際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
IDENTIFIKASI
BAHAYA KERJA DAN
PENGENDALIAN
RESIKO KECELAKAAN
KERJA
DISUSUN OLEH : UMI KULTSUM S.Pd
KONSEP K3LH DALAM DASAR-
DASAR TEKNIK KONSTRUKSI
DAN PERUMAHAN
TIDAK GADUH
TIDAK TIDUR
TIDAK MAKAN
KESEPAKATAN KELAS
Liceria & Co.
05
APA YANG KITA
PELAJARI KEMARIN?
PRE TEST TIME
Mengapa perlu
belajar Identifikasi
Bahaya Kerja?
1.Peserta didik dapat menganalisis potensi bahaya
ditempat kerja konstruksi berdasarkan kasus yang
diberikan dengan tepat
2.Peserta didik dapat merekomendasikan pencegahan
potensi bahaya berdasarkan hasil evaluasi yang
dilakukan dengan tepat
Tujuan Pembelajaran
Mengapa perlu
belajar Identifikasi
Bahaya Kerja?
1.Meningkatkan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2.Mengurangi Risiko Kecelakaan di Tempat Kerja
3.Meningkatkan Ketrampilan dalam Mengelola Resiko di Berbagai Situasi
4.Mengembangkan Kebiasaan Hidup Aman dan Teratur
5.Membekali dengan Ketrampilan Praktis Dunia Kerja
Manfaat Pembelajaran
1.Apa saja sih potensi bahaya
yang mungkin terjadi dalam
pekerjaan Teknik Konstruksi
dan Perumahan?
2.Mengapa prosedur
keselamatan kerja harus
disusun dengan baik dalam
Teknik Konstruksi dan
Perumahan?
Brainstorm
Session
Identifikasi Bahaya Kerja dan Pencegahan Kecelakaan Kerja Presentation.pptx
Kecelakaan kerja adalah kejadian atau peristiwa tak terduga yang terjadi di tempat kerja, yang
menyebabkan cedera, penyakit, kerusakan properti, atau bahkan kematian. Kecelakaan kerja
bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan manusia, kegagalan peralatan, kondisi
lingkungan kerja yang tidak aman, atau tidak mematuhi prosedur keselamatan. Kecelakaan ini
tidak hanya mempengaruhi keselamatan fisik pekerja, tetapi juga dapat mengakibatkan
kerugian ekonomi dan gangguan pada operasional perusahaan.
DEFINISI KECELAKAAN KERJA
Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Teknis Non Teknis
Kecelakaan kerja teknis terjadi
akibat kegagalan atau
kesalahan dalam penggunaan
peralatan, mesin, atau teknologi
yang digunakan di tempat kerja.
Kecelakaan kerja non-teknis
disebabkan oleh faktor-faktor di
luar kesalahan atau kegagalan
teknis, seperti perilaku manusia
dan kondisi lingkungan kerja.
Faktor Alam
Kecelakaan kerja akibat faktor
alam terjadi karena kondisi
lingkungan alami yang tak
terduga dan di luar kendali
manusia.
MENCEGAH TERJADINYA
KECELAKAAN KERJA
RISK
ASESSMENT
RISK CONTROL
HAZARD
IDENTIFICATION
Sehubungan dengan hal tersebut
diatas, kecelakaan Kerja dapat dicegah
dengan metode HIRARC, HIRARC
terdiri dari hazard identification, risk
assessment, dan risk control.
Menurut OSHA, unsur penting dalam
setiap program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) yang efektif
adalah melaksanakan identifikasi
bahaya dan penilaian risiko yang
proaktif dan berkelanjutan.
Bahaya adalah segala sesuatu yang memiliki potensi untuk menyebabkan
kerugian, cedera, penyakit, atau kerusakan terhadap seseorang,
lingkungan, atau properti. Dalam konteks keselamatan kerja, bahaya dapat
berupa kondisi, tindakan, atau bahan yang dapat menimbulkan kecelakaan
atau dampak buruk bagi kesehatan pekerja.
