PROSES PERCEPATAN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN DIPERBATASAN MENJADI HARGA MATI YANG TIDAK BOLEH DITAWAR-TAWAR
PROSES PERCEPATAN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN DIPERBATASAN MENJADI HARGA MATI YANG TIDAK BOLEH DITAWAR-TAWAR, ATAU KITA AKAN RUGI DIKARENAKAN WILAYAH KITA DIDUDUKI OLEH NEGARA YANG MENGAMBIL WILAYAH KITA DENGAN CARA YANG TANPA KITA SADARI ADALAH PENJAJAHAN SECARA EKONOMI YANG TIDAK KITA SADARI.
INGATLAH MUSUH UTAMA BANGSA INDONESIA ADALAH PENJAJAHAN EKONOMI DARI ASING, PEJABAT BERKUASA DAN PENGUSAHA BERKUASA YANG TELAH MENYENGSARAKAN RAKYAT DIKARENAKAN KESERAKAHAN
Dikutip dari Artikel : Ibrahim Lubis
1 of 11
Download to read offline
More Related Content
Indonesia kejar percepatan pembangunan ekonomi dan transportasi dipinggir perbatasan kalimantan
2. Cantiknya negeri ini.. begitulah satu kata
yang paling baik untuk memfantasikan
negeri tercinta Indonesia..
Bagaimana tidak, kita lihat saja dari Sabang
sampai Merauke, berjajar pulau-pulau yang
indah, hijau, dan segar.. Setidaknya itu lah
yang terlihat secara global. beberapa waktu
lalu saya diberikan kesempatan untuk
menikmati Indonesia sampai ke wilayah
perbatasan antara provinsi Kalimantan
Barat dan Malaysia. Kegiatan tersebut tidak
lain untuk mencari sumber energi baru yang
dapat dimanfaatkan untuk wilayah perbata-
san, juga untuk mendukung ketahanan
Indonesia.
Lokasi berada di Desa Jasa, Kecamatan
Senaning, Kabupaten Sintang, Provinsi
Kalimantan Barat.
Perjalanan munggunakan jalan darat kurang
lebih satu hari dari Pontianak. Jalan darat
yang sangat-sangat rusak, hanya dapat
ditempuh oleh mobil 44. Ini menjadi PR
besar bagi pemerintah setempat. Belum lagi
disisi jalan berupa kebun kelapa sawit yang
semuanya dipegang oleh orang Malaysia.
3. Pada saat kami sedang melintasi jalan ini,
terdapat mobil plat Malaysia (mungkin bos-
bosnya) lagi kontrol, alangkah mudahnya
coba.
Kondisi jalan ke Kecamatan Senaning yang
sangat tidak layak
Sampai ke desa tersebut harus mengguna-
kan perahu kecil. Alangkah cantiknya
perjalanan menembus desa tersebut.
Disekeliling kita masih lihat pohon-pohon
besar yang gagah, sungai yang bersih, udara
yang segar.
4. Perjalanan ke Desa Jasa
Batubara di perbatasan ini tidak tebal,
ketebalan kurang dari 1 meter, tetapi dari
kenampakan fisiknya sangat baik. Benar
saja, kalori batubara mencapai 7552
5. kal/gram, sehingga masuk pada batubara
peringkat tinggi (high rank coal). Batubara
ini terletak pada Formasi Ketungau.
Kemiringan lapisan relatif datar, sehingga
dapat diperkirakan penyebaran lateralnya
cukup baik, hal ini dibuktikan dengan
penyusuran Sungai Ketungau sepanjang
kurang lebih 5 km, masih terdapat batubara
disisi-sisi dinding sungai atau anak-anak
Sungai Ketungau kearah utara. Berdasarkan
informasi terdahulu, batubara secara lateral
terhampar dari Desa Riam Sejawak Desa
Jasa Desa Waksepan / Nanga Bayan.
Kenampakan batubara di sekitar Desa Jasa
6. Saat ini sepertinya sudah ada KP (kuasa
pertambangan) yang mempunyai daerah
tersebut, tetapi belum beroperasi sedikit
pun. Kemungkinan besar dikarenakan
sulitnya akses, dan tidak ekonomisnya
daerah ini. Sangat disayangkan memang,
Desa Jasa yang pada saat tersebut belum
teraliri listrik PLN (ada mikrohidro, tapi
rusak, dan tidak dapat diperbaiki),
semestinya dapat dibantu oleh adanya
sumber daya energi yang dapat dimanfaat-
kan untuk kepentingan lokal.
Desa Jasa ini merupakan desa paling utara
yang berbatasan langsung dengan Malaysia
(info dari kepala desa), maka dari itu,
disinilah terdapat tugu Garuda Indonesia
yang merupakan simbol negara kita. Tugu ini
konon dibangun agar penduduk Indonesia
dan Malaysia dapat melihat dari kejauhan
bahwa anda telah memasuki kawasan
Republik Indonesia. Lagi-lagi kondisi tugu
yang baru beberapa saat diresmikan
tersebut sudah terlihat rusak dibeberapa
titik.
