3. w i b o w o 3
 globalisasi,
 perubahan ekonomi,
ketatnya tata peraturan dan
tata kelola,
 tuntutan stakeholder
 keterbatasan pemikiran,
emosi, kebiasaan
4. w i b o w o 4
tantangan
kepemimpinan
tantangan
kepemimpinan
persiapan
membuka dan
menangkap
peluang
persiapan
membuka dan
menangkap
peluang
kecerdasan
kepemimpinan
5. w i b o w o 5
Intelligent leadreshipIntelligent leadreship
Inner-coreInner-core outer-coreouter-core
 karakter
 nilai-nilai
 keyakinan pos
 emosi pos
 konsep diri
 kompetensi
kepemimpinan
 keberhasilan
kepemimpinan
 efektivitas
organisasi
7. w i b o w o 7
☺ 40-70 % eksekutif pensiun 5 th yad
☺ takut brain drain diikuti menurunnya bisnis
☺ misi kritis global: mengidentifikasi,
mengembangkan, menjaga bakat langka
8. w i b o w o 8
☺ outstanding leaders < very good leaders
☺ siapa great leader? VS poor manager
☺ banyak manajer dipromosikan sebelum siap
menjalankan kepemimpinan. Tidak cukup
training, coaching, mentoring
☺ kecepatan perubahan merupakan tantangan
menakutkan bagi banyak pemimpin
☺ sangat sedikit memiliki inner-core dan outer-core
yang diperlukan untuk mengatasi tantangan
9. w i b o w o 9
☺ ciri outstanding leadership pada leadership
maturity
☺ leadership maturity memerlukan gabungan inner-
core dan outer-core
☺ John Mattone memberikan contoh outstanding
leadership Jeff Bezos dan Anne Mulcahy.
☺ Jeff Bezos, CEO Amazon.com
☺ Anne Mulcahy, mantan CEO Xerox.
10. w i b o w o 10
1. pendirian kuat
2. elemen karakter tekun dan fokus
3. kemampuan menangani ketidakpastian dan
ambiguitas
4. memahami nilai pengalaman dan referensi
5. perasaan optimisme kuat
12. w i b o w o 12
1. elemen karakter kejujuran, kesederhanaan,
kerendahan hati, dan keberanian
2. visi yang kuat
3. keterampilan memberdayakan orang lain
4. hasrat, dorongan, dan semangat luar biasa
13. w i b o w o 13
pemimpinpemimpin
dituntut
mundur
dituntut
mundur
 berbohong
 penyalahgunaan
leadership
immaturity
leadership
immaturity
karakterkarakter
 dilihat
 dibicarakan
 diingat
14. w i b o w o 14
Inner-core
outer-core
Inner-core
outer-core
potential
leaders
potential
leaders
 kapabilitas tumbuh &
berkembang
 memelihara diri
great
leader
great
leader
karakterkarakter
 tekun
 bersyukur
 kejujuran
 kerendahan hati
 kesetiaan
15. w i b o w o 15
karakter
buruk
karakter
buruk
Immature
leader
Immature
leader
 stress
 perubahan
great
leader
great
leader
helping
traits
helping
traits
 menghargai
 bukan kepentingan sendiri
 kepentingan orang lain
16. w i b o w o 16
kemajuan
teknologi
kemajuan
teknologi
perubahan
cepat
perubahan
cepat
Infrastruktur
komunikasi
Infrastruktur
komunikasi
keputusan
strategis
keputusan
strategis
kecerdasan pemikir
konseptual & strategis
kecerdasan pemikir
konseptual & strategis
cara memimpincara memimpin
17. w i b o w o 17
1. globalisasi
2. kelangkaan sumber daya
3. perubahan demografis
4. kebebasan memilih
5. abad digital
6. memanfaatkan teknologi
18. w i b o w o 18
1. unrelenting change
2. innovation imperative
3. it’s a virtual world
4. it’s a velcro world
19. w i b o w o 19
unrelenting change.