IDENTIFIKASI BAHAYA
Bahaya Keselamatan Bahaya Kesehatan Bahaya Lingkungan
KLASIFIKASI BAHAYA DALAM DUNIA KERJA
Kondisi atau situasi yang berpotensi
menyebabkan cedera fisik, kerusakan
pada peralatan, atau kerugian lainnya
di tempat kerja. Bahaya ini biasanya
bersifat langsung dan dapat
menimbulkan kecelakaan yang segera
berdampak pada pekerja.
Kondisi atau situasi di tempat kerja
yang dapat menyebabkan penyakit,
gangguan kesehatan, atau cedera
jangka panjang pada pekerja. Bahaya
ini mungkin tidak langsung
menimbulkan dampak, tetapi jika
terjadi paparan dalam waktu yang
lama, bisa menyebabkan masalah
kesehatan serius.
Ancaman yang berasal dari kondisi
atau faktor di tempat kerja yang
dapat berdampak negatif pada
lingkungan dan kesehatan pekerja.
Bahaya ini tidak hanya
mempengaruhi individu, tetapi juga
bisa merusak ekosistem dan
mencemari area kerja atau
sekitarnya.
Financing Decision
Mengumpulkan Informasi
Dividend Decision
Working Capital Decisions
IDENTIFIKASI BAHAYA
DI TEMPAT KERJA
Sistem manajemen K3 yang baik tidak
hanya melihat salah satu bahaya dan
pengendalian saja, tapi membuat
sebuah sistem atau prosedur yang
tepat yang memungkinkan semua
bahaya dan risiko di tempat kerja
teridentifikasi dan pengendaliannya
dilaksanakan secara berkelanjutan.
 Catatan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
sebelumnya, serta laporan investigasi kecelakaan
kerja
 Pola kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
sering terjadi
 Hasil pemantauan terkait paparan, penilaian
kebersihan industri (industrial hygiene), dan rekam
medis pekerja
 Hasil analisis Job Hazard Analysis (JHA), juga dikenal
sebagai Job Safety Analysis (JSA)
Inspeksi secara
langsung
Identifikasi bahaya
terhadap kesehatan
 Inspeksi yang dilakukan mencakup
semua bidang dan kegiatan, seperti
penyimpanan dan pergudangan,
pemeliharaan fasilitas dan peralatan,
dan kegiatan kontraktor, subkontraktor
dan pekerja sementara di tempat kerja
 Periksa alat-alat berat/ transportasi
yang digunakan secara rutin
 diskusi dengan para pekerja tentang
bahaya apa saja yang mereka temukan
di tempat kerja atau yang mereka
laporkan
 Identifikasi seluruh aktivitas yang dapat
mengakibatkan luka pada kulit akibat paparan
bahan kimia berbahaya/ bahan kimia masuk ke
dalam tubuh melalui penyerapan pada kulit
 Lakukan penilaian paparan secara kuantitatif. Bila
memungkinkan, gunakan pemantauan dan
pengukuran paparan secara langsung
menggunakan alat khusus
 Lakukan peninjauan rekam medis untuk
mengidentifikasi kasus cedera pada
muskuloskeletal, iritasi kulit atau dermatitis,
gangguan pendengaran akibat bising (GPAB), atau
penyakit paru-paru yang terkait dengan paparan di
tempat kerja.
