際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ILEUS OBSTRUKTIF
Ileus adalah suatu keadaan dimana pergerakan
kontraksi normal dinding usus untuk sementara waktu
berhenti.
Seperti halnya penyumbatan mekanis, ileus juga
menghalangi jalannya isi usus, tetapi ileus jarang
menyebabkan perforasi.
Penyebab Ileus
-   Suatu infeksi, atau bekuan darah di dalam perut
-   Aterosklerosis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke usus
-   Cedera pada pembuluh darah usus
-   Kelainan diluar usus, seperti gagal ginjal atau kadar elektrolit yang abnormal
-   Obat obatan tertentu
-   Kelenjar tiroid yang kurang aktif
-   24-72 jam setelah proses pembedahan juga bisa menyebabkan ileus
Hernia Inkarserata

Penyempitan lumen usus

. Isi Lumen : Benda asing, skibala, ascariasis.

. Dinding Usus : stenosis (radang kronik), keganasan.

. Ekstra lumen : Tumor intraabdomen.

揃 Adhesi

揃 Invaginasi

揃 Volvulus

揃 Tumor

揃 Malformasi Usus
Gejala ileus adalah:
- Kembung

- Muntah

- Konstipasi

- Nyeri abdomen

- Pada auskultasi, BU menurun atau hilang sama sekali

- Pada foto abdomen menunjukkan lingkaran usus yang
 menggembung
Ileus
   Second level
   Third level
    - Fourth level
         Fifth level
Penatalaksanaan

Pasien tidak boleh makan atau minum sampai
 krisisnya teratasi
Cairan dan elektrolit diberikan melalui infus

Dekompresi usus (pemasangan NGT)
Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
 Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan upaya untuk
 pengumpulan data secara lengkap dan sistematis mulai dari pengumpulan data,
 identitas dan evaluasi status kesehatan klien. (Nursalam, 2001).
 Pengkajian khusus anak dengan gangguan sistem pencernaan menurut (Donna L.
 Wong).
 a. Gagal untuk tumbuh
 Tanda : Deselerasi pola pertumbuhan yang ada atau secara konsisten berada dibawah
 persentil ke-5 grafik pertumbuhan standar untuk tinggi dan berat badan disertai
 perlambatan perkembangan.

b. Muntah dan neguritasi
 Tanda : 1). Transfer pasif isi lambung kedalam esofagus atau mulut.
     2). Ejeksi kuat isi lambung; melibatkan proses kompleks
         dibawah kontrol sistem saraf pusat yang menyebabkan
         salirasi, pucat, berkeringat dan takikardia biasa diserta mual.

c. Mual
 Tanda : Rasa tidak enak secara samar menyebar ketenggorokan atau abdomen dengan
 kecenderungan untuk muntah.
d. Kontipasi
Tanda : keluarnya feses keras atau padat atau defekasi yang jarang dengan
gejala-gejala penyerta seperti kesulitan mengeluarkan feses, feses berbercak
darah, dan ketidaknyamanan abdomen.


e. Enkopnesic
Tanda : Aliran yang berlebihan dari feses inkontinen yang menyebabkan kotor,
sering kali karena retensi fekal atau infeksi.


f. Diare
Tanda : Peningkatan jumlah feses yang disertai dengan peningkatan
kandungan air sebagai akibat dari perubahan transpor air dan elektrolit
melalui saluran gastrointestinal, dapat bersifat akut atau kronik.


g. Hipoaktif, hiperaktif, atau tidak adanya bising usus
Tanda : Bukti masalah motolitas usus yang dapat disebabkan oleh inflamasi
atau obstruksi
h. Distensi abdomen
Tanda : Kontur menonjol dari abdomen yang mungkin disebabkan oleh
perlambatan pengosongan lambung, akumulasi gas atau feses, inflamasi atau
obstruksi.


