1. M I N E R A L
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN GIZI
2014
2. KELOMPOK 1
PRADITA SRI KOESDIYANTI
CESIL MAGDALENA
HILMA AHDIAH
MAULIDA NELLA MUNA
RISKAH WAHYUNI NASUTION
TYAS WIDYA U.
3. MINERAL
Mineral adalah substansi inorganik sederhana yang
tersebar luas di alam. Mineral berperan meningkatkan
pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan.
Mineral mewakili 4% dari berat tubuh (semua cairan
dan jaringan tubuh)
4. FUNGSI MINERAL
Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun
kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan Si untuk
pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P dan sekolah luar biasa
untuk penyusunan protein jaringan
elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid balance), mengatur
keseimbangan basa asam dan permeabilitas membran. Contoh adalah
Na, K, Cl, Ca dan Mg
Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon.
Mineral yang akan dibicarakan di sini adalah yaitu makromineral dan
mikromineral.
5. KLASIFIKASI MINERAL
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita,
yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi
setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta
buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2. Mineral Anorganik
Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi
tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi
Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau
bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
6. KLASIFIKASI MINERAL
Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2,
yaitu :
2. Mineral Mikro
Contohnya:
Besi
Seng
Iodium
Selenium
Tembaga
Mangan
Kromium
Fluor
1. Mineral Makro
Contohnya:
Kalsium
Fosfor
Magnesium
Natrium
Klorida
Kalium
7. Mineral Makro
Natrium
merupakan kation utama dalam cairan
ekstraselular. 35-40 % natrium ada didalam
kerangka tubuh.
Klorida
merupakan anion utama cairan ekstraselular.
Klor merupakan 0,15 % berat badan.
Kalium
merupakan ion bermuatan positif dan terdapat
didalam sel. 95% kalium tubuh berada
didalam cairan intraselular.
Kalsium
mineral yang paling banyak terdapat didalam
tubuh yaitu 1,5-2% dari berat badan orang
dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg.
Fosfor
Mineral kedua terbanyak didalam tubuh yaitu
1% dari berat badan.
Magnesium
kation nomor dua paling banyak setelah
natrium didalam cairan interselular.
Mineral Mikro
Besi
mineral mikro yang paling banyak terdapat
didalam tubuh manusia dan hewan yaitu
sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia
dewasa.
Seng
tubuh mengandung 2-2,5 gr seng yang
tersebar di hampir semua sel.
Iodium
terdapat didalam tubuh dalam jumlah yang
sangat sedikit yaitu sebanyak kurang lebih
0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg.
Tembaga
tembaga ada didalam tubuh sebanyak 50-120
mg.
Mangan
tubuh hanya mengandung 10-20 mg
mangan, tang terutama berada didalam tulang
dan kelenjar
8. Apakah efek mineral makro
bagi tubuh?
Natrium (Na)
Kekurangan: kejang, apatis, dan kehilangan nafsu
makan. Dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat
berlebihan, dan menjalankan diet yang terbatas dalam
natrium.
Kelebihan: keracunan yang dalam keadaan akut edema
dan hipertensi.
Klor (Cl)
Dalam keadaan normal, kekurangan klor jarang terjadi.
Kekurangan klor dapat terjadi pada muntah-
muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan.
Kelebihan klor dapat menyebabkan muntah.
9. Kalium (K)
Kekurangan: karena kebanyakan kehilangan melalui
saluran cerna/ginjal, seperti akibat muntah-
muntah, diare kronis, atau kebanyakan menggunakan
laksan (obat pencuci perut). Kekurangan:
lemah, lesu, hilang nafsu
makan, kelumpuhan, mengigau,jantung berdebar, dan
konstipasi.
Kelebihan: gagal jantung yang berakibat kematian.
Dapat terjadi bila ada gangguan ginjal.
Kalsium (Ca)
Kekurangan pada masa pertumbuhan dapat
mengakibatkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang
kuat, mudah bengkok, dan rapuh. Pada orang dewasa
terjadi osteoporosis dimana tulang menjadi rapu dan
mudah patah.
10. Fosfor (P)
Kekurangan: kerusakan tulang. Gejalanya: rasa lelah, kurang
nafsu makan, dan kerusakan tulang.
Kelebihan fosfor akibat makanan jarang terjadi. Bila kadar fosfor
darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga
dapat menimbulkan kejang.
Magnesium (Mg)
Penyakit yang menyebabkan muntah-
muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran
urin) dapat menyebabkan kekurangan magnesium. Kekurangan
magnesium berat: kurang nafsu makan, gangguan
pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang, gangguan
sistem saraf pusat, halusinasi, koma, dan gagal jantung.
Akibat kelebihan belum diketahui secara pasti. Tetapi biasanya
terjadi pada penyakit gagal ginjal
11. Sulfur (S)
Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika
kekurangan protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi
asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
12. Apakah efek mineral mikro bagi
tubuh?
Besi (Fe)
Kekurangan: pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang
nafsu makan, menurunnya kebugaran
tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya
kekebalan tubuh, dan gangguan penyembuhan luka.
Kelebihan dapat disebabkan oleh suplemen
besi, gejalanya muntah, diare, denyut jantung
meningkat, sakit kepala, mengigau, pingsan.
13. Seng (Zn)
Tanda kekurangan seng: gangguan pertumbuhan dan
kematangan seksual. Bial kronis, mengganggu sistem
saraf dan fungsi otak. Mengganggu fungsi kelenjar
tiroid, dan laju metabolisme, gangguan nafsu
makan, penurunan ketajaman indra
rasa, memperlambat penyembuhan luka.
