際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
IMPLEMENTASI ACTUATING
DALAM ORGANISASI
Dr. Hj. Nurotun Mumtahanah, M.PdI
Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam
IAI AL HIKMAH TUBAN
 Dalam sejarah yang telah dibukukan dalam Al-Quran dan Al-Hadits,
ada beberapa langkah yang dilakukan oleh para rasul atau sahabat
dalam menggerakkan kaumnya, antara lain:
1. DIRECTING (arahan)
 Dalam memberikan arahan kepada bawahan, rasul telah memberikan
gambaran. Rasulullah dalam memerintah umatnya untuk
melaksanakan sholat, rasul memberikan contoh atau model. Hal ini
bisa dilihat dalam beberapa hadits sebagai berikut:
Di dalam islam terdapat perintah atau kewajiban untuk melaksanakan sholat
dan haji, namun bagaimana melaksanakannya tidak dijelaskan secara rinci, tapi
disampaikan dalam bentuk contoh atau model yang diberikan oleh rasulullah.
dua hadits di atas menjelaskan tentang arahan- arahan rasulullah kepada umat
islam dalam menjalankan kewajiban sholat dan haji. di mana rasulullah tidak
hanya menjelaskan secara verbal tetapi juga disertai dengan contoh atau
model.
dalam sebuah organisasi ada aturan-aturan yang harus diikuti oleh seluruh
elemen organisasi. untuk dapat melaksanakan aturan-aturan tersebut maka
diperlukan tidak hanya arahan dalam bentuk verbal maupun tulis, tetapi juga
arahan dalam bentuk contoh prilaku oleh pemimpin.
2. COORDINATING
Di dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi maka
musyawarah mutlak diperlukan. Kegiatan pengorganisasian
adalah sangat penting karena dengan hal ini akan bisa
membawa irama seluruh komponen organisasi berjalan
sesuai dengan komando, standard operation of procedure
(SOP) organasasi. Sehingga hambatan yang ditemukan dalam
melaksanakan kegiatan dapat teratasi. Dengan adanya SOP
tidak akan terjadi overlapin pekerjaan dan tanggungjawab,
apa dan kepada siapa seseorang atau departemen
bertanggung jawab.
3. COMMUNICATION
Dalam Surat Al-shafat: 102 dipaparkan bahwa ketika nabi ibrahim diperintah untuk menyembelih
Selanjutnya, pendelegasian; kisah tersebut di atas juga bisa kita ambil ibrah
bahwa dalam melaksanakan tugas organisasi seorang pemimpin tidak harus
melakukannya sendiri, akan tetapi dapat mendelegasikan kepada bawahan
yang mempunyai kompetensi yang lebih baik.
Yang terakhir, profesionalisme;bahwa pemilihan nabi harun untuk
melaksanakan tugas dakwah didasari atas prinsip-prinsip profesionalisme,
karena nabi harun memiliki kemampuan yang lebih baik dalam komunikasi.
Prinsip inilah yang seharusnya diterapkan dalam sebuah organisasi dalam
melaksanakan seluruh aktifitas keorganisasian.
4. MOTIVASI
Ketika rasulullah memimpin perang, Allah menyuruhnya untuk mengobarkan
semangatperjuangan bagi para mukminin. Rasul diperintah untuk
memotivasi supaya pasukannya bersemangat dalam peperangan,
sebagaimana firman-nya:
HAI NABI, KOBARKANLAH SEMANGAT PARA MUKMIN UNTUK BERPERANG
 (AL-ANFAL:65)
Begitu juga dalam Surat Al-Taubah: 40
Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah
telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin mekah)
mengeluarkannya (dari mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang
ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya:
束janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.損 Maka Allah
menurunkan keterangan-nya kepada (muhammad) dan membantunya
dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan al-quran menjadikan
orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi.
Allah maha perkasa lagi maha bijaksana
Motivasi mempunyai peran yang sangat penting. Seorang
pemimpin harus mampu membangkitkan motivasi bawahan dalam
menjalankan tugas organisasi. Seperti apa yang telah dilakukan
rasulullah ketika mengobarkan semangat juang pasukannya dalam
peperangan. Kalau mereka kalah pada peperangan itu akan
mengakibatkan kehancuran umat di dunia sampai akhirat.
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan sangat
dipengaruhi oleh motivasi orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan
untuk memotivasi.
TERIMAKASIH

