ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
INISIASI 6
KONSEP DASAR PEMBIAYAAN
PENDIDIKAN
DR. LAILATUR ROHMAH, M.SI
UNIVERSITAS TERBUKA
2016
2
Mahasiswa dapat :
1.Menjelaskan teori dasar ekonomi
pendidikan
2.Menguraikan pengertian pembiayaan
pendidikan
3.Menjelaskan model-model
pembiayaan pendidikan
4.Menjelaskan kebijakan pembiayaan
pendidikan di Indonesia
3
Komponen dari modal manusia yakni :
1.Modal Intelektual
2.Modal emosional
3.Model Sosial
4.Modal Ketabahan
5.Modal Moral, dan
6.Modal kesehatan
Komponen ini akan muncul dalam sebuah
kinerja yang optimum apabila disertai modal
kepemimpinan dan modal struktur organisasi
yg memberikan wahana kerja yang mendukung
4
Komponennnya yaitu :
1.Nilai Balikan Pendidikan
2.Nilai Ekonomi Pendidikan
3.Intervensi Ekonomi secara
Spesifik pada Pendidikan
5
Biaya pendidikan merupakan salah satu
komponen instrumental (instrumental
input) yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pendidikan (di
sekolah). Biaya dalam pengertian ini
memiliki cakupan yang luas, yakni
semua jenis pengeluaran yang
berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan, baik dalam bentuk uang
maupun barang dan tenaga yang dapat
dihargakan uang (Supriadi, 2000).
6
Biaya dalam pendidikan meliputi :
1.Biaya langsung (direct cost) terdiri dari biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan
pengajaran dan Inisiasi siswa seperti pembelian alat-
alat pembelajaran, penyediaan sarana pembelajaran,
biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan
pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri.
2.Biaya tidak langsung (indirect cost) berupa
keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam
bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity
cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar,
contohnya, uang jajan siswa, pembelian peralatan
sekolah (pulpen, tas, buku tulis,dan lain-lain).
7
Keuangan dalam pembiayaan
merupakan salah satu sumber daya
yang secara langsung menunjang
efektivitas dan efisiensi pengelolaan
pendidikan yang diimplementasikan
dalam Manajemen Berbasis Sekolah.
Penghitungan biaya pendidikan meliputi
total cost mencakup: •fixed cost dan
variable cost, •unit cost per program
studi atau per siswa/mahasiswa,
•average cost, •marginal cost (Fattah:
2009).
8
Dalam menghitung biaya pendidikan ini, faktor input
dan output dari pendidikan serta proses yang ada di
dalamnya yang dikaitkan dengan program
pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi, dapat
dihitung menggunakan teknik (cost analysis):
1)productifity measurement atau analisa cost-
effectiveness atau 2)analisis cost-benefit. Hasil
perhitungan biaya pendidikan dapat mengevaluasi
apakah investasi tersebut menguntungkan atau tidak
baik untuk individu tersebut (private rate of return)
ataupun untuk masyarakat secara luas (social rate
of return).
9
Dalam pembiayaan pendidikan terdapat
prinsip- prinsip pembiayaan pendidikan,
yakni: •prinsip keadilan, •prinsip
kecukupan, •prinsip keberlanjutan.
Pembiayaan pendidikan disusun dalam
rangka melaksanakan fungsi-fungsi
pemihakan terhadap masyarakat miskin,
penguatan otonomi dan desentralisasi
pendidikan, serta pemberian insentif dan
disinsentif
10
1. Prinsip Dasar Pembiayaan Pendidikan yaitu :
a. Prinsip keadilan
b.Prinsip kecukupan
c.Prinsip keberlanjutan : pendiidkan bukan hari
ini tetapi untuk esok
2.2. Pembiayaan Pendidikan dan EkonomiPembiayaan Pendidikan dan Ekonomi
PendidikanPendidikan
Kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhanKontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi dan pengurangan kesenjangan adalahekonomi dan pengurangan kesenjangan adalah
pendidikan meningkat produktifitas pekerjapendidikan meningkat produktifitas pekerja
meningkatmeningkat
11
3. Fungsi dan Jenis Pembiayan Pendidikan
yakni :
a, memperjelas pemihakan terhadap
masyarakat miskin & kurang mampu
b.Memperkuat oatonomi dan desentralisasi
pendidikan, dan
c.Memberikan insentif dan disinsentif bagi :
- perluasan & pemerataaan akses pendiidkan- perluasan & pemerataaan akses pendiidkan
- peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing- peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing
pendiidkan secara berkelanjutanpendiidkan secara berkelanjutan
- penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan- penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan
citracitra
12
13
1. Model Flat Grant
2. Foundation Plan
3. Power-equalizing Plan
4. Weighted Student Plan
5. Model Perencanaan Pokok Jaminan Pajak
(Guaranted Tax Base Plan)
6. Model Persamaan Persentase
(Persentage Equalizing Model)
7. Model Pendanaan Negara Sepenuhnya
(Full State Funding Model)
14
8. Model Sumber Pembiayaan (The
Resources Cost Model)
9. Model Surat Bukti/ Penerimaan (Models of
Choice and Voucher Plans)
10.Model Berdasarkan Pengalaman (Historic
Funding)
11.Model Berdasarkan Usulan (Bidding
Model)
12.Model Berdasarkan Kebijaksanaan
(Descretion Model)
15
(1) Sumber pembiayaan pendidikannya
berasal dari pajak yang memiliki fungsi
budgeter dan fungsi pengaturan.
