際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENDEKATAN PROSES SEBAGAI PENDEKATAN
KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-KIMIA
BAB I
PENDEKATAN PROSES SEBAGAI PENDEKATAN
KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-KIMIA
Pendekatan Proses
Suatu pendekatan yang bersifat khusus, yang penerapannya
bertujuan agar para siswa dapat mengembangdkan metode
yang diterapkan para ilmuwan (scientist).
Sehingga dengan demikian siswa lebih memahami proses-
proses yang terjadi, dan memandang sains sebagai sesuatu
yang realistis dan dapat dibuktikan kebenarannya. Selain itu,
melalui pendekatan proses siswa juga berperan meneliti
suatu masalah.
Seringkali terjadi salah kaprah dalam pendidikan. Siswa
(bahkan guru) tidak jarang mengutamakan produk (hasil)
dari pada proses.
Seorang siswa dianggap sudah berhasil jika ia benar
dalam menjawab pertanyaan guru, tanpa peranah
mempermasalahkan bagaimana dia memperoleh jawaban
itu.
Hal yang diharapkan adalah jalannya benar, diketahui
dengan pasti, dikerjakan dengan teliti, hingga hasilnya pun
benar.
Semuanya bukan karena produk tetapi karena kajian
dan perbaikan dalam proses untuk menghasilkan produk.
A. Pendahuluan
Secara khusus tujuan-tujuan yang hendak dicapai dengan
pendekatan proses ialah antara lain agar siswa dapat:
1. Mengamati
2. Mengklasifikasi
3. Mengukur
4. Mencari hubungan
5. Mengenal dan merumuskan hipotesis
6. Meramalkan
7. Bereksperimen
8. Berkomunikasi
9. Mengembangkan keterampilan menggunakan alat
10. Mengenal dan merumuskan masalah
11. Mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data
12. Mengenal, merumuskan dan mengevaluasi kesimpulan
13. Mengenal dan membuat model
14. Mengenal, mengendalikan dan menggunakan variabel
B. Tujuan Pendekatan Proses
C. Mengajar Proses IPA pada Siswa di Laboratorium
Bagaimana kita mengajarkan proses IPA
pada siswa?
1. Memberikan latihan-latihan tentang keterampilan dasar IPA
2. Menggunakan karya-karya penelitian para ahli. Kemudian
siswa diberi suatu daftar pertanyaan yang akan menolong
siswa menemukan aspek-aspek yang penting dalam karya
penelitian itu.
3. Menggunakan laboratorium. Tujuan kegiatan laboratorium
ditekankan pada demonstrasi, mengulangi eksperimen-
eksperimen lama dan pembuktian kebenaran beberapa
prinsip IPA.
D. Mengapa menggunakan pendekatan proses?
Kelebihan dan kebaikan pendekatan proses:
1. Pendekatan proses memberikan konstribusi yang sangat
besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Gagne menyebut pendekatan proses ini pendekatan
kreatif.
Pendekatan proses menurut beberapa ahli
1. Piaget; pendidikan yang baik mempersiapkan situasi bagi anak
untuk melakukan eksperimen sendiri.
2. Stone; pendekatan proses merupakan pengajaran dimana guru
memberi kesempatan kepada anak didiknya untuk mempelajari
berbagai peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para
ilmuwan (scientist). Sehingga proses belajar mengajar dengan
menggunakan pendekatan proses ditandai oleh ciri-ciri berikut
berikut
1. Siswa senantiasa diarahkan untuk menggunakan proses IPA.
2. Siswa dimotivasi utnuk menemukan pemecahan masalah,
berdasarkan percobaan dan hasil pengamatan yang
dilakukannya.
3. Proses belajar-mengajar berorientasi kepada siswa.
4. Suatu masalah ditemukan dan dipersempit, sehingga siswa
lebih mudah melihat proses yang terjadi, dan lebih cepat
mencari jawaban atas masalah yang dihadapinya.
5. Para siswa dilibatkan dalam pengumpulan data, dengan
melakukannya eksperimen, mengandaakan pengamatan,
membaca, dan menggunakan sumber-sumber lain.
