ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Oleh : Miftakhuddin NIM 120210204163
Latar Belakang
ï‚— Kesenjangan ekonomi antar negara ASEAN
ï‚— Waktu yang relatif singkat
ï‚— Konflik yang masih terjadi antarnegara
ï‚— Tidak ada negara dominan (hegemon)
Integrasi ekonomi adalah integrasi yang ditandai
dengan penghapusan hambatan-hambatan ekonomi
(economic frontier) anta dua atau lebih eknomi atau
negara. Hambatan-hambatan tersebut mliputi semua
pembatasan yang menyebabkan mobolitas barang,
jasa, faktor produksi dan juga aliran komunikasi, secara
aktual maupun potensial relatif rendah (Pelkman, 2003)
Integrasi ekonomi ini merupakan langkah penting
untuk mencapai Asean Economic Community
(AEC) yang bersaing dan berperan aktif dalam
ekonomi global. Patut diapreasisi upaya dan
komitmen para pemimpin Asean untuk
mengintegrasikan perekonomian kawasan ini. Akan
tetapi, terdapat beberapa kendala yang utamanya
adalah soal konflik yang masih terjadi antara
beberapa negara asean, kesenjangan ekonomi,
konektivitas antarpulau dll.
Konflik Antar Negara
Dalam suatu integrasi antarnegara ada kemungkinan
terjadi konflik dikarenakan konflik yang pernah ada
sebelumya belum reda dengan sempurna (masih ada
dendam). Sebagai contoh adalah persengketaan
pulau Spratly di Laut Cina Selatan yang
diperebutkan oleh Cina dan Filipina. Cina tidak
hanya berebut dengan Filipina, tapi juga dengan
Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.
Kesenjangan Ekonomi
Kesenjangan ekonomi berkaitan erat dengan
keadaan ekonomi masing-masing negara yang tidak
sama, sehingga dari segi kesiapan suatu negara
dalam mengikuti perkembangan ekonomi dalam
skala regional seperti integrasi ASEAN dikatakan
sebagai negara yang belum siap. Kesenjangan
ekonomi seperti ini terjadi karena perbedaan
pendapatan antarnegara dan selisih perbedaannya
pun terlalu jauh. Negara ASEAN dengan ekonomi
rendah seperti Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan
Laos.
Tidak Ada Negara Hegemoni
Negara hegemoni adalah suatu negara yang selalu
berusaha untuk mempertahankan kekuasaan sebagai
pihak penguasa. Penguasa disini memiliki arti luas,
tidak hanya terbatas pada penguasa negara
(pemerintah) saja. Di dalam kawasan ASEAN
sendiri tidak terdapat negara hegemon karena
perbedaan ideologi dan faktor historial, untuk itu
jika terjadi integrasi ekonomi regional dalam skala
ASEAN atau AEC pada saat interaksi terjadi
kecurangan maka tidak ada negara yang cukup kuat
dan memiliki wewenang untuk mengadili
Kesiapan Negara Karena tahun
2015 Harus Sudah Terlaksana
Beberapa pihak organisasi dunia meragukan
kesiapan negara-negara ASEAN dalam menerapkan
AEC. Karena tingginya tingkat disparitas ekonomi
antar negara-negara ASEAN. Semisal pendapatan
perkapita, pendapatan perkapita paling tinggi diraih
oleh Singapura dengan US$ 41 ribu sekian,
sedangkan yang terendah dimiliki oleh Myanmar
dengan hanya (jika dikomparasi dengan Singapura)
US$ 468. Jika dihitung selisihnya sangat jauh, lebih
dari US$ 40 ribu.
Berikut adalah data GNI per capita negara ASEAN
berdasarkan data World Bank terakhir (2010) :
Dengan integrasi AEC negara dapat menjual
produknya keluar negeri dan bersaing dengan
produk asing, terjalinnya hubungan internasional
yang terbuka, dan berpotensi untuk berinvestasi
keluar negeri ataupun negara lain dapat menjadi
investor, akan tetapi jika dikaji lebih dalam maka
akan terlihat sangat jelas bahwa lebih banyak
dampak negatifnya daripada positifnya. Untuk itu
diperlukan banyak persiapan dalam rangka
menghadapi AEC sebagai suatu integrasi dalam
bentuk kerjasama ekonomi yang menitikberatkan
pada daerah perdagangan bebas, perserikatan
pabean, pasar bersama, dan kesatuan ekonomi.
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
keadaan yang ada sangat tidak memungkinkan untuk
menjalin suatu integrasi AEC mengingat banyaknya hal-hal
yang perlu dipersiapkan, seperti perbaikan infrastruktur
negara, penyelesaian konflik berupa sengketa pulau Spratly
di Laut Cina Selatan, tidak adanya negara hegemon yang
bersifat dominan dan memiliki pengaruh besar tehadap
negara-negara anggota ASEAN sehingga walaupun terjalin
suatu hubungan antarnegara pasti akan terlihat individualis
karena perbedaan ideologi dan faktor historial yang sangat
melekat pada setiap pribadi bangsa. Selain itu kesenjangan
ekonomi bagi negara dengan ekonomi rendah sepeti
Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar sehingga membuat
AEC tidak bisa bergerak dengan serempak.
Terima kasih....
Adakah yang perlu ditanyakan???

