Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi komunikasi interpersonal perawat dengan kepuasan pasien rawat inap di RSUD Labuang Baji Makassar. Penelitian menemukan adanya hubungan antara empati, keterbukaan, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan perawat dengan tingkat kepuasan pasien. Dari semua variabel, empati memiliki hubungan terkuat dengan kepuasan pasien. Sebagian
1 of 11
More Related Content
Hubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Perawat terhadap Kepuasan Pasien
1. Hubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal
Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat
Inap RSUD Labuang Baji Makassar.
2. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan sudah menjadi hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari
lingkungan sehari – hari dan akan terus bergulir setiap waktunya.
Salah satu indikator utama yang menunjang dalam memberikan pelayanan kesehatan
adalah perawat, dimana perawatlah yang selalu berjumpa dengan pasien maupun
keluarga pasien.
Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan.
Penilaian kepuasan pasien dilihat dari bagian mutu pelayanan karena upaya mutu
pelayanan haruslah dapat memberikan kepuasan, tidak semata mata kesembuhan
belaka.
Salah satu sumber daya yang paling banyak menyumbang pendukung kepuasan pasien
adalah perawat. Hal ini dikarenakan perawat yang sering bertemu dengan pasien,
sehingga perawat menjadi ujung tombak pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien
dan keluarganya
3. Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan.
Penilaian kepuasan pasien dilihat dari penilaian pasien terhadap pelayanan petugas yang
diterima. Interaksi komunikasi interpersonal perawat dan pasien menentukan kepuasan
terhadap pelayanan keperawatan yang dirasakan oleh pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi komunikasi interpersonal
perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar.
4. Hipotesis
Ada hubungan kompetensi komunikasi interpesonal perawat berdasarkan keterbukaan (openness) terhadap
kepuasan pasien rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar
Ada hubungan kompetensi komunikasi interpesonal perawat berdasarkan empati (emphaty) terhadap kepuasan
pasien rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar
Ada hubungan kompetensi komunikasi interpesonal perawat berdasarkan sikap mendukung (supportiveness)
terhadap kepuasan pasien rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar
Ada hubungan kompetensi komunikasi interpesonal perawat berdasarkan sikap positif (positiviness) terhadap
kepuasan pasien rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar
Ada hubungan kompetensi komunikasi interpesonal perawat berdasarkan kesetaraan (equality) terhadap
kepuasan pasien rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar
Ada hubungan kompetensi komunikasi interpesonal perawat terhadap kepuasan pasien di rawat inap RSUD
Labuang Baji Makassar
5. Penelitian observasional
analitik dengan rancangan
cross sectional study.
Rumah Sakit Umum
Daerah Labuang Baji
Makassar
Mei - Juni 2015
Seluruh pasien di ruang rawat
inap di RSUD Labuang Baji
Makassar.
6. Bedah: 37 orang
Interna: 40 orang
Anak: 63 orang
Maternitas: 37 orang
Jumlah sampel 177 dari
total pasien 318 orang
Sampel
7. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling.
Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian
kuesioner dengan skala Likert.
Data dianalisis secara univariat, bivariat dan
multivariat program SPSS.
Analisis statistik menggunakan uji korelasi pearson
product moment dan regresi linear berganda.
8. 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Keterbukaan
Empati
Mendukung
Sikap Positif
Kesetaraan
Kepuasan
Hasil Penelitian
Kurang Ya
9. Kurang Puas: 60 orang
(33,9%)
Puas: 117 orang
(66,1%)
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden
umumnya merasa puas terhadap pelayanan perawat
yaitu 66,1%. Didapatkan ada hubungan antara aspek
keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap terbuka,
dan aspek kesetaraan perawat dengan kepuasan pasien.
• Diantara semua variabel, empati merupakan variabel
yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien di
RSUD Labuang Baji Makassar.
10. Saran
Penelitian ini menyarankan agar pihak perawat lebih
menjiwai dan mendalami komunikasi terapeutik untuk
meningkatkan kepuasan pasien dan mengikuti seminar
atau pelatihan yang berhubungan dengan komunikasi
terapeutik, pasien hendaknya perlu merasa nyaman, tidak
cemas dan khawatir dalam menghadapi penyakitnya
karena kepuasan pasien akan membantu untuk siap
menghadapi proses perawatan.