1. Disusun Oleh Kelompok II (dua)
Nama : A.Sarwani NIM : 14.16.03794
Nama : A.Husairi NIM : 14.16.03806
Nama : Anshari Ramadhan NIM : 14.16.03794
Nama : A.Zaini NIM : 14.16.
Nama : Hardi NIM : 14.16.04140
Nama : M.Adim NIM : 14.16.04158
Nama : M.Rizali NIM : 14.16.
Nama : Rahmadi.A NIM : 14.16.
Zainal Ilmi 14.16.
2. A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang
berarti perhubungan atau perkabaran.Communicate berarti
memberitahukan atau berhubungan. Secara etimologis,
komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dengan
kata dasar communis yang berarti sama. Secara terminologis,
komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan sesuatu (pesan)
dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan suatu
media. Sebagai makhluk sosial, manusia sering
berkomunikasi satu sama lain. Namun, komunikasi bukan
hanya dilakukan oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh
makhluk-makhluk yang lainnya. Semut dan lebah dikenal
mampu berkomunikasi dengan baik. Bahkan tumbuh-tumbuhanpun
sepertinya mampu berkomunikasi.
Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan
(komunikator) kepada pihak penerima (komunikan).
Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang
diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau
sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
3. B. Unsur Unsur Komunikasi
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu
memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain:
5. 1. Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada
komunikan dengan menggunakan media tertentu.
Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi,
karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu
komunikasi
2. Komunikan.
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari
komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan
akhirnya memberi respon.
3. Media.
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan
pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa
verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan,
tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan
lain sebagainya.
6. 4. Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang
disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan.
Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan
sangat berpengaruh terhadap kesinambungan
komunikasi.
5. Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai
respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan
dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan
sesuai dengan pesan yang diterima.
7. C. Fungsi Dan Manfaat Komunikasi
Dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat
menjalin saling pengertian dengan orang lain karena
komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat
penting, di antaranya adalah:
8. komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat
penting, di antaranya adalah:
2. Fungsi
ekspresi.
4. Fungsi
sosial.
6. Fungsi
dawah.
5. Fungsi
ekonomi.
1. Fungsi
informasi
3. Fungsi
kontrol.
9. 1. Fungsi informasi.
Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada
pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan
dapat memahaminya.
2. Fungsi ekspresi.
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran
komunikator atas apa yang dia pahami terhadap
sesuatu
hal atau permasalahan.
3. Fungsi kontrol.
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah,
peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
10. 4. Fungsi sosial.
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan
di antara komunikator dan komunikan.
5. Fungsi ekonomi.
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang
berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
6. Fungsi dawah.
Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan
perjuangan bersama.
11. Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan
berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya
adalah:
1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada
orang lain dengan jelas sesuai dengan yang
dimaksudkan.
2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator
dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga
terhindar dari salah persepsi.
3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam
suatu persahabatan, komunitas atau jamaah.
4. Aktivitas amar maruf nahi munkar di antara
sesama umat manusia dapat diwujudkan dengan
lebih persuasif dan penuh kedamaian.
12. D. Pedoman Dalam Berkomunikasi
Komunikasi yang baik adalah komunikasi dimana
pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan baik tanpa menimbulkan perasaan negatif.
13. Ada beberapa pedoman untuk menjalin komunikasi yang
baik, yaitu antara lain:
1. Berkomunikasi dengan berpedoman pada nilai-nilai
Islam.
2. Setiap situasi komunikasi mempunyai keunikan.
3. Kunci sukses komunikasi adalah umpan balik.
4. Komunikasi bersemuka adalah bentuk komunikasi yang
paling efektif.
5. Setiap pesan komunikasi mengandung unsur informasi
sekaligus emosi.
6. Kata adalah lambang untuk mengekspresikan pikiran
atau perasaan yang terbuka untuk ditafsirkan.
14. 7. Semakin banyak orang yang terlibat, komunikasi
semakin kompleks.
8. Dapat terjadi gangguan dalam penyampaian pesan
komunikasi.
9. Perbedaan persepsi mengganggu keefektifan
sampainya pesan.
10. Orang berkomunikasi sesuai dengan situasi
komunikasi yang diharapkannya.
15. E. Sikap Dalam Berkomunikasi
Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh
seseorang dalam berkomunikasi,
khususnya komunikasi verbal, yaitu antara lain:
16. Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh
seseorang dalam berkomunikasi,
khususnya komunikasi verbal, yaitu antara lain:
1. Berorientasi
pada kebenaran
(truth).
5.
Ketenangan
(poise).
6. Percaya diri
(self
convidence).
4.
Kesungguhan
(Seriousness).