Sementara itu, di negara Eropa seperti
Jerman, ciri khas belajar di Jerman
adalah mengenai biaya pendidikan tiap
semesternya. Untuk semua jenis
sekolah publik tidak dipungut biaya.
16
(2) Di Inggris, kebanyakan sekolah-sekolah di
sana beragama anglican, selanjutnya Katolik
Roma dan Yahudi. Sekolah-sekolah tersebut
mendapat alokasi dana yang cukup, sementara
untuk agama seperti Hindu dan Islam, dukungan
finansial dari pemerintah dirasa kurang. Hal ini
menjadi isu utama di daerah Bradford dan daerah-
daerah yang terdapat banyak warga muslim.
Khusus untuk perguruan tinggi, pemerintah
menyediakan berbagai beasiswa (scholarship)
bagi yang kurang mampu.
17
Kasus di India,
Dalam konteks pembiayaan pendidikan
nampak adanya konsistensi dalam tingkat
belanja pendidikan.
Angka berkisar 20% (1980-81) dan 25%
(1998-99)
Alokasi intra-sektoral dalam pendidikan
baik cenderung ke arah pendidikan dasar,
hampir 70%.
18
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN
PENDIDIKAN DIINDONESIA
19
PP no.48 tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan menjadi
tanggung jawab bersama antara
Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat
1.Biaya Satuan Pendidikan
2.Biaya Penyelenggaraan Pendidikan
3.Biaya Pribadi Peserta Didik
20
1. Permendikbud no.51 2011 tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
BOS & laporan keuangan
2. Permendagri no.62 2011 tentang
Pedoman Pengelolaan BOS
3. Pemenkeu no.201/PMK.07/2011
tentang Pedoman Umum dan Alokasi
Bantuan Operasional Sekolah tahun
Anggaran 2011
21
PENUTUP
22
1. Penilaian umum tentang
penguasaan materi tutorial.
2. Rangkuman tentang materi
yang telah dibahas
3. Saran pendalaman materi dan
diskusi
4. Rencana tutorial selanjutnya
23
TERIMA KASIHTERIMA KASIH

More Related Content

Inisiasi 6

  • 1. INISIASI 6 KONSEP DASAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DR. LAILATUR ROHMAH, M.SI UNIVERSITAS TERBUKA 2016
  • 2. 2 Mahasiswa dapat : 1.Menjelaskan teori dasar ekonomi pendidikan 2.Menguraikan pengertian pembiayaan pendidikan 3.Menjelaskan model-model pembiayaan pendidikan 4.Menjelaskan kebijakan pembiayaan pendidikan di Indonesia
  • 3. 3 Komponen dari modal manusia yakni : 1.Modal Intelektual 2.Modal emosional 3.Model Sosial 4.Modal Ketabahan 5.Modal Moral, dan 6.Modal kesehatan Komponen ini akan muncul dalam sebuah kinerja yang optimum apabila disertai modal kepemimpinan dan modal struktur organisasi yg memberikan wahana kerja yang mendukung
  • 4. 4 Komponennnya yaitu : 1.Nilai Balikan Pendidikan 2.Nilai Ekonomi Pendidikan 3.Intervensi Ekonomi secara Spesifik pada Pendidikan
  • 5. 5 Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan (di sekolah). Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga yang dapat dihargakan uang (Supriadi, 2000).
  • 6. 6 Biaya dalam pendidikan meliputi : 1.Biaya langsung (direct cost) terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan Inisiasi siswa seperti pembelian alat- alat pembelajaran, penyediaan sarana pembelajaran, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri. 2.Biaya tidak langsung (indirect cost) berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar, contohnya, uang jajan siswa, pembelian peralatan sekolah (pulpen, tas, buku tulis,dan lain-lain).
  • 7. 7 Keuangan dalam pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan yang diimplementasikan dalam Manajemen Berbasis Sekolah. Penghitungan biaya pendidikan meliputi total cost mencakup: •fixed cost dan variable cost, •unit cost per program studi atau per siswa/mahasiswa, •average cost, •marginal cost (Fattah: 2009).