6. Dalam tingkat selanjutnya, para siswa melakukan
penellitian, secara individu atau kelompok untuk
mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji
hipotesis. Selanjutnya mereka mengolah data dan mereka
sampai kepada kesimpulan sementara. Juga diusahakan
untuk memberikan uraian-uraian secara ilmiah berdasarkan
pengamatan dari hasil percobaan yang dilakukannya.
E. Penerapan Pendekatan Proses
Salah satu contoh strategi mengajar berdasarkan
pendekatan proses.
1. Tahap pembukaan
1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) yang didasarkan atas
perubahan tingkah laku siswa. Memberi pengalaman yang dapat
menimbulkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran baru.
2. Tahap perkembangan
Dalam tahap ini siswa dibimbing untuk:
1. Memperoleh pengalaman langsung melalui eksperimen di
laboratorium atau dengan metode demonstrasi
2. Mengumpulkan dan mengolah data
3. Membentuk konsep
4. Membentuk hipotesis
5. Melakukan tindak lanjut
3. Tahap konstribusi atau pengandalan
1. Penilaian pengalaman
2. Rangkuman
Untuk lebih menjelaskan strategi belajar mengajar
berdasarkan pendekatan proses yang diuraikan di
atas, di bawah ini diberikan ilustrasi.
Sub pokok bahasan ini yang akan dipelajari ialah:
Massa jenis zat cair dan zat padat
1. Tahap pembukaan
1. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus
1.1 Siswa dapat menerapkan keterampilan yang telah dipelajari
sebelumnya dalam menimbang dan mengukur.
1.2 Siswa dapat membuat tabel atau grafik tantang hubungan massa dan
volume.
1.3 Siswa dapat memperoleh data yang diperlukan dari grafik.
1.4 Siswa dapat menentukan massa jenis dari beberapa sampel zat padat
dan zat cair.
1.5 Siswa dapat mencari perbandingan massa (gram) dan volume (ml) dari
beberapa sampel zat padat dan zat cair.
1.6 Diberikan massa jenis zat siswa dapat menyatakan apakah massa jenis
zat itu lebih kecil atau lebih besar dari pada massa jenis air.
2. Memberikan demonstrasi, misalnya tentang beberapa benda yang terapung
dan tenggelam dalam air, dengan tujuan agar dalam diri siswa timbul
pertanyaan mengapa?. Mengapa suatu benda dapat tenggelam atau
terapung dalam air.
2. Tahap perkembangan
1. Pengenalan langsung
Diberikan contoh-contoh agar siswa dapat melihat bahwa zat-zat
yang mempunyai massa sama, dapat mempunyai volum yang
berbeda. Demikian pula siswa dapat melihat bahwa berbagai zat
yang bervolum sama dapat mempunya massa yang berbeda.
2. Pengumpulan dan pengolahan data.
Disediakan beberapa macam zat padat : potongan besi,
tembaga, kayu, plastik dan lain-lain yang tidak sama besarnya,
timbangan, pengukur, dan kertas grafik. Setiap siswa diberi tiga
buah dari zat-zat padat ini. Secara berpasangan siswa-siswad
menentukan volum dan massa tiap-tiap benda (beberapa kali)
dan mencatat hasilnya pada suatu tabel. Guru
mendemonstrasikan bagaimana mengubah data dari tabel
menjadi grafik dengan menggunakn volum sebagai variabel
independen. Pada grafik yang sama diperlihatkan perbandingan
massa/volum dari berbagai zat padat. Tiap-tiap garis dapat
ditandai dengan nama zat padat yang digunakan.
3. Pembentukan konsep
Diminta siswa memperhatikan kemiringan dari garis lurus pada grafik dari
berbagai zat itu. Siswa ditanya kesimpulan apa yang dapat diambil dari grafik itu.
