ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
IMPLEMENTASI KTSP DI SMA NEGERI I CIAWIGEBANG Disusun Oleh: Kelompok 1 Hari Apriyansah Ika Kartika Inun Nur’ainun Rahasty Cinthia Devi
BAB I.  PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka secara otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek. Hal ini sangat berpengaruh besar terutama dalam dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru yang dapat menimbulkan perubahan, secara kualitatif yang berbeda dengan sebelumnya. Tanggung jawab melaksanakan inovasi diantaranya terletak pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Rumusan Masalah Bagaimana implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang? Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang? Tujuan Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan KTSP pada pembelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang?
BAB II. KAJIAN TEORI 2.1.  Kurikulum Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU. No.20 Bab 1. Pasal I. butir 19) Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan, yang dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik.  (Nengly and Evaras 1967).   Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Kurikulum adalah suatu pedoman yang  terencana dan terorganisir dimana didalamnya tercakup tujuan, pembelajar, pebelajar,sarana dan prasarana, alat/bahan, evaluasi untuk menciptakan suatu pengalaman belajar pada pebelajar dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga penyelenggara pendidikan untuk mencapai suatu tujuan.
Perubahan Kurikulum Dalam perjalanan sejarah, sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 dan 2006 (KTSP). Kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.  Perubahan kurikulum dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ; Adanya perubahan kebijakan pejabat pemerintah yang berwenang Adanya pengaruh dari luar akibat globalisasi. Adanya penemuan atau penelitian baru Ketinggalan zaman (tidak relevan)
Pengembangan Kurikulum Strategi/metode heterogen Strategi/metode relatif homogen Isi pelajaran berubah secara tepat Isi pelajaran relatif tetap Guru berperan sebagai pemandu/ pembimbing Guru sebagai sumber belajar tunggal “yang maha tahu “ Belajar berkelompok Bekerja secara individual Sistem magang (apprenticenship) untuk menyerap informasi secara aktif Penyerapan informasi secara pasif Pengajaran eksploratif Pengajaran di kelas Paradigma Baru Paradigma Lama
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pengertian KTSP KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.  (PP No.19 Th.2005). Tujuan KTSP   Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
Landasan pengembangan KTSP Undang – undang no.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan. Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standart isi. Permendiknas No.23 Tahun 2006 tentang Standart Kompetensi Lulusan. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23. Karakteristik KTSP Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan,  Partisipasi masyarkat dan orang tua yang tinggi,  Kepemimpinan yang demokaratis dan froposional,  Team-kerja yang kompak dan transparan.
Kelebihan KTSP Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam pendidikan. Mendorong guru, kepala sekolah dan pihak manajemen untuk semakin meningkatkan kreatifitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan. KTSP sangat memungkinkan bagi tiap sekolah untuk mengembangkan mata pelajaran tertentu bagi kebutuhan siswa. KTSP mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20 persen. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhannya. Kelemahan KTSP Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP. Masih banyaknya guru yang belum memahami KTSP secara komprehensip baik konsepnya, penyusunannya, maupun praktek pelaksaannya di lapangan.  Masih rendahnya kuantitas guru yang diharapkan mampu memahami dan menguasai KTSP dapat disebabkan karena pelaksanaan sosialisasi masih belum terlaksana secara menyeluruh.  Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran berdampak pada pendapatan guru.
Komponen-Komponen KTSP A. Visi, Misi Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Penyusunan visi dalam KTSP melalui tiga tahap yaitu; Hasil belajar siswa, dengan merumuskan apa yang harus dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah. suasana pembelajaran, dirumuskan dengan mempertimbangkan suasana pembelajaran seperti apa yg dikehendaki untuk mencapai hasil belajar itu, suasana sekolah, dimana sekolah ditempatkan sebagai lembaga/organisasi pembelajaran  dengan merumuskan seperti apa yang diinginkan untuk mewujudkan hasil belajar bagi siswa. Missinya dapat diartikan sebagai sejumlah langkah strategis untuk menuju dan mencapai sasaran dari visi yang telah dirumuskan.