Identifikasi bahaya yang
terkait dengan situasi
darurat dan aktivitas non-
rutin
Investigasi pada setiap
insiden yang terjadi
 Lakukan investigasi bersama dengan tim
yang kompeten, mencakup perwakilan dari
manajemen dan pekerja
 Lakukan investigasi pada setiap near-misses
atau kejadian hampir celaka yang terjadi
 Identifikasi dan analisis akar penyebab untuk
mengetahui kelemahan program K3 yang
menjadi dasar kemungkinan terjadinya
insiden
 Komunikasikan hasil investigasi kepada
manajer, supervisor, dan pekerja untuk
mencegah kejadian serupa terulang kembali
 Identifikasi kemungkinan bahaya yang
dapat timbul dari setiap tahapan aktivitas
ketika keadaan darurat dan aktivitas non-
rutin, dengan mempertimbangkan jenis
material dan peralatan yang digunakan
serta lokasi kerjanya.
 Evaluasi setiap bahaya dengan mempertimbangkan tingkat keparahan.
Perhatikan apa saja dampak dari paparan bahaya dan jumlah pekerja
yang mungkin terpapar
 Gunakan tindakan pengendalian sementara untuk melindungi pekerja
sampai program pencegahan dan pengendalian bahaya secara
permanen dapat diimplementasikan
 Perhatikan tingkat kemungkinan dan tingkat keparahan bahaya untuk
memprioritaskan bahaya atau risiko mana yang harus ditangani
terlebih dahulu. Dalam hal ini, pengurus memiliki kewajiban untuk
mengendalikan semua bahaya yang dapat menimbulkan dampak serius
dalam jangka waktu yang panjang bagi pekerja.
Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tentukan
langkah-langkah pengendalian sementara, dan tentukan
prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara permanen
PENILAIAN RESIKO
(RISK ASESSMENT)
Risk assessment (penilaian risiko) adalah proses yang digunakan untuk mengevaluasi risiko dari bahaya yang
telah diidentifikasi di tempat kerja. Tujuannya adalah untuk menentukan seberapa besar risiko tersebut dan
bagaimana cara mengendalikannya.
IDENTIFIKASI
BAHAYA
MENILAI SIAPA
YANG BERISIKO DAN
BAGAIMANA
CARANYA
MENILAI TINGKAT
KEPARAHAN
(SEVERITY)
MENILAI
KEMUNGKINAN
TERJADINYA
(LIKELIHOOD)
MENGHITUNG
TINGKAT
RISIKO
MEMANTAU
DAN
MENGEVALUASI
KEMBALI
Menentukan pengendalian risiko (risk control) adalah
langkah penting setelah melakukan penilaian risiko.
Tujuannya adalah untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko yang telah diidentifikasi.
Pengendalian risiko mengikuti hirarki dari yang paling
efektif hingga yang paling dasar, dikenal sebagai Hirarki
Pengendalian Risiko.
PENGENDALIAN RESIKO (RISK CONTROL)
Eliminasi Bahaya
Langkah pertama dan paling efektif adalah
menghilangkan bahaya sepenuhnya. Jika bahaya bisa
dihilangkan, maka risiko juga akan hilang.
01
02
03
04
05
Substitusi (Penggantian)
Jika bahaya tidak dapat dihilangkan, pertimbangkan untuk
menggantinya dengan metode atau bahan yang lebih
aman. Ini mengurangi risiko tetapi tetap memungkinkan
pekerjaan dilakukan.
Pengendalian Teknik (Engineering Controls)
Pengendalian teknik melibatkan modifikasi lingkungan
kerja, peralatan, atau proses untuk mengurangi bahaya.
Ini termasuk perubahan fisik yang mengurangi paparan
pekerja terhadap bahaya.
Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif adalah langkah untuk
mengubah cara orang bekerja guna mengurangi risiko.
Ini termasuk prosedur kerja yang aman, pelatihan,
penjadwalan, dan pengawasan yang lebih ketat.
Alat Pelindung Diri (APD)
question
time
SAATNYA DISKUSI
KELOMPOK
UNGGAH TUGAS
TES KEMAMPUAN KALIAN
DISINI!
BELAJAR APA
KITA HARI INI?
 Evaluasi dan Monitoring K3LH
 Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam K3LH
PERTEMUAN SELANJUTNYA
BAGAIMANA
PEMBELAJARAN HARI
INI?
