Materi mengenai bakteri yang pada umumnya dapat menyebabkan sepsis dan infeksi pada Kardiovakuler. Materi ini juga menjelaskan etiologi, manifestasi, dan bakteri yang pada umumnya dapat menyebabkan infeksi pada kardiovaskuler dan menyebabkan sepsis
2. LATAR BELAKANG
Sepsis (bacteremia, septicemia, dan keracunan darah), sindroma
sepsis maupun syok septik merupakan salah satu penyebab
kematian yang kerap kali terjadi di rumah sakit.
Efek yang sangat berbahaya dari sepsos adalah terjadi kerusakan
organ dan dalam fase lanjut kerusakannya akan melibatkan lebih dari
satu organ.
3. Definisi
• Sepsis kondisi dimana terjadi sindrom respon peradangan
sistemik (systemic inflammatory response syndrom ) yang dapat
disebabkan oleh invansi bakteri, virus, jamur, dan jamur
atau parasit.
World Health Organization. 2018. Global Tuberculosis Report 2017. Geneva: World Health Organization. ISBN 978-92-4-156564-6
6. Amin Z dan Bahar A. 2014. Tuberkulosis Paru. Pulmonologi. Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hal. 2230-2234
Cambau E, dan Drancourt M. 2014. Steps towards the discovery of Mycobacterium tuberculosis by Robert Koch, 1882. Clin Microbiol Infect 2014; 20: 196–201. DOI: https://doi.org/10.1111/1469-0691.12555
ETIOLOGI
• Mayoritas kasus sepsis disebabkan oleh bakteri:
• G - : E.coli, Kleibsiella spp, Seratia spp, Enterobacter spp, Proteus spp.
• Pseudomonas aeroginosa  Fatal
• G+ : Staphylococcus aureus, S.epidermidis, S. pneumoniae, Staphylococcus coagulase negative,
Enterococcus,
7. Diagnosis
• Kultur, pemeriksaan mikroskopis (pewarnaan gram), PCR (Polymerase Chain
Reaction)
• Pemeriksaan WBCs di dalam cairan normal tubuh
• Rontgen abdominal yg abnormal atau dg CT scan
• Rontgen dada abnornal (CXR)
Koch, A and Mizzrahi V. 2018. Mycobacterium tuberculosis. Trends in Microbiology, Month Year. https://doi.org/10.1016/j.tim.2018.02.012
9. STRUKTUR DAN FUNGSI
Kleinnijenhuis J, et al. 2011. Innate Immune Recognition of Mycobacterium tuberculosis. Clinical and Developmental Immunology. h.1-12. doi:10.1155/2011/405310
10. Pericarditis
• Inflamasi sakus fibroserosa yang
melingkupi jantung.
• Eksudat dalam rongga perikardium
dapat membatasi gerak jantung yang
akan mengurangi kemampuan
memompanya dan kadang
menyebabkan tamponade
11. INFEKSI PERICARDITIS
• Disebabkan oleh virusViral percarditis
• Disebut perikarditis bakterial akut, terjadi
akibat penyebaran hematogen bakteri
Purulent
pericarditis
• Pericarditis tuberkulosis, perikarditis jamur,
nyeri dada tumpulChronic pericardit
12. INFEKSI PERICARDITIS BAKTERI
• S.pneumoniae & Other
Streptococcusspp
• Staphylococcus aureus
• Neisseria meningitidis
• Neisseria gonorrhoeae
• Haemophilus influenzae
HACEK group :
• Haemophilus spp.
• Actinobacillus
actinomycetemcomitans
• Cardiobacterium hominis
• Eikenella corrodens
• Kingella spp.
• Bakteri Gram negatif batang kecil
• Prevalensi sekitar 3% kasus IE
13. PATOFISIOLOGI
Bakteremia
dimana Mo melekat
ke endokardium dan
katup permukaan
Bakteri berkolonisasi
 Vegetasi karena
adanya fibrim-
platelet
Dekstruksi katup -
embolisasi
Gejala tergantung
pada katup yg
terkena
Gagal jantung
Organisme dalam vegetasi:
• Dilindungi dari antibodi dan sel radang
• Metabolik inaktif, laju replikasi rendah,
resistensi terhadap banyaj antibiotik
• Penyembuhan yg lambat
• Emboli timbul saat vegetasi pecah
sehingga dapat menyebabkan infrak
14. DIAGNOSIS
KRITERIA DUKE
KRITERIA MAYOR
• Kultur darah positif yang persisten
(spesifik)
• Adanya bukti kerusakan
endokardium
KRITERIA MINOR
• Adanya faktor presiposisi
• Demam ≥ 380 C
• Adanya gangguan vaskuler/ emboli
15. DIAGNOSIS MIKROBIOLOGI
• Kultur darah
• Sangat penting untuk diagnosis
• Negatif pada 2-40% kasus
• Optimal pada saat demam
• Sebelum pemberian antibiotik
• Diambil 3 set darah (@ 10 ml) dengan selang
waktu minimal 15 menit , 3 set pertama
diambil dari 3 lokasi yang berbeda.
• 1 set sampel yang diambil  dimasukkan
dalam tube sampel untuk aerob dan anaerob
• Pengumpulan spesimen darag
• Tindakan asepsis pada lokasi
pengambilan sampel secara melingkar
dengan alkohol 70%
• Sampel darah diambil dengan
menggunakan spluit secara aseptik dan
steril
• Sampel ditampung dengan tube tanpa
antikoagulan atau dengan Sodium
polyanetholsulfonate (SPS)  dipindahkan
sampel darah ke dalam botol media
19. FAKTOR KESALAHAN DALAM HASIL PEMERIKSAAN
• Kultur diambil setelah akhir fase kronik (> 3 bulan)
• IE mural karena VSD, pasca MCI atau infeksi yang terkait kabel pacu jantung
• Disebabkan bakteri fastidious, anaerob: HACEK
• Riwayat pemberian antibiotik sebelumnya
• IE yang disebabkan jamur
• IE yang disebabkan mikroorganisme intraselular :
• Rickettsiase, Chlamydiae dan mungkin Virus
• Endokarditis non infeksi atau diagnosis yang tidak tepat