 perubahan berlangsung tanpa berhenti,
terutama menyangkut internal organisasi:
perubahan struktur dan proses, maupun
 perubahan eksternal: pasar, kekurangan
talenta, globalisasi, kompetisi, teknologi,
tekanan biaya dan keuntungan, meningkatnya
harapan pelanggan
20. w i b o w o 20
innovation imperative.
 inovasi semakin penting, pemimpin terlibat
dalam banyak proyek inovasi
 mencari dan mengembangkan proyek baru,
inisiatif pengembangan bakat, program
penghargaan dan rekognisi, benchmarking
proyek
21. w i b o w o 21
it’s a virtual world.
 pemimpin menghadapi dunia yang nyata.
Peningkatan globalisasi menuntut hilangnya
hambatan geografis, budaya dan fungsional.
 virtual leader memerlukan keterampilan
komunikasi yang efektif dengan menggunakan
elemen karakter inner-core: kejujuran dan
integritas
22. w i b o w o 22
it’s a velcro world.
 kehidupan dunia ditentukan oleh hubungan.
Great leader perlu membangun hubungan
antara orang dan tim-nya pada visi, misi, dan
strategi
 pemimpin dengan tekun dan bergairah
membangkitkan loyalitas personal diantara
orangnya dengan membangun hubungan
berdasar kepercayaan dan kredibilitas
24. w i b o w o 24
☺ Mattone menyatakan bahwa sebagai pondasi
potensi eksekutif adalah 3 C, yaitu leadership
capability, commitment, dan connectedness.
☺ ketiga pondasi tersebut mendukung terjadinya
sukses individual dan tim, dan pada gilirannya
mencapai sukses organisasi.
☺ hubungan diantara ketiganya dituangkan dalam
bentuk The C Pyramid.
26. w i b o w o 26
☺ leadership capability, merupakan keterampilan
dan kompetensi saat ini yang dapat
dikembangkan, dipelihara, dan ditingkatkan.
Kepemimpinan sebagai can-do, yang berbeda
dengan yang kita lakukan sekarang
☺ leadership commitment, merupakan faktor
motivasional yang mendorong pemimpin menjadi
yang terbaik, seperti: gairah, dorongan, motivasi,
dan semangat. Kepemimpinan sebagai will-do
☺ leadership connectedness, mempunyai fokus
internal dan eksternal. Secara internal, great
leader memiliki elemen nilai dan karakter selaras
untuk mendorong sukses pemimpin. Secara
eksternal selaras dengan misi, nilai, dan tujuan
organisasi. Kepemimpinan sebagai must-do
29. w i b o w o 29
1. critical thinking
2. decision making
3. strategic thinking
4. emotional leadership
5. communication skills
6. talent leadership
7. team leadership
8. change leadership
9. drive leadership
31. w i b o w o 31
β asumsi adalah pernyataan yang kelihatan
menunjukkan suatu kebenaran, namun belum
dibuktikan.
β mengidentifikasi asumsi akan membantu
menemukan kesenjangan informasi dan
memperkaya pandangan atas masalahnya.
β elemen kunci berpikir kritis adalah kemampuan
menentukan asumsi dalam presentasi, strategi,
rencana dan gagasan.
32. w i b o w o 32
β argumen adalah ketegasan yang dimaksudkan
untuk membujuk seseorang untuk percaya atau
bertindak dengan cara tertentu.
β evaluating arguments adalah kemampuan
menganalisis secara obyektif dan akurat.
β emosi memainkan peran kunci dalam
mengevaluasi argumen karena emosi yang tinggi
menutupi obyektivitas.
33. w i b o w o 33
β evaluasi dilakukan terhadap semua informasi yang
relevan, dipertimbangkan dan dihindari
generalisasi diluar kenyataan.
β berdasar informasi dari kejadian dilakukan
penarikan kesimpulan secara logis.