i.   Nyeri abdomen
     Tanda : Nyeri yang berhubungan dengan abdomen yang mungkin teralokasi
     atau menyebar, akut atau kronik, sering disebabkan oleh inflamasi obstruksi
     atau hemoragi.

j. Perdarahan gastrointestinal
     Tanda : Dapat berasal dari sumber gastrointestinal bagian atas atau bawah
     dan dapat bersifat akut atau kronik.

k. Hematemesis
    Tanda : Muntah darah segar atau darah yang terdenaturasi yang disebabkan
    oleh perdarahan disaluran gastrointestinal atas atau dari darah yang tertelan
    dari hidung atau orofaring.
l. Hematohezin
Tanda : Keluarnya darah merah lerang melalui rektum, biasanya menunjukkan perdarahan
saluran gastrointestinal bawah.

m. Makna
Tanda : Keluarnya feses warna gelap seperti ter, karena darah yang terdenaturasi,
menunjukkan perdarahan saluran gastrointestinal atas atau perdarahan dari kolon kanan.

n. Ikterik
Tanda : Warna kuning pada kulit atau sklera yang berhubungan dengan disfungsi hati.

o. Disfagia
Tanda : Kesulitan menelan yang disebabkan oleh abnormalitas fungsi neuromuskular faring
atau sfringter esofagus atau oleh gangguan esofagus.

p. Disfungsi menelan
Tanda : gangguan menelan karena defek sistem saraf pusat atau darah struktural rongga oral,
faring, atau esofagus dapat menyebabkan masalah makan atau aspirasi.
q. Demam
Tanda : Manifestai umum dari penyakit pada anak-anak dengan gangguan
gastrointestinal, biasanya berhubungan dengan dehidrasi, infeksi atau inflamasi.
Observasi adanya manifestasi kemungkinan obstruksi paralitik/mekanis.

r. Nyeri abdomen kolik
Gejala : Terjadi karena peristaltik berusaha mengatasi obstruksi.

s. Distensi abdomen
Gejala : Terjadi karena akumulasi gas dan cairan diatas daerah obstruksi.

t. Muntah
Gejala : Seringkali merupakan tanda paling awal dari obstruksi tinggi: Tanda akhir
dari obstruksi bawah (mungkin bilius atau fehulen)
u. Dehidrasi
Gejala : Terjadi karena karena kehilangan cairan dan elektrolit
dalam jumlah besar kedalam usus.

v. Abdomen kaku
Gejala : Akibat dari peningkatan distensi.


w. Bising usus
Gejala : Secara bertahap berkurang dan berhenti.

x. Distres pernapasan
Gejala : Terjadi saat diafragma terdorong ke atas masuk ke
rongga pleural.
y. Syok
Gejala : Volume plasma berkurang saat cairan dan
elektrolit hilang dari aliran darah masuk kedalam
lumen usus.

z. Sepsis
Gejala : Disebabkan oleh proliferasi bakteri dengan
invasi kedalam sirkulasi.
Adapun diagnosa keperawatan yang sering muncul pada
 klien dengan obstruksi usus adalah sebagai berikut
 (Doenges, M.E. 2001)
:1.Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan
gangguan sistem pencernaan (Dx.ileus obstruksi)
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
   tubuh berhubungan dengan anoreksia.
3. Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan
   tubuh berhubungan dengan penurunan masukan.
4. Kurang pengetahuan dengan proses penyakit
   berhubungan dengan kurang informasi.
Menurut Wong D.L diagnosa yang sering muncul pada klien
 dengan gangguan sisitem pencernaan (Dx.ileus obstruksi) adalah
1.Gangguan menelan berhubungan dengan nyeri;kerusakan
neuromuskular, adanya alat-alat mekanis (misalnya: ET, selang),
pemberian makan non oral jangka panjang.
2. Resiko tinggi kerusakan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan yang aktif melalui feses atau muntah.
3. Diare berhubungan dengan kesalahan diet, sensitivitas makanan,
cacinganm mikroorganisme.
4. Konstipasi berhubungan dengan imobilitas, kerusakan
neuromuskular, obat-obatan.
http://barryvanilow.blogspot.com/2010/06/as
           kep-ileus-obstruksi.html