Thank
You
Ad

Recommended

PDF
Manajemen Risiko_Keselamatan kerja-Herlina.pdf
FadliST
PDF
IBPR-2023.pdf
ryananda3
PPTX
PPT Kelompok 1-Analisis Risiko K3.pptxxx
rinijusriani1
PPT
Aspek Perilaku K3 dan JSA terhadapa keselamatan
MuasTendry
PPTX
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
EmySumartini
PPT
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Randy Susmitawan
PPTX
MANAJEMEN RESIKO dalam pelaksanaan manajemen keperawatanpptx
elizamkep
PDF
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
DeborahSuharjo
PPT
Job Safety Analysis.ppt
imamdiani
PPTX
782806622-IDENTIFIKASI-RESIKO-K3-PPT-BUAT-2023.pptx
ssuser686ed5
PPT
Manajemen risiko
Senju VII
PPT
117.ppt
Diivaa1
PDF
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
Ahmad Nalhadi
PDF
menerapkan sistem manajemen risiko k3.pdf
AchmadDwitamaKarisma
PPT
JSA-JSOKuliahdisalahsatuuniversitaspdg.ppt
muhamadrafdi
PPT
Manajemen Resiko dan Identifikasi Bahaya.ppt
deddy3prasetyo
PPT
CONTOH PPT IQBAL PETUGAS K3 KONSTRUKSI.ppt
borneoyovinianus
PDF
Risk assessment bengkel
Prasidananto Nur Santoso
PPTX
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
bedjo2
PPTX
3. Penerapan K3 di tempat kerja2021.pptx
IsharyantoPutra
PPTX
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
joe251
PDF
Presentasi Basic HSE Awareness.pdf
bajingan2
PPTX
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indentifikasi Bahaya.pptx
LukmanHadi28
PPTX
SARONI - PPT PERSONIL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LEVEL 4.pptx
jayacvputraprabu
PPT
Dasar2 K3.Ir.GP.ppt
ReynaldiAristonOki1
PDF
JSA_Wahadi.pdf
Galih Agata P
PPTX
Konsep Hazard resiko kecelakaan kerja nakes
AliSofan1
PDF
HIRARC_Malay.pdf
muzamil29
PDF
NORMA & KEHIDUPAN | Pendidikan Pancasila
Nadia Nuraa
PDF
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Deep Learning
Tribuana Edu

More Related Content

Similar to Identifikasi Bahaya Kerja dan Pencegahan Kecelakaan Kerja Presentation.pptx (20)

PPT
Job Safety Analysis.ppt
imamdiani
PPTX
782806622-IDENTIFIKASI-RESIKO-K3-PPT-BUAT-2023.pptx
ssuser686ed5
PPT
Manajemen risiko
Senju VII
PPT
117.ppt
Diivaa1
PDF
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
Ahmad Nalhadi
PDF
menerapkan sistem manajemen risiko k3.pdf
AchmadDwitamaKarisma
PPT
JSA-JSOKuliahdisalahsatuuniversitaspdg.ppt
muhamadrafdi
PPT
Manajemen Resiko dan Identifikasi Bahaya.ppt
deddy3prasetyo
PPT
CONTOH PPT IQBAL PETUGAS K3 KONSTRUKSI.ppt
borneoyovinianus
PDF
Risk assessment bengkel
Prasidananto Nur Santoso
PPTX
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
bedjo2
PPTX
3. Penerapan K3 di tempat kerja2021.pptx
IsharyantoPutra
PPTX
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
joe251
PDF
Presentasi Basic HSE Awareness.pdf
bajingan2
PPTX
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indentifikasi Bahaya.pptx