35. w i b o w o 35
1. using your head to make rational decision making
2. using your heart by using to yourself and others
3. using your gut by trusting your instincts
4. making wise decision by integrating your head,
heart, and gut/keberanian
5. understanding the organizational culture
6. honoring the organization’s decision making
authority structure
7. factoring in the context of the decision
37. w i b o w o 37
1. knowing the industry
2. knowing the marketplace
3. knowing the customers
38. w i b o w o 38
4. knowing the structure, systems, and people
5. knowing the products, services, and technologies
6. knowing the finances
39. w i b o w o 39
7. creating a compelling vision
8. defining a viable mission
9. developing synergistic strategies
10. creating quantifiable goals
11. designing successful tactics
41. w i b o w o 41
1. self-awareness, kemampuan mengenal
perasaan, introspektif, menunjukkan percaya diri
kuat
2. self-management or self-regulation, kemampuan
menjaga emosi dan pengendalian gerak hati,
memelihara standar kejujuran dan integritas,
mengambil tanggung jawab kinerja seseorang,
menangani perubahan, nyaman dengan
gagasan dan pendekatan baru
3. motivation, kecenderungan emosional
membimbing atau memfasilitasi pencapaian
tujuan. Terdiri dari achievement drive,
commitment, initiative, dan optimism.
42. w i b o w o 42
4. empahy, memahami orang lain dengan peduli
atas kebutuhan, perspektif, perasaan, dan
perhatian mereka, merasakan kebutuhan
pengembangan orang lain
5. social skill, kemampuan membujuk tanggapan
orang lain dengan menggunakan diplomasi yang
efektif, mendengarkan secara terbuka dan
mengirimkan pesan meyakinkan, memberikan
inspirasi dan membimbing, memelihara
hubungan, dan menciptakan sinergi dalam
mengejar tujuan kolektif
45. w i b o w o 45
creating genuine relationship.
☺ menjadi hangat, terbuka, dapat dihubungi
☺ memperlakukan orang lain dengan hormat
☺ dipandang menjalin integritas
communicating clearly.
☺ mengomunikasikan informasi akurat dengan
jelas dan tepat waktu
☺ menggunakan saluran formal dan informal
secara konstruktif
46. w i b o w o 46
listening fully.
☺ perhatian penuh pada orang lain
☺ secara akurat memproses apa yang dikatakan
dengan bias personal minimum
giving effective feedback.
☺ memberi umpan balik dengan jujur, jelas, dan
penuh hormat
☺ suka rela meminta umpan balik
☺ terbuka atas apa yang dikatakan
47. w i b o w o 47
managing conflict constructively.
☺merespon pada konflik dengan pemecahan
masalah
☺pendekatan tidak menyalahkan
influencing others.
☺secara efektif dan konstruktif mempengaruhi
orang lain dengan cara tidak manipulatif
48. w i b o w o 48
dalam kompetisi ekonomi yang sangat ketat,
pimpinan pada semua tingkatan menghadapi
tantangan besar.
sebagai talent leader, pemimpin dituntut to do
more with less
pemimpinn diminta untuk menarik, memilih,
menerima, mengikat, memotivasi, dan
memelihara pekerja.
talent leadership dijalankan dengan 4 D,:
deployment, diagnosis, development, dan
demarcation.
49. w i b o w o 49
ï„„ deployment, bagaimana memilih dan menerima
bakat
ï„„ diagnosis, bagaimana memonitor tingkat
perjanjian individu dan tim
ï„„ development, bagaimana memenangkan
hubungan, membangun hubungan tim yang
efektif, melakukan coaching.
ï„„ demarcation, bagaimana memberi umpan
balik, memberi penghargaan kinerja tim dan
individu.
