2. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah peradangan bakteri di
saluran kemih. Wanita hamil pada peningkatan risiko
untuk ISK mulai pada minggu ke-6 hingga minggu 24
minggu
4. JENIS INFEKSI SALURAN KEMIH
PADA IBU HAMIL
Pyelonefritis
Cytitis
Pielonefritis merupakan
infeksi bakteri pada piala
ginjal, tubulus, dan jaringan
interstinal dari salah satu
atau kedua ginjal
Demam
Menggigil
Nyeri pinggang
Mual sampai muntah
Irritative voiding
symptoms (sering miksi,
Cystitis adalah istilah
kedokteran untuk radang
kandung kemih.
Dysuria (nyeri waktu
berkemih)
Peningkatan frekuensi
berkemih
Sering kencing pada
malam (nocturia)
Keinginan kuat untuk
berkemih (urgency)
Kencing yang susah dan
disertai kejang otot
pinggang (stranguria)
5. JENIS INFEKSI SALURAN KEMIH
PADA IBU HAMIL
Ureteritis
Uretritis adalah infeksi dari
uretra, yaitu saluran yang
membawa air kemih dari
kandung kemih keluar
tubuh.
Mukosa memerah dan
edema
Adanya nanah awal miksi
Dysuria (nyeri waktu
berkemih)
Kesulitan memulai kencing,
kurang deras dan berhenti
sementara miksi
(prostatismus).
6. Penyebab ISK pada kehamilan
Kebiasaan
yang tidak
baik
kurang
minum dan
menahan
kemih
kuman
naiknya
kuman
melalui
uretra, ke
dalam
kandung
kemih dan
saluran
kemih yang
lebih atas
Perubahan
pada saluran
kemih
Rahim duduk
langsung di atas
kandung kemih.
Ketika rahim
tumbuh, yang
meningkat berat
dapat
menghalangi
drainage urin dari
kandung kemih,
menyebabkan
infeksi.
7. Dampak ISK pada kehamilan
Abortus
Partus
prematurus
Berat bayi
lahir
rendah
Kematian
janin dalam
rahim
8. Pencegahan ISK pada kehamilan
Dianjurkan
untuk minum
minimal 8 gelas
air putih sehari
Jangan terlalu
lama menahan
buang air kecil
Periksakan air
seni secara
rutin selama
kehamilan
setelah usai
berkemih,
bersihkan dan
keringkan
bagian intim
Ibu dengan bai
Segera buang air
kecil sebelum
dan sesudah
melakukan
hubungan
seksual.
9. Penanganan ISK pada kehamilan
Karena sebagian besar infeksi saluran
kemih disebabkan oleh bakteri,maka
pengobatan yang tepat yaitu
menggunakan antibiotik.untuk ISK
bagian bawah dapat diobati dengan
antibiotik oral(obat minum).sedangkan
ISK bagian atas akan lebih
menggunakan antibiotik
intravena(suntikan melalui
infus)namun demikian,terkadang
bakteri mengembangkan sifat
resistensi(kebal)terhadap
antibiotik.untuk mengatasi hal ini
diperlukan kultur urin dan tes
resistensi untuk melihat antibiotik
mana yang efektif