LukmanHadi28
PPTX
SARONI - PPT PERSONIL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LEVEL 4.pptx
jayacvputraprabu
PPT
Dasar2 K3.Ir.GP.ppt
ReynaldiAristonOki1
PDF
JSA_Wahadi.pdf
Galih Agata P
PPTX
Konsep Hazard resiko kecelakaan kerja nakes
AliSofan1
PDF
HIRARC_Malay.pdf
muzamil29
Job Safety Analysis.ppt
imamdiani
782806622-IDENTIFIKASI-RESIKO-K3-PPT-BUAT-2023.pptx
ssuser686ed5
Manajemen risiko
Senju VII
117.ppt
Diivaa1
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
Ahmad Nalhadi
menerapkan sistem manajemen risiko k3.pdf
AchmadDwitamaKarisma
JSA-JSOKuliahdisalahsatuuniversitaspdg.ppt
muhamadrafdi
Manajemen Resiko dan Identifikasi Bahaya.ppt
deddy3prasetyo
CONTOH PPT IQBAL PETUGAS K3 KONSTRUKSI.ppt
borneoyovinianus
Risk assessment bengkel
Prasidananto Nur Santoso
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
bedjo2
3. Penerapan K3 di tempat kerja2021.pptx
IsharyantoPutra
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
joe251
Presentasi Basic HSE Awareness.pdf
bajingan2
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indentifikasi Bahaya.pptx
LukmanHadi28
SARONI - PPT PERSONIL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LEVEL 4.pptx
jayacvputraprabu
Dasar2 K3.Ir.GP.ppt
ReynaldiAristonOki1
JSA_Wahadi.pdf
Galih Agata P
Konsep Hazard resiko kecelakaan kerja nakes
AliSofan1
HIRARC_Malay.pdf
muzamil29

Recently uploaded (20)

PDF
NORMA & KEHIDUPAN | Pendidikan Pancasila
Nadia Nuraa
PDF
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Deep Learning
Tribuana Edu
PDF
Modul Ajar PAI Kelas 9 Deep Learning New
Adm Guru
PDF
Modul Ajar B Indonesia Kelas 8 Deep Learning
Adm Guru
PDF
PRESENTASI Tentang Dunia Usaha dan juga Manfaat komputer dalam Dunia Usaha
febrianalkadir123
PDF
Modul Ajar IPS Kelas 8 Deep Learning
Adm Guru
PDF
5553230048_4B_TP
ajenghanas3
PDF
Modul Ajar PJOK Kelas 7 Deep Learning pdf
Adm Guru
PDF
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
aryadus
PDF
Modul Ajar PJOK Kelas 8 Deep Learning pdf
Adm Guru
PPTX
PPT PROPOSAL PjBL - KEL 2 Kewarganegaraan.pptx
HelenaManurung
PDF
Kebijakan Tes Kemmapuan Alademik 2025.pdf
adisucipto671
PDF
Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia 20252045
Dadang Solihin
PDF
Modul Ajar PJOK Kelas 9 Deep Learning pdf
Adm Guru
PPTX
Paparan Ke dua Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025
KosongDelapan102
PPTX
Kegiatan Paparan SPMB 2025 Provinsi DKI Jakarta
KosongDelapan102
PDF
Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
PDF
Berkenalan Dengan Energi Materi IPAS Kelas III Semester Ganjil.pdf
z9ydinna
PPTX
SOSIALISASI PBG dan SLF Kota Madiun - STR - Rosyid Fix.pptx
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Madiun
PDF
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 CP 032 REVISI 2...
