Kelompok 7 | mata kuliah Ulumul Qur'an | Tugas ini dibuat untuk menjelaskan mengenai Ilmu Munasabah (koherensi/korelasi/relevansi) dalam al-Qur'an
1 of 6
Downloaded 30 times
More Related Content
Ilmu Munasabah
1. ILMU MUNASABAH
KELOMPOK 7 :
Ulfatul Khasanah (133111060) | Atina Bilqis Izza
133111062) | Shofi Nur Chofifah (133111063)
2. Pengertian Ilmu Munasabah
Secara etimologis :
Cocok, sesuai, patut.
Secara terminologi :
ilmu yang mengaitkan pada bagian-bagian
permulaan ayat dan akhirannya
3. Latar Belakang Pemikiran
Munculnya Ilmu Munasabah
Ilmu ini dicetuskan oleh Abu Bakar an-
Nasaiburi (w. 324 H) yang setiap kali
dibacakan al-Quran, beliau berkata,
mengapa ayat ini diletakkan di samping ayat
ini, dan apa rahasia diletakkan di samping
surat ini? Beliau mengkritik para ulama
Baghdad lantaran mereka tidak mengetahui.
4. Para ulama menetapkan tertib ayat dalam Quan adalah tauqifi.
Adapun tiga pendapat tentang tertib surah dalam Quran, antara lain :
1. Tauqifi (penetapan dari Rasul)
alasannya, Jibril datang kepada Nabi untuk mendengar dan menyimak
bacaan Quran yang dibaca Nabi. Dan pada saat itu, Nabi membacanya
dengan tertib surah yang sekarang (Ustmani).
2. Ijtihadi (keputusan para ulama)
alasannya, karena tidak adanya petunjuk langsung dari Rasul tentang tertib
surah tersebut. Dibuktikan dengan adanya perbedaan susunannya empat
mushaf (mushaf Ali, mushaf Ubay, mushaf Ibn Masud, mushaf Ibnu
Abbas), karena ada sahabat yang mendengar Nabi membaca dengan
mushaf yang sekarang.
3. Tauqifi dan Ijtihadi (sebagian tauqifi juga sebagian ijtihadi)
alasannya, ada nama-nama surat yang diberikan oleh Allah (al-Baqarah, Ali
Imran, dll), Nabi (Thaha dan Yaasiin), dan para sahabat (al-Baroah)
Tertib Ayat dan Surah
5. Argumentasi Munasabah
Argumentasi I :
Bahwa ilmu munasabah tidak perlu dikaji
Argumentasi II :
Bahwa ilmu munasabah perlu
dikembangkan, karena ketidakberurutan
itulah yang menunjukkan adanya rahasia
(relevansi)
6. Macam-macam Munasabah
Macam munasabah ada dua, yakni :
1. Dilihat dari segi sifat, ada dua :
a. Dzahir al-irtibath (persesuaian yang jelas)
b. Khafi al-irtibath (persesuaian yang samar)
2. Dilihat dari segi materi, ada dua :
a. Munasabah antar ayat
contoh : al-Bayyinah ayat 2 dan 3
b. Munasabah antar surat
contoh : al-Fatihah dengan al-Baqarah