2. Tulus
(sincerity).
3. Ramah
(friendship)
.
7. Mau mendengarkan
dengan baik (good
listener)
17. F. Teknik Berkomunikasi Secara Efektif
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa
komunikasi efektif tejadi apabila suatu pesan yang
diberitahukan komunikator dapat diterima dengan
baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak
terjadi salah persepsi. Karena itu, dalam
berkomunikasi, khususnya komunikasi
verbal dalam forum formal, diperlukan langkah-langkah
yang tepat. Langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut:
18. dalam berkomunikasi,
khususnya komunikasi verbal dalam
forum formal, diperlukan langkah-langkah
yang tepat. Langkah-langkah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memahami maksud dan tujuan
berkomunikasi.
2. Mengenali komunikan (audience).
3. Berorientasi pada tema
komunikasi.
4. Menyampaikan pesan dengan
jelas.
19. 5. Menggunakan alat bantu yang sesuai.
6. Menjadi pendengar yang baik.
7. Memusatkan perhatian.
8. Menghindari terjadinya gangguan.
9. Membuat suasana menyenangkan.
10. Memanfaatkan bahasa tubuh dengan
benar.
20. G. Berkomunikasi Dalam Forum
Pelatihan
Dalam pelatihan, seorang komunikator sebagai
Pembicara perlu menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi forum tersebut, baik jenis pelatihan, suasana
ruangan, audience (peserta), fasilitas pendukung
dan lain sebagainya. Agar dapat berkomunikasi
secara efektif dan optimal, komunikator perlu
mempersiapkan diri, baik dari segi penampilan fisik,
mentalitas maupun penguasaan materi yang akan
disampaikan. Persiapan yang baik sangat
mendukung sekali penampilannya dalam
berkomunikasi dengan komunikan.
21. Pesan yang akan disampaikan dikemas dalam bentuk
naskah tertulis materi pelatihan sesuai temanya. Materi
disampaikan dengan metode ceramah yang diikuti
dengan tanya jawab atau diskusi. Kamunikator dituntut
untuk mampu menerangkan pesan materi secara jelas,
dengan memanfaatkan kemampuan logika, intonasi
pembicaraan, pengucapan kata, dan pemilihan kalimat
yang tepat; didukung oleh bahasa tubuh yang menarik
maupun peralatan bantu yang sesuai kebutuhan.
Untuk memberi kesan yang lebih mendalam dan
pemahaman yang lebih jelas, materi dapat disampaikan
dalam bentuk presentasi dengan menggunakan alat
bantu komputer dan asesorinya, yang meliputi:
Notebook, LCD Projector dan Screen. Presentasi
diberikan dalam bentuk penampilan komunikasi verbal
Pembicara danslide presentation, biasanya dalam
program power point, secara simultan.
22. A. Komunikasi Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang
menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap
sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat
didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan
dipahami suatu komunitas.
Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara
fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai
alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia
menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat
dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota
kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara formal, bahasa
diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat
dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai
peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan
supaya memberi arti. Kalimat dalam bahasa Indonesia Yang
berbunyi Di mana saya dapat menukar uang? akan disusun
dengan tata bahasa bahasa-bahasa yang lain sebagai berikut:
23. 1. Inggris: Dimana dapat saya menukar beberapa
uang? (Where can I change some money?).
2. Perancis: Di mana dapat saya menukar dari itu
uang? (Ou puis-je change de largent?).
3. Jerman: Di mana dapat saya sesuatu uang
menukar? (Wo kann ich etwasGeld wechseln?)
4. Spanyol: Di mana dapat menukar uang? (Donde
puedo cambiar dinero?).
24. Tata bahasa meliputi tiga unsur: fonologi, sintaksis,
dan semantik.
Fonologi merupakan pengetahuan tentang bunyi-bunyi
dalam bahasa.
Sintaksis merupakan pengetahuan
tentang cara pembentukan kalimat.
Semantik merupakan pengetahuan tentang arti kata atau
gabungan kata-kata.
25. Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy
Mulyana,2005), bahasa mempunyai
tiga fungsi:
penamaan (naming atau
labeling),
interaksi,
STIA
Amuntai
transmisi
informasi.
STIA
Amuntai
26. 1) Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha
mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang
dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk
dalam komunikasi.
2) Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan
emosi, yang dapat mengundang simpati dan
pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
3) Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan
kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi
transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa
sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu,
dengan menghubungkan masa lalu, masa
kini, dan masa depan, memungkinkan
kesinambungan budaya dan tradisi kita.
27. bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:
1. Mengenal dunia di sekitar
kita.
2. Berhubungan dengan
orang lain.