AndiCoc
NORMA & KEHIDUPAN | Pendidikan Pancasila
Nadia Nuraa
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Deep Learning
Tribuana Edu
Modul Ajar PAI Kelas 9 Deep Learning New
Adm Guru
Modul Ajar B Indonesia Kelas 8 Deep Learning
Adm Guru
PRESENTASI Tentang Dunia Usaha dan juga Manfaat komputer dalam Dunia Usaha
febrianalkadir123
Modul Ajar IPS Kelas 8 Deep Learning
Adm Guru
5553230048_4B_TP
ajenghanas3
Modul Ajar PJOK Kelas 7 Deep Learning pdf
Adm Guru
Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025_ Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai - Ha...
aryadus
Modul Ajar PJOK Kelas 8 Deep Learning pdf
Adm Guru
PPT PROPOSAL PjBL - KEL 2 Kewarganegaraan.pptx
HelenaManurung
Kebijakan Tes Kemmapuan Alademik 2025.pdf
adisucipto671
Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia 20252045
Dadang Solihin
Modul Ajar PJOK Kelas 9 Deep Learning pdf
Adm Guru
Paparan Ke dua Kebijakan PBB-P2 Tahun 2025
KosongDelapan102
Kegiatan Paparan SPMB 2025 Provinsi DKI Jakarta
KosongDelapan102
Modul Ajar B Indonesia Kelas 9 Deep Learning
Adm Guru
Berkenalan Dengan Energi Materi IPAS Kelas III Semester Ganjil.pdf
z9ydinna
SOSIALISASI PBG dan SLF Kota Madiun - STR - Rosyid Fix.pptx
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Madiun
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 CP 032 REVISI 2...
AndiCoc
Ad

Identifikasi Bahaya Kerja dan Pencegahan Kecelakaan Kerja Presentation.pptx

  • 1. IDENTIFIKASI BAHAYA KERJA DAN PENGENDALIAN RESIKO KECELAKAAN KERJA DISUSUN OLEH : UMI KULTSUM S.Pd KONSEP K3LH DALAM DASAR- DASAR TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN
  • 2. TIDAK GADUH TIDAK TIDUR TIDAK MAKAN KESEPAKATAN KELAS
  • 3. Liceria & Co. 05 APA YANG KITA PELAJARI KEMARIN?
  • 5. Mengapa perlu belajar Identifikasi Bahaya Kerja? 1.Peserta didik dapat menganalisis potensi bahaya ditempat kerja konstruksi berdasarkan kasus yang diberikan dengan tepat 2.Peserta didik dapat merekomendasikan pencegahan potensi bahaya berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dengan tepat Tujuan Pembelajaran
  • 6. Mengapa perlu belajar Identifikasi Bahaya Kerja? 1.Meningkatkan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2.Mengurangi Risiko Kecelakaan di Tempat Kerja 3.Meningkatkan Ketrampilan dalam Mengelola Resiko di Berbagai Situasi 4.Mengembangkan Kebiasaan Hidup Aman dan Teratur 5.Membekali dengan Ketrampilan Praktis Dunia Kerja Manfaat Pembelajaran
  • 7. 1.Apa saja sih potensi bahaya yang mungkin terjadi dalam pekerjaan Teknik Konstruksi dan Perumahan? 2.Mengapa prosedur keselamatan kerja harus disusun dengan baik dalam Teknik Konstruksi dan Perumahan?
  • 10. Kecelakaan kerja adalah kejadian atau peristiwa tak terduga yang terjadi di tempat kerja, yang menyebabkan cedera, penyakit, kerusakan properti, atau bahkan kematian. Kecelakaan kerja bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan manusia, kegagalan peralatan, kondisi lingkungan kerja yang tidak aman, atau tidak mematuhi prosedur keselamatan. Kecelakaan ini tidak hanya mempengaruhi keselamatan fisik pekerja, tetapi juga dapat mengakibatkan kerugian ekonomi dan gangguan pada operasional perusahaan. DEFINISI KECELAKAAN KERJA
  • 11. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Teknis Non Teknis Kecelakaan kerja teknis terjadi akibat kegagalan atau kesalahan dalam penggunaan peralatan, mesin, atau teknologi yang digunakan di tempat kerja. Kecelakaan kerja non-teknis disebabkan oleh faktor-faktor di luar kesalahan atau kegagalan teknis, seperti perilaku manusia dan kondisi lingkungan kerja. Faktor Alam Kecelakaan kerja akibat faktor alam terjadi karena kondisi lingkungan alami yang tak terduga dan di luar kendali manusia.