Siswa hendaknya melihat bahwa makin bertambah volume makin bertambah pula
massa. Diperlihatkan pula bagaimana memperoleh tambahan data dengan cara
interpolasi dan ekstrapolasi. Siswa diminta untuk mempelajari data yang
diperolehnya (tabel dan grafik) dan diperhatikan apakah siswa dapat menyatakan
hubungan antara volume dan massa suatu zat. Guru bertanya/menjelaskan bahwa
berat suatu zat dengan ukuran tertentu dengan menentukan perbandingan massa
dasn volume dan benda itu. Perbandingan itu disebut massa jenis zat. Siswa
diminta untuk menentukan massa jenis berbagai zat dengan menggunakan tabel
dan grafik. Massa jenis ini mula-mula dinyatakan dalam perbandingan dan
kemudian dalam bentuk desimal. Diperlihatkan pula bagaimana membaca massa
jenis dari tabel dalam handbook. Dapat diberikan tambahan pengalamat untuk
mengembangkan konsep massa jenis ini.
4. Pembentukan hipotesis
Siswa diminta untuk menyusun hipotesis dari grafik zat apakah yang terapung di
air. Setelah setiap siswa menyusun hipotesanya, ia diminta untuk mengembangkan
suatu rencana untuk menguji hipotesisnya itu.
5. Penelitian lebih lanjut
setiap siswa melakukan penelitian sendiri, mengumpulkan dan menyusun data.
Penelitian dapat mencakup penentuan massa jenis beberapa zat cair yang lain
dan penentu zat-zat padat yang terapung pada setiap zat cair itu.
3. Tahap konstribusi dan pengandalan
1. Penilaian pengalaman
Siswa dibimbing untuk menilai pengamatan data, konsep, hipotesis, dan proses
yang dikembangkan selama penelitian lebih lanjut. Juga dibahas perbedaan data
yang diperoleh para siswa dan mengapa ada perbedaan-perbedaan itu?
2. Rangkuman
Diadakan diskusi untuk merangkum dan mengkaji ulang konsep dan proses-
proses yang dikembangkan. Dihubungkan konsep massa jenis dengan konsep-
konsep lain yang telah dikembangka mengenai sifat-sifat zat. Diberikan
penerapan-penerapan untuk memperlihatkan kegunaan dari konsep massa jenis
itu. Ditentukan perubahan tingkah laku sesuai dengan TPK yang telah disusun
pada permulaan pelajaran. Digunakan berbagai alat evaluasi, termasuk
menemukan massa jenis dari zat-zat cari dan zat pada yang belum dikenal secara
eksperimen dari tabel, grafik, dan penggunaan teks tertulis.
Ija nurjannah bab1
Ija nurjannah bab1

More Related Content

Ija nurjannah bab1

  • 1. PENDEKATAN PROSES SEBAGAI PENDEKATAN KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-KIMIA
  • 2. BAB I PENDEKATAN PROSES SEBAGAI PENDEKATAN KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-KIMIA Pendekatan Proses Suatu pendekatan yang bersifat khusus, yang penerapannya bertujuan agar para siswa dapat mengembangdkan metode yang diterapkan para ilmuwan (scientist). Sehingga dengan demikian siswa lebih memahami proses- proses yang terjadi, dan memandang sains sebagai sesuatu yang realistis dan dapat dibuktikan kebenarannya. Selain itu, melalui pendekatan proses siswa juga berperan meneliti suatu masalah.
  • 3. Seringkali terjadi salah kaprah dalam pendidikan. Siswa (bahkan guru) tidak jarang mengutamakan produk (hasil) dari pada proses. Seorang siswa dianggap sudah berhasil jika ia benar dalam menjawab pertanyaan guru, tanpa peranah mempermasalahkan bagaimana dia memperoleh jawaban itu. Hal yang diharapkan adalah jalannya benar, diketahui dengan pasti, dikerjakan dengan teliti, hingga hasilnya pun benar. Semuanya bukan karena produk tetapi karena kajian dan perbaikan dalam proses untuk menghasilkan produk. A. Pendahuluan
  • 4. Secara khusus tujuan-tujuan yang hendak dicapai dengan pendekatan proses ialah antara lain agar siswa dapat: 1. Mengamati 2. Mengklasifikasi 3. Mengukur 4. Mencari hubungan 5. Mengenal dan merumuskan hipotesis 6. Meramalkan 7. Bereksperimen 8. Berkomunikasi 9. Mengembangkan keterampilan menggunakan alat 10. Mengenal dan merumuskan masalah 11. Mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data 12. Mengenal, merumuskan dan mengevaluasi kesimpulan 13. Mengenal dan membuat model 14. Mengenal, mengendalikan dan menggunakan variabel B. Tujuan Pendekatan Proses
  • 5. C. Mengajar Proses IPA pada Siswa di Laboratorium Bagaimana kita mengajarkan proses IPA pada siswa? 1. Memberikan latihan-latihan tentang keterampilan dasar IPA 2. Menggunakan karya-karya penelitian para ahli. Kemudian siswa diberi suatu daftar pertanyaan yang akan menolong siswa menemukan aspek-aspek yang penting dalam karya penelitian itu. 3. Menggunakan laboratorium. Tujuan kegiatan laboratorium ditekankan pada demonstrasi, mengulangi eksperimen- eksperimen lama dan pembuktian kebenaran beberapa prinsip IPA.