3. Untuk menciptakan koherensi
dalam kehidupan kita.
28. Keterbatasan Bahasa:
1) Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk
mewakili objek.
2) Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk
pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat,
perasaan, dan sebagainya.
3) Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat
dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh,
dsb.
4) Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.
29. 5. Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata
merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang
yang berbeda, yang menganut latar belakang
sosial budaya yang berbeda pula.
6. Kata-kata mengandung bias budaya.
7. Bahasa terikat konteks budaya.
8. Komunikasi sering dihubungkan dengan kata
Latin communis yang artinya sama.
9. Percampuran adukkan fakta, penafsiran, dan
penilaian.
30. B. Contoh Komunikasi Verbal
Contoh hasil komunikasi efektif :
a. Pasien merasa dokter menjelaskan keadaannya
sesuai tujuannya berobat.
b. Pasien memahami dampak yang menjadi konsekuensi
dari penyakit yang dideritanya (membatasi diri, biaya
pengobatan), sesuai penjelasan dokter.
c. Pasien merasa dokter mendengarkan keluhannya dan
mau memahami keterbatasan kemampuannya lalu
mencari alternatif sesuai kondisi dan situasinya, dengan
segala konsekuensinya
31. d. Pasien mau bekerja sama dengan dokter dalam
menjalankan semua upaya pengobatan/perawatan
kesehatannya.
Contoh hasil komunikasi tidak efektif :
a) Pasien tetap tidak mengerti keadaannya karena
dokter tidak menjelaskan,
b) Pasien merasa dokter tidak memberinya
kesempatan untuk bicara,
c) Pasien merasa tidak dipahami dan diperlakukan
sebagai objek,
d) Pasien ragu, apakah ia harus mematuhi anjuran
dokter atau tidak.
e) Pasien memutuskan untuk pergi ke dokter lain.
f) Pasien memutuskan untuk pergi ke pengobatan
alternatif atau komplementer atau menyembuhkan
diri sendiri (self therapy).
32. C.
Martin Cooper sang penemu telepon genggam ini
sendiri tidak membayangkan bahwa telepon selular
bisa sekecil sekarang ini sehingga dapat dibawa
kemana saja sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
di zaman nirkabel sekarang ini. Martin Marty Cooper
(lahir 26 Desember 1928 di Chicago, Illinois, USA)
yang merupakan pemimpin tim insinyur dari
Motorola yang mengembangkan perangkat
genggam ponsel yang berbeda dari telepon mobil
(Car Phone). Cooper adalah CEO dan pendiri
ArrayComm, sebuah perusahaan yang bekerja
dalam penelitian teknologi Smart Antena dan
mengembangkan jaringan nirkabel, dan merupakan
direktur Penelitian dan Pengembangan Motorola
Masa Awal Martin Cooper dibesarkan di Chicago
ketika terjadi masa resesi dunia.
33. Orang tuanya adalah imigran Ukraina. Ia menerima
gelar sarjana di bidang Electrical Engineering pada
tahun 1950.
Karir Martin Cooper bergabung dengan Reserve
Officers Training Corps Angkatan Laut Amerika
Serikat. Ia bertugas di kapal perusak Angkatan Laut
AS selama Perang Korea dan kemudian di sebuah
kapal selam yang bermarkas di Hawaii.Setelah
perang usai, Cooper meninggalkan angkatan laut
dan mulai bekerja di Teletype, anak perusahaan
Western Electric. Pada tahun 1954, ia pindah ke
Motorola. Sambil bekerja di sana ia meneruskan
studinya dimalam hari.
34. Pada tahun 1957, ia menerima gelar Magister dalam
bidang rekayasa elektronika dari Illinois Institute of
Technology.Pada tahun 1960 ia berperan penting
dalam mengubah lembaran teknologi informasi yang
sebelumnya terbatas digunakan dalam satu
bangunan tunggal menjadi semakin luas yang dapat
menghubungkan antar kota. Cooper membantu
memperbaiki cacat dalam kristal Motorola yang
dibuat untuk radio. Hal ini mendorong perusahaan
untuk memproduksi massal kristal kuarsa pertama
untuk digunakan dalam jam tangan quartz.Pada
tahun 1960, John F. Mitchell menjadi kepala insinyur
proyek komunikasi portabel Motorola. Pada awal
1970-an, Mitchell memberi tanggung jawab pada
Cooper di divisi telepon mobil (Carphone).
35. Mitchell dan Cooper membayangkan sebuah produk
komunikasi yang tidak hanya terpaku di dalam mobil.
Sehingga alat tersebut haruslah kecil dan cukup ringan
untuk menjadi alat portabel. Butuh waktu 90 hari pada
tahun 1972 untuk menciptakan prototipe pertama dari ide
tersebut.