More Related Content

Ileus

  • 2. Ileus adalah suatu keadaan dimana pergerakan kontraksi normal dinding usus untuk sementara waktu berhenti. Seperti halnya penyumbatan mekanis, ileus juga menghalangi jalannya isi usus, tetapi ileus jarang menyebabkan perforasi.
  • 3. Penyebab Ileus - Suatu infeksi, atau bekuan darah di dalam perut - Aterosklerosis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke usus - Cedera pada pembuluh darah usus - Kelainan diluar usus, seperti gagal ginjal atau kadar elektrolit yang abnormal - Obat obatan tertentu - Kelenjar tiroid yang kurang aktif - 24-72 jam setelah proses pembedahan juga bisa menyebabkan ileus Hernia Inkarserata Penyempitan lumen usus . Isi Lumen : Benda asing, skibala, ascariasis. . Dinding Usus : stenosis (radang kronik), keganasan. . Ekstra lumen : Tumor intraabdomen. 揃 Adhesi 揃 Invaginasi 揃 Volvulus 揃 Tumor 揃 Malformasi Usus
  • 4. Gejala ileus adalah: - Kembung - Muntah - Konstipasi - Nyeri abdomen - Pada auskultasi, BU menurun atau hilang sama sekali - Pada foto abdomen menunjukkan lingkaran usus yang menggembung
  • 6. Second level Third level - Fourth level Fifth level
  • 7. Penatalaksanaan Pasien tidak boleh makan atau minum sampai krisisnya teratasi Cairan dan elektrolit diberikan melalui infus Dekompresi usus (pemasangan NGT)
  • 8. Konsep Dasar Keperawatan 1. Pengkajian Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan upaya untuk pengumpulan data secara lengkap dan sistematis mulai dari pengumpulan data, identitas dan evaluasi status kesehatan klien. (Nursalam, 2001). Pengkajian khusus anak dengan gangguan sistem pencernaan menurut (Donna L. Wong). a. Gagal untuk tumbuh Tanda : Deselerasi pola pertumbuhan yang ada atau secara konsisten berada dibawah persentil ke-5 grafik pertumbuhan standar untuk tinggi dan berat badan disertai perlambatan perkembangan. b. Muntah dan neguritasi Tanda : 1). Transfer pasif isi lambung kedalam esofagus atau mulut. 2). Ejeksi kuat isi lambung; melibatkan proses kompleks dibawah kontrol sistem saraf pusat yang menyebabkan salirasi, pucat, berkeringat dan takikardia biasa diserta mual. c. Mual Tanda : Rasa tidak enak secara samar menyebar ketenggorokan atau abdomen dengan kecenderungan untuk muntah.
  • 9. d. Kontipasi Tanda : keluarnya feses keras atau padat atau defekasi yang jarang dengan gejala-gejala penyerta seperti kesulitan mengeluarkan feses, feses berbercak darah, dan ketidaknyamanan abdomen. e. Enkopnesic Tanda : Aliran yang berlebihan dari feses inkontinen yang menyebabkan kotor, sering kali karena retensi fekal atau infeksi. f. Diare Tanda : Peningkatan jumlah feses yang disertai dengan peningkatan kandungan air sebagai akibat dari perubahan transpor air dan elektrolit melalui saluran gastrointestinal, dapat bersifat akut atau kronik. g. Hipoaktif, hiperaktif, atau tidak adanya bising usus Tanda : Bukti masalah motolitas usus yang dapat disebabkan oleh inflamasi atau obstruksi