Kelebihan seng 2-3x AKG menurunkan absorpsi
tembaga,. Kelebihan 10x AKG mempengaruhi
metabolisme kolesterol, mengubah nilai
lipoprotein, dan mempercepat aterosklerosis. Dosis 2
gr atau lebih dapat menyebabkan
muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, dan
gangguan reproduksi
14. Iodium (I)
Kekurangan: gondok, kretinisme (cebol), kemampuan
belajar rendah.
Kelebihan: ditandai dengan gejala mudah
cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering
berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu
makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung
berdebar, bola mata menonjol, denyut nadi cepat dan
tidak beraturan.
Tembaga (Cu)
Kelebihan: nekrosis hati/sirosis hati
Kekurangan: mengganggu pertumbuhan dan
metabolisme, demineralisasi tulang.
15. Mangan (Mn)
Kelebihan: keracunan karena kelebihan mangan
dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh
mangan.
Kekurangan: faktor keturunan, menunjukkan kelainan
kerangka dan gangguan kerangka otot.
Selenium (Se)
Kelebihan: muntah-muntah, diare, rambut dankuku
rontok, luka pada kulit dan sistem syaraf.
Kekurangan: Rasa kaku, pembengkakaan dan rasa
sakit pada sendi jari-jari yang diikuti osteoartritis
secara umum, terutama lutut dan pergelangan kaki.
Sakit pada otot-otot dan terjadi kardiomiopati.
16. Fluor (F)
Kelebihan: keracunan. Gejalanya fluorosis
(perubahan warna gigi menjadi
kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah
dada, gatal, dan muntah.
Kekurangan: kerusakan gigi dan pengroposan tulang
pada orang tua.
Krom (Cr)
Kelebihan krom karena makanan belum ditemukan.
Kekurangan: jarang terjadi oleh karena itu AKG untuk
krom belum ditemukan.
Molibden (Mo)
Kelebihan: disertai peningkatan nilai molibden, asam
urat dan oksidasi xantin di dalam darah.
Kekurangan dalam makanan belum pernah terlihat.
17. Kebutuhan mineral makro
Natrium (Na)
taksiran/takaran kebutuhan untuk orang dewasa
yaitu 500 mg/hari.
Klorida (Cl), AKG minimum klor sehari sebesar
750 mg.
Kalium (K), kebutuhan minimum kalium sekitar
2000 mg sehari.
Kalsium (Ca) AKG yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
Bayi : 300-400 mg
Anak-anak : 500 mg
Remaja : 600-700 mg
Dewasa laki-laki : 500-800 mg
Dewasa perempuan : 500-600 mg
Bumil dan menyusui : + 400 mg
manula : 500 mg
18. Kebutuhan mineral makro
Fosfor (P)
Bayi : 200-250 mg
Anak-anak : 250-400 mg
Laki-laki : 500 mg
Perempuan : 450 mg
Ibu hamil dan menyusui : 200-300 mg
Magnesium (Mg),
Jadi, AKG untuk orang dewasa untuk pria 280
mg/hari dan wanita 250 mg/ hari.
Sulfur (S), Jadi, AKG untuk orang dewasa
dicukupi oleh asam amino esensial yang
mengandung sulfur.
19. Nama mineral
mikro
Dewasa (laki-
laki) / mg
Dewasa
(perempuan) /
mg
Besi 13 26
Seng 13,4 9,3
iodium 150 150
tembaga 1,5-3,0 1,5-3,0
Mangan 2,3 1,8
Krom (Cr) 50 50
Selenium (Se) 30 30
Fluor (F) 3,0 2,7
Kobal (Co) 1,5 1,5
Kebutuhan mineral mikro
20. Fungsi Mineral Makro
Pelarut dan alat angkut
Katalisator
Pelumas
Fasilitator pertumbuhan
Pengatur suhu
Peredam benturan
21. Fungsi Mineral Mikro
Besi (Fe) Metabolisme energi, Kemampuan
belajar, Sistem kekebalan, Pelarut obat-obatan
Seng (Zn) berperan dalam berbagai aspek
metabolisme, seperti reaksi-reaksi yang berkaitan
dengan sintesis dan degradasi
karbohidrat, protein, lipida dan asam
nukleat, pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan
pembentukan sperma, sebagai kekebalan
Iodium (I) Mengatur pertumbuhan dan
perkembangan, berperan dalam perubahan karoten
menjadi bentuk aktif vitamin A; sintesis protein dan
absorpsi karbohidrat dari saluran cerna
22. Tembaga (Cu) Sebagai bagian dari enzim
Tembaga memegang peranan dalam
mencegah anemia dengan cara (a.) membantu
absorpsi besi (b) merangsang sintesis
hemoglobin (c) melepas simpanan besi dari
feritin dlm hati
Mangan (Mn) Berperan sebagai kofaktor
berbagai enzim yang membntu bermacam
proses metabolisme
23. Dwijayanthi Linda, Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah (Nutrition Made
Incredibly Easy) edisi 2, PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC, 2012
Almatsier Sunita, Prinsip Dasar ILMU GIZI, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta 2010
Prof. DR. AD Sediaoetama, M.Sc, ILMU GIZI untuk mahasiswa dn
profesi, Dian Rakyat, Jakarta 2008
Soekirman. 2009. Kamus Gizi Kesehatan Keluarga. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas.
Agustina, Rina. 2013. Biokimia Untuk Gizi Modul 4.
Diakses dari http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/makromineral/ .
Pada tanggal 14/03/2014. pukul : 16.10
tp://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/makromineral/ diakses pada
13 Maret 2014 pukul 16.52 WIB
http://www.slideshare.net/nurannisagyardany/mineral-mikro diakses pada
13 Maret 2014 pukul 17.00