yang ada di
organisasi. 2 hal ekstrim yang mungkin dilibatkan :
Suatu level risiko dengan mengasumsikan kendali yang ada
berjalan efektif, dan
Suatu level risiko dengan mengasumsikan semua kendali telah
gagal
41. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Evaluation
Risk Evaluation
Adalah proses pembandingan hasil dari analisa risiko
dengan kriteria risiko untuk menetapkan apakah
risiko dan atau besarannya adalah
acceptable/tolerable
Apakah perlu untuk melakukan atau
melanjutkan dengan suatu kegiatan
(stop/tidak) atau tidak
Apakah risk treatment diperlukan atau tidak
42. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Evaluation
Risk Evaluation
Kategori Risiko
Risiko yang berada pada level yang dapat
diterima (acceptable risk) dan tidak
diperlukan pertimbangan lebih jauh
Risiko yang pada saat ini terlalu tinggi
untuk dapat diterima dan untuk itu risk
treatment diperlukan agar dapat merubah
risiko tersebut menjadi acceptable risk.
Risiko yang unacceptable pada kondisi
apapun atau pada level apapun
(intolerable)
43. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Evaluation
Risk Evaluation
Kategori
Risiko
44. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Aktifitas Risk Analysis Tools
Tujuan :
Memastikan peserta pelatihan memahami mekanisme penetapan
alat analisa risiko K3L dan bisa menerapkannya.
Tugas yang Perlu diselesaikan :
Bentuk kelompok yang terdiri 3 5 orang. Tulis dalam flip chart
mekanisme risk assessment tools yang menurut anda paling tepat
buat organisasi anda. Gunakan lampiran penilaian risiko K3L
sebagai acuan contoh. Setelah anda presentasi, fasilitator akan
membimbing peserta untuk mengambil kesimpulan risk assessment
tool yang paling tepat.
Waktu :
120 menit Diskusi kelompok
30 menit Presentasi
45. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Aktifitas Risk Assessment
Tujuan :
Memastikan peserta pelatihan memahami mekanisme penilaian
risiko K3L.
Tugas yang Perlu diselesaikan :
Bentuk kelompok yang terdiri 3 5 orang. Tulis dalam flip chart
penilaian risiko K3L di tempat kerja anda masing-masing. Gunakan
risk assessment tool yang sudah disepakati pada workshop
sebelumnya.
Waktu :
60 menit Diskusi kelompok
30 menit Presentasi
46. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Treatment
Risk Treatment
Adalah proses untuk memodifikasi risiko
ISO 31000, 2.25
Risk That have not
been accepted must
be treated ! Pertimbangan :
Manfaat yang akan didapat
Keefektifannya dalam mengurangi losses
Biaya untuk menerapkannya
Dampak dari fungsi kontrol-nya terhadap tujuan
stakeholders, termasuk pengenalan adanya risk
yang baru atau isu-isu yang terkait
47. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Treatment
Risk Treatment
Pilihan strategi
Avoid the risk
Mitigate (reduce) the risk
Reduce the likelihood
Reduce the consequences
Share the risk
Retain the risk
Transform the risk
48. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Treatment
Risk Treatment
49. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Treatment
Risk Treatment
Risk Treatment
Tujuan dan
Sasaran
Pengendalian
Operasional
Pemantauan
dan Pengukuruan
Pengendalian
Kondisi darurat
Program Manajemen
K3L
50. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Aktifitas Risk Treatment Plans
Tujuan :
Memastikan peserta pelatihan memahami mekanisme penetapan
mekanisme perlakuan risiko K3L.
Tugas yang Perlu diselesaikan :
Bentuk kelompok yang terdiri 3 5 orang. Tulis dalam flip chart
Mekanisme treatment plan yang paling tepat. Gunakan analisa
risiko K3L yang sudah anda lakukan pada workshop sebelumnya.
Waktu :
120 menit Diskusi kelompok
30 menit Presentasi
51. Sesi 2 Proses Pengelolaan Risiko K3L
Risk Treatment
Monitor and Review
Monitor
and
Review
- Penting untuk memantau dan
mengkaji risiko-risiko itu sendiri,
tiap tahap dari risk management,
strategi dari risk treatment dan
keseluruhan risk management.
- Risiko akan berubah dan atau
bertambah, jadi review berkala
perlu untuk dilakukan. Termasuk
audit/assessment. Perlu juga untuk
dibuat indikator-indikator yang
diperlukan.
