Materi presentasi mata kuliah Bioteknologi tentang macam-macam jenis immunoassay, mulai dari Fluorescence, Chemiluminescence, dan Homogenous immunoassay.
2.  Prinsipnya adalah penggunaan reagen senyawa fluoresensi untuk melabeli antibodi
dan diamati menggunakan mikroskop fluoresensi (fluorescence microscope).
 Pelabelan fluoresensi ini menjadi dasar dari Fluorescence Immunoassay.
 Fluorofor atau disebut juga fluorokrom adalah sebutan untuk senyawa fluoresensi
yang digunakan untuk pelabelan. Senyawa-senyawa ini dapat kembali memancarkan
cahaya (re-emit) atau berfluoresensi. Pancaran ini yang kemudian dideteksi dan
dilakukan assay.
 Fluorofor yang umum digunakan antara lain adalah rodamin dan fluorescein.
 Akan terlihat perbedaan antara bagian sel yang dilabeli dengan fluorofor.
 Oleh karena itu, pengukuran pembentukan sistem imun kompleks dapat diukur
berdasarkan intensitas fluoresensi yang terlihat.
5.  Penggunaan senyawa chemiluminescent sebagai label.
 Prinsip dari chemiluminescent ini adalah cahaya berasal dari hasil reaksi kimia
senyawa.
 Luminol dan derivatnya merupakan contoh dari senyawa chemiluminescent ini.
 Pertimbangan-pertimbangan dalam metode ini adalah bagaimana reaksinya dengan
antigen dan antibodi, katalis reaksinya, dan hasil akhir cahaya yang dihasilkan.
8.  Sistem homogeneous immunoassay yang
popular adalah sistem TDX yang pada
akhir proses analisisnya menggunakan
polarisasi fluoresensi.
 Prinsipnya adalah substitusi analit tidak
berlabel dengan analit berlabel untuk
mengikat antibodi. Jumlah analit yang
berlabel dan tidak terikat kemudian
diukur.
 Secara teori, semakin banyak analit
dalam sampel, analit yang lebih
berlabel akan dipindahkan dan
kemudian diukur; oleh karena itu,
jumlah analit berlabel, tidak terikat
sebanding dengan jumlah analit dalam
sampel.
10.  Antibodi dapat bereaksi secara in vitro dengan antigen yang sesuai untuk
menghasilkan immunopresipitasi.
 Fenomena ini dapat digunakan sebagai dasar teknik untuk untuk mendeteksi dan
mengukur antigen atau antibodi.
 Dalam bentuk paling sederhananya teknik ini terbatas penggunaanya oleh karena
sensitivitas yang relatif buruk.
 Sensitivitas yang tinggi dapat diperoleh dengan menggunakan teknik immunoassay,
terutama pada situasi dimana antibodi itu sendiri diberi label dengan radioisotop.
 Peningkatan kinerja dapat dicapai dengan label radioaktif atau oleh alternatif non
radioaktif seperti molekul chemiluminescence.