  • 8. 8 Dalam menghitung biaya pendidikan ini, faktor input dan output dari pendidikan serta proses yang ada di dalamnya yang dikaitkan dengan program pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi, dapat dihitung menggunakan teknik (cost analysis): 1)productifity measurement atau analisa cost- effectiveness atau 2)analisis cost-benefit. Hasil perhitungan biaya pendidikan dapat mengevaluasi apakah investasi tersebut menguntungkan atau tidak baik untuk individu tersebut (private rate of return) ataupun untuk masyarakat secara luas (social rate of return).
  • 9. 9 Dalam pembiayaan pendidikan terdapat prinsip- prinsip pembiayaan pendidikan, yakni: •prinsip keadilan, •prinsip kecukupan, •prinsip keberlanjutan. Pembiayaan pendidikan disusun dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi pemihakan terhadap masyarakat miskin, penguatan otonomi dan desentralisasi pendidikan, serta pemberian insentif dan disinsentif
  • 10. 10 1. Prinsip Dasar Pembiayaan Pendidikan yaitu : a. Prinsip keadilan b.Prinsip kecukupan c.Prinsip keberlanjutan : pendiidkan bukan hari ini tetapi untuk esok 2.2. Pembiayaan Pendidikan dan EkonomiPembiayaan Pendidikan dan Ekonomi PendidikanPendidikan Kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhanKontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kesenjangan adalahekonomi dan pengurangan kesenjangan adalah pendidikan meningkat produktifitas pekerjapendidikan meningkat produktifitas pekerja meningkatmeningkat
  • 11. 11 3. Fungsi dan Jenis Pembiayan Pendidikan yakni : a, memperjelas pemihakan terhadap masyarakat miskin & kurang mampu b.Memperkuat oatonomi dan desentralisasi pendidikan, dan c.Memberikan insentif dan disinsentif bagi : - perluasan & pemerataaan akses pendiidkan- perluasan & pemerataaan akses pendiidkan - peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing- peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendiidkan secara berkelanjutanpendiidkan secara berkelanjutan - penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan- penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citracitra
  • 12. 12
  • 13. 13 1. Model Flat Grant 2. Foundation Plan 3. Power-equalizing Plan 4. Weighted Student Plan 5. Model Perencanaan Pokok Jaminan Pajak (Guaranted Tax Base Plan) 6. Model Persamaan Persentase (Persentage Equalizing Model) 7. Model Pendanaan Negara Sepenuhnya (Full State Funding Model)
  • 14. 14 8. Model Sumber Pembiayaan (The Resources Cost Model) 9. Model Surat Bukti/ Penerimaan (Models of Choice and Voucher Plans) 10.Model Berdasarkan Pengalaman (Historic Funding) 11.Model Berdasarkan Usulan (Bidding Model) 12.Model Berdasarkan Kebijaksanaan (Descretion Model)
  • 15. 15 (1) Sumber pembiayaan pendidikannya berasal dari pajak yang memiliki fungsi budgeter dan fungsi pengaturan. Sementara itu, di negara Eropa seperti Jerman, ciri khas belajar di Jerman adalah mengenai biaya pendidikan tiap semesternya. Untuk semua jenis sekolah publik tidak dipungut biaya.
  • 16. 16 (2) Di Inggris, kebanyakan sekolah-sekolah di sana beragama anglican, selanjutnya Katolik Roma dan Yahudi. Sekolah-sekolah tersebut mendapat alokasi dana yang cukup, sementara untuk agama seperti Hindu dan Islam, dukungan finansial dari pemerintah dirasa kurang. Hal ini menjadi isu utama di daerah Bradford dan daerah- daerah yang terdapat banyak warga muslim. Khusus untuk perguruan tinggi, pemerintah menyediakan berbagai beasiswa (scholarship) bagi yang kurang mampu.
  • 17. 17 Kasus di India, Dalam konteks pembiayaan pendidikan nampak adanya konsistensi dalam tingkat belanja pendidikan. Angka berkisar 20% (1980-81) dan 25% (1998-99) Alokasi intra-sektoral dalam pendidikan baik cenderung ke arah pendidikan dasar, hampir 70%.
  • 19. 19 PP no.48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat 1.Biaya Satuan Pendidikan 2.Biaya Penyelenggaraan Pendidikan 3.Biaya Pribadi Peserta Didik
  • 20. 20 1. Permendikbud no.51 2011 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS & laporan keuangan 2. Permendagri no.62 2011 tentang Pedoman Pengelolaan BOS 3. Pemenkeu no.201/PMK.07/2011 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Bantuan Operasional Sekolah tahun Anggaran 2011
  • 22. 22 1. Penilaian umum tentang penguasaan materi tutorial. 2. Rangkuman tentang materi yang telah dibahas 3. Saran pendalaman materi dan diskusi 4. Rencana tutorial selanjutnya