51. w i b o w o 51
tim merupakan dasar semua organisasi dalam
bentuk: work-teams, cross-functional teams, matrix
teams, task forces, management teams.
pemimpin eksekutif harus menguasai team
leadership.
untuk mempunyai kinerja tinggi, tim harus
mempunyai lebih dari satu tujuan bersama dan
tingkat interdependensi yang diperlukan
pekerjaan itu sendiri.
tim perlu mempunyai kepemimpinan, visi, bakat
yang tepat, arsitektur atau struktur yang sesuai,
proses yang efektif, dan budaya berbasis tim.
53. w i b o w o 53
providing team leadership.
creating a team vision.
attracting and developing team talent.
designing a team architecture.
building a team culture.
assuring quality product and services.
54. w i b o w o 54
kehidupan organisasi sekarang ini menghadapi
turbulansi dan perubahan. Pemimpin dituntut
untuk mampu mengelola perubahan.
tanggung jawab perubahan memerlukan banyak
keahlian dan dilakukan dengan langkah:
 design the change
 develop a change strategy
 take charge of change
55. w i b o w o 55
 design the change menyangkut 3 aktivitas:
1. designing, merencanakan wujud masa depan
setelah perubahan
2. assesing, mengukur situasi sekarang dalam
hubungannya dengan perubahan yang
diinginkan
3. planning and managing, merencanakan dan
mengelola transisi dari situasi sekarang ke
masa depan yang diinginkan
56. w i b o w o 56
ï„„ formula strategi perubahan: DxVxP > R=C
 D: demand and desire for change and
dissatisfaction with the current situation
 V: the vision for change
 P: the plan and process for reaching the change
 R: resistance to change
 C: the change you want to occur
57. w i b o w o 57
 take charge of change menjadikan pemimpin
change champion dengan elemen:
1. memahami situasi sekarang
2. menciptakan visi perubahan
3. mengelola transisi
4. mengurangi resistensi perubahan
5. merancang masa depan dan menanamkan
perubahan
59. w i b o w o 59
untuk mendapatkan hasil tertinggi, pemimpin
perlu memperhatikan:
1. setting overall direction and establishing
common goals,
2. creating workable plans,
3. assigning task effectively,
4. expecting, measuring, and rewarding high
performance,
5. providing ongoing stewardship,
6. evaluating result and utilizing what you learn
from the evaluation,
62. w i b o w o 62
keberhasilan kecil dinamakan references yang
membentuk konsep diri dan secara positif
menjadi beban.
references mempunyai dampak signifikan
merubah keyakinan dan pemikiran secara positif.
tantangan terbesar yang dihadapi pemimpin
saat ini adalah mengetahui bagaimana
menginterpretasikan situasi dan menghadapi
orang sulit.
63. w i b o w o 63
kadang-kadang referensi pemimpin menjadi
beban negatif, sehingga percaya bahwa tidak
ada yang bisa dilakukan untuk membuat
menjadi lebih baik.
pemimpin percaya bahwa mereka sebenarnya
adalah helpless, tidak dapat ditolong. Pola pikir
destruktif ini dinamakan learned helplessness, dan
menjadi akar perilaku kepemimpinan tidak
dewasa, immature leader.
64. w i b o w o 64
apabila menghadapi kemunduran atau
kegagalan, mature leaders menyatakan sebagai
temporary; sedang immature leaders
menggunakan kata always.
sebaliknya, apabila menghadapi sukses,
immature leaders melihatnya sebagai temporary;
sedang mature leaders menginterpretasikan
situasi positif menjadi permanent.
65. w i b o w o 65
immature leaders cenderung mengasosiasikan
kemunduran dalam bentuk personal term, atau
menyalahkan orang lain atas kemundurannya.
sebaliknya, mature leaders mengadop pola pikir
problem solving, dengan mengatakan mengapa
hal tersebut terjadi, atau apa yang harus
dilakukan untuk mengatasi masalah.
66. w i b o w o 66
cara paling efektif untuk berubah adalah
dengan merubah kolam referensinya, belajar
untuk sukses.
semakin banyak sukses dapat diciptakan,
semakin banyak kesempatan yang didapat
untuk menginterpretasikan keberhasilan sebagai
permanen, meresap dan personal.