#15: a) Communicate and Consult
Komunikasi dan konsultasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) internal dan eksternal secara tepat pada tiap tahapan dari proses pengelolaan risiko.
b) Establish The Context
Penetapan eksternal (strategic), internal (operational) dan konteks pengelolaan risiko dan menetapkan struktur dari analisa dan kriteria terhadap risiko yang akan dinilai. Identifikasi pemangku kepentingan dan menetapkan mekanisme komunikasi dan konsultasi.
c) Identify Risks
Identifikasi sebagai dasar untuk analisa lebih lanjut, apa yang dapat terjadi, kenapa dan bagaimana, termasuk aspek dan dampak lingkungan (untuk K3 juga termasuk hazard/bahaya).
d) Analyse Risks
Analisa risiko terkait dengan Frekuensi dan konsekuensi,. Kemungkinan dan konsekuensi dapat dikombinasikan untuk menghasilkan level risiko.
e) Evaluate Risks
Bandingkan level risiko yang sudah terestimasi dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Risiko kemudian dapat diperingkatkan untuk mengidentifikasi prioritas untuk pihak manajemen. Risiko yang sudah teridentifikasi sebagai risiko yang rendah dapat mungkin diterima tetapi masih diperlukan pemantauan dan pengkajian.
f) Treat Risks
Kembangkan dan terapkan suatu rencana pengelolaan, yang sebaiknya mencakup pendanaan dan sumberdaya yang lainnya dan juga kerangka waktu.
g) Monitoring and Review
Pantau dan kaji risiko, kinerja dari sistem pengelolaan risiko (risk management system) dan perubahan-perubahan yang dapat memberikan pengaruh.
#31: Obervasi/Inspeksi
Contoh Model pengamatan
Siapa yang terpapar Bahaya ? 60 pekerja terpapar noise di level 95 dB terhadap suatu kegiatan yang hanya melibatkan 2 orang.
Seberapa sering orang berada di dekat sumber bahaya ? Terdapat suatu proses produksi, dimana dengan level noise 115 dB diakses oleh 1 orang selama 15 menit tiap harinya.
Apakah bahaya tersebut sudah mengakibatkan gangguan kesehatan ? Dari hasil test audiometri, diketemukan 10 orang sudah mengalami gangguan pendengaran, dengan kesulitan membedakan huruf t, k dan p.
Seberapa mudah orang mengalami cidera ? Guarding untuk V-Belt dan puli telah dipindahkan dan diletakkan disamping mesin, sementara mesin masih terus digunakan.
#32: Obervasi/Inspeksi
Seberapa umum bahaya ini telah menyebabkan masalah di tempat kerja yang lain ? Dari hasil studi ternyata diketemukan banyak keluhan lower back pain problem.
Apakah ada peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang relevan dengan bahaya tersebut ? Ya, terdapat peraturan perundang-undangan terkait dengan bahaya kebisingan
Fungsi kontrol apa yang kalau tidak berjalan dengan baik akan meningkatkan likelihood atau consequence ? Kegiatan perawatan mesin yang jika tidak dilakukan melalui proses LOTO.
Seberapa efektif fungsi kontrol yang ada ? Teramati terdapat 2 orang yang kekita bekerja tidak menggunakan ear plug.
Dicuplik dari : Getting Started with Workplace Health and Safety An Introduction to Hazard Management, Workplace Inspections & Selecting a Health and Safety Consultant, Victorian WorkCover Authority
#33: Keterangan Tipe kondisi aspek
Normal
Adalah suatu aspek yang terjadi meksipun sudah ada fungsi kontrol yang diterapkan. Fungsi kontrol bisa SOP/WIN/JSA, guarding, sensor atau fungsi-fungsi kontrol yang lain.
Contoh : Tumpahan debu batu bara akan selalu terjadi meskipun sudah ada SOP, Dust collector dll
Abnormal
Adalah suatu aspek yang terjadi dimana aspek tersebut menyimpang dari fungsi kontrol yang sudah ditetapkan.
Contoh : kuantitas debu batu bara yang besar akibat tidak berfungsinya sprayer di primary/secondary/tertiary crusher. Kondisi ini masih bisa ditangani dengan SOP atau fungsi kontrol yang lain.
Emergency
Adalah kondisi luar biasa yang terjadi akibat adanya pelanggaran SOP atau adanya suatu risiko yang terjadi dari luar lingkup unit kerja/organisasi.
Contoh : kebakaran, demo, ancaman bom, ledakan, dll
#49: Avoid the risk
Stop proses
Pindah lokasi
Ganti material
Mitigate (reduce) the risk
Pengetatan standar baku mutu lingkungan
Perbaikan teknologi peredam noise
Perubahan behavior
First Aid
Program Rehabilitasi
Prosedur tanggap darurat
Reduce Likelihood
Kajian design produk/proses
Pemantauan kepatuhan secara berkala
Preventive maintenance
Training, pengawasan, audit, dll
Reduce Consequence
Secondary containment
Batasi dampak dari suatu kegiatan (isolasi)
Share the risk
Men-subkontrakkan suatu kegiatan
Melibatkan pihak asuransi
Retain the risk
Risiko yang sudah ditekan dan bisa diterima, masih perlu disiapkan sumberdaya (manusia, material, finansial, alat dll). Ingat risiko yang bisa diterima (acceptable risk) masih perlu dikendalikan.
Transform the risk
- Scrubber pada stack/cerobong