  • 12. MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN KERJA RISK ASESSMENT RISK CONTROL HAZARD IDENTIFICATION Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kecelakaan Kerja dapat dicegah dengan metode HIRARC, HIRARC terdiri dari hazard identification, risk assessment, dan risk control. Menurut OSHA, unsur penting dalam setiap program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang efektif adalah melaksanakan identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang proaktif dan berkelanjutan.
  • 13. Bahaya adalah segala sesuatu yang memiliki potensi untuk menyebabkan kerugian, cedera, penyakit, atau kerusakan terhadap seseorang, lingkungan, atau properti. Dalam konteks keselamatan kerja, bahaya dapat berupa kondisi, tindakan, atau bahan yang dapat menimbulkan kecelakaan atau dampak buruk bagi kesehatan pekerja. IDENTIFIKASI BAHAYA
  • 14. Bahaya Keselamatan Bahaya Kesehatan Bahaya Lingkungan KLASIFIKASI BAHAYA DALAM DUNIA KERJA Kondisi atau situasi yang berpotensi menyebabkan cedera fisik, kerusakan pada peralatan, atau kerugian lainnya di tempat kerja. Bahaya ini biasanya bersifat langsung dan dapat menimbulkan kecelakaan yang segera berdampak pada pekerja. Kondisi atau situasi di tempat kerja yang dapat menyebabkan penyakit, gangguan kesehatan, atau cedera jangka panjang pada pekerja. Bahaya ini mungkin tidak langsung menimbulkan dampak, tetapi jika terjadi paparan dalam waktu yang lama, bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Ancaman yang berasal dari kondisi atau faktor di tempat kerja yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan pekerja. Bahaya ini tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga bisa merusak ekosistem dan mencemari area kerja atau sekitarnya.
  • 15. Financing Decision Mengumpulkan Informasi Dividend Decision Working Capital Decisions IDENTIFIKASI BAHAYA DI TEMPAT KERJA Sistem manajemen K3 yang baik tidak hanya melihat salah satu bahaya dan pengendalian saja, tapi membuat sebuah sistem atau prosedur yang tepat yang memungkinkan semua bahaya dan risiko di tempat kerja teridentifikasi dan pengendaliannya dilaksanakan secara berkelanjutan. Catatan kecelakaan dan penyakit akibat kerja sebelumnya, serta laporan investigasi kecelakaan kerja Pola kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang sering terjadi Hasil pemantauan terkait paparan, penilaian kebersihan industri (industrial hygiene), dan rekam medis pekerja Hasil analisis Job Hazard Analysis (JHA), juga dikenal sebagai Job Safety Analysis (JSA)
  • 16. Inspeksi secara langsung Identifikasi bahaya terhadap kesehatan Inspeksi yang dilakukan mencakup semua bidang dan kegiatan, seperti penyimpanan dan pergudangan, pemeliharaan fasilitas dan peralatan, dan kegiatan kontraktor, subkontraktor dan pekerja sementara di tempat kerja Periksa alat-alat berat/ transportasi yang digunakan secara rutin diskusi dengan para pekerja tentang bahaya apa saja yang mereka temukan di tempat kerja atau yang mereka laporkan Identifikasi seluruh aktivitas yang dapat mengakibatkan luka pada kulit akibat paparan bahan kimia berbahaya/ bahan kimia masuk ke dalam tubuh melalui penyerapan pada kulit Lakukan penilaian paparan secara kuantitatif. Bila memungkinkan, gunakan pemantauan dan pengukuran paparan secara langsung menggunakan alat khusus Lakukan peninjauan rekam medis untuk mengidentifikasi kasus cedera pada muskuloskeletal, iritasi kulit atau dermatitis, gangguan pendengaran akibat bising (GPAB), atau penyakit paru-paru yang terkait dengan paparan di tempat kerja.