  • 10. h. Distensi abdomen Tanda : Kontur menonjol dari abdomen yang mungkin disebabkan oleh perlambatan pengosongan lambung, akumulasi gas atau feses, inflamasi atau obstruksi. i. Nyeri abdomen Tanda : Nyeri yang berhubungan dengan abdomen yang mungkin teralokasi atau menyebar, akut atau kronik, sering disebabkan oleh inflamasi obstruksi atau hemoragi. j. Perdarahan gastrointestinal Tanda : Dapat berasal dari sumber gastrointestinal bagian atas atau bawah dan dapat bersifat akut atau kronik. k. Hematemesis Tanda : Muntah darah segar atau darah yang terdenaturasi yang disebabkan oleh perdarahan disaluran gastrointestinal atas atau dari darah yang tertelan dari hidung atau orofaring.
  • 11. l. Hematohezin Tanda : Keluarnya darah merah lerang melalui rektum, biasanya menunjukkan perdarahan saluran gastrointestinal bawah. m. Makna Tanda : Keluarnya feses warna gelap seperti ter, karena darah yang terdenaturasi, menunjukkan perdarahan saluran gastrointestinal atas atau perdarahan dari kolon kanan. n. Ikterik Tanda : Warna kuning pada kulit atau sklera yang berhubungan dengan disfungsi hati. o. Disfagia Tanda : Kesulitan menelan yang disebabkan oleh abnormalitas fungsi neuromuskular faring atau sfringter esofagus atau oleh gangguan esofagus. p. Disfungsi menelan Tanda : gangguan menelan karena defek sistem saraf pusat atau darah struktural rongga oral, faring, atau esofagus dapat menyebabkan masalah makan atau aspirasi.
  • 12. q. Demam Tanda : Manifestai umum dari penyakit pada anak-anak dengan gangguan gastrointestinal, biasanya berhubungan dengan dehidrasi, infeksi atau inflamasi. Observasi adanya manifestasi kemungkinan obstruksi paralitik/mekanis. r. Nyeri abdomen kolik Gejala : Terjadi karena peristaltik berusaha mengatasi obstruksi. s. Distensi abdomen Gejala : Terjadi karena akumulasi gas dan cairan diatas daerah obstruksi. t. Muntah Gejala : Seringkali merupakan tanda paling awal dari obstruksi tinggi: Tanda akhir dari obstruksi bawah (mungkin bilius atau fehulen)
  • 13. u. Dehidrasi Gejala : Terjadi karena karena kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar kedalam usus. v. Abdomen kaku Gejala : Akibat dari peningkatan distensi. w. Bising usus Gejala : Secara bertahap berkurang dan berhenti. x. Distres pernapasan Gejala : Terjadi saat diafragma terdorong ke atas masuk ke rongga pleural.
  • 14. y. Syok Gejala : Volume plasma berkurang saat cairan dan elektrolit hilang dari aliran darah masuk kedalam lumen usus. z. Sepsis Gejala : Disebabkan oleh proliferasi bakteri dengan invasi kedalam sirkulasi.
  • 15. Adapun diagnosa keperawatan yang sering muncul pada klien dengan obstruksi usus adalah sebagai berikut (Doenges, M.E. 2001) :1.Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan gangguan sistem pencernaan (Dx.ileus obstruksi) 2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia. 3. Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan. 4. Kurang pengetahuan dengan proses penyakit berhubungan dengan kurang informasi.
  • 16. Menurut Wong D.L diagnosa yang sering muncul pada klien dengan gangguan sisitem pencernaan (Dx.ileus obstruksi) adalah 1.Gangguan menelan berhubungan dengan nyeri;kerusakan neuromuskular, adanya alat-alat mekanis (misalnya: ET, selang), pemberian makan non oral jangka panjang. 2. Resiko tinggi kerusakan volume cairan berhubungan dengan kehilangan yang aktif melalui feses atau muntah. 3. Diare berhubungan dengan kesalahan diet, sensitivitas makanan, cacinganm mikroorganisme. 4. Konstipasi berhubungan dengan imobilitas, kerusakan neuromuskular, obat-obatan.