Struktur dan Muatan KTSP Struktur dan Muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah seperti tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran, yaitu; kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaranjasmani, oleh raga dan kesehatan.Keluasan dan kedalaman pada setiap kelompok mata pelajaran sebagai beban belajar bagi setiap pesera didik pada satuan pendidikan.
Pengertian IPS Ekonomi Istilah ekonomi mula-mula berasal dari perkataan Yunani. Oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti aturan. Perubahan kata ekonomis menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk memnuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Rumah tangga dalam hal ini dapat meliputi rumah tangga perorangan (keluarga), badan usaha atau perusahaan rumah tangga pemerintah dsb.
BAB III.  METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian Populasi : Guru dan siswa  SMA Negeri 1 Ciawigebang Kuningan tahun ajaran 2009/2010. Sampel : g uru  SMA Negeri 1 Ciawigebang  yang mengajar mata pelajaran IPS Ekonomi di kelas X, XI, XII dan siswa  SMA Negeri 1 Ciawigebang kelas XI IPS 1. 3.2. Metode Pengumoulan Data Observasi :  menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Wawancara:  menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan, sepihak, berhadapan muka dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan. Dokumentasi :  mengumpulkan data dengan mencatat  data yang sudah ada dalam dokumen atau arsip.
BAB IV.  HASIL PENELITIAN Implementasi KTSP Pada pembelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri Ciawigebang   Persiapan pelaksanaan Pembelajaran Program Pengembangan Program tahunan Program ini dipersiapkan oleh guru sebelum tahun ajaran. Karena merupkan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program semesteran Program ini berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan akan dicapai dalam semester tersebut. Program mingguan dan harian Program ini merupkan penjabaran dari program semesteran dan modul dalam program ini dapat diketahui tujuan yang telah dicapai dan yang perlu diulang bagi peserta didik. Program pengayaan  Program ini pelengkap dan penjabaran dari program mingguan dan harian. Dalam program ini dapat teridentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar  Program pengembangan diri  Program ini diberikan melalui kegiatan ekstrakulikuler maupun melalui bimbingan konseling menyangkut pribadi, sosial, belajar,
Penyusunan Persiapan Mengajar  Dalam pengembangan silabus guru IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang masih mengadopsi model silabus dari DEPDIKNAS, selanjutnya model silabus tersebut ditelaah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah.  Secara umum dalam penyusunan silabus, guru IPS Ekonomi tidak mengalami hambatan karena dilaksanakan secara bersama-sama dalam sebuah tim yaitu dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah.  Sedangkan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru IPS Ekonomi tidak mengalami kesulitan karena penyusunan tersebut sudah yang sesuai dengan konsep KTSP. Dalam konsep KTSP guru diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan karakteristik peserta didik.