67. w i b o w o 67
semua pemimpin harus mempunyai keberanian
menerima reasonable risk, membuat keputusan
positif, menerima konsekuensi dari perilakunya,
dan tanpa henti mencari perubahan positif
konstruktif untuk dirinya dan organisasi.
tempat terbaik untuk memulainya dengan positif
adalah dengan sistem nilai ketegasan diri dan
pengembangan inner-core yang kuat.
dalam intelligent leadership, konsep diri
mempunyai banyak segi dan kompleks, terdiri
dari banyak elemen, sistem keyakinan, dan sistem
nilai.
68. w i b o w o 68
1. courage, keberanian
2. loyalty, loyalitas
3. diligence, ketekunan
4. modesty, kerendahan hati
5. honesty, kejujuran
6. gratitude, bersyukur
69. w i b o w o 69
true courage bukan fanatisme, tetapi karakter,
bukan perasaan ketidaktakutan. Great leader
adalah pemberani.
keberanian adalah elemen karakter terbesar
yang harus dimiliki setiap pemimpin, karena
dalam menghadapi krisis, adalah agen katalis
yang memobilisir setiap kebaikan.
pemimpin pemberani menginspirasi orangnya
dan timnya untuk menginovasi dan mencapai
tingkat yang lebih tinggi. Keberanian adalah
dasar untuk menciptaakan will-do dan must-do.
70. w i b o w o 70
loyalitas merupakan susunan komunitas.
Hubungan tidak dapat dikembangkan,
dipelihara, atau dibuat berhasil baik apabila
tidak ada kepercayaan untuk saling komitmen.
Apabila loyalitas hilang, susunan hubungan tidak
terselesaikan.
loyalitas adalah keinginan mengelakkan pujian,
kekaguman, dan sukses diatas orang lain.
loyalitas berjalan 2 arah, berfungsi baik keatas
atau kebawah. Kepemimpinan eksekutif harus
meningkatkan loyalitas dari atas kebawah
dengan maksud terintegrasi dalam budaya
korporasi.
71. w i b o w o 71
kadang-kadang eksekutif dihadapi tantangan
dan mungkin mencari cara yang tepat, pendek
dan mudah untuk memberikan hasil besar. Tidak
ada jalan pintas untuk mencapai sesuatu yang
berharga.
diligence adalah kondisi yang perlu untuk
mencapai keunggulan kepemimpinan. Diligence
memberi dasar yang kuat untuk meminimalkan
kemunduran mereka.
diligence leader adalah steady performer dan
steady performer adalah finisher. Sebagai great
leader harus berusaha keras untuk akuntabilitas
dan mendekati kewajiban mereka dengan
tingkat ketulusan tertinggi.
72. w i b o w o 72
modesty berarti hidup dalam batasan, kebalikan
dari arogansi. The greatest leaders adalah percaya
diri, tetapi juga menyadari bahwa mereka tidak
terlalu baik, terlalu besar, terlalu kaya atau terlalu
kaya untuk terbuka pada pandangan dan
perspektif orang lain.
modest leader melihat pajak dan hambatan
sebagai pengaman, bukan penghindaran. Dapat
meminta batasnya sendiri karena menyadari bahwa
hasil individual dan tim yang lebih besar akan dapat
direalisir.
apabila pemimimpin dapat menerima pendekatan
yang lebih tenang dalam mengelola tantangan,
mereka akan dapat memperbaiki hasil dan lebih
efektif sebagai team leader dalam organisasi.
73. w i b o w o 73
great leader menunjukkan penghormatan dan
apresiasi besar atas jumlah referensi mereka.
Mereka tahu bahwa pada dasarnya mereka
tidak mungkin terikat pada jumlah pengalaman
mereka.
gratitude juga sebagai akar dalam
mengusahakan pujian dan rekognisi pada orang
lain.
pemimpin yang menunjukkan rasa bersyukur
secara personal akan lebih dapat membangun
hubungan dengan anggauta tim.