More Related Content

Integrasi ekonomi asean 2015

  • 1. Oleh : Miftakhuddin NIM 120210204163
  • 2. Latar Belakang ï‚— Kesenjangan ekonomi antar negara ASEAN ï‚— Waktu yang relatif singkat ï‚— Konflik yang masih terjadi antarnegara ï‚— Tidak ada negara dominan (hegemon)
  • 3. Integrasi ekonomi adalah integrasi yang ditandai dengan penghapusan hambatan-hambatan ekonomi (economic frontier) anta dua atau lebih eknomi atau negara. Hambatan-hambatan tersebut mliputi semua pembatasan yang menyebabkan mobolitas barang, jasa, faktor produksi dan juga aliran komunikasi, secara aktual maupun potensial relatif rendah (Pelkman, 2003)
  • 4. Integrasi ekonomi ini merupakan langkah penting untuk mencapai Asean Economic Community (AEC) yang bersaing dan berperan aktif dalam ekonomi global. Patut diapreasisi upaya dan komitmen para pemimpin Asean untuk mengintegrasikan perekonomian kawasan ini. Akan tetapi, terdapat beberapa kendala yang utamanya adalah soal konflik yang masih terjadi antara beberapa negara asean, kesenjangan ekonomi, konektivitas antarpulau dll.
  • 5. Konflik Antar Negara Dalam suatu integrasi antarnegara ada kemungkinan terjadi konflik dikarenakan konflik yang pernah ada sebelumya belum reda dengan sempurna (masih ada dendam). Sebagai contoh adalah persengketaan pulau Spratly di Laut Cina Selatan yang diperebutkan oleh Cina dan Filipina. Cina tidak hanya berebut dengan Filipina, tapi juga dengan Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.
  • 6. Kesenjangan Ekonomi Kesenjangan ekonomi berkaitan erat dengan keadaan ekonomi masing-masing negara yang tidak sama, sehingga dari segi kesiapan suatu negara dalam mengikuti perkembangan ekonomi dalam skala regional seperti integrasi ASEAN dikatakan sebagai negara yang belum siap. Kesenjangan ekonomi seperti ini terjadi karena perbedaan pendapatan antarnegara dan selisih perbedaannya pun terlalu jauh. Negara ASEAN dengan ekonomi rendah seperti Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Laos.
  • 7. Tidak Ada Negara Hegemoni Negara hegemoni adalah suatu negara yang selalu berusaha untuk mempertahankan kekuasaan sebagai pihak penguasa. Penguasa disini memiliki arti luas, tidak hanya terbatas pada penguasa negara (pemerintah) saja. Di dalam kawasan ASEAN sendiri tidak terdapat negara hegemon karena perbedaan ideologi dan faktor historial, untuk itu jika terjadi integrasi ekonomi regional dalam skala ASEAN atau AEC pada saat interaksi terjadi kecurangan maka tidak ada negara yang cukup kuat dan memiliki wewenang untuk mengadili
  • 8. Kesiapan Negara Karena tahun 2015 Harus Sudah Terlaksana Beberapa pihak organisasi dunia meragukan kesiapan negara-negara ASEAN dalam menerapkan AEC. Karena tingginya tingkat disparitas ekonomi antar negara-negara ASEAN. Semisal pendapatan perkapita, pendapatan perkapita paling tinggi diraih oleh Singapura dengan US$ 41 ribu sekian, sedangkan yang terendah dimiliki oleh Myanmar dengan hanya (jika dikomparasi dengan Singapura) US$ 468. Jika dihitung selisihnya sangat jauh, lebih dari US$ 40 ribu.
  • 9. Berikut adalah data GNI per capita negara ASEAN berdasarkan data World Bank terakhir (2010) :
  • 10. Dengan integrasi AEC negara dapat menjual produknya keluar negeri dan bersaing dengan produk asing, terjalinnya hubungan internasional yang terbuka, dan berpotensi untuk berinvestasi keluar negeri ataupun negara lain dapat menjadi investor, akan tetapi jika dikaji lebih dalam maka akan terlihat sangat jelas bahwa lebih banyak dampak negatifnya daripada positifnya. Untuk itu diperlukan banyak persiapan dalam rangka menghadapi AEC sebagai suatu integrasi dalam bentuk kerjasama ekonomi yang menitikberatkan pada daerah perdagangan bebas, perserikatan pabean, pasar bersama, dan kesatuan ekonomi.
  • 11. Kesimpulan Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa keadaan yang ada sangat tidak memungkinkan untuk menjalin suatu integrasi AEC mengingat banyaknya hal-hal yang perlu dipersiapkan, seperti perbaikan infrastruktur negara, penyelesaian konflik berupa sengketa pulau Spratly di Laut Cina Selatan, tidak adanya negara hegemon yang bersifat dominan dan memiliki pengaruh besar tehadap negara-negara anggota ASEAN sehingga walaupun terjalin suatu hubungan antarnegara pasti akan terlihat individualis karena perbedaan ideologi dan faktor historial yang sangat melekat pada setiap pribadi bangsa. Selain itu kesenjangan ekonomi bagi negara dengan ekonomi rendah sepeti Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar sehingga membuat AEC tidak bisa bergerak dengan serempak.
  • 12. Terima kasih.... Adakah yang perlu ditanyakan???