Cooper dan para insinyur yang bekerja untuknya, serta
Mitchell mempatenkan penemuan Radio Telephone
System" yang diajukan pada 17 Oktober 1973 dengan
nomor paten 3906166 dan disetujui pada September
1975 atas nama mereka. Cooper dianggap sebagai
penemu pertama telepon genggam seluler (handphone)
pertama dan orang pertama yang melakukan panggilan
dengan prototipe ponsel genggam seluler tersebut pada
3 April 1973. Kejadian yang bersejarah tersebut
disaksikan di muka umum di depan wartawan dan orang
orang yang lewat di jalan kota New York.
36. Panggilan pertama ditujukan kepada Dr. Joel S. Engel,
kepala riset di Bell Labs.Kalimat pertama yang diucapkan
adalah "Joel, I'm calling you from a 'real' cellular
telephone. A portable handheld telephone."Panggilan
pertama tersebut sebagai awal penanda mulainya
pergeseran fundamental teknologi dan pasar komunikasi
ke arah komunikasi telepon yang portabel dimana
seseorang dapat langsung berkomunikasi langsung
dengan orang lain, tidak lagi seperti dahulu kala dimana
yang dituju adalah tempat sebagaimana telepon rumah.
Ini adalah karya hasil dari visinya bagi komunikasi telepon
genggam nirkabel personal yang membedakannya dari
telepon mobil (Car Phones).
37. Cooper kemudian mengungkapkan bahwa ia
mendapat ide untuk mengembangkan ponsel
setelah menonton Kapten Kirk yang
menggunakan suatu alat komunikator pada
acara serial televisi Star Trek.
Meskipun digelari sebagai Bapak Telepon
Selular (Ponsel), dengan rendah hati Martin
Cooper mengatakan Meskipun aku bagian dari
penemuan tersebut, tapi karya tersebut adalah
hasil kerja tim dan ratusan literatur orang orang
yang menciptakan visi tentang bagaimana
selular seperti hari ini, yang tentu belum
sempurna. Kami masih terus bekerja dan
berusaha untuk membuatnya lebih baik.
38. Komersialisasi Produk Handset pertama Motorola DynaTAC,
mempunyai berat 1 kg (2,2 pon) dan 35 menit waktu bicara.
Di tahun 1983, setelah mengalami empat kali iterasi, tim
Cooper telah mengurangi berat handset menjadi
setengahnya. Harga produk tersebut sekitar $ 4.000 (atau
sama nilainya dengan$ 8.600 di tahun 2009). Cooper
Meninggalkan Motorola sebelum mereka mulai menjual
ponsel genggamnya ke konsumen.Sistem Bisnis Selula
Martin Cooper memulai sebuah perusahaan dengan para
mitra yang menyediakan sistem penagihan operator selular.
Pada tahun 1986, mereka menjual Cincinnati Bell seharga
$23m.
39. Array Comm Pada tahun 1992, Martin Cooper
bergabung dengan Richard Roy, seorang peneliti
di Universitas Stanford, untuk membentuk
ArrayComm. Perusahaan ini mulai
mengkhususkan dalam penciptaan komunikasi
selular yang lebih efisien. Sementara memimpin
perusahaan ini, Cooper menciptakan Hukum
Cooper (Cooper's Law). Hukum ini menyatakan
bahwa setiap 30 bulan jumlah informasi yang
ditransmisikan melalui jumlah tertentu melalui
spektrum radio bertambah dua kali lipat. Dia
menyatakan bahwa hukum ini telah berlaku
sejak tahun 1897 ketika Marconi mempatenkan
telegraf nirkabel pertama kali.
40. Penghargaan dan Afiliasi Pada tahun 1995, Martin Cooper
menerima penghargaan Wharton Infosys Business
Transformation Award untuk inovasi teknologi di bidang
komunikasi. Cooper juga merupakan anggota Mensa
International. Di tahun 2000 Martin Cooper termasuk Top
Sepuluh Pengusaha di majalah Red Herring. Pada tahun 2009,
ia bersama dengan Raymond Tomlinson dianugerahi Prince of
Asturias, sebuah penghargaan bagi penelitian ilmiah dan
penelitian teknis. Wireless is freedom. It's about being
unleashed from the telephone cord and having the ability to be
virtually anywhere when you want to be. That freedom is what
cellular is all about. It pleases me no end to have had some
small impact on people's lives because these phones do make
people's lives better. They promote productivity, they make
people more comfortable, they make them feel safe and all of
those things. In the sense I had a small contribution there
makes me feel very good (Martin Marty Cooper).