  • 17. Identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas non- rutin Investigasi pada setiap insiden yang terjadi Lakukan investigasi bersama dengan tim yang kompeten, mencakup perwakilan dari manajemen dan pekerja Lakukan investigasi pada setiap near-misses atau kejadian hampir celaka yang terjadi Identifikasi dan analisis akar penyebab untuk mengetahui kelemahan program K3 yang menjadi dasar kemungkinan terjadinya insiden Komunikasikan hasil investigasi kepada manajer, supervisor, dan pekerja untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali Identifikasi kemungkinan bahaya yang dapat timbul dari setiap tahapan aktivitas ketika keadaan darurat dan aktivitas non- rutin, dengan mempertimbangkan jenis material dan peralatan yang digunakan serta lokasi kerjanya.
  • 18. Evaluasi setiap bahaya dengan mempertimbangkan tingkat keparahan. Perhatikan apa saja dampak dari paparan bahaya dan jumlah pekerja yang mungkin terpapar Gunakan tindakan pengendalian sementara untuk melindungi pekerja sampai program pencegahan dan pengendalian bahaya secara permanen dapat diimplementasikan Perhatikan tingkat kemungkinan dan tingkat keparahan bahaya untuk memprioritaskan bahaya atau risiko mana yang harus ditangani terlebih dahulu. Dalam hal ini, pengurus memiliki kewajiban untuk mengendalikan semua bahaya yang dapat menimbulkan dampak serius dalam jangka waktu yang panjang bagi pekerja. Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tentukan langkah-langkah pengendalian sementara, dan tentukan prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara permanen
  • 19. PENILAIAN RESIKO (RISK ASESSMENT) Risk assessment (penilaian risiko) adalah proses yang digunakan untuk mengevaluasi risiko dari bahaya yang telah diidentifikasi di tempat kerja. Tujuannya adalah untuk menentukan seberapa besar risiko tersebut dan bagaimana cara mengendalikannya. IDENTIFIKASI BAHAYA MENILAI SIAPA YANG BERISIKO DAN BAGAIMANA CARANYA MENILAI TINGKAT KEPARAHAN (SEVERITY) MENILAI KEMUNGKINAN TERJADINYA (LIKELIHOOD) MENGHITUNG TINGKAT RISIKO MEMANTAU DAN MENGEVALUASI KEMBALI
  • 20. Menentukan pengendalian risiko (risk control) adalah langkah penting setelah melakukan penilaian risiko. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau menghilangkan risiko yang telah diidentifikasi. Pengendalian risiko mengikuti hirarki dari yang paling efektif hingga yang paling dasar, dikenal sebagai Hirarki Pengendalian Risiko. PENGENDALIAN RESIKO (RISK CONTROL) Eliminasi Bahaya Langkah pertama dan paling efektif adalah menghilangkan bahaya sepenuhnya. Jika bahaya bisa dihilangkan, maka risiko juga akan hilang. 01 02 03 04 05 Substitusi (Penggantian) Jika bahaya tidak dapat dihilangkan, pertimbangkan untuk menggantinya dengan metode atau bahan yang lebih aman. Ini mengurangi risiko tetapi tetap memungkinkan pekerjaan dilakukan. Pengendalian Teknik (Engineering Controls) Pengendalian teknik melibatkan modifikasi lingkungan kerja, peralatan, atau proses untuk mengurangi bahaya. Ini termasuk perubahan fisik yang mengurangi paparan pekerja terhadap bahaya. Pengendalian Administratif Pengendalian administratif adalah langkah untuk mengubah cara orang bekerja guna mengurangi risiko. Ini termasuk prosedur kerja yang aman, pelatihan, penjadwalan, dan pengawasan yang lebih ketat. Alat Pelindung Diri (APD)
  • 26. Evaluasi dan Monitoring K3LH Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam K3LH PERTEMUAN SELANJUTNYA