  • 6. D. Mengapa menggunakan pendekatan proses? Kelebihan dan kebaikan pendekatan proses: 1. Pendekatan proses memberikan konstribusi yang sangat besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Gagne menyebut pendekatan proses ini pendekatan kreatif. Pendekatan proses menurut beberapa ahli 1. Piaget; pendidikan yang baik mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri. 2. Stone; pendekatan proses merupakan pengajaran dimana guru memberi kesempatan kepada anak didiknya untuk mempelajari berbagai peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan (scientist). Sehingga proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan proses ditandai oleh ciri-ciri berikut
  • 7. berikut 1. Siswa senantiasa diarahkan untuk menggunakan proses IPA. 2. Siswa dimotivasi utnuk menemukan pemecahan masalah, berdasarkan percobaan dan hasil pengamatan yang dilakukannya. 3. Proses belajar-mengajar berorientasi kepada siswa. 4. Suatu masalah ditemukan dan dipersempit, sehingga siswa lebih mudah melihat proses yang terjadi, dan lebih cepat mencari jawaban atas masalah yang dihadapinya. 5. Para siswa dilibatkan dalam pengumpulan data, dengan melakukannya eksperimen, mengandaakan pengamatan, membaca, dan menggunakan sumber-sumber lain. 6. Dalam tingkat selanjutnya, para siswa melakukan penellitian, secara individu atau kelompok untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji hipotesis. Selanjutnya mereka mengolah data dan mereka sampai kepada kesimpulan sementara. Juga diusahakan untuk memberikan uraian-uraian secara ilmiah berdasarkan pengamatan dari hasil percobaan yang dilakukannya.
  • 8. E. Penerapan Pendekatan Proses Salah satu contoh strategi mengajar berdasarkan pendekatan proses. 1. Tahap pembukaan 1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) yang didasarkan atas perubahan tingkah laku siswa. Memberi pengalaman yang dapat menimbulkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran baru. 2. Tahap perkembangan Dalam tahap ini siswa dibimbing untuk: 1. Memperoleh pengalaman langsung melalui eksperimen di laboratorium atau dengan metode demonstrasi 2. Mengumpulkan dan mengolah data 3. Membentuk konsep 4. Membentuk hipotesis 5. Melakukan tindak lanjut
  • 9. 3. Tahap konstribusi atau pengandalan 1. Penilaian pengalaman 2. Rangkuman Untuk lebih menjelaskan strategi belajar mengajar berdasarkan pendekatan proses yang diuraikan di atas, di bawah ini diberikan ilustrasi.
  • 10. Sub pokok bahasan ini yang akan dipelajari ialah: Massa jenis zat cair dan zat padat 1. Tahap pembukaan 1. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus 1.1 Siswa dapat menerapkan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya dalam menimbang dan mengukur. 1.2 Siswa dapat membuat tabel atau grafik tantang hubungan massa dan volume. 1.3 Siswa dapat memperoleh data yang diperlukan dari grafik. 1.4 Siswa dapat menentukan massa jenis dari beberapa sampel zat padat dan zat cair. 1.5 Siswa dapat mencari perbandingan massa (gram) dan volume (ml) dari beberapa sampel zat padat dan zat cair. 1.6 Diberikan massa jenis zat siswa dapat menyatakan apakah massa jenis zat itu lebih kecil atau lebih besar dari pada massa jenis air. 2. Memberikan demonstrasi, misalnya tentang beberapa benda yang terapung dan tenggelam dalam air, dengan tujuan agar dalam diri siswa timbul pertanyaan mengapa?. Mengapa suatu benda dapat tenggelam atau terapung dalam air.