74. w i b o w o 74
hubungan antara karakter dan nilai-nilai dapat
digambarkan seperti gunung es. Apa yang
dibawah permukaan air menunjukkan karakter.
Sedang jumlah kecil diatasnya menunjukkan nilai-
nilai.
untuk menghargai sesuatu berarti menempatkan
dan menunjukkan kepentingan diatasnya. Apa
yang ditunjukkan kepentingan berarti menyukai
sikap terhadapnya. Sikap ini menggerakkan
untuk bertindak.
75. w i b o w o 75
terdapat 2 macam nilai atau values yang
dinamakan ultimate values dan immediate
values.
ultimate value menunjukkan ultimate desire,
harapan akhir. Sedangkan immediate value
memerlukan tindakan lanjutan.
ultimate value ada 10 macam (Hogan):
76. w i b o w o 76
1. aesthetics: seni, literatur, budaya, imajinasi.
2. affiliciation: interaksi sosial.
3. altruism: keinginan melayani orang lain,
memperbaiki segala hal.
4. commercial: menghasilkan uang, merealisir
keuangan.
5. hedonism: menginginkan kesenangan,
kegembiraan, variasi.
6. power: keinginan untuk prestasi, kompetisi,
berada didepan.
77. w i b o w o 77
7. recognition: keinginan untuk diketahui, kelihatan,
memperlihatkan diri, terkenal.
8. scientific: analitis, gagasan baru, teknologi.
9. security: struktur, dapat diduga, hati-hati.
10.tradition: perilaku sosial sesuai, moralitas, standar
tinggi.
79. w i b o w o 79
☺ secara tradisional, kekuasaan terkonsentrasi pada
puncak organisasi. Organisasi sekarang
memerlukan individu disemua tingkat menjadi
pemimpin.
☺ untuk maju dan bertahan dalam organisasi
sekarang, semua pekerja harus menjadi
pemimpin.
☺ sayangnya, tidak semua pekerja siap dan ingin
mengambil tanggung jawab kepemimpinan.
80. w i b o w o 80
☺ Mattone, menggambarkan peta Leadership
Maturity, yang membedakan sifat kepemimpinan
dalam 9 macam ciri yang disebutkan sebagai
Ennagram.
☺ Ennea artinya sembilan dan gram berarti sesuatu
yang ditulis dan digambar. Masing masing sifat
menunjukkan cara berpikir, merasa, dan
berperilaku yang berbeda.
81. w i b o w o 81
☺ kesembilan sifat tersebut dikelompokkan menjadi
3 kategori yang dinamakan:
1. Heart Leaders, pemimpin cenderung menjadi
Helpers, Entertainers, atau Artist.
2. Head Leaders, pemimpin cenderung menjadi
Activists, Disiples, atau Thinkers.
3. Gut Leaders, pemimpin cenderung menjadi
Drivers, Arbitrators, atau Perfectionists.
82. w i b o w o 82
☺ kesembilan sifat tersebut seterusnya dirinci masing
masing menjadi 3 tingkatan yang dinamakan:
 mature, dewasa
 average, rata-rata, pada umumnya
 derailing, tergelincir atau keluar rel
84. w i b o w o 84
☺ masalah sentral yang dihadapi heart leaders
khususnya menyangkut identitas mereka.
Bukannya mengembangkan identitas
sebenarnya, kadang kadang memfokuskan enerji
mereka pada pengembangan identitas yang
dikagumi secara sosial.
85. w i b o w o 85
☺ helpers memfokus pada membuat diri mereka
disukai orang lain.
☺ entertainers mengarahkan enerji mereka pada
membangun citra sosial yang dihargai atau
keberhasilan.
☺ artists berusaha membedakan dirinya dari orang
lain, mencari keunikan dan individualitas.