More Related Content

IMPLEMENTASI ACTUATING DALAM ORGANISASI PASCA.pptx

  • 1. IMPLEMENTASI ACTUATING DALAM ORGANISASI Dr. Hj. Nurotun Mumtahanah, M.PdI Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam IAI AL HIKMAH TUBAN
  • 2. Dalam sejarah yang telah dibukukan dalam Al-Quran dan Al-Hadits, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh para rasul atau sahabat dalam menggerakkan kaumnya, antara lain: 1. DIRECTING (arahan) Dalam memberikan arahan kepada bawahan, rasul telah memberikan gambaran. Rasulullah dalam memerintah umatnya untuk melaksanakan sholat, rasul memberikan contoh atau model. Hal ini bisa dilihat dalam beberapa hadits sebagai berikut:
  • 3. Di dalam islam terdapat perintah atau kewajiban untuk melaksanakan sholat dan haji, namun bagaimana melaksanakannya tidak dijelaskan secara rinci, tapi disampaikan dalam bentuk contoh atau model yang diberikan oleh rasulullah. dua hadits di atas menjelaskan tentang arahan- arahan rasulullah kepada umat islam dalam menjalankan kewajiban sholat dan haji. di mana rasulullah tidak hanya menjelaskan secara verbal tetapi juga disertai dengan contoh atau model. dalam sebuah organisasi ada aturan-aturan yang harus diikuti oleh seluruh elemen organisasi. untuk dapat melaksanakan aturan-aturan tersebut maka diperlukan tidak hanya arahan dalam bentuk verbal maupun tulis, tetapi juga arahan dalam bentuk contoh prilaku oleh pemimpin.
  • 4. 2. COORDINATING Di dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi maka musyawarah mutlak diperlukan. Kegiatan pengorganisasian adalah sangat penting karena dengan hal ini akan bisa membawa irama seluruh komponen organisasi berjalan sesuai dengan komando, standard operation of procedure (SOP) organasasi. Sehingga hambatan yang ditemukan dalam melaksanakan kegiatan dapat teratasi. Dengan adanya SOP tidak akan terjadi overlapin pekerjaan dan tanggungjawab, apa dan kepada siapa seseorang atau departemen bertanggung jawab.
  • 5. 3. COMMUNICATION Dalam Surat Al-shafat: 102 dipaparkan bahwa ketika nabi ibrahim diperintah untuk menyembelih
  • 6. Selanjutnya, pendelegasian; kisah tersebut di atas juga bisa kita ambil ibrah bahwa dalam melaksanakan tugas organisasi seorang pemimpin tidak harus melakukannya sendiri, akan tetapi dapat mendelegasikan kepada bawahan yang mempunyai kompetensi yang lebih baik. Yang terakhir, profesionalisme;bahwa pemilihan nabi harun untuk melaksanakan tugas dakwah didasari atas prinsip-prinsip profesionalisme, karena nabi harun memiliki kemampuan yang lebih baik dalam komunikasi. Prinsip inilah yang seharusnya diterapkan dalam sebuah organisasi dalam melaksanakan seluruh aktifitas keorganisasian.
  • 7. 4. MOTIVASI Ketika rasulullah memimpin perang, Allah menyuruhnya untuk mengobarkan semangatperjuangan bagi para mukminin. Rasul diperintah untuk memotivasi supaya pasukannya bersemangat dalam peperangan, sebagaimana firman-nya: HAI NABI, KOBARKANLAH SEMANGAT PARA MUKMIN UNTUK BERPERANG (AL-ANFAL:65)
  • 8. Begitu juga dalam Surat Al-Taubah: 40 Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin mekah) mengeluarkannya (dari mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: 束janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.損 Maka Allah menurunkan keterangan-nya kepada (muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan al-quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah maha perkasa lagi maha bijaksana
  • 9. Motivasi mempunyai peran yang sangat penting. Seorang pemimpin harus mampu membangkitkan motivasi bawahan dalam menjalankan tugas organisasi. Seperti apa yang telah dilakukan rasulullah ketika mengobarkan semangat juang pasukannya dalam peperangan. Kalau mereka kalah pada peperangan itu akan mengakibatkan kehancuran umat di dunia sampai akhirat. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi oleh motivasi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk memotivasi.