Pelaksananan Kegiatan Belajar mengajar Penggunaan metode / strategi pembelajaran Guru IPS Ekonomi SMA Negeri 1 Ciawigebang metode ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Keaktifan siswa sangat diprioritaskan. Pemilihan metode pembelajaran ini sudah mengarah pada metode pembelajaran yang dianjurkan KTSP.  Penggunaan Sumber Belajar Dalam pembelajaran mata pelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang telah menggunakan media pembelajaran yang vareatif untuk menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Sumber belajar tersebut antara lain buku paket dari Pemda Kuningan, buku-buku penunjang dari beberapa penerbit , Lember Kerja Siswa (LKS), serta dari perpustakaan dan media pemberitaan dari televisi, surat kabar, dan sebagainya. Penggunaan Media Pembelajaran  Guru telah menggunakan media pembelajaran untuk menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran seperti: OHP, Powerpoint, Infokus, televisi dan sebagainya. Namun, guru tidak selalu menggunakan media dalam pembelajaran, penggunaan media disesuaikan dengan materi dan waktu yang tersedia  Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar pada mata pelajaran IPS Ekonomi menyangkut tiga ranah yaitu ranah kognitif (pemahaman konsep) dan ranah afektif (penerapan konsep), ranah psikomotor (perilaku siswa). Kriteria ketuntasan Minimum sebesar 70 untuk penguasaan konsep dan penerapan konsep.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Implementasi KTSP pada Pembelajaran IPS Ekonomi Faktor Pendukung dalam Implementasi KTSP pada Pembelajaran IPS Ekonomi Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa Faktor Pendukung dalam Implementasi KTSP pada Pembelajaran IPS Ekonomi SMA Negeri 1 Ciawigebang antara lain: Sarana dan Prasarana pembelajaran yang memadai tersedianya fasilitas internet, OHP, Laptop, perpustakaan yang lengkap. Adanya sistem penilaian belajar bagi siswa yang memperoleh peringkat pertama di kelas dibebaskan dari biaya SPP selama satu semester Faktor Penghambat dalam Implementasi KTSP pada Pembelajaran IPS Ekonomi Dalam KTSP Guru dituntut untuk menggunkan metode pembelajaran yang vareatif dan menyenangkan namun guru-guru mengalami kesulitan karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Banyak siswa yang kurang siap untuk mandiri dalam belajar, hal ini karena siswa terbiasa dengan sistem konvensional yaitu selalu pasif dalam belajar.
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi mengenai implementasi KTSP pada pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang maka dapat disimpulkan bahwa Proses pembelajaran berbasis KTSP dari mulai persiapan pelaksanaan sampai pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Ciawigebang sudah terlaksana cukup baik. 5.2. Saran Sebagai akhir observasi kami sampaikan saran untuk SMA Negeri I Ciawigebang Kuningan agar lebih diperlengkapkan fasilitas-fasilitas sekolah berkaitan dengan media pembelajaran sehingga siswa dapat belajar lebih banyak lagi.

More Related Content

Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang

  • 1. IMPLEMENTASI KTSP DI SMA NEGERI I CIAWIGEBANG Disusun Oleh: Kelompok 1 Hari Apriyansah Ika Kartika Inun Nur’ainun Rahasty Cinthia Devi
  • 2. BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka secara otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek. Hal ini sangat berpengaruh besar terutama dalam dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru yang dapat menimbulkan perubahan, secara kualitatif yang berbeda dengan sebelumnya. Tanggung jawab melaksanakan inovasi diantaranya terletak pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Rumusan Masalah Bagaimana implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang? Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang? Tujuan Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan KTSP pada pembelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang?
  • 3. BAB II. KAJIAN TEORI 2.1. Kurikulum Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU. No.20 Bab 1. Pasal I. butir 19) Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan, yang dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik. (Nengly and Evaras 1967).   Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Kurikulum adalah suatu pedoman yang  terencana dan terorganisir dimana didalamnya tercakup tujuan, pembelajar, pebelajar,sarana dan prasarana, alat/bahan, evaluasi untuk menciptakan suatu pengalaman belajar pada pebelajar dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga penyelenggara pendidikan untuk mencapai suatu tujuan.
  • 4. Perubahan Kurikulum Dalam perjalanan sejarah, sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 dan 2006 (KTSP). Kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. Perubahan kurikulum dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ; Adanya perubahan kebijakan pejabat pemerintah yang berwenang Adanya pengaruh dari luar akibat globalisasi. Adanya penemuan atau penelitian baru Ketinggalan zaman (tidak relevan)
  • 5. Pengembangan Kurikulum Strategi/metode heterogen Strategi/metode relatif homogen Isi pelajaran berubah secara tepat Isi pelajaran relatif tetap Guru berperan sebagai pemandu/ pembimbing Guru sebagai sumber belajar tunggal “yang maha tahu “ Belajar berkelompok Bekerja secara individual Sistem magang (apprenticenship) untuk menyerap informasi secara aktif Penyerapan informasi secara pasif Pengajaran eksploratif Pengajaran di kelas Paradigma Baru Paradigma Lama
  • 6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pengertian KTSP KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. (PP No.19 Th.2005). Tujuan KTSP Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
  • 7. Landasan pengembangan KTSP Undang – undang no.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan. Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standart isi. Permendiknas No.23 Tahun 2006 tentang Standart Kompetensi Lulusan. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23. Karakteristik KTSP Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, Partisipasi masyarkat dan orang tua yang tinggi, Kepemimpinan yang demokaratis dan froposional, Team-kerja yang kompak dan transparan.
  • 8. Kelebihan KTSP Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam pendidikan. Mendorong guru, kepala sekolah dan pihak manajemen untuk semakin meningkatkan kreatifitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan. KTSP sangat memungkinkan bagi tiap sekolah untuk mengembangkan mata pelajaran tertentu bagi kebutuhan siswa. KTSP mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20 persen. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhannya. Kelemahan KTSP Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP. Masih banyaknya guru yang belum memahami KTSP secara komprehensip baik konsepnya, penyusunannya, maupun praktek pelaksaannya di lapangan. Masih rendahnya kuantitas guru yang diharapkan mampu memahami dan menguasai KTSP dapat disebabkan karena pelaksanaan sosialisasi masih belum terlaksana secara menyeluruh. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran berdampak pada pendapatan guru.
  • 9. Komponen-Komponen KTSP A. Visi, Misi Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Penyusunan visi dalam KTSP melalui tiga tahap yaitu; Hasil belajar siswa, dengan merumuskan apa yang harus dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah. suasana pembelajaran, dirumuskan dengan mempertimbangkan suasana pembelajaran seperti apa yg dikehendaki untuk mencapai hasil belajar itu, suasana sekolah, dimana sekolah ditempatkan sebagai lembaga/organisasi pembelajaran dengan merumuskan seperti apa yang diinginkan untuk mewujudkan hasil belajar bagi siswa. Missinya dapat diartikan sebagai sejumlah langkah strategis untuk menuju dan mencapai sasaran dari visi yang telah dirumuskan.
  • 10. Struktur dan Muatan KTSP Struktur dan Muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah seperti tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran, yaitu; kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaranjasmani, oleh raga dan kesehatan.Keluasan dan kedalaman pada setiap kelompok mata pelajaran sebagai beban belajar bagi setiap pesera didik pada satuan pendidikan.
  • 11. Pengertian IPS Ekonomi Istilah ekonomi mula-mula berasal dari perkataan Yunani. Oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti aturan. Perubahan kata ekonomis menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk memnuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Rumah tangga dalam hal ini dapat meliputi rumah tangga perorangan (keluarga), badan usaha atau perusahaan rumah tangga pemerintah dsb.
  • 12. BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian Populasi : Guru dan siswa SMA Negeri 1 Ciawigebang Kuningan tahun ajaran 2009/2010. Sampel : g uru SMA Negeri 1 Ciawigebang yang mengajar mata pelajaran IPS Ekonomi di kelas X, XI, XII dan siswa SMA Negeri 1 Ciawigebang kelas XI IPS 1. 3.2. Metode Pengumoulan Data Observasi : menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Wawancara: menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan, sepihak, berhadapan muka dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan. Dokumentasi : mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada dalam dokumen atau arsip.