  • 11. 2. Tahap perkembangan 1. Pengenalan langsung Diberikan contoh-contoh agar siswa dapat melihat bahwa zat-zat yang mempunyai massa sama, dapat mempunyai volum yang berbeda. Demikian pula siswa dapat melihat bahwa berbagai zat yang bervolum sama dapat mempunya massa yang berbeda. 2. Pengumpulan dan pengolahan data. Disediakan beberapa macam zat padat : potongan besi, tembaga, kayu, plastik dan lain-lain yang tidak sama besarnya, timbangan, pengukur, dan kertas grafik. Setiap siswa diberi tiga buah dari zat-zat padat ini. Secara berpasangan siswa-siswad menentukan volum dan massa tiap-tiap benda (beberapa kali) dan mencatat hasilnya pada suatu tabel. Guru mendemonstrasikan bagaimana mengubah data dari tabel menjadi grafik dengan menggunakn volum sebagai variabel independen. Pada grafik yang sama diperlihatkan perbandingan massa/volum dari berbagai zat padat. Tiap-tiap garis dapat ditandai dengan nama zat padat yang digunakan.
  • 12. 3. Pembentukan konsep Diminta siswa memperhatikan kemiringan dari garis lurus pada grafik dari berbagai zat itu. Siswa ditanya kesimpulan apa yang dapat diambil dari grafik itu. Siswa hendaknya melihat bahwa makin bertambah volume makin bertambah pula massa. Diperlihatkan pula bagaimana memperoleh tambahan data dengan cara interpolasi dan ekstrapolasi. Siswa diminta untuk mempelajari data yang diperolehnya (tabel dan grafik) dan diperhatikan apakah siswa dapat menyatakan hubungan antara volume dan massa suatu zat. Guru bertanya/menjelaskan bahwa berat suatu zat dengan ukuran tertentu dengan menentukan perbandingan massa dasn volume dan benda itu. Perbandingan itu disebut massa jenis zat. Siswa diminta untuk menentukan massa jenis berbagai zat dengan menggunakan tabel dan grafik. Massa jenis ini mula-mula dinyatakan dalam perbandingan dan kemudian dalam bentuk desimal. Diperlihatkan pula bagaimana membaca massa jenis dari tabel dalam handbook. Dapat diberikan tambahan pengalamat untuk mengembangkan konsep massa jenis ini. 4. Pembentukan hipotesis Siswa diminta untuk menyusun hipotesis dari grafik zat apakah yang terapung di air. Setelah setiap siswa menyusun hipotesanya, ia diminta untuk mengembangkan suatu rencana untuk menguji hipotesisnya itu.
  • 13. 5. Penelitian lebih lanjut setiap siswa melakukan penelitian sendiri, mengumpulkan dan menyusun data. Penelitian dapat mencakup penentuan massa jenis beberapa zat cair yang lain dan penentu zat-zat padat yang terapung pada setiap zat cair itu. 3. Tahap konstribusi dan pengandalan 1. Penilaian pengalaman Siswa dibimbing untuk menilai pengamatan data, konsep, hipotesis, dan proses yang dikembangkan selama penelitian lebih lanjut. Juga dibahas perbedaan data yang diperoleh para siswa dan mengapa ada perbedaan-perbedaan itu? 2. Rangkuman Diadakan diskusi untuk merangkum dan mengkaji ulang konsep dan proses- proses yang dikembangkan. Dihubungkan konsep massa jenis dengan konsep- konsep lain yang telah dikembangka mengenai sifat-sifat zat. Diberikan penerapan-penerapan untuk memperlihatkan kegunaan dari konsep massa jenis itu. Ditentukan perubahan tingkah laku sesuai dengan TPK yang telah disusun pada permulaan pelajaran. Digunakan berbagai alat evaluasi, termasuk menemukan massa jenis dari zat-zat cari dan zat pada yang belum dikenal secara eksperimen dari tabel, grafik, dan penggunaan teks tertulis.