7. PROSES PERCEPATAN PEREKONOMIAN
DAN PEMBANGUNAN DIPERBATASAN
MENJADI HARGA MATI YANG TIDAK
BOLEH DITAWAR-TAWAR
Tugu Garuda Indonesia yang merupakan
tugu perbatasan Indonesia
Malam gelap, tidak ada tv, dan hal hiburan
lain, termasuk telepon genggam yang tidak
dapat sinyal, merupakan hal yang sudah
8. biasa. Kesibukan malam dilakukan dengan
bercanda-gurau dengan warga setempat.
Berdasarkan canda-gurau dengan warga
tersebut, didapati informasi bahwa
kebanyakan dari mereka juga bekerja untuk
Malaysia. Ada yang bekerja sebagai buruh,
perkebunan kelapa sawit, dan sebagainya.
Untuk bahan pokok makanan, mereka juga
lebih dekat ambil ke negeri seberang. Jalan
ke Malaysia berupa jalan setapak yang juga
merupakan jalan menuju pos lintas batas
TNI. Begitu juga dengan petugas lintas batas
TNI yang bertugas disana, mereka akan lebih
senang (karena dekat) berbelanja
kebutuhan pokok ke Malaysia. Menurut
pengakuan mereka, Malaysia jauh lebih baik,
dari Indonesia. Lihatlah disamping sana
sudah jalan tol yang megah, sedangkan disisi
kita berupa hutan belantara yang gelap
tanpa listrik. Malaysia sendiri tidak punya
pos lintas batas, tetapi menurut anggota TNI
yang berjaga, mereka sewaktu-waktu ada
sesuatu diperbatasan, tank, helikopter,
pesawat jet, dan segala kekuatan tentara
9. mereka sudah siap mendarat diatas jalan tol
tersebut.
Kembali lagi ke masalah batubara. Adanya
isu bahwa pertambangan batubara mereka
(Malaysia) masuk sampai ke Indonesia,
inilah tantangan yang harus kita buktikan.
Batubara dari tambang Silantek di Malaysia
merupakan batubara dari Formasi Silantek.
Batubara disana memiliki ciri yang hampir
mirip, tetapi ketebalannya mencapai 2 meter
atau lebih. Kemiringan lapisan batubara
sama, relatif landai. Kemungkinan besar,
peringkat batubara lebih tinggi dari
batubara Formasi Ketungau di wilayah
Indonesia. Beberapa perbedaan ini
memungkinkan pengendapan atau sejarah
geologi yang berbeda antara batubara di
Malaysia dengan di Indonesia.
Hal lain yang membuktikan adalah
perbedaan kedalaman formasi batubara itu
sendiri. Batubara di tambang Silantek 1000
meter lebih dibawah puncak Pegunungan
Tutoop, berbeda dengan yang di wilayah
Indonesia, batubara lebih diatasnya.
Sehingga apabila dikorelasikan Formasi
10. Silantek setara dengan Formasi Kantu jauh
di selatan Desa Jasa. Apa lagi kemungkinan
batubara di Formasi Silantek melensa
karena kemiringan yang datar dan
pengendapan yang berbeda-beda.
Berdasarkan peninjauan terkini (berdasar-
kan komunikasi dengan yang baru-baru
kesana), tambang Silantek masih bersifat
tambang batubara konvensional, yang
memakai kereta kecil untuk mengangkut
batubara, dan tidak ada tambang dalam yang
dapat menembus ribuan kilometer kebawah.
Akhirnya, kembali lagi ke keyakinan diri
kita, apakah kita masih bisa berjaya di
negeri sendiri, atau hmm.. silahkan
direnungkan
PROSES PERCEPATAN PEREKONOMIAN DAN
PEMBANGUNAN DIPERBATASAN MENJADI HARGA
MATI YANG TIDAK BOLEH DITAWAR-TAWAR,
ATAU KITA AKAN RUGI DIKARENAKAN WILAYAH
KITA DIDUDUKI OLEH NEGARA YANG
MENGAMBIL WILAYAH KITA DENGAN CARA YANG
TANPA KITA SADARI ADALAH PENJAJAHAN
SECARA EKONOMI YANG TIDAK KITA SADARI.
11. Dikutip dari Artikel : Ibrahim Lubis
INGATLAH MUSUH UTAMA BANGSA
INDONESIA ADALAH PENJAJAHAN
EKONOMI DARI ASING, PEJABAT
BERKUASA DAN PENGUSAHA BERKUASA
YANG TELAH MENYENGSARAKAN RAKYAT
DIKARENAKAN KESERAKAHAN