  • 13. BAB IV. HASIL PENELITIAN Implementasi KTSP Pada pembelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri Ciawigebang Persiapan pelaksanaan Pembelajaran Program Pengembangan Program tahunan Program ini dipersiapkan oleh guru sebelum tahun ajaran. Karena merupkan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program semesteran Program ini berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan akan dicapai dalam semester tersebut. Program mingguan dan harian Program ini merupkan penjabaran dari program semesteran dan modul dalam program ini dapat diketahui tujuan yang telah dicapai dan yang perlu diulang bagi peserta didik. Program pengayaan Program ini pelengkap dan penjabaran dari program mingguan dan harian. Dalam program ini dapat teridentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar Program pengembangan diri Program ini diberikan melalui kegiatan ekstrakulikuler maupun melalui bimbingan konseling menyangkut pribadi, sosial, belajar,
  • 14. Penyusunan Persiapan Mengajar Dalam pengembangan silabus guru IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang masih mengadopsi model silabus dari DEPDIKNAS, selanjutnya model silabus tersebut ditelaah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Secara umum dalam penyusunan silabus, guru IPS Ekonomi tidak mengalami hambatan karena dilaksanakan secara bersama-sama dalam sebuah tim yaitu dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah. Sedangkan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru IPS Ekonomi tidak mengalami kesulitan karena penyusunan tersebut sudah yang sesuai dengan konsep KTSP. Dalam konsep KTSP guru diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan karakteristik peserta didik.
  • 15. Pelaksananan Kegiatan Belajar mengajar Penggunaan metode / strategi pembelajaran Guru IPS Ekonomi SMA Negeri 1 Ciawigebang metode ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Keaktifan siswa sangat diprioritaskan. Pemilihan metode pembelajaran ini sudah mengarah pada metode pembelajaran yang dianjurkan KTSP. Penggunaan Sumber Belajar Dalam pembelajaran mata pelajaran IPS Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang telah menggunakan media pembelajaran yang vareatif untuk menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Sumber belajar tersebut antara lain buku paket dari Pemda Kuningan, buku-buku penunjang dari beberapa penerbit , Lember Kerja Siswa (LKS), serta dari perpustakaan dan media pemberitaan dari televisi, surat kabar, dan sebagainya. Penggunaan Media Pembelajaran Guru telah menggunakan media pembelajaran untuk menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran seperti: OHP, Powerpoint, Infokus, televisi dan sebagainya. Namun, guru tidak selalu menggunakan media dalam pembelajaran, penggunaan media disesuaikan dengan materi dan waktu yang tersedia Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar pada mata pelajaran IPS Ekonomi menyangkut tiga ranah yaitu ranah kognitif (pemahaman konsep) dan ranah afektif (penerapan konsep), ranah psikomotor (perilaku siswa). Kriteria ketuntasan Minimum sebesar 70 untuk penguasaan konsep dan penerapan konsep.
  • 16. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Implementasi KTSP pada Pembelajaran IPS Ekonomi Faktor Pendukung dalam Implementasi KTSP pada Pembelajaran IPS Ekonomi Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa Faktor Pendukung dalam Implementasi KTSP pada Pembelajaran IPS Ekonomi SMA Negeri 1 Ciawigebang antara lain: Sarana dan Prasarana pembelajaran yang memadai tersedianya fasilitas internet, OHP, Laptop, perpustakaan yang lengkap. Adanya sistem penilaian belajar bagi siswa yang memperoleh peringkat pertama di kelas dibebaskan dari biaya SPP selama satu semester Faktor Penghambat dalam Implementasi KTSP pada Pembelajaran IPS Ekonomi Dalam KTSP Guru dituntut untuk menggunkan metode pembelajaran yang vareatif dan menyenangkan namun guru-guru mengalami kesulitan karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Banyak siswa yang kurang siap untuk mandiri dalam belajar, hal ini karena siswa terbiasa dengan sistem konvensional yaitu selalu pasif dalam belajar.
  • 17. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi mengenai implementasi KTSP pada pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang maka dapat disimpulkan bahwa Proses pembelajaran berbasis KTSP dari mulai persiapan pelaksanaan sampai pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Ciawigebang sudah terlaksana cukup baik. 5.2. Saran Sebagai akhir observasi kami sampaikan saran untuk SMA Negeri I Ciawigebang Kuningan agar lebih diperlengkapkan fasilitas-fasilitas sekolah berkaitan dengan media pembelajaran sehingga siswa dapat belajar lebih banyak lagi.