☺ ketika helpers, entertainers, dan artists frustasi
dalam usaha mengidentifikasi dan
mengomunikasikan perasaan mereka, mereka
sering berusaha bermusuhan terhadap orang lain.
86. w i b o w o 86
☺ Helpers, karakteristik mereka lebih berkembang,
dapat memahami orang dan memberikan empati
mereka.
☺ mature helpers dihargai dan diapresiasi atas
kemampuan mereka melanjutkan perasaan positif
dan dewasa bagi orang lain. Cenderung menjadi
baik dan bermurah hati, membantu orang lain
tanpa mengharapkan imbalan.
☺ average helpers bermurah hati, tetapi mereka
menggunakan kemurahan hatinya untuk
mengontrol perilaku mereka bahwa telah bermurah
hati.
☺ derailing helpers, helpers yang tergelincir melihat diri
mereka sebagai mencintai dan bermurah hati,
tetapi mereka egois dan manipulatif.
87. w i b o w o 87
☺ entertainers menyesuaikan dirinya dengan baik
pada orang lain dan mendapatkan kekaguman
atas kemampuannya melakukan.
☺ mature entertainers dihargai karena pelayanan
sosial yang mereka kerjakan.
☺ average entertainers didorong memperhitungkan
citra yang secara sosial dihargai untuk
mendapatkan kekaguman dan penghargaan.
☺ derailing entertainers sama dengan average
entertainer dalam memperhitungkan citra yang
secara sosial dihargai, tetapi mereka berbeda
dalam aplikasi enerji untuk mendapatkannya.
88. w i b o w o 88
☺ mature artists secara intuitif peduli diri, dapat
mengomunikasikan kebanyakan personal feeling
dan disukai karena kemampuan mereka
membantu orang lain mendapatkan sentuhan
dengan perasaan mereka.
☺ average artists bersentuhan dengan perasaan
mereka tetapi cenderung memfokus terutama
pada emosi negatif.
☺ derailing artists menjadi demikian negatif tentang
bagaimana mereka merasa tentang diri mereka.
Average dan derailing artists dipertimbangkan
mempunyai karakteristik perasaan yang kurang
berkembang karena kecenderungan mereka
berpikir negatif.
89. w i b o w o 89
☺ masalah sentral yang dihadapi head leaders
adalah masalah ketidakamanan. Pencarian
safety dan security dapat mengarahkan head
leaders kedalam dunia intelektual yang dapat
mereka kontrol (thinkers), mengikuti keinginan
figure atau institusi berwenang (disciples/murid),
atau secara konstan terikat dalam beberapa
bentuk aktivitas (activists).
☺ mature head leaders dikenal karena prestasi luar
biasa mereka. Less mature head leaders
mempunyai rentang dari mereka yang tidak
dapat menyelesaikan tugas, ke mereka yang
penyelesaiannya kontra produktif, sampai pada
mereka yang perilakukanya sepenuhnya diluar
kendali.
90. w i b o w o 90
☺ mature thinkers mampu merubah pemikiran
mereka yang brilian kedalam tindakan dan
dihargai atas kemampuannya menyelesaikan
masalah. Thinkers adalah analyzers.
☺ average thinkers juga mempunyai gagasan besar,
tetapi terlalu memastikan bahwa gagasannya
benar karena mereka jarang melakukannya.
☺ derailing thinkers berpikir terlalu banyak sehingga
terisolasi dari hasil pemikirannya dan mungkin
mengalami waktu berat untuk membedakan
antara yang nyata dan tidak.
☺ average dan derailing thinkers mempunyai
karakteristik pemikiran terlalu dikembangkan
karena ketidakmampuan merubah pemikiran
menjadi tindakan.
91. w i b o w o 91
☺ mature diciples adalah loyal, berkomitmen dan
hampir selalu bergantung.
☺ average diciples juga loyal dan berkomitmen,
tetapi mereka tidak dapat bertindak kecuali
mereka mengamankan beberapa bentuk
persetujuan dari orang yang mempunyai
kewenangan sistem keyakinan. Kadang kadang
bertindak menentang dengan maksud untuk
membuktikan diri bahwa mereka bebas atas
kewenangannya.
☺ derailing disciples terlalu tergantung pada
kewenangan yang mengarah pada perasaan
inferioritas. Kecenderungan self-hating dan self-
destructive sering menghasilkan penolakan dari
kewenangan yang mereka kenal.
92. w i b o w o 92
☺ mature activists menyelesaikan banyak hal
dibanyak bidang. Activists adalah orang yang
sangat sibuk, dan setiap hari tidak cukup panjang
untuk menyelesaikan tujuan mereka.
☺ average activists juga sangat sibuk dan
menyelesaikan tujuan, tetapi puas dengan
beberapa diantaranya. Menyelesaikan sangat
sedikit karena kekurangan fokus dan arah.
☺ derailing activists secara konstan membuat sibuk,
mengharapkan menghindari menghadapi dengan
ketidakamanan mereka. Intinya, menghadapi
masalah mempunyai karakteristik pemikiran kurang
berkembang.
93. w i b o w o 93
☺ gut leaders berkepentingan dengan bagaimana
mereka menghubungkan pada lingkungan
mereka. Drivers ingin mendominasi, arbitrators
ingin berdampingan dengannya, dan
perfectionists ingin menyempurnakannya.
☺ masalah pokok Gut leaders adalah frustasi
mereka dengan dunia yang tidak sempurna.
Drivers frustasi karena kurangnya pendirian
mereka. Arbitrators karena gagal membuat
sesuai dengan citra ideal yang mereka pegang
tentang orang lain. Perfectionists frustasi dengan
apa yang mereka rasakan sebagai kekurangan
dari orang lain dan lingkungan mereka.
94. w i b o w o 94
☺ mature drivers mempunyai keyakinan dan dapat
menginspirasi kepercayaan pada orang lain.
Kemampuan memungkinkan menyelesaikan
banyak hal dan membantu orang lain mencapai
tingkat penyelesaian yang tidak dapat mereka
capai sendiri.
☺ average drivers tetap dapat mencapai banyak,
tetapi daripada memimpin dan menginspirasi orang
lain, mereka melangkahi mereka menuju puncak.
☺ derailing drivers mempunyai perasaan mendalam
pada pencapaian puncak, mereka mengeksploitasi
orang lain bahkan ketingkat lebih besar daripada
average drivers.
95. w i b o w o 95
☺ mature arbitrators dapat memberi simpati dan
empati pada orang lain. Melalui kemampuannya
untuk menerima dan memahami, mereka membuat
orang merasa nyaman dan terjamin.
☺ average arbitrators memahami diri mereka dan
orang lain, tetapi mereka mempunyai
kecenderungan mengidealkan orang yang mereka
mempunyai hubungan.
☺ derailing arbitrators memegang ilusi yang salah dan
ideal. Intinya, average dan derailing arbitrators
adalah diluar sentuhan dengan keterhubungan
mereka dengan orang lain.
96. w i b o w o 96
☺ mature perfectionists dapat mempengaruhi orang
melalui pemahaman mereka secara jelas atas
masalah dan kemampuan pembawaan halus
mereka untuk membedakan baik dari salah.
Cenderung beralasan, logis dan jujur.
☺ average perfectionist berusaha menjadi obyektif
dan rasional, tetapi memungkinkan emosi mereka
menutupi pertimbangan mereka.
☺ derailing perfectionist sangat terobsesi dengan
kekurangan orang lain dan kelemahan lingkungan
yang mereka gagal melihat dan kelemahan
mereka sendiri.
☺ Average dan derailing perfectionists menghadapi
masalah dengan kurang berkembangnya
kemampuan